Hari Besar

Kalau Sekolah Penginnya Liburan, Kalau Libur Maunya Sekolah – Serba-serbi Hari Besar

Hai, Sobat Zenius!

Elo sadar nggak, sih, kalau sejak kecil, siklus hidup kita itu berputar di sekolah-ujian-liburan and repeat?

Setelah proses belajar dan mengajar selesai, ujian akhir semester berhasil dilewati, terus menikmati liburan panjang seperti tanggal merah di kalender saat Hari Besar Nasional.

Kadang, rutinitas ini bisa bikin jenuh, karena kita menjalaninya selama bertahun-tahun. Setidaknya, sampe usia delapan belas tahun, setelah kelulusan SMA.

Ilustrasi Liburan Sekolah sebagai Hari Besar
Ilustrasi Hari Besar (Arsip Zenius).

Mungkin ada di antara elo yang pengin cepet-cepet kuliah, kerja, terus hidup bebas tanpa beban PR dari guru.

Nah, gue mau mengutip dari “Takut” dalam album Semoga Sembuh (2022) milik Idgitaf, yang liriknya begini, “Takut tambah dewasa. Takut aku kecewa. Takut tak seindah yang kukira.”

Lagu ini menggambarkan kalau kita kadang bisa dikecewakan sama ekspektasi kita. Tentang angan-angan kalau udah gede nanti, terutama setelah nggak sekolah lagi, hidup bakal lebih indah.

Gue nggak berusaha nakut-nakutin, kok, tapi setelah kelulusan sekolah, gue baru sadar kalau masa sekolah itu sebenernya juga indah.

Masa-masa ketika kebahagiaan itu sederhana, cukup dengan ucapan guru, “Hari ini ada rapat, ya, kalian belajar mandiri di kelas.” Haha!

Selain itu, gue juga pernah baca status temen di Instagram Story yang bilang gini, “Kangen masa-masa di mana masalah terbesar dalam hidup cuma PR Matematika dari Ibu Marni.”

Gue tahu kalau banyak di antara elo yang bertahun-tahun udah berupaya keras untuk belajar, ngerjain PR sungguh-sungguh, sampe pulang sekolah aja masih ada tambahan buat bimbel.

Gue sama sekali nggak meremehkan perjuangan elo selama sekolah, karena setiap fase hidup, punya tantangan masing-masing.

Nah, selama sekolah, momen-momen yang paling dinanti bagi pelajar adalah Hari Besar Nasional dan liburan akhir semester. Tapi, karena pandemi bikin kita terpaksa sekolah daring, malah jadi kangen, kan, sama suasana sekolah? Hehe.

Baca Juga: Kenali Monday Blues, Rasa Takut Menghadapi Hari Senin

Tentang Hari Kebalikan

Apakah elo nonton SpongeBob SquarePants, di episode tentang Hari Kebalikan? Nah, di episode ini, Squidward bilang ke Spongebob dan Patrick kalau hari itu adalah Hari Kebalikan.

Ilustrasi Hari Kebalikan Spongebob
Ilustrasi Hari Kebalikan Spongebob (Arsip Zenius).

Sesuai dengan nama harinya, mereka harus mengucapkan dan berbuat sesuatu, berkebalikan dari yang seharusnya diucapkan atau dilakukan pada hari-hari biasanya.

Sebenernya, sih, ini akal-akalan dari Squidward aja, karena dia jengkel sama kelakuan Spongebob dan Patrick.

Uniknya, Hari Kebalikan ini beneran ada di real life. Banyak ahli yang bilang kalau hari ini dirayakan pada 25 Januari, tapi ada juga pendapat yang bilang kalau perayaannya setiap tanggal 7 Januari.

Nah, di seluruh dunia, Hari Kebalikan ini sebenernya nggak dirayakan kayak kita memperingati Hari Besar Nasional gitu, tapi lebih mirip April Fool’s Day. Jadi, sifatnya lebih untuk seru-seruan aja.

Kalau elo udah mendeklarasikan hari itu ke seseorang sebagai hari kebalikan, maka elo bakal berbuat sesuatu berlawanan dari yang semestinya elo lakukan di hari-hari biasanya.

Tapi, kadang kala gue bingung, karena tanpa bilang kalau sedang merayakan Hari Kebalikan, kita nggak jarang pengin banget liburan saat seharusnya kita fokus sekolah. Kalau lagi liburan dan gabut nggak ada kerjaan, malah kangen penginnya sekolah, biar ketemu temen-temen dan doi (kalau punya!).

Dulu awal-awal pandemi, mungkin elo udah gatel banget pengin sekolah lagi dan ngerasain gimana mewahnya ketemu orang-orang yang mewarnai masa-masa sekolah.

But, wait, kalau elo sedang merayakan Hari Kebalikan, dan bilang pengin liburan pada jam sekolah, itu berarti elo justru penginnya sekolah, karena kebalikannya.

Jadi, kalau elo sedang bosen pas lagi sekolah, dan malah pengin liburan, anggep aja sedang merayakan hari kebalikan.

Baca Juga: Kapan Hari Guru Nasional Diperingati?

Hari Libur Tempo Dulu: Semester VS Caturwulan

Emangnya apa, sih, yang bikin kita kalau lagi sekolah, malah penginnya liburan? Apa karena waktu libur yang kerasa kurang?

Kalau setiap semesternya, mungkin aja elo liburan sekitar 1-2 minggu, setelah itu balik lagi sekolah, tentu aja setelah melewati hari-hari ulangan atau ujian sekolah.

Nah, hari libur ini, bergantung sama sistem pendidikan kita. Lho, kenapa begitu? 

Oke, sebelumnya, apakah elo tahu, kalau dulu sekolah tidak menggunakan sistem dua semester dalam satu tahun?

Di Kurikulum 1994 pas zaman Orde Baru, kita menggunakan sistem caturwulan, yaitu membagi proses belajar mengajar menjadi tiga tahap di satu tahun. Pada akhirnya, kurikulum ini digantikan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 dan sistem caturwulan juga ditiadakan.

Jadinya, kalau sekarang kita sekolah, misalnya Kelas XI, dibagi jadi semester satu dan semester dua. Nah, kalau dulu, dibaginya jadi caturwulan satu, caturwulan dua, dan caturwulan tiga.

Hal ini bikin anak sekolahan pada masa itu, jadi punya masa libur sekolah yang lebih panjang ketimbang kita sekarang.

Malahan gue pernah denger cerita salah seorang senior gue yang bilang, “Dulu gue happy banget karena bisa libur sampe sebulan di setiap caturwulannya!”

Tapi, salah satu kesalahan yang gue lakukan adalah lupa nanya, apakah dia pas masa sekolah dulu, kalau sekolah malah pengin liburan, dan maunya liburan pas masih sekolah, haha!

Nah, sebenernya, masa libur yang panjang ini juga harus dibayar dengan masa ujian yang juga lebih panjang, karena setiap caturwulannya selalu ada evaluasi belajar. Hal ini dilakukan karena pada masa itu, pelajarannya dianggap cukup banyak, jadinya harus diajarkan dalam tiga tahap.

***

Oke, kalau elo nggak pengin dalam setahun harus merasakan tiga kali ujian atau evaluasi belajar, kayaknya emang cukup deh dengan sistem semester ini, hehe.

Mungkin aja nanti pas elo udah nggak punya kewajiban akademik lagi, alias udah lulus sekolah, elo malah berada pada Hari Kebalikan, yaitu pengin lagi merasakan masa-masa sekolah, hehe.

Yang masih sekolah, pengin cepet-cepet lulus. Yang udah lulus, malah pengin ngerasain masa-masa sekolah.

Yang lagi liburan, pengin ngerasain sekolah. Yang lagi sekolah, malah pengin ngerasain liburan.

Yang penting, nikmati aja prosesnya, Boi! Hehe.

Btw, di bawah ini udah gue buatin playlist tentang serba-serbi hari besar, supaya elo bisa ngikutin pembahasannya dari awal sampe akhir. Cheers!

Serba-serbi Hari Besar:

Bagian 1: Kalau Sekolah Penginnya Liburan, Kalau Libur Maunya Sekolah

Bagian 2: Merayakan Keberagaman Agama Lewat Hari Besar Nasional

Bagian 3: Hari Persahabatan Sedunia, Bukan Hanya Perihal Merayakan Pertemanan

Referensi:

10 Kali Gonta-ganti Kurikulum Pendidikan – Kumparan (2017)

Kurikulum 1994 – Educhannel (2021)

Opposite Day – January 25, 2023 – National Today

Bagikan Artikel Ini!