Contoh Soal PAT Geografi Kelas 12

Contoh Soal PAT Geografi Kelas 12 dan Pembahasan

Waktu sudah semakin dekat nih dengan hari PAT. Yuk, persiapkan diri bareng dengan mengerjakan contoh soal PAT Geografi kelas 12 di sini!

Memasuki pertengahan tahun di bulan Juni, biasanya siswa kelas 12 sudah mulai persiapan batin dan mental nih. Emang ada apa sih di pertengahan tahun? 

Yak, bener banget, di bulan Juni biasanya siswa sekolah akan menghadapi ujian kenaikan kelas yang sekarang disebut dengan Penilaian Akhir Tahun (PAT)

PAT juga merupakan salah satu syarat penentu kelulusan siswa SMA kelas 12, di mana nilai nya akan diakumulasi dengan nilai-nilai semester sebelumnya. Jadi, wajar saja kalau butuh persiapan yang cukup untuk menghadapinya. 

Pada ujian ini, semua mata pelajaran yang sudah dipelajari selama semester genap akan diujikan, termasuk juga mata pelajaran geografi.

Ilustrasi belajar giat memSeorang siswa belajar giat mempersiapkan PAT geografi kelas 12.persiapkan PAT (Arsip Zenius)
Ilustrasi belajar giat mempersiapkan PAT (Arsip Zenius)

Gimana nih, persiapan elo sampai saat ini? Sudah siap mental untuk belajar efektif dan efisien supaya nilai PAT geografi elo bagus? 

Supaya makin semangat dalam mempersiapkan penilaiannya, gue mau kasih support nih buat elo. Tapi, karena kita terpisahkan jarak dan waktu, support-nya akan gue sampaikan dalam bentuk referensi contoh-contoh soal PAT geografi Kelas 12, prediksi untuk tahun ajaran 2021/2022.

Nggak cuma membagikan contoh soalnya saja, gue juga akan temenin elo dalam menjawab contoh soal PAT geografi kelas 12 ini melalui pembahasannya. Ada tiga topik materi yang dibahas. Yaitu, wilayah dan perwilayahan, struktur keruangan desa, dan teori titik henti.

Nah, gimana sih kira-kira soal PAT Geografinya? Yuk, kita tengok sama-sama! 

Topik 1: Wilayah dan Perwilayahan

Topik wilayah dan perwilayahan ini membahas tentang apa itu wilayah dan macam pembagian wilayah berdasarkan karakteristik tertentu.

Ilmu pada topik ini bisa membantu elo mengenali suatu wilayah yang ada di sebuah negara dan juga mempersiapkan diri untuk berkarir di dunia pembangunan wilayah dan infrastruktur negara, lho.  

Untuk mengingat lagi isi materi lengkapnya, elo bisa langsung klik link materi di bawah ini, ya.

Materi Wilayah dan Perwilayahan

Oke, sekarang elo bisa coba kerjakan contoh soal PAT Geografi Kelas 12 tentang topik ini dan mencocokannya dengan pembahasannya di bawah ini.

Contoh Soal PAT Geografi Kelas 12 – Wilayah dan Perwilayahan

1. Negara-negara OPEC adalah jenis perwilayahan menggunakan aspek ….

A. aspek formal
B. aspek fungsional
C. aspek geografi
D. aspek kesamaan
E. aspek tujuan

Jawaban dan Pembahasan:

Untuk menjawab pertanyaan yang pertama ini, elo perlu tahu dulu nih apa itu OPEC.

Lambang OPEC
Ilustrasi Lambang OPEC. (Dok. opec.ord)

Kepanjangan dari OPEC adalah Organization of the Petroleum Exporting Countries, artinya adalah organisasi untuk negara-negara yang mengekspor minyak bumi di dunia.

Melalui organisasi ini, harga pasar minyak dikendalikan.

Negara apa saja sih yang menjadi anggota OPEC? Ada banyak sebenarnya, diantaranya ada Arab Saudi, Irak, Uni Emirat Arab, Iran, Qatar, dan Ekuador, dan masih banyak lagi.

Perkiraan persebaran negara-negara anggota OPEC di peta itu seperti gambar di bawah ini, nih.

Perwilayahan negara-negara anggota OPEC pada peta.
Ilustrasi perwilayahan negara-negara anggota OPEC (Dok. Caspian Delta via Public Domain)

Kalau kita cek lagi materi tentang perwilayahan, wilayah itu dibagi menjadi tiga macam berdasarkan karakteristiknya. Apa aja coba? Yup! Ada wilayah formal, fungsional, dan vernakular. 

Pada pilihan jawaban di atas, hanya ada pilihan wilayah formal dan fungsional saja, Sobat Zenius. Pilihan lainnya hanyalah pengecoh. 

Bagaimana sih karakteristik wilayah formal dan fungsional itu? 

Karakteristik dari wilayah formal itu memiliki kesamaan ciri fisik dan aspek sosialnya. Sedangkan, kalau wilayah fungsional memiliki perbedaan ciri fisik dan aspek sosial, tetapi mereka memiliki tujuan yang sama dan membentuk hubungan timbal balik.

Perbedaan wilayah formal dan fungsional.
Ilustrasi perbedaan wilayah formal dan fungsional. (Arsip Zenius)

Nah, kalau perkumpulan negara-negara yang sama-sama memiliki keperluan dalam perdagangan minyak dunia, menurut elo termasuk jenis wilayah yang mana nih?

Yak, betul banget! Jawabannya adalah B. wilayah fungsional.

2. Dalam pola ruang perkotaan yang baik, terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budi daya. Kawasan lindung adalah kawasan yang …

A. kawasan perkantoran yang terdiri atas perkantoran pemerintah maupun swasta
B. kawasan perdagangan atau jasa
C. kawasan terbuka hijau
D. kawasan ruang terbuka non-hijau
E. kawasan ruang evakuasi bencana

Jawaban dan Pembahasan:

Dalam perencanaan tata ruang di Indonesia, ada lima klasifikasi. Salah satunya adalah klasifikasi fungsi utama kawasannya. 

Tata ruang berdasarkan fungsinya ini terbagi menjadi kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Seperti namanya, kawasan lindung itu berfungsi untuk melindungi. Sehingga, kawasan ini digunakan untuk perlindungan maupun pelestarian budaya, sosial, ekonomi, hingga alam.

Elo pasti familiar dengan istilah hutan lindung bukan? Nah, itu salah satunya.

Portrait hutan lindung Aceh Jaya.
Ilustrasi hutan lindung Aceh Jaya. (Dok. Inayat Syah Putra via https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0)

Kalau kawasan budidaya apa tuh? Nah, di kawasan ini nih kegiatan budidaya dilakukan. Biasanya kawasannya berupa pertanian, perikanan, pariwisata dan lain sebagainya.

Kebayang kan perbedaan dari kawasan lindung dan budidaya?

Kalau gitu, kira-kira pilihan mana nih yang sesuai dengan fungsi dari kawasan lindung? Tentu saja yang C. kawasan terbuka hijau, ya. Contohnya adalah hutan lindung.

Baca Juga: Wilayah dan Tata Ruang Indonesia – Materi Geografi Kelas 12

Topik 2: Struktur Keruangan Desa

Desa itu apa sih? Desa adalah suatu wilayah yang kental dengan kegiatan pertanian dan masyarakat yang memiliki hubungan kekerabatan.

Karena desa juga merupakan suatu wilayah yang ditinggali oleh masyarakat, maka ada pola pemukiman dan tanda-tanda perkembangannya.

Berikut ini nih contoh soal PAT geografi kelas 12 tentang struktur keruangan desa. Jangan lupa pilih jawaban milik elo sendiri sebelum dicocokan di pembahasannya ya, Sobat Zenius!

Contoh Soal PAT Geografi Kelas 12 – Struktur Keruangan Desa

1. Budiman tinggal di desa dengan ciri desa penghasil gerabah. Produksi gerabah sudah di ekspor dan hasil produksi gerabah menjadi andalan pendapatan. Desa Budiman dapat diklasifikasikan sebagai ….

A. desa swadaya
B. desa swadara
C. desa swakarya
D. desa swakarsa
E. desa swasembada

Jawaban dan Pembahasan:

Ada beberapa klasifikasi atau tipe desa berdasarkan tingkat perkembangannya. Ada desa swadaya, swakarya, dan swasembada. Apa bedanya?

SwadayaSwakarya / TransisiSwasembada
Belum mampu menyelenggarakan pemerintahan.Mampu menyelenggarakan pemerintahan.Administrasi desa terkelola dengan baik.
Produktivitas perekonomian rendah.Mulai ada kegiatan diekspor.Marak kegiatan ekspor.
Kehidupan bergantung pada alam.Lapangan kerja bertambah.Desa dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri.
Mayoritas pekerjaannya adalah petani.Pekerjaan sudah lebih beragam.Banyak pekerjaan jasa.

Nah, tabel di atas itu menggambarkan perbedaan dari masing-masing klasifikasi desa. Berdasarkan perbedaan itu, kira-kira yang mana nih yang sesuai dengan ciri desanya Budiman?

Nah, sebenarnya jawabannya tipis-tipis antara swakarya dan swasembada karena di kedua jenis desa tersebut kegiatan ekspor sama-sama sudah ada. 

Kalau mengikuti kunci jawaban, yang benar adalah C. desa swakarya. 

Namun, karena nggak ada informasi yang cukup tentang tingkat ekspornya dan proses transisi yang ada di desa swakarya, jawaban E. desa swasembada kemungkinannya juga benar. 

Kalau elo sendiri lebih milih yang mana nih, Sobat Zenius?

Elo bisa menambah pengetahuan tentang ciri-ciri tiap jenis desa beserta contoh lokasinya melalui link materi di bawah ini. Di sana elo juga bisa berkenalan dengan sebutan Hinterland untuk desa Swadaya.

Pelajari Juga: Klasifikasi Desa

2. Pola keruangan desa di daerah perbukitan adalah ….

A. pola linier
B. pola terpencar
C. pola mengelompok
D. pola radial sentrifugal
E. pola mengelilingi fasilitas

Jawaban dan Pembahasan:

Pola keruangan desa itu berdasarkan kondisi situs atau lokasinya. Nama-nama polanya disesuaikan dengan bentuk pemukimannya.

Misalnya, kalau pola linier, artinya sifat pemukiman desanya berbentuk memanjang. 

Contohnya adalah pemukiman yang terletak di pinggir jalan raya atau pantai. Pasti deretan rumah-rumahnya berjajar seakan membentuk barisan panjang gitu, kan?

Nah, di daerah perbukitan, biasanya sifat pemukiman warganya mengelilingi bukit dan menuruni lerengnya seperti gambar dibawah ini, Sobat Zenius.

Pemukiman dengan pola radial sentrifugal adalah pemukiman yang menglilingi sebuah bukit dan menuruni lerengnya.
Ilustrasi pemukiman dengan pola radial sentrifugal. (Dok. Abhishek Prasad via Unsplash)

Karena sifat pemukimannya itu lah, pola desa yang terletak di perbukitan disebut juga D. pola radial sentrifugal.

Radial artinya sifatnya memusat dan sentrifugal bergerak menyebar menjauhi sumbu ke tepi. Sifat pola itu bisa elo amati juga pada gambar di atas. Rumah-rumah nya seakan disusun menuruni lereng bukit dan semakin menyebar di daerah kaki bukit.

Baca Juga: Struktur Keruangan Desa dan Kota – Materi Geografi Kelas 12

Topik 3: Teori Titik Henti

Dari topik sebelumnya elo mungkin sudah ada gambaran bahwa kalau di desa itu banyak sekali pertanian. Dan hal itu benar. Karena mayoritas bahan dasar makanan yang dibutuhkan orang-orang di kota itu, diimpor dari desa.

Maka, terjadilah interaksi antara desa dan kota yang sifatnya timbal balik. Desa menjual, lalu kota yang membeli.

Interaksi semacam itu sangat penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat desa dan kota. Kalau elo ingin mencari tahu lebih lanjut tentang faktor kenapa interaksi desa dan kota itu penting, elo bisa baca artikel Kekuatan Interaksi Desa dan Kota – Materi Geografi Kelas 12, ya.

Nah, untuk mendukung interaksi seperti itu berlangsung, berbagai fasilitas umum dan kawasan industri pun perlu di bangun di kawasan perdagangan antara desa dan kota atau sesama kota, Sobat Zenius. 

Gimana tuh cara nentuin kawasan perdagangan yang bisa dibangun fasilitas umum seperti pasar, SPBU, dan lain sebagainya? Elo bisa pakai rumus ini nih untuk wilayah-wilayah yang jumlah penduduknya relatif sama dengan sarana prasarana transportasi yang memadai, ada daya beli masyarakat, dan topografi wilayah yang datar.

Rumus menghitung titik henti.
Ilustrasi rumus menghitung titik henti. (Arsip Zenius)

Keterangan:

DAB = Jarak lokasi titik henti yang diukur dari lokasi A 
DBA = Jarak lokasi titik henti yang diukur dari lokasi B 
PA = Jumlah populasi di lokasi A 
PB = Jumlah populasi di lokasi B
dAB/dBA = jarak antara lokasi A dan B
Elo bisa pilih salah satu rumus di atas untuk mencari jarak tempat pembangunan fasilitas ke wilayah tertentu. 

Oke, elo bisa langsung mencoba rumus tersebut untuk menjawab contoh soal PAT Geografi kelas 12 di bawah ini, ya.

Contoh Soal PAT Geografi Kelas 12 – Teori Titik Henti

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Contoh soal PAT geografi kelas 12 tentang titik henti
Ilustrasi contoh soal PAT geografi kelas 12 tentang titik henti. (Arsip Zenius)

Terdapat dua wilayah yaitu wilayah biru dan wilayah merah. Wilayah biru memiliki penduduk sejumlah 200.000 orang, sedangkan wilayah merah memiliki penduduk sejumlah 50.000 orang. Jarak di antara kedua kota adalah 200 km.

Apabila kita ingin membangun pasar dengan konsumen yang setengahnya berasal dari wilayah biru dan setengahnya lagi dari wilayah merah, pada titik manakah di antara kedua wilayah seharusnya pasar tersebut dibangun?

A. 150 kilometer dari kota biru
B. 133 kilometer dari kota merah
C. 150 kilometer dari kota merah
D. 133 kilometer dari kota biru
E. 85 kilometer dari kota merah

Jawaban dan Pembahasan:

Dari soalnya, kita dapat informasi sebagai berikut.

Diketahui:
PBiru = 200.000
PMerah = 50.000
dMB atau dBM = 200 km

Ditanya:
DMB = Jarak lokasi titik henti yang diukur dari lokasi M 
DBM = Jarak lokasi titik henti yang diukur dari lokasi B 

Tadi kan ada dua pilihan rumus tuh, nah di sini kita hitung pakai kedua rumus karena di pilihan ada yang jarak dari zona biru dan juga dari zona biru.

Oke, langsung saja elo masukan angka yang sudah diketahui ke dalam rumusnya.

Jawaban contoh soal PAT geografi kelas 12 tentang titik henti
Ilustrasi jawaban contoh soal PAT geografi kelas 12 tentang titik henti. (Arsip Zenius)

Nah, setelah kita dapat kedua hasil dari perhitungan di atas, kita bisa melakukan pembuktian kebenaran perhitungan jarak dari masing-masing titik, nih.

Gimana caranya? Gampang, elo tinggal menjumlahkan DMB dan DBM saja dan jumlahnya harus sama dengan jarak zona biru ke merah atau merah ke biru. 

Bisa dirumuskan seperti ini.

DBM + DMB = dMB atau DMB + DBM =dMB

maka,

 66,67 km + 133,33 km = 200 km

Jumlahnya sudah sesuai dengan jarak zona merah dan biru, bukan? Berarti, perhitungan elo itu terbukti benar.

Dari pilihan jawaban yang ada pada soal, kemudian bisa kita pilih yang sesuai. Yaitu yang mana, Sobat Zenius? Yak, yang D. 133 kilometer dari kota biru.

2. Di bawah ini yang merupakan kegunaan teori titik henti adalah, kecuali ….

Penduduk yang bertempat tinggal di wilayah perdesaan sekitar kota umumnya berprofesi sebagai pekerja komuter, karena ….

A. terjangkaunya jarak tempuh
B. kemajuan pembangunan kota
C. kemiskinan penduduk desa
D. perbedaan tingkat pendidikan
E. murahnya biaya hidup di desa

Jawaban dan Pembahasan:

Oke, pekerja komuter itu apa sih?

Pekerja komuter itu sebutan untuk pekerja-pekerja yang setiap harinya harus “nglaju”atau menempuh perjalanan pulang-pergi (PP) dari tempat tinggalnya yang di satu wilayah ke tempat kerjanya yang ada di wilayah lain.

Nah kira-kira faktor apa nih dari pilihan jawaban di atas yang memungkinkan untuk seseorang nglaju?

Yak, betul. Jawabannya adalah yang A. terjangkaunya jarak tempuh. Kalau nggak terjangkau, misal perjalanannya membutuhkan waktu 24 jam gitu, ya nggak akan mungkin seorang pekerja untuk nglaju ya.

Yang ada ntar dia bolos kerja terus, tuh.

Ilustrasi jarak tempuh wilayah A dan B yang dapat ditempuh jadi faktor komuter
Ilustrasi jarak tempuh wilayah A dan B faktor terjadinya komuter. (Arsip Zenius)

Selain faktor itu, ada juga faktor lainnya seperti adanya ketersediaan akses dan ketersediaan infrastruktur dan transportasi.

Baca Juga: Klasifikasi, Lokasi, dan Relokasi Industri – Materi Geografi Kelas 12

Nah, itu tadi contoh soal PAT geografi kelas 12 tentang teori titik henti, Sobat Zenius. Kalau elo butuh penjelasan ulang tentang cara penghitungannya melalui video, ole bisa langsung cek materinya melalui link di bawah ini.

Konsep Dan Cara Menghitung Teori Titik Henti 

*****

Gimana nih rasanya setelah mengerjakan contoh soal PAT Geografi kelas 12 di artikel ini? Mudah bukan? 

Nah, kalau elo sudah refresh ingatan tentang tiga topik tadi, sekarang waktunya buat nyobain latihan soal dengan topik-topik lainnya yang belum kita bahas nih. 

Yuk, langsung saja sikat contoh soal prediksi PAT Geografi kelas 12-nya dengan mengklik banner di bawah ini.

Contoh Soal PAT Geografi Kelas 12 dan Pembahasan

Referensi

Pengertian Desa & Klasifikasi Desa Swadaya, Swasembada, Swakarya – tirto.id (2021)

Pengertian serta Perbedaan Wilayah Formal dan Fungsional – Kompas (2021)

Bagikan Artikel Ini!