contoh soal PAT kimia kelas 10 semester 2

Contoh Soal PAT Kimia Kelas 10 Semester 2 dan Pembahasannya

Pertanyaan awal yang akan gue ajukan ke elo adalah “Sudah siap menghadapi PAT Kimia Kelas 10 Semester 2 belum?”. Jawabannya ada dalam diri elo. Siap atau belum, elo akan tetap menghadapi PAT (Penilaian Akhir Tahun) untuk bisa naik ke kelas berikutnya.

Kalau sekarang elo kelas 10, berarti setelah melewati ini dan lulus, elo akan naik ke kelas 11. Begitu seterusnya sampai elo lulus SMA dan memilih jalan hidup elo, apakah memilih kuliah atau bekerja.

Supaya elo semakin siap dalam menghadapi penilaian ini, gue sudah menyiapkan beberapa contoh soal yang bisa menemani belajar elo. Sebelum itu, gue punya pertanyaan menarik buat elo.

“Kenapa listrik bisa mengalir di air?”

“Kenapa kalau banjir pihak PLN mematikan listrik di rumah warga?”

Nah, untuk jawabannya bisa elo lihat di materi tentang larutan elektrolit dan non elektrolit di awal semester 2. Masih ingat, nggak?

Oke, tanpa berlama-lama, kita langsung meluncur saja ke contoh soal PAT Kimia Kelas 10 Semester 2, yuk!

Topik Soal: Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Topik pertama yang masuk dalam PAT Kimia Kelas 10 Semester 2 adalah larutan elektrolit dan non elektrolit. Apa saja yang elo pelajari? Tentu saja elo perlu mempelajari mengenai larutan, mulai dari definisi larutan dan proses pelarutan, daya hantar listrik larutan, hingga derajat ionisasi.

Secara definisi, larutan merupakan campuran homogen dari dua atau lebih suatu senyawa. Komponen utama dari larutan itu ada dua, zat terlarut (yang terdispersi dalam zat pelarut) dan zat pelarut (zat yang mendispersikan komponen zat terlarut).

Misalnya, elo mau mencampurkan air panas dengan gula. Nah, air panas itu termasuk pelarutnya, sedangkan gula adalah zat terlarutnya.

Perlu elo ketahui juga bahwa larutan itu ada yang elektrolit kuat, lemah, dan non elektrolit. Suatu larutan dikatakan sebagai larutan elektrolit kuat ketika ia mengalami ionisasi sempurna. Dikatakan sebagai elektrolit lemah ketika ia mengalami ionisasi sebagian. Kemudian, dikatakan sebagai non elektrolit ketika ia nggak mengalami ionisasi.

Supaya lebih jelas, elo bisa lihat tabel di bawah ini untuk melihat proses pelarutan pada ketiga jenis larutan tersebut.

Tabel proses pelarutan pada larutan elektrolit (terionisasi sempurna dan sebagian) dan non elektrolit (tidak terionisasi).
Proses pelarutan. (Arsip Zenius)

Contoh Soal 1

Sebanyak 0,2 mol zat X dilarutkan dalam air, sehingga jumlah mol ion terlarut dalam sistem larutan adalah 0,32 mol. Senyawa X yang mungkin adalah ….

A. KCl.

B. Ag3PO4.

C. NH4OH.

D. CaSO4.

E. Al2(SO4)3.

Jawab: C. NH4OH.

Pembahasan:

Untuk melihat berapakah jumlah mol ion yang terlarut, maka kita perlu mengionisasi zat X terlebih dahulu. Kita ionisasikan satu per satu poin di A-E di atas, ya.

A. KCl

KCl merupakan elektrolit kuat, sehingga ia akan mengalami ionisasi sempurna.

KCl        →      K+     +     Cl

0,2 mol

0,2 mol        0,2 mol      0,2 mol

___________________________

    0              0,2 mol  +  0,2 mol       = 0,4 mol

B. Ag3PO4

Ag3PO4 merupakan elektrolit kuat, sehingga ion-ionnya akan mengalami ionisasi sempurna.

Ag3PO4.    →    3Ag+    +    PO43-

0,2 mol

0,2 mol          0,6 mol      0,2 mol

___________________________

    0                0,6 mol  +  0,2 mol     =  0,8 mol

C. NH4OH

NH4OH merupakan elektrolit lemah, sehingga ia hanya akan mengalami ionisasi sebagian.

NH4OH            ⇌     NH4+    +    OH

0,2 mol

<0,2 mol               <0,2 mol   <0,2 mol

_______________________________

0,2 – (<0,2 mol)    <0,2 mol  + <0,2 mol = <0,4 mol

Nah, kemungkinan jawaban yang dimaksud dari soal di atas adalah C. NH4OH. Kenapa? Karena, molnya kurang dari 0,4. Kita pun tahu, pada soal diketahui bahwa jumlah mol ion terlarut dalam sistem larutan adalah 0,32 mol. Dengan begitu, senyawa X yang mungkin ada dalam larutan tersebut adalah NH4OH.

Kalau elo penasaran dengan jumlah mol pada poin D dan E, elo bisa mencarinya sendiri dengan cara yang sama seperti yang sudah gue contohkan pada poin A-C, ya.

Baca Juga: Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Topik Soal: Reaksi Redoks

Topik selanjutnya yang muncul dalam PAT Kimia Kelas 10 Semester 2 adalah reaksi redoks. Di materi ini, elo belajar tentang pengertian redoks dan bilangan oksidasi. Hayo, masih ingat nggak, gimana caranya menentukan bilangan oksidasi dan cara identifikasi reaksi redoks?

Kalau lupa-lupa ingat, elo bisa review materinya dengan nonton video belajar Zenius tentang reaksi redoks di sini!

Tabel aturan bilangan oksidasi beserta contoh aturannya.
Tabel aturan bilangan oksidasi perlu dipelajari dalam menghadapi PAT Kimia Kelas 10 Semester 2. (Arsip Zenius)

Contoh Soal 2

Perhatikan reaksi berikut ini!

aFe2O3 (s) + bCO (g) → cFe (s) + dCO2 (g)

Tentukan nilai a, b, c, dan d!

A. 1, 1, 2, 1.

B. 1, 3, 2, 3.

C. 1, 2, 3, 3.

D. 2, 3, 3, 1.

E. 2, 1, 1, 3.

Jawab: B. 1, 3, 2, 3.

Pembahasan:

Elo diminta untuk menyetarakan koefisien yang terdapat pada reaksi di bawah ini.

aFe2O3 (s) + bCO (g) → cFe (s) + dCO2 (g)

Ingat, antara reaksi kanan dan kiri, jumlah koefisiennya harus sama, ya!

Untuk mempermudah, elo bisa gunakan cara seperti ini.

    Fe                              C                                O

2a = c                          b = d                      3a + b = 2d

Kita misalkan a = 1

2(1) = c                                                     3(1) + b = 2d

c = 2                                                  3 + d (karena b = d) = 2d

                                                                     3 = d

Nah, sekarang kita sudah mendapatkan nilai a, b, c, dan d, yaitu 1, 3, 2, 3. Jadi, jawabannya adalah B. Paham, ya, sampai sini?

Baca Juga: Reaksi Redoks – Hukum dan Penerapannya

Topik Soal: Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi

Elo masih ingat tentang materi tata nama senyawa dan persamaan reaksi, nggak? Sebelum mengenal tata nama dari suatu senyawa, elo perlu mempelajari dulu tentang rumus kimianya.

Apa itu rumus kimia? Rumus kimia merupakan notasi yang menyatakan komposisi atom-atom dalam menyusun partikel materi. Ada lambang unsur (contohnya: He = helium, Na = natrium, dan Au = emas) dan indeks berupa jumlah atom atau perbandingan atom-atom (contohnya: 1 molekul H2O tersusun dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen).

Tipe soal yang biasanya muncul dalam PAT Kimia Kelas 10 Semester 2 bisa dilihat sebagai berikut.

Contoh Soal 3

Nama senyawa yang benar untuk Ag3PO4 adalah ….

A. Perak (III) fosfat.

B. Perak (I) fosfat.

C. Perak fosfat.

D. Perak sulfat.

E. Perak (I) sulfat.

Jawab: C. Perak fosfat.

Pembahasan:

Ag3PO4 → 3Ag+ + PO43-

Urutan untuk menamakan suatu senyawa berawal dari kation, kemudian disusul dengan anionnya.

Artinya, kita namakan dulu Ag (biloksnya hanya 1, berarti kita nggak perlu mencantumkan biloksnya lagi), yaitu perak. Selanjutnya, kita namakan PO43-, yaitu fosfat.

Sehingga, nama senyawa dari Ag3PO4 adalah C. Perak fosfat.

Baca Juga: Tata Nama Senyawa Ionik dan Kovalen

Topik Soal: Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia

Topik selanjutnya yang muncul dalam PAT Kimia Kelas 10 Semester 2 adalah hukum dasar dan perhitungan kimia. Ada 5 hukum dasar kimia yang elo pelajari di kelas 10, yaitu Lavoisier, Proust, Gay Lussac, Avogadro, dan Dalton.

1. Hukum Lavoisier secara garis besar membahas tentang Hukum Kekekalan Massa. Dalam hal ini berarti suatu zat yang mengalami reaksi kimia, maka massanya nggak berubah.

Baca Juga: Hukum Lavoisier: Bunyi dan Contoh Soal

Ilustrasi Hukum Lavoisier, di mana massa mula-mulanya sama dengan massa akhir reaksi.
Hukum Lavoisier juga perlu dipelajari dalam menghadapi PAT Kimia Kelas 10 Semester 2. (Arsip Zenius)

2. Hukum Proust membahas tentang perbandingan tetap. Kalau diuraikan, maka definisi dari Hukum Proust adalah perbandingan massa unsur-unsur pembentuk suatu senyawa selalu tetap.

Baca Juga: Hukum Proust: Bunyi, Rumus, Penerapan, dan Contoh Soal

3. Hukum Gay Lussac membahas tentang perbandingan volume atom-atom pada gas. Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi berbanding sebagi bilangan bulat sederhana.

Baca Juga: Hukum Gay-Lussac: Bunyi, Rumus, Penerapan, dan Contoh Soal

4. Hukum Avogadro secara garis besar sama seperti Gay Lussac, yaitu tentang perbandingan volume. Nyambung dengan hukum sebelumnya, bahwa Hipotesis Avogadro menjelaskan bahwa perbandingan pada Hukum Gay Lussac berlaku juga dalam molekul secara keseluruhan.

Baca Juga: Hukum Avogadro: Bunyi, Rumus, Penerapan, dan Contoh Soal

5. Hukum Dalton itu membahas tentang kelipatan berganda. Dalton menjelaskan bahwa dua unsur atau lebih bisa membentuk lebih dari satu senyawa yang berbeda.

Baca Juga: Hukum Dalton: Bunyi, Rumus, dan Contoh Soal

Contoh Soal 4

Dalam reaksi 34 g dekomposisi NH3 dalam wadah tertutup membentuk 28 g N2 dan 6 g H2, berdasarkan reaksi berikut:

2NH3 (g) → N2 (g) + 3H2 (g)

Maka, pernyataan tersebut sesuai dengan hukum dasar kimia, yaitu ….

A. Gay Lussac.

B. Lavoisier.

C. Avogadro.

D. Dalton.

E. Proust.

Jawab: B. Lavoisier.

Pembahasan:

2NH3 (g) → N2 (g) + 3H2 (g)

34 g            28 g    + 6 g

Nah, kira-kira dari uraian di atas, hukum manakah yang paling cocok menggambarkan reaksi tersebut? Kita identifikasi satu per satu hukum pada poin-poin di atas, yuk!

Pertama, ada Gay Lussac. Hukum ini membahas mengenai hubungan antara tekanan dan suhu dari gas ideal pada keadaan volume yang konstan. Bunyi hukumnya, yaitu “Tekanan suatu gas akan berbanding lurus dengan suhu absolutnya pada keadaan volume yang konstan (isokhorik)”.

Kedua, ada Lavoisier yang menyelidiki antara massa zat sebelum dan sesudah bereaksi. Kita sering menyebut hukum ini sebagai Hukum Kekekalan Massa. Jadi, dalam keadaan sistem tertutup, massa zat reaksi sebelum dan sesudah reaksi tetap.

Selanjutnya, ada Hukum Avogadro. Hukum ini disebut juga dengan Prinsip Avogadro atau Hipotesis Avogadro. Bunyi hukum ini adalah “Gas-gas dengan volume yang sama, serta berada pada suhu dan tekanan yang sama, maka akan memiliki jumlah molekul yang sama juga”.

Hukum Dalton membahas tentang atom, di mana dua unsur atau lebih bisa membentuk lebih dari satu senyawa yang berbeda.

Terakhir, ada Hukum Proust yang menjelaskan bahwa setiap senyawa kimia itu tersusun atas unsur-unsur yang memiliki perbandingan massa sama dan tepat.

Ternyata, yang paling cocok menggambarkan reaksi di atas adalah B. Hukum Lavoisier. Di mana, dalam keadaan sistem tertutup, massa zat reaksi sebelum dan sesudahnya tetap.

Topik Soal: Stoikiometri

Topik terakhir yang muncul dalam PAT Kimia Kelas 10 Semester 2 adalah stoikiometri. Pada topik ini, elo akan mempelajari tentang massa atom relatif dan massa molekul relatif. Selain itu, elo juga akan mengetahui apa yang dimaksud dengan mol dan hubungannya dengan massa zat, volume gas, dan konsentrasi larutan.

Baca Juga: Mengenal Reaksi Stoikiometri, Pereaksi Pembatas dan Contoh Soalnya

Elo bisa melihat gambaran tipe soal yang muncul dalam PAT Kimia Kelas 10 Semester 2 di bawah ini.

Contoh Soal 5

Apa yang dimaksud dengan massa atom relatif?

A. Bilangan yang menyatakan perbandingan massa satu atom tersebut dengan 1/1 massa satu atom H-1.

B. Bilangan yang menyatakan perbandingan massa satu atom tersebut dengan 1/12 massa satu atom C-12.

C. Jumlah zat yang mengandung partikel zat itu sebanyak atom yang terdapat dalam 12,000 g C-12.

D. Perbandingan massa molekul unsur atau senyawa terhadap 1/12 massa satu atom C-12.

E. Molekul merupakan gabungan dari beberapa unsur dengan perbandingan tertentu.

Jawab: B. Bilangan yang menyatakan perbandingan massa satu atom tersebut dengan 1/12 massa satu atom C-12.

Pembahasan:

Kalau elo lihat lagi teori tentang stoikiometri, ada definisi mengenai massa atom relatif. Apa yang dimaksud dengan massa atom relatif (Mr)?

Massa atom relatif dari suatu unsur atau senyawa didefinsikan sebagai bilangan yang menyatakan perbandingan massa satu atom tersebut dengan 1/12 massa satu atom C-12.

Kenapa menggunakan C-12? Alasannya karena C-12 menghasilkan angka yang bulat ketika dibandingkan dengan atom lainnya.

Contoh Soal 6

Jika diketahui massa 3 atom Y 4,8 x 10-23 g, maka Ar atom Y jika massa atom C 1,99 x 10-23 g adalah ….

A. 9,552.

B. 9,648.

C. 0,804.

D. 0,414.

E. 1,244.

Jawab: B. 9,648.

Pembahasan:

Massa 1 atom Y = 1,6 x 10-23 g.

Contoh Soal PAT Kimia Kelas 10 Semester 2 dan Pembahasannya 17.

Contoh Soal PAT Kimia Kelas 10 Semester 2 dan Pembahasannya 18.

Ar Y = 9,648.

Jadi, jawaban yang paling tepat adalah B. 9,648.

*****

Itu dia contoh soal PAT Kimia Kelas 10 Semester 2. Elo bisa mempelajari soal-soal di atas dengan melihat video pembahasan Zenius, klik banner di bawah ini, ya! Ada banyak juga soal lainnya!

banner PAT/PAS zenius education

Gimana nih, sampai sini sudah kebayang, kan, sama soal-soal yang mungkin keluar di PAT Kimia Kelas 10 Semester 2? Elo juga bisa melatih kemampuan dengan level soal yang mirip UTBK beneran di Try Out bareng Zenius.

Bagikan Artikel Ini!