Sejarah Pramuka hingga Kegiatan Kemah di Dalamnya 9

Sejarah Pramuka hingga Kegiatan Kemah di Dalamnya

Eh, elo tahu nggak sih, kalau pemimpin negara Indonesia saat ini, Presiden Jokowi lagi kemah di Ibu Kota Nusantara (IKN) (14/03/2022)? Dia nggak sendiri lho, tapi ditemani sama kelima gubernur dari Provinsi Kalimantan, Indonesia. 

Nah, gue sempat ngelihat beberapa fotonya juga yang di upload di instagram Jokowi. Salah satunya, saat ia lagi duduk melingkar bareng tokoh adat dan agama di Kalimantan.

Salah satu kegiatan Jokowi di perkemahan IKN (dok. Instagram @jokowi)
Salah satu kegiatan Jokowi di perkemahan IKN (dok. Instagram @jokowi)

Pas ngeliat fotonya, gue jadi teringat deh sama masa-masa sekolah dulu. Pertama kalinya ikutan kemah pas masuk eskul Pramuka. Terus, ada kegiatan kemah ke Bumi Perkemahan Cibubur. Duh, rasanya tuh seneng banget. Soalnya, banyak banget hal-hal yang bisa gue lakuin pas kemah bareng temen-temen gue.

Misalnya, ada kegiatan outbond atau pembelajaran di alam terbuka. Gue sama temen-temen bangun tenda sendiri, terus ngikutin kuis atau lomba-lomba, sampai ke acara yang selalu ditunggu pas malemnya. Yap! Pesta api unggun. 

Biasanya, di pesta api unggun itu gue sama temen-temen bakal duduk melingkar kayak Bapak Jokowi sama tokoh adat di atas. Terus, kita bakal nyanyi-nyanyi sambil diiringi sama alunan gitar. Duh, jadi pengen kemah lagi deh ngebayanginnya. 

Tapi setelah dipikir-pikir, kenapa ekskul Pramuka bisa identik dengan kemah, ya? Hmm … pas banget, nih! Gue punya penjelasannya mulai dari Pramuka itu sendiri, sampai perkemahan dan manfaat di baliknya. 

Yuk, kita bahas bareng-bareng!

Baca juga: Krisis Energi, Bagaimana Kabar Energi Terbarukan dan Energi Masa Depan?

Sekilas Tentang Sejarah Pramuka

Hayo … tahu nggak, kenapa Pramuka bisa identik sama kemah? Gue jelasin tentang Pramuka dulu, ya. Nah, Pramuka ini sebenarnya singkatan dari Praja Muda Karana.

Jadi, menurut Britannica, ensiklopedia tertua yang ada di dunia, Pramuka tuh sebenarnya sebuah organisasi yang awalnya untuk anak laki-laki dengan tujuan mengembangkan diri dan keterampilan. Nah, Pramuka ini pertama kali didirikan di Inggris pada tahun 1908 sama Robert Baden-Powell (Letnan Jenderal militer Inggris), yang sekarang dikenal sebagai bapak pramuka dunia. 

Sejarah Pramuka (Arsip Zenius)
Sejarah Pramuka (Arsip Zenius)

Sampai akhirnya, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 238 pada tanggal 20 Mei 1961, Indonesia membangun gerakan Pramuka sendiri. Nah, di tanggal 14 Agustus 1961, presiden pertama Indonesia, Soekarno, mengadakan acara penyerahan panji pramuka kepada tokoh-tokoh Pramuka pada masa itu. Dari situ juga, presiden menetapkan kalau Hamengkubuwono IX, Sultan Yogyakarta, sebagai bapak Pramuka Indonesia.

Di tanggal itu lah, akhirnya ditetapkan sebagai Hari Pramuka Indonesia. Sedangkan pada tanggal 22 Februari, diperingati sebagai Hari Pramuka Dunia, sebagaimana tanggal lahir dari Baden-Powell.

Tapi, Pramuka nggak cuma sekedar organisasi aja, lho. Di Indonesia sendiri, ada unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Contohnya nih, ada dasa dharma pramuka yang berisi 10 poin. Salah satunya yaitu cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. 

Lambang Pramuka (Arsip Zenius)
Lambang Pramuka (Arsip Zenius)

Nah, ada juga yang namanya tingkat pramuka, nih. Biasanya, tingkatnya ini ditentukan berdasarkan umurnya mulai dari siaga, penggalang, penegak, sampai tertinggi yaitu pandega. Dan, yang nggak pernah gue lupain, Pramuka ini punya yel-yel, lho. Gue inget banget, dulu kalau lagi ekskul, setiap regu pasti diwajibkan buat bikin yel-yel Pramuka masing-masing. Elo juga nggak, sih? 

Nah, selain itu, hal yang bikin gue excited dari Pramuka juga karena adanya kegiatan yang beragam. Salah satunya, yaitu kemah. Kapan lagi kan, bisa belajar bareng temen-temen dan guru di sekolah, tapi nggak harus ngitung soal keliling lingkaran di kelas?

Baca juga: Gunung Meletus: Penyebab, Proses, hingga Dampaknya ke Lingkungan

Pengaruh Kemah ke Kesehatan Fisik dan Mental

Selain hobi rebahan dan nontonin drama korea di rumah, gue juga suka jalan-jalan ke alam terbuka. Soalnya, gue merasa lebih damai dan segar aja gitu rasanya. Ada yang sama kayak gue nggak, sih?

Nah, waktu ekskul Pramuka ngadain kegiatan kemah untuk Jambore (pertemuan organisasi Pramuka dari tingkat kecamatan sampai nasional), otomatis gue langsung izin nyokap dan bokap buat ikut, dong. Makanya, dulu tuh gue sempat kemah di beberapa bumi perkemahan yang ada di Indonesia. Mulai dari Bumi Perkemahan Cibubur sampai Bandung. 

Setelah gue cari tau saat ini, ternyata Indonesia punya banyak banget bumi perkemahan yang tersebar, lho.

Beberapa bumi perkemahan di Indonesia (Arsip Zenius)
Beberapa bumi perkemahan di Indonesia (Arsip Zenius)

Nggak heran kalau Indonesia nyediain banyak bumi perkemahan, soalnya ternyata berkemah ini ada manfaatnya buat kesehatan fisik dan mental seseorang. Kok, bisa?

Kalau menurut ABC, salah satu media dari Australia, kita bakal ngerasa lebih dekat dengan alam saat berkemah. Nah, di Jepang sendiri ada istilah yang namanya Shinrin Yoku, atau berjemur di hutan. Gerakan tersebut dibuat oleh pemerintah Jepang buat mensejahterakan masyarakatnya. 

Terapi alam saat berkemah (Arsip Zenius)
Terapi alam saat berkemah (Arsip Zenius)

Nggak cuma baik buat kesehatan mental aja, tapi ada sisi positifnya juga buat tubuh kita. Menurut National Park Service, lembaga resmi pemerintah Amerika Serikat yang mengelola taman nasional, tuntutan saat kita kemah yang bisa bikin tubuh jadi sehat. Contohnya kayak membangun tenda, mengikuti kegiatan kayak menjelajahi alam, sampai suasana tidur di bawah alam terbuka. 

Nah, tidur di alam terbuka yang hanya dibatasi tenda ini bisa meningkatkan ritme sirkadian (siklus waktu tidur) secara alami. Kalau ritme sirkadian seseorang meningkat, dia bisa memiliki waktu tidur yang berkualitas.

Kebayang kan, fisik dan mental kita bakal se-sehat apa kalau kualitas tidur meningkat dan dibarengi sama terapi alam?

Baca juga: Akibat Sering Begadang, Bagaimana Dampaknya untuk Tubuh?

Kemah di Era Pandemi

Duh, pas tahu banyak manfaatnya buat tubuh, jadi makin kepengen buat kemah lagi, deh. Tapi, sekarang kan lagi pandemi. Jadi, gimana kalau gue mau kemah? Masih bisa, nggak?

Jawabannya, bisa! 

Berdasarkan wawancara yang dilakukan CNN sama Dr. Matthew Sims, seorang peneliti penyakit menular dari Rumah Sakit Beaumont Health, Michigan, Amerika Serikat, kemah jadi salah satu solusi terbaik kalau elo mau bermain ke alam terbuka saat pandemi. Soalnya, di alam terbuka, penyebaran virus yang bisa dijangkau tergolong sangat kecil. Beda cerita kalau di ruangan tertutup.

Beberapa hal yang bisa elo hindari saat kemah di era pandemi yaitu membagi satu makanan untuk digigit bergantian. Bukannya gue nyuruh elo buat pelit ya, tapi virus Covid-19 tuh bisa menular lewat air liur. Kalau elo gigit makanan bergantian, resiko tertularnya bakal tinggi banget. 

Terus, kalau bisa juga hindari bernyanyi mengitari api unggun. Soalnya, virus aerosol (virus yang mengambang di udara) bakal diproduksi menjadi lebih banyak. Solusinya, elo bisa nyanyi dengan menetapkan jarak satu sama lain. 

Oh iya, ingat juga pesan pemerintah untuk 3M, ya! Mencuci tangan, memakai masker, dan mejaga jarak.

Acara perkemahan sehat era pandemi (Persemi) di Jawa Timur (Arsip Zenius)
Acara perkemahan sehat era pandemi (Persemi) di Jawa Timur (Arsip Zenius)

Nah, sekarang elo udah tahu kan hubungan erat antara Pramuka sama kemah yang suka dilakukan untuk mengumpulkan anggota organisasinya di acara Jambore. Selain itu, banyak juga manfaat yang bisa elo dapat buat kesehatan fisik dan mental selama ngikutin acara kemah, lho.

Kalau elo sendiri, pernah ikut kemah dari sekolah nggak, sih? Atau pernah kemah sendiri? Yuk, share ceritanya di kolom komentar!

Baca juga: Kenali Monday Blues, Rasa Takut Menghadapi Hari Senin

Editor: Tentry Yudvi Dian Utami

Reference:
33 Gubernur Dipastikan Tak Ikut Kemah di IKN Bersama Jokowi – Tempo (2022)
Boy Scouts – Britannica
Sejarah Pramuka di Indonesia – Museum Sumpah Pemuda Kemdikbud (2020)
Camping under the stars might just be the way to helping to rebuild happiness – ABC (2018)
The Physical Benefits of Camping – Utah State University
Why Camp? – National Park Service (2019)
Safe outdoor activities during the COVID-19 pandemic – Mayo Clinic (2022)
Want to go camping? Follow these Covid-19 safety tips – CNN (2020)
Buka Perkemahan Sehat Era Pandemi, Khofifah: Ini Akan Jadi Referensi Pramuka di Indonesia – Kompas (2021)

Sumber foto: Instagram @jokowi

Bagikan Artikel Ini!