Materi Dampak banjir dan Cara menanggulangi banjir.

Dampak Banjir Bagi Lingkungan dan Cara Menanggulanginya

Banjir merupakan salah satu jenis bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Yuk, kenalan dengan apa itu banjir, jenis-jenisnya, dampak banjir bagi lingkungan dan masyarakat, dan cara menanggulangi banjir di artikel ini!

Gue punya pertanyaan, nih. Elo bisa tebak nggak jawaban yang benar apa?

Bencana alam apa sih yang paling sering terjadi dunia?

View Results

Loading ... Loading ...

Yak! Jawaban elo benar banget kalau elo jawab banjir. 

Menurut laporan dari World Health Organization (WHO, 2022) memang banjirlah bencana yang sering terjadinya di dunia. Fakta ini juga diungkapkan lewat data yang dilaporkan oleh The United Nation (UN) terkait tingkat terjadinya bencana alam dari tahun 1995 hingga 2015.

Peringkat bencana alam yang paling sering terjadi di rentan tahun 1995-2015 dari UN.
Ilustrasi peringkat terjadinya bencana alam tahun 1995-2015 (Dok. The United Nation Office for Disaster Risk Reduction via The Human Cost of Weather Related Disaster 1995-2015 Report)

Menurut data dari UN tersebut, banjir menduduki peringkat pertama dengan persentase sebesar 43%. Kalau tadi elo jawabnya gempa bumi, ternyata bencana alam itu menduduki peringkat 3 dengan persentase sebesar 8%.  Terlihat jauh lebih sedikit dibandingkan dengan intensitas terjadinya banjir, ya?

Elo sendiri pasti juga sering dengar berita banjir yang terjadi di Indonesia, kan? Bahkan mungkin hampir setiap minggu ada aja tuh, berita banjir yang nongol di TV atau smartphone elo. Tapi elo tahu nggak sih, apa penyebab banjir itu?

Berita banjir di Jakarta karena terbatasnya penyerapan air.
Ilustrasi berita banjir di Jakarta. (Arsip Zenius)

Mungkin elo ada yang langsung kepikiran sistem drainase atau penyerapan yang buruk seperti yang sering kita dengar. Namun, penyebabnya nggak hanya satu, Sobat Zenius. Bahkan, kebanyakan beli minum pakai sedotan plastik berkemungkinan untuk turut menyebabkan banjir, lho.

Kok bisa? Nah, dari pada penasaran ya kan, gue akan kasih tahu alasannya di artikel ini. Eits! tapi gak cuma itu saja, gue juga akan sharing nih tentang apa itu bencana banjir sebenarnya, jenis-jenis banjir, dampak banjir, hingga cara menanggulanginya. 

Kalau gitu, yuk langsung saja kita terlebih dulu kenalan dengan apa itu bencana banjir!

Apa Itu Bencana Banjir?

Banjir yang menggenangi sebuah desa.
Ilustrasi banjir. (Dok. Misbahul Aulia via Unsplash)

Menurut Encyclopedia Britannica (2022), banjir adalah keadaan di mana ada ketinggian air pada permukaan tanah yang seharusnya kering dikarenakan oleh luapan air dari sumber alami atau buatannya. Oh, ternyata ada sumber alami dan buatannya, ya?

Ada, Sobat Zenius. Contoh sumber yang buatan atau non-alami adalah waduk yang pada umumnya difungsikan untuk menampung air hujan. Kalau sumber yang alami itu seperti sungai dan laut. 

Jadi, intinya banjir itu ya air yang menggenang gitu, kan? Iya, benar. Tapi, kita perlu tahu juga nih apa bedanya bedanya banjir dengan genangan air. Sudah tahu bedanya belum, nih?

Perbedaan banjir dan genangan.
Ilustrasi perbedaan banjir dan genangan. (Arsip Zenius)

Bisa langsung elo bayangkan saja, nih. Kalau elo lihat berita banjir di suatu tempat, airnya cetek atau tinggi-tinggi? Pasti tinggi, kan? Bahkan ada bisa sampai menenggelamkan rumah bertingkat juga. 

Lalu, daerah yang dikenai pun cakupannya cukup luas. Nggak hanya di halaman satu rumah saja, tapi bisa jadi di satu desa atau bahkan bisa beberapa kota sekaligus. Surutnya banjir itu pun bisa memakan waktu lebih dari sehari.

Kalau genangan gimana? Ya, bayangkan saja air yang terjebak lubang-lubang jalan. Pastinya, kalau dibandingkan dengan banjir, cakupannya lebih rendah, ya. Selebihnya, elo bisa lihat perbedaannya pada gambar di bawah ini, nih.

Perbedaan banjir dan genangan.
Ilustrasi perbedaan banjir dan genangan. (Arsip Zenius)

Jadi, sudah bisa bedakan apa itu banjir dan genangan, kan? Sip, deh!

Selanjutnya, elo tahu nggak kalau bencana itu ada tiga jenis? Iya. Ada bencana alam, non-alam, dan bencana sosial. Elo bisa coba cek deh penjelasannya di artikel Zenius yang berjudul “Apa Itu Bencana dan Mengapa Bencana Dapat Terjadi?”.

Nah, banjir sendiri termasuk pada jenis bencana alam, Sobat Zenius. Artinya, banjir itu terjadi karena adanya aktivitas alam. Kalau di materi UTBK elo dapat mengelompokkan banjir dalam jenis bencana meteorologi, artinya, disebabkan oleh beberapa faktor alam juga, seperti curah hujan dan angin.

Nah, karena faktor penyebab banjir itu nggak hanya satu, maka jenis banjir pun juga jadi beragam. Apa saja sih, jenisnya? Kita bahas di bagian selanjutnya, ya.

Baca Juga: Pola Aliran Sungai dan Macamnya – Materi Geografi Kelas 10

Jenis-Jenis Banjir dan Penyebabnya 

Berdasarkan penyebabnya, jenis banjir ada tiga, yaitu hujan air, hujan rob, dan hujan bandang. Berikut ini penjelasan untuk masing-masing jenisnya.

Banjir Air

Banjir air yang disebabkan oleh meluapnya air sungai karena hujan.
Ilustrasi banjir air. (Arsip Zenius)

Banjir air merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang sangat lebat dan lama. Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan RI (2016), hujan lebat itu kemudian menyebabkan meluapnya air di sungai, laut, danau, dan selokan karena sudah nggak tertampung lagi saking banyaknya. 

Karena meluap ke daratan, terjadilah banjir, deh.

Banjir Rob

Banjir rob yang disebabkan oleh arus badai dan angin kencang mendorong air laut ke tepian.
Ilustrasi banjir rob. (Arsip Zenius)

Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh gelombang air laut yang tinggi. Kenapa sih, banjirnya dinamai rob? Ternyata, menurut KBBI “rob” itu artinya pasang besar yang menyebabkan luapan air, Sobat Zenius. 

Jadi, kalau ditanya apa itu banjir rob, gampang. Langsung aja tuh, inget-inget arti namanya.

Dalam bahasa Inggris, jenis banjir ini juga disebut coastal flood atau banjir pantai. Kenapa? Karena, seperti penjelasan dari NOAA National Severe Storms Laboratory, banjir ini terjadi di daratan sekitar pantai karena air laut yang pasang. 

Apa yang membuat air laut itu pasang? Penyebabnya adalah badai dengan curah hujan yang tinggi sehingga ada kenaikan ketinggian air laut dibarengi dengan angin kencang yang meniup airnya ke arah daratan seperti gambar di bawah ini.

Banjir Bandang 

“Bandang” sendiri menurut KBBI adalah besar dan deras. Nah, banjir bandang adalah banjir yang ditandai dengan datangnya arus banjir yang besar dan deras secara tiba-tiba gitu, Sobat Zenius.

Banjir bandang yang disebabkan oleh kiriman air dari dataran tinggi.
Ilustrasi banjir bandang. (Arsip Zenius)

Dari mana datangnya arus tersebut? Pertama, banjir ini bisa datang dari daerah dataran tinggi yang mengalami hujan lebat. Karena air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, maka daerah dataran rendah ada kemungkinan nih terkena banjir bandang kiriman dari daerah yang lebih tinggi.

Penyebab kedua adalah adanya kerusakan tanggul yang menyimpan air hujan. Karena rusak, airnya pun membanjiri daerah di sekitar tanggul itu dan menyebabkan arus banjir yang deras dan datangnya tiba-tiba.

Oke, sekarang elo sudah tahu nih tentang jenis-jenis banjir. Dari ketiga jenis banjir tersebut, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan RI (2016) jenis banjir air itu yang sangat umum terjadi, Sobat Zenius. 

Sedangkan, menyitir laporan dari World Resources Institute (WRI, 2019), secara umum banjir terjadi sebanyak 464 kali dalam satu tahunnya di Indonesia berdasarkan dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Nah, dengan tingkat keseringannya terjadi,  tentu saja ada dampaknya baik terhadap lingkungan maupun masyarakat. 

Nah, selain penyebab banjir yang membentuk tiga jenis banjir di atas, ada juga lho penyebab lainnya. Coba cek artikel Zenius yang berjudul “Kenapa Banjir Bisa Terjadi?” untuk dapetin informasinya, ya.

Dampak Banjir Bagi Lingkungan 

Walaupun memiliki potensi merusak yang sangat tinggi, ternyata menurut laporan Queensland Government (2018), dampak banjir nggak selalu negatif tapi ada juga yang positif, lho. 

Gue sharing mulai dari dampak negatif banjir bagi lingkungan dulu ya. Ada beberapa dampak negatifnya, sebagai berikut.

  1. Rusaknya area pertanian.
    Sawah hijau yang belum terkena hujna.
    Ilustrasi sawah. (Dok. Boudewijn Huysmans via Unsplash)

    Karena sawah tenggelam dalam banjir, akibatnya banyak petani pun harus mengalami kerugian karena panennya jadi tertunda. Nah, karena petani nggak bisa panen, nggak bisa menjual dan mendapat uang dari situ, perekonomian negara pun ikut terganggu, Sobat Zenius.

    Contohnya, harga bahan pangan, terutama beras jadi mahal karena supply-nya terbatas. Ya, kurang lebih keadaan mirip-mirip seperti saat minyak goreng menjadi langka dan mahal beberapa waktu yang lalu di Indonesia gitu.

  2. Rusaknya infrastruktur negara maupun bangunan pribadi.

     

    Infrastruktur dan bangunan yang rusak terendam banjir.
    Ilustrasi banjir merusak infrastruktur dan bangunan yang terendam. (Dok. Nguyen Kiet via Unsplash)


    Mungkin dampak negatif banjir yang satu ini merupakan hal pertama yang terlintas di pikiran elo, nih. Ngebayangin perabotan rumah yang rusak akibat tergenang oleh banjir atau gedung-gedung yang kehilangan beberapa bagiannya karena hanyut.

    Tentunya hal ini pun akan menyebabkan kerugian yang besar, ya? Bahkan, di Australia bencana banjir ini membutuhkan biaya penanganan yang paling banyak karena banyaknya infrastruktur yang rusak.

    Pada tahun 1974, biaya yang dibutuhkan Australia untuk penanganan banjir pernah mencapai $2,9 miliar yang setara dengan 40 triliunan kalau menggunakan nilai rupiah saat ini.

  3. Masuknya bahan-bahan kimia berbahaya ke laut.

    Karena banjir ini menghanyutkan banyak hal, ada juga kemungkinan bahan-bahan kimia berbahaya yang turut terseret juga. Nah, kalau sampai masuk ke laut bahaya tuh, karena bisa bikin ekosistem laut terganggu.

    Contohnya, larutnya sedimen yang bisa menurunkan kualitas air dan berpotensi mematikan populasi alga.

Nah, seperti yang gue bilang tadi, ada juga nih dampak positif banjir terhadap lingkungan. Apa saja, tuh? Ternyata dampak kali ini berkaitan dengan fungsinya untuk menjaga ekosistem.

  1. Mengisi ulang sistem air tanah.
  2. Mengisi lahan basah, seperti sungai, teluk, danau, dan lahan gambut.
  3. Mengirimkan nutrisi bagi ikan dari daratan. 

Namun, nggak semua daerah bisa mendapatkan manfaat itu. Karena, daerah yang sudah terlalu dilakukan terlalu banyak pembangunan oleh manusia biasanya justru mendapatkan dampak negatifnya saja. 

Baca Juga: Contoh Perubahan Lingkungan Beserta Penyebab dan Dampak – Materi Biologi Kelas 10

Dampak Banjir bagi Masyarakat 

Sebelumnya kita sudah bahas dampak banjir bagi lingkungan, sekarang gilirannya kita bahas yang dialami oleh masyarakat. Dampak banjir bagi masyarakat ini bisa kita bagi jadi dua, Sobat Zenius, yaitu dampak banjir bagi kesehatan dan perekonomian.

  1. Dampak banjir bagi kesehatan masyarakat.

    Menyitir dari sebuah media massa digital, Society, National Geographic (2021), banjir itu bisa menjadi penyebab utama munculnya wabah penyakit menular, lho. Misalnya saja wabah penyakit hepatitis A dan kolera yang menularnya itu lewat air.

     

    Kuman dan virus penyakit yang ada di air banjir.
    Ilustrasi kuman dan virus penyakit yang ada di air banjir. (Arsip Zenius)

    Bisa elo bayangkan, kalau satu orang terkena penyakit, bisa-bisa satu desa atau bahkan lebih berpotensi untuk tertular karena menyentuh air yang sama.

    Selain itu, genangan air yang dihasilkan bisa jadi tempat perkembangan biak nyamuk demam berdarah atau bahkan malaria. Pasalnya nyamuk itu hanya butuh waktu sekitar 8 sampai 14 hari saja nih, untuk berubah dari jentik-jentik menjadi dewasa. 

    Selain itu, menurut data dari World Health Organization (WHO), kasus tenggelam menyumbangakn 75% kematian akibat banjir di dunia. Sungguh berbahaya, bukan?

     

    Peristiwa tenggelam merupakan 75% penyebab kematian akibat banjir.
    Ilustrasi tenggelam akibat banjir. (Arsip Zenius)

    Pastinya, kondisi mental keluarga yang ditinggalkan pun akan terganggu oleh karena harus kehilangan orang terdekat mereka di situasi yang sedang sulit tersebut.

    Sehingga, bisa kita bilang kalau dampak banjir terhadap kesehatan masyarakat ini merupakan bagian dari dampak negatif banjir, ya. Nggak hanya mengganggu kesehatan fisik tapi juga mental.

    Nah, sekarang coba kita tengok dampaknya bagi perekonomian masyarakat.

  2. Dampak banjir bagi perekonomian masyarakat.

    Tadi gue sempat menyebutkan tentang banjir yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan bangunan pribadi. Hal itu ditambah lagi hilang atau rusaknya aset masyarakat seperti kendaraan atau barang berharga lainnya.

     

    Dampak banjir pada kenaikan harga.
    Ilustrasi kenaikan harga. (Arsip Zenius

    Tentu saja hal itu akan merugikan perekonomian masyarakat, kan? Belum lagi kalau setelah itu harga bahan pangan jadi mahal karena sawah-sawah juga ikut terkena banjir. Lalu, masyarakat masih harus mengeluarkan uang untuk berobat jika terluka atau tertular penyakit.

    Namun, kali ini ada dampak positif banjir nih. Karena di beberapa daerah banjir masih bisa membawah nutrisi bagi ikan, produksi ikan pun meningkat di lautan. Alhasil nelayan bisa dapat hasil tangkapan yang lebih banyak untuk di jual.

Oke, iya sih ada dampak positifnya, tapi mau nggak kalau sering-sering terkena banjir? Pasti nggak mau, kan? Nah, oleh karena itu kita butuh tahu nih, tentang bagaimana cara mencegah banjir.

Gimana caranya? Simak cara menanggulangi banjir di bawah ini, ya.

Baca Juga: Penyakit-penyakit yang Menyebabkan Gangguan Organ Sistem Pencernaan

Cara Menanggulangi Banjir

  1. Melakukan reboisasi hutan.

     

    Reboisasi untuk mencegah banjir.
    Ilustrasi reboisasi. (Arsip Zenius)


    Kenapa sih, menanam pohon kembali di hutan itu penting? Karena, menurut sebuah lembaga penelitian independen, World Resources Institute (2019) pohon itu berperan penting dalam siklus air atau hidrologi.

    Sudah tahu belum nih, tentang siklus hidrologi? Coba deh, cek artikel Zenius yang judulnya “Dinamika Hidrosfer (Siklus Air) dan Manfaatnya Bagi Kehidupan – Materi Geografi Kelas 10” untuk dapat penjelasan singkatnya.

    Tanpa adanya pohon, jadi tidak ada penyerapan air hujan yang dilakukan oleh pohon. Padahal pohon itu memiliki salah satu peran penting dalam proses penyerapan air hujan yang disebut proses intersepsi. Selain itu, tanpa adanya akar pohon, tanah juga lebih sulit untuk menyerap air.

    Oleh karena itu, menanam pepohonan di sekitar lingkungan tempat tinggal elo bisa jadi salah satu cara untuk mencegah banjir.

  2. Membangun sistem drainase atau penyerapan yang baik.

     

    Sistem drainase atau penyerapan untuk mencegah banjir.
    Ilustrasi sistem drainase atau penyerapan. (Arsip Zenius)


    Menyitir dari situs Pantau Banjir Jakarta (2020), ternyata daya tampung sistem penyerapan yang kurang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banjir di Jakarta, lho. Kalau kapasitasnya tidak cukup, ya pasti saja air akan tetap meluap dan akan butuh waktu lama untuk kembali surut.

  3. Tidak menggunakan plastik secara berlebih.

     

    Tidak menggunakan plastik untuk mencegah banjir.
    Ilustrasi tidak menggunakan plastik. (Arsip Zenius)

    Inget nggak tadi di awal banget, gue bilang kalau memakai sedotan plastik berlebihan bisa bikin banjir juga? Gue nggak mengada-ngada lho, Sobat Zenius.

    Karena, Dinas Lingkungan Hidup (2019), pun menyampaikan melalui website-nya, kalau sampah plastik yang terbuang ke sungai-sungai itu bisa menyebabkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang berujung banjir.  

    Sedangkan, laporan dari Greenpeace (2019) menyatakan kalau jenis plastik yang menyumbang sampah paling banyak itu sedotan plastik yang jumlahnya mencapai 13.539 buah di Indonesia pada tahun 2019. Lalu, penyumbang terbanyak kedua adalah kantong plastik.

    Peringkat pencemaran plastik di Indonesia.
    Ilustrasi peringkat pencemaran plastik di Indonesia. (Arsip Zenius)

    Sampah plastik juga bisa mencemari danau dan rawa juga, lho. Memangnya danau dan rawa dapat mengurangi dampak banjir? Iya, dong. Danau dan rawa itu bisa menjadi salah satu tempat penyimpanan alami air hujan supaya airnya tidak menggenangi daratan.

    Jadi, secara nggak langsung kalau elo tiap kali beli minuman pakai sedotan plastik sekali pakai, ya elo juga sama saja mendukung terjadinya banjir itu sendiri. Gimana, masih mau terus-terusan beli minuman pakai sedotan sekali pakai? Hehe.

Nah, itu tadi tiga contoh bagaimana cara mencegah banjir. Jadi elo nggak perlu bingung lagi dan bertanya-tanya tentang apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak banjir. 

Bahkan, kita semua bisa ikut berperan dalam penanggulangan banjir dengan melakukan langkah sederhana, yaitu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Selain cara di atas elo juga bisa dapatkan informasi tentang bagaimana cara meminimalisir dampak banjir melalui mitigasi bencana yang dijelaskan di artikel Zenius yang berjudul “Materi Mitigasi Bencana – Geografi Kelas 11” ini.

Baca Juga: Ada Ga Sih yang Bisa Menggantikan Botol Plastik Sekali Pakai?

Contoh Soal Bencana Banjir 

Wah, sudah dapat banyak informasi tentang banjir, kayaknya nggak afdol kalau kita nggak cek pemahaman melalui latihan soal, nih. Setuju? Setuju dong ya, pastinya. Oke deh kalau gitu, elo bisa coba jawab contoh soal bencana banjir sesuai materi UTBK di bawah ini, ya.

  1. Banjir yang disebabkan oleh curah hujan lebat di dataran tinggi yang kemudian mengirimkan arus air deras secara tiba-tiba ke dataran yang lebih rendah adalah jenis banjir ….
    A. air
    B. bandang
    C. rob
    D. lumpur


    Eits! Coba nggak usah cek ke atas deh, kira-kira apa nih jawabannya?

    Yak, betul sekali kalau jawaban elo adalah
    B. bandang. Pokoknya, inget-inget aja, kalau bandang itu pasti sesuatu yang besar dan datang tiba-tiba.

  2. Berikut ini adalah ciri-ciri dari banjir, kecuali ….
    A. airnya relatif tinggi
    B. membutuhkan waktu lebih dari 24 jam untuk kembali surut
    C. airnya relatif tinggi dengan luas yang sempit
    D. bisa menjadi sumber wabah penyakit menular


    Apa nih, jawaban elo?

    Kalau elo cermati lagi, elo akan mendapatkan bahwa  jawaban A, C, dan D itu merupakan ciri yang benar dari banjir.

    Sehingga, jawaban yang tepat untuk mengerjakan soal tersebut adalah
    C. airnya relatif tinggi dengan luas yang sempit. Karena, luas banjir itu tergolong tidak sempit. Yang sempit itu adalah ciri dari genangan.

Penutup 

Nah, itu tadi sekilas informasi tentang apa itu bencana banjir, jenis-jenis, dampak, hingga cara menanggulanginya. Semoga dengan informasi yang gue sampaikan, elo nggak hanya bisa mengerjakan soal-soal ujian saja, ya. Namun, juga bisa berperan langsung dalam mencegah terjadinya banjir.

Nah, banjir ini kan merupakan salah satu jenis bencana meteorologi, hanya salah satu lho, ya. Itu artinya masih ada banyak jenis bencana meteorologi lainnya yang perlu elo ketahui supaya juga bisa tahu cara penanganannya.

Apa saja sih, bencana meteorologi itu? Yuk, langsung cek materi UTBK tentang ini dengan mengklik banner di bawah ini!

Materi bencana meteorologi UTBK Zenius, termasuk banjir.

Referensi

3 Main Causes of Floods in Indonesia and How to Prevent Them – WRI Indonesia (2019)

Flood – Encyclopedia Britannica (2022)

Floods – World Health Organization (WHO) (2022)

The Human Cost of Weather Related Disaster 1995-2015 – The United Nation Office for Disaster Risk Reduction (2015)

Kenapa Jakarta Sering Mengalami Banjir? – Pantau Banjir Jakarta (2020)

The Many Effects of Flooding – Society, National Geographic (2021)

Three Common Types of Flood Explained – Zurich (2020)

What are the Consequences of Floods? – Queensland Government (2018)

Bagikan Artikel Ini!