Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM adalah penilaian kemampuan yang sangat mendasar yang dibutuhkan oleh semua pelajar untuk bisa mengembangkan diri dan berkontribusi positif ke masyarakat. Tes AKM adalah bagian dari program Asesmen Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang perdana dilaksanakan pada tahun ajaran 2021/2022.
Kamu tentu sering mendengar AKM pengganti UN kan? Sebenarnya, AKM tidak sepenuhnya digunakan sebagai pengganti UN (ujian nasional), karena AKM dan UN sangat berbeda. Penjelasan tentang perbedaan ujian AKM vs UN bisa kamu baca setelah penjelasan tujuan AKM di bawah ini.
Kamu tentu tahu, jika nilai UN yang digunakan sebagai penentu kelulusan menuai banyak kritik kan? Karena, ya memang nggak adil gitu, masak iya, belajar selama 3 tahun hanya ditentukan oleh satu ujian saja. Akhirnya, sejak 2015 lalu, UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan.
Ini lah mengapa banyak istilah yang menyatakan AKM sebagai ujian pengganti UN. Walaupun tidak sepenuhnya benar, istilah AKM pengganti UN juga nggak salah sih. Artinya, di era Revolusi 4.0 ini, pelaksanaan ujian seperti UN sudah tidak relevan lagi.
Dari kondisi ini, terbentuklah tujuan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), yaitu sistem/program yang menilai hasil belajar lebih berimbang. Perbedaan AKM dan UN yang paling terlihat adalah, UN berorientasi pada hafalan, sedangkan AKM pada kemampuan siswa secara keseluruhan. Pemerintah melalui Kemendikbud di bawah kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim, akhirnya memutuskan UN diganti AKM sebagai Asesmen Nasional.
1. Asesmen Nasional terdiri dari 3 komponen
2. Tidak diikuti siswa tingkat akhir
3. Tidak menentukan kelulusan
4. Menguji kemampuan yang relevan
Seluruh sekolah wajib mengikuti AKM, termasuk madrasah dan satuan pendidikan kesetaraan lainnya. Tapi, ga semua murid ikut AKM.
Kenapa ga semua murid ikut AKM?
Ini ada kaitannya sama tujuan dan fungsi Asesmen Nasional itu sendiri. Asesmen Nasional bukan ditujukan untuk menilai prestasi murid sebagai seorang individu. Pemerintah hanya berfokus mengevaluasi kualitas pendidikan yang berlaku di tiap sekolah. Informasi ini dapat diperoleh cukup dengan mengambil sampel yang mewakili populasi keseluruhan murid. Sebagian siswa akan dipilih sebagai sampel secara acak untuk ikutan AKM.
Ada beberapa perbedaan antara ujian AKM dan UN, simak selengkapnya pada tabel di bawah ini:
Perbedaan | UN | AKM |
---|---|---|
Kelas yang Ikut | Kelas Akhir
| Kelas Tengah:
|
Siswa yang Ikut | Semua murid kelas akhir | Sebagian siswa yang dipilih acak |
Tingkat Asesmen | High-stake (penentu kelulusan) | Low-stake (bukan penentu kelulusan) |
Materi yang Diujikan |
| Literasi & Numerasi |
Capaian yang Diukur | Penguasaan materi sesuai target kurikulum |
|
Kemampuan yang diujikan pada ujian Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah kemampuan paling dasar (fundamental), yang diperlukan oleh semua pelajar untuk masa depan. Baik pada Materi AKM SMA, SMP dan Materi AKM SD, kemampuan dasar yang diperlukan adalah Literasi dan Numerasi. Karena, apapun profesi siswa nantinya, kedua kemampuan ini pasti dibutuhkan untuk memproses informasi dan mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
Materi AKM Literasi ditujukan untuk mengetahui apakah kamu beneran paham makna bacaan. Gunanya apa? Supaya kamu nggak gampang kejebak hoaks dan bisa mengambil keputusan hidup berdasarkan informasi dari sumber yang beneran kredibel.
Sedangkan, materi AKM Numerasi digunakan untuk mengetahui apakah kamu paham matematika sebagai model logika. Tanpa sadar, kita menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Eits, jangan bayangin contoh soal AKM numerasi matematika yang ngejelimet ya. Kemampuan dasar matematika bakal kamu gunakan sebagai alat navigasi dalam hidup. Misalnya, mulai dari mengatur keuangan pribadi hingga mencari pilihan atau peluang optimal dalam hidup.
Karena itu, tipe soal AKM memberikan konteks dunia nyata dan membawa siswa ke tahap bernalar, sehingga solusi yang diberikan lebih aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
KELOMPOK ASESMEN | MATERI KONTEN | KEMAMPUAN YANG DIUJI TINGKAT KOGNITIF | KONTEKS |
---|---|---|---|
Literasi |
|
|
|
Numerasi |
|
|
Berikut salah satu contoh soal AKM Numerasi untuk kelas 8 dikutip dari situs Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemdikbud.
Kompetensi yang diukur :
Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antara bangun datar serta serta dapat menggunakan Teorema Pythagoras
Ari membuat topi berbentuk kerucut dari kertas karton untuk acara ulang tahun adiknya dengan langkah pembuatan sebagai berikut:
Ari akan membuat 40 buah topi berbentuk kerucut untuk acara ulang tahun tersebut. Berapa lembar kertas karton berukuran 30 cm x 42 cm yang diperlukan jika panjang jari-jari kertas karton berbentuk setengah lingkaran adalah 21 cm?
Contoh soal AKM di atas memberikan konteks kepentingan pribadi yang sangat mungkin ditemu dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa menjawab soal di atas, ada beberapa tingkatan kognitif yang perlu dikuasai. Tidak cukup untuk paham rumus luas dan keliling kerucut. Tapi kamu juga perlu bisa menerapkan rumus itu dalam situasi nyata. Dan, akhirnya kamu perlu melakukan pemodelan matematika sedikit untuk memecahkan masalah si Ari (berapa lembar karton yang ia butuhkan). Jadi di AKM, ga asal hafal rumus, terus tinggal masukin angka ya. Kamu juga bisa cek contoh soal AKM lainnya di artikel ini ya
Jadwal pelaksanaan Asesmen Nasional (AKM) 2022 memang belum diumumkan. Namun, kamu bisa menjadikan jadwal AKM 2021 sebagai referensi. Ini bisa menjadi perkiraan kapan AKM 2022 akan kembali dilaksanakan. Berikut gambaran rundown dan alokasi waktu pengerjaan AKM 2021:
Jadwal SMK, MAK, Paket C, dan yang sederajat
Hari Tanggal | Waktu | Jenis Asesmen | Pelaksanaan |
---|---|---|---|
Senin - Kamis 20 - 23 September 2021 |
|
| Hari ke-1 |
|
| Hari ke-2 |
Jadwal SMP, MTs, Paket B, dan yang sederajat
Hari Tanggal | Waktu | Jenis Asesmen | Pelaksanaan |
---|---|---|---|
Senin - Kamis 4 - 7 Oktober 2021 |
|
| Hari ke-1 |
|
| Hari ke-2 |
Jadwal SD, MI, Paket A, dan yang sederajat Gelombang I
Hari Tanggal | Waktu | Jenis Asesmen | Pelaksanaan |
---|---|---|---|
Senin - Kamis 8 - 11 November 2021 |
|
| Hari ke-1 |
|
| Hari ke-2 |
Jadwal SD, MI, Paket A, dan yang sederajat Gelombang 2
Hari Tanggal | Waktu | Jenis Asesmen | Pelaksanaan |
---|---|---|---|
Senin - Kamis 15 - 18 November 2021 |
|
| Hari ke-1 |
|
| Hari ke-2 |
Seperti yang disebutkan sebelumnya, hasil Asesmen Kompetensi Minimum diharapkan bisa memotret kualitas pendidikan di tiap sekolah di Indonesia. Sekolah, murid, dan pemerintah bisa memetik faedah dari penerapan AKM ini.
Data nilai AKM dan hasil Survei Karakter serta Lingkungan Belajar bisa banget digunakan pemerintah buat nentuin solusi apa yang paling yang dibutuhkan untuk ningkatin kualitas pendidikan di tiap sekolah, daerah, hingga skala nasional.
Hasil AKM bisa jadi bahan refleksi buat sekolah. Apakah pengajaran di sekolah selama ini sudah cukup untuk membekali siswanya dengan kemampuan Literasi dan Numerasi mendasar yang bakal beneran kepake siswa di dunia nyata.
Nilai AKM bukan penentu kelulusan. Ga ngaruh ke nilai di sekolah. Ga kepake juga buat seleksi PTN (SNMPTN lihat nilai rapor, SBMPTN lihat nilai UTBK).
Kalau gitu, apa gunanya nilai AKM buat kamu sebagai murid? Kalau cuma buat evaluasi kualitas pendidikan sekolah, nilainya ga kepake dong buat murid?
Nilai AKM masih bisa kamu pakai buat daftar ke program-program yang meminta nilai evaluasi kualitas pendidikan kamu selama sekolah, selain nilai rapor. Misalnya, untuk daftar beasiswa, melamar kerja, atau daftar kuliah ke luar negeri.
Paradigma AKM yang lebih menekankan pada nalar ini sebenarnya bukan hal baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Hanya saja, pembelajaran berbasis nalar ini masih jarang diterapkan di sekolah kelas 1-12. Padahal pengujian nalar ini sudah biasa dilakukan pada jenjang perguruan tinggi, khususnya pada seleksi masuk perguruan tinggi. Dengan kata lain, kompetensi yang diujikan di AKM mirip dengan UTBK (ujian tulis masuk PTN).
Untuk bisa menjawab soal UTBK, kamu tidak cukup menghafal materi permukaan saja. Kamu perlu paham materinya sampai ke akar. Soal-soal UTBK bagian Tes Potensi Skolastik (TPS) juga secara khusus menguji kemampuan logika, matematika dasar, dan memahami bacaan. Di dunia umum, TPS ini sering disebut sebagai psikotes.
Oleh karena itu, mempersiapkan diri untuk AKM bisa dilakukan dengan mempelajari materi UTBK TPS. Belajar AKM lewat materi dan soal UTBK TPS adalah seperti menyelam minum air . Toh, kemungkinan besar nantinya kamu akan ikut UTBK untuk seleksi masuk PTN. Persiapan AKM yang matang bisa sangat membantu persiapan UTBK di kelas 12.
ZenCore
Video Materi & Latihan Soal UTBK TPS