soal hots

Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya

Hai, Sobat Zenius! Gue akan membahas secara detail mengenai pengertian soal HOTS, karakteristik, contoh soal HOTS, hingga tips dalam mengerjakannya.

Akan tetapi, sebelum gue masuk ke pembahasannya, gue mau cerita dulu, nih, sepenggal pengalaman gue berkecimpung di dunia pendidikan.

Lima tahun yang lalu, gue memulai karier di Zenius sebagai Tutor bimbel. Awalnya, gue mengajar seadanya. Apa yang ada di buku, gue jelaskan. Apa yang ditanya siswa, gue jelaskan.

Ya semua berjalan biasa saja. Malah murid-murid gue sering terlihat bosan. Gue suka apa yang gue ajarkan, tapi mereka nggak terlalu suka dengan pengajaran gue.

Sampai suatu hari, gue bercerita tentang ini di kelas:

“Kenapa nadi (pembuluh darah) kita warnanya biru? Padahal kan darah warnanya merah.”

Tanpa disangka-sangka, beberapa murid gue saat itu tersenyum, mengangguk-angguk, ada yang bilang “oohh”, dan ada yang semangat mencatat. Gue bisa melihat antusiasme mereka, walaupun hanya sesaat.

Sebagai pencinta sains, gue merasa pertanyaan tentang warna darah dan pembuluhnya adalah “hal biasa”. Tapi ternyata pengetahuan ini punya daya pikat untuk siswa yang (mungkin) belajarnya buat ujian doang.

Memang apa, sih, yang istimewa dari pertanyaan ini? Setelah gue tilik-tilik, pertanyaan ini dimulai dari fenomena sehari-hari yang sangat dekat dengan siswa atau identik dengan karakteristik soal HOTS.

Dan untuk menjawabnya, gue bisa mengaitkan beberapa materi pelajaran sekaligus menjadi sebuah cerita besar yang seru.

Momen singkat tersebut membuat gue berpikir. Bisakah gue menciptakan momen tersebut tiap mengajar?

Gue pun mengubah cara mengajar. Gue mengadopsi ide Sabda untuk melontarkan “Apa pertanyaan terbesar dalam hidup lo?” di kelas.

Murid-murid dengan semangat come up dengan pertanyaannya masing-masing. Bahkan ada murid yang niat mengetik dan mencetak semua pertanyaannya ke beberapa halaman HVS. Dari sini, gue jadi lebih mengenal karakter tiap siswa, level intelektualitas mereka, dan kehidupan mereka secara umum.

Gue kumpulkan semua pertanyaan terbesar dalam hidup mereka. Tiap minggu, gue berusaha menjawab pertanyaan tersebut satu per satu. Gue coba kaitkan dengan materi yang sedang dipelajari. Gue coba tantang mereka kembali dengan pertanyaan-pertanyaan liar.

Gue tetap mengajarkan isi buku teks, apalagi menjelang ujian. Tapi gaya pengajaran gue tidak lagi didominasi dengan pengajaran satu arah di depan kelas. Kadang kami nonton film atau main game terkait materi pelajaran.

Sampai suatu hari, seorang murid berkata seperti ini:

“Kak, sejak lo datang ke kehidupan gue, gue ga pernah lagi remed Biologi. Tadinya gue itu males banget sama Biologi, sekarang gue jadi suka!”

Kebayang nggak perasaan gue saat itu?😊😊😊

Sepenggal pengalaman ini membuat gue merenungkan makna pendidikan. Dalam waktu singkat, transformasi cara mengajar bisa mengubah keadaan kelas 180o.

Dari yang tadinya bosan dengerin gue ngomong jadi semangat mendiskusikan pertanyaan liar mereka ke gue. Gue pun jadi teringat sebuah kutipan dari seorang penyair Irlandia:

“Education is not the filling of a pail, but the lighting of a fire” – William Butler Yeats

Pendidikan sesungguhnya bukanlah sekadar mengisi (ember) pengetahuan ke kepala siswa, tapi seharusnya juga menyalakan api rasa ingin tahu dan semangat belajar mereka melalui contoh soal HOTS yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Upaya ini tidak dilakukan oleh gue sendiri saja, tapi juga dilakukan oleh tim Zenius secara keseluruhan.

Buat yang sudah mengikuti Zenius sejak lama, mungkin sudah aware dengan visi dan misi Zenius Education sebagai lembaga pendidikan. Zenius tidak hanya ingin sekadar transfer pengetahuan dengan para murid, tapi kami selalu berusaha untuk mengobarkan rasa penasaran dan menumbuhkan semangat #BelajarBerkelanjutan di diri siswa.

Dan sebenarnya, apa yang dilakukan Zenius selama ini nyambung banget dengan soal HOTS.

Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 129

Fenomena Soal HOTS

Soal HOTS pertama kali mulai dibicarakan ketika Kemendikbud mengeluarkan kebijakan untuk memasukkan soal HOTS di Ujian Nasional 2018.

Kebijakan ini pun menuai banyak kritik karena diumumkan secara tiba-tiba dan para peserta ujian nasional merasa kesulitan mengerjakan UN 2018 silam.

Setelah sempat reda, soal HOTS kembali ramai dibicarakan. Kali ini, kebijakan datang dari Kemenristekdikti yang menyatakan bahwa soal HOTS akan masuk di SBMPTN 2019. Kemendikbud pun tetap melanjutkan program mereka untuk memasukkan soal HOTS di UN 2019.

Sampai saat ini, soal HOTS masih dipakai untuk UTBK-SBMPTN 2022 nanti. Biasanya, dalam soal TKA, materi tes yang ditekankan mengarah ke HOTS (Higher Order Thinking Skills).

Nah, sebenarnya apa, sih, pengertian soal HOTS? Daripada elo semakin penasaran, gue akan menjelaskannya secara detail di dalam artikel ini!

Apa itu Soal HOTS?

kondisi otak orang marah
Ilustrasi Patrick sedang berpikir (Dok. memegenerator.net)

Sebelum beranjak ke pembahasan contoh soal HOTS dan tips mengerjakannya, gue mau memperkenalkan kepada elo semua mengenai definisinya. 

Secara garis besar, soal HOTS adalah sebuah konsep pendidikan yang didasarkan pada Taksonomi Bloom. 

Taksonomi Bloom merupakan kerangka yang membagi tujuan pendidikan menjadi beberapa kelompok.

Berdasarkan Taksonomi Bloom, dalam mempelajari suatu topik, ada beberapa tingkatan kemampuan berpikir, mulai dari tingkat rendah (Lower-order thinking skills, disingkat LOTS) sampai tingkat tinggi (Higher-order thinking skills, disingkat HOTS). 

Dari namanya aja, pembelajaran HOTS tentunya memerlukan kemampuan berpikir lebih daripada soal LOTS. Eh biar praktis, mulai dari sini dan seterusnya, kita sebut saja soal bukan HOTS (non-HOTS) sebagai soal LOTS, ya, Sobat Zenius.

Emang kemampuan berpikir lower-order dan higher-order itu apa aja, sih? Supaya lebih jelas, gue ilustrasikan lewat contoh, ya. Misalnya, tutor Matematika Zenius, Ivan, sedang mengajarkan Sistem Persamaan Linear. Ia bisa membuat soal seperti ini:

Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 130

Soal di atas merupakan tipe soal LOTS (Lower-order Thinking Skill), bukan contoh soal HOTS. Mengapa demikian? Karena soal di atas hanya menguji 3 kemampuan berikut:

Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 131

Soal di atas hanya menguji apakah elo MENGINGAT dan MEMAHAMI bagaimana menyelesaikan sistem persamaan linear dengan dua variabel.

Kemudian apakah elo bisa MENERAPKAN penyelesaian tersebut untuk menemukan jawabannya. Ketiga kemampuan ini (MENGINGAT, MEMAHAMI, MENERAPKAN) adalah kemampuan tingkat rendah dalam sebuah pembelajaran (lower-order thinking skills).

Gimana kalau soal LOTS di atas diganti jadi soal HOTS? Ivan bisa modif soalnya menjadi seperti ini:

Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 132

Soal tentang Deposito ini merupakan soal HOTS. Kenapa? Karena soal di atas menguji beberapa kemampuan berikut:

Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 133
Tingkatan berpikir menurut Taksonomi Bloom

Untuk bisa menjawab soal Deposito ini, lo perlu melakukan beberapa langkah berikut:

1. Elo MENGANALISIS informasi apa aja yang ada di soal.
2. Berdasarkan analisis informasi tadi, elo MENGEVALUASI maksud soal itu apa.
3. Elo MENCIPTAKAN model matematika dari cerita deposito. Ternyata model matematikanya adalah sistem persamaan linear dengan dua variabel yang mirip banget dengan soal LOTS sebelumnya, cuma beda angka doang:

Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 134

4. Setelah menciptakan model matematikanya, elo perlu MENGINGAT cara penyelesaiannya.
5. Elo juga harus MEMAHAMI cara penyelesaiannya.
6. Elo MENERAPKAN cara penyelesaian tersebut untuk menemukan jawaban dari model matematika tadi.

Kelihatan bedanya kan? Soal HOTS memerlukan tingkatan kemampuan berpikir yang lebih daripada soal LOTS. Eh, kalau elo bisa jawab, tolong share jawaban elo di bagian comment di bawah, ya.

Selanjutnya, coba cek soal berikut ini. Menurut elo masuk ke dalam kategori soal apa?

Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 135
Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 136

Wah kelihatannya ngejelimet ya. Eits tapi jangan salah, soal logaritma ini masih tergolong soal LOTS, belum termasuk soal HOTS ya!

Lho kenapa? Karena soal tersebut hanya menguji apakah elo MENGINGAT dan MEMAHAMI definisi dasar dari logaritma saja, lalu MENERAPKAN rumus logaritma untuk mencari jawabannya.

Ya emang penjabarannya rada panjang, sih. Tapi tidak ada kemampuan analisis, evaluasi, atau bahkan mencipta yang dibutuhkan untuk menjawab soal ini. 😊

Dari 2 contoh yang kontras ini, gue bisa menegaskan bahwa:

Soal HOTS tidak berhenti di menguji kemampuan MENGINGAT, MEMAHAMI, dan MENERAPKAN, tetapi juga menuntut siswa untuk MENGANALISIS, MENGEVALUASI, dan MENCIPTA model/kesimpulan dari informasi yang disediakan.

Ciri-ciri Soal HOTS

soal hots

Supaya elo semakin paham mengenai ciri-ciri atau karakteristik soal HOTS, gue mau menjabarkannya satu per satu dalam bagian ini. Sudah siap? Simak sampai habis, ya, Sobat Zenius!

1. Soal LOTS Fokus pada “Mengingat”, beda dengan HOTS yang fokus pada “Menalar”

Soal LOTS (Lower Order Thinking Skills) hanya menguji apakah elo ingat, paham, dan bisa menerapkan apa yang lo pahami tentang suatu materi.

Nah, soal yang dibutuhkan untuk menguji 3 kemampuan dasar ini biasanya fokus bertanya “apa”, “siapa”, dan “kapan”. Mapel Biologi dan Sejarah sering banget, nih, kayak gini. 

Untuk pelajaran yang ada bacaannya, seperti Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, soal LOTS akan bertanya tentang informasi yang tertera di teks. 

Untuk pelajaran hitung-hitungan (seperti Matematika, Fisika, Kimia, dan Ekonomi), soal LOTS biasanya dapat langsung diselesaikan dengan memasukkan rumus.

Oleh karena itu, soal tipe LOTS bisa disiasati dengan menghafal (recall) saja. Padahal, belum tentu elo ngerti apa yang elo hafalkan.

Contohnya, nih, tutor Sosiologi Zenius, Adam, membuat soal LOTS yang bisa gampangnya elo jawab dengan ngafalin Sifat-sifat Sosiologi aja.

Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 137
Contoh soal LOTS Sosiologi – Sifat Sosiologi

Di sisi lain, soal HOTS tidak berhenti di kemampuan mengingat kembali informasi (recall), tetapi lebih mengukur kemampuan menalar.

Maksudnya apa, nih? Soal HOTS menguji apakah elo mampu menelaah ide dan informasi secara kritistransfer satu konsep ke konsep lainnya, dan menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah.

Untuk menjawabnya, tidak cukup menghafal definisi dan rumus, tapi juga perlu pemahaman konsep yang mendalam.

Contohnya, Adam bisa modif soal LOTS tentang Sifat Sosiologi di atas menjadi HOTS seperti berikut.

Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 138
Contoh soal HOTS Sosiologi – Seleb medsos

Untuk menjawab soal seleb socmed ini, tidak cukup mengingat Sifat Sosiologi itu apa aja. Ada proses penalaran dulu yang harus dilalui.

Elo perlu paham betul materi Saluran Mobilitas dan mengaitkannya ke fenomena seleb socmed. Selanjutnya, elo perlu mencipta kesimpulan (menyelesaikan masalah) berdasarkan pemahaman elo tentang Sifat Sosiologi. Ada yang bisa jawab? Share jawaban elo di kolom komentar, ya!

2. Soalnya nggak selalu susah

Mungkin elo semua banyak yang mengira kalau karakteristik soal HOTS itu pasti susah untuk dikerjakan. Padahal, itu nggak sepenuhnya benar, lo, Sobat Zenius!

Pada dasarnya, kategori soal yang satu ini nggak selalu susah, kok. Begitu juga sebaliknya, soal LOTS belum tentu mudah. Mau bentuknya HOTS atau LOTS, bukan perkara susah atau mudah, tapi lebih ke apa yang ditanyakan.

Soal LOTS umumnya mengandalkan kemampuan hafalan. Sedangkan soal HOTS lebih banyak mengandalkan kemampuan berpikir kritis.

Nah, masalahnya pelajar Indonesia terbiasa belajar dan menghadapi soal LOTS. Tinggal hafal saja rumus, masukkan angkanya, dapat jawabannya. Tinggal hafal mati saja semua istilah, jawaban ujian tertulis eksplisit di buku.

Sedangkan HOTS nggak lurus kayak gitu. Soal HOTS menuntut elo menganalisis dulu maksud soal dan mencipta model atau kesimpulan, baru bisa menerapkan rumus untuk cari jawabannya.

Karena gaya belajar seperti ini masih jarang dilakukan di pendidikan Indonesia, maklumlah banyak yang kaget sehingga merasa soal HOTS itu susah.

Padahal ,ya, soal HOTS itu bisa aja simpel dan gampang, lo. Contoh soal HOTS Matematika tentang Deposito di atas.

Kalau elo paham betul dengan konsep sistem persamaan linear dua variabel, elo bakal mudahnya membuat model matematika dari soal cerita tersebut. Model matematikanya pun tergolong mudah untuk diselesaikan.

3. Soalnya cenderung menanyakan fenomena sehari-hari

Sampai di sini, mungkin lo bisa menemukan sebuah pola dari beberapa contoh soal HOTS yang gue tampilkan sebelumnya. Mulai dari soal tentang deposito, seleb socmed, jaring makanan, dan adaptasi tumbuhan.

Yap, soal HOTS sering mengaitkan suatu materi belajar dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari (walaupun tidak selalu sih). Berikut contoh soal yang dibuat oleh Lina, tutor Geografi Zenius:

Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 139
Contoh soal HOTS Goegrafi – Revolusi bumi

Untuk menjawab soal ini, elo perlu analisis dulu posisi geografis Australia itu di mana. Terus, elo perlu analisis efek revolusi bumi terhadap posisi matahari dan pergantian musim.

Baru, deh, elo evaluasi dan mengambil kesimpulan di Indonesia lagi musim apa. Hayo, apa jawabannya? Tulis jawaban elo di kolom komen, ya!

Ketimbang cuma nanyain efek revolusi bumi itu apa, soal cerita kayak begini lebih menantang dan seru kan?

Pengaitan ke kehidupan sehari-hari ini membuat elo jadi melihat relevansi apa yang elo pelajari di sekolah dengan kehidupan nyata.

Dari sini, rasa penasaran muncul. Pas kita udah penasaran, kita jadi tertantang menjawabnya. Proses penelusuran jawabannya (belajar) pun jadi yang seru dan satisfying.

Hal ini berbeda dengan soal LOTS. Karena umumnya soal LOTS langsung menyajikan angka yang bisa langsung dimasukkan ke rumus atau menanyakan definisi secara lurus, elo jadi kurang atau bahkan nggak bisa melihat apa relevansinya materi tersebut ke dunia nyata.

soal LOTS

Angkanya udah disediakan, tinggal masukin aja ke rumus, dapat ,deh, jawabannya. Tapi elo nggak kebayang maksud elektron itu apa, katoda itu apa, anoda itu apa, penerapannya gimana di dunia nyata.

4. Keunggulan soal HOTS

Dari definisi dan ciri-cirinya, ada beberapa kesimpulan yang bisa ditarik dari soal HOTS.

Lower-order Thinking Skills (LOTS) tentunya diperlukan sebagai tahapan awal pembelajaran.

Sebelum bisa menganalisis dan berkreasi, tentunya kita butuh ingat dan paham. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika sebuah proses belajar terlalu didominasi oleh LOTS saja.

Pengajaran berbasis LOTS membuat sekolah hanya sibuk memberikan (mengisi ember) pengetahuan sebanyak-banyaknya dan menuntut siswa sekadar menyimpan memori.

Sekarang kita ingat, besoknya lupa. Padahal, fungsi ini sudah bisa dilakukan smartphone, Google, dan Wikipedia. Dan siapa tahu 5 atau 10 tahun lagi, pengetahuan itu sudah obsolete (usang).

Menurut World Economic Forum, 65 persen anak yang sekarang duduk di bangku sekolah dasar, nantinya akan bekerja di tipe profesi baru yang belum ada pada masa kini.

Maka dari itu, memberikan begitu banyak informasi yang amat spesifik dan menuntut siswa untuk menghafalnya kurang berfaedah dalam mempersiapkan masa depan kalian.

Ditambah lagi, soal LOTS membuat siswa “buta” akan relevansi pelajaran tersebut ke dunia nyata. Kebutaan ini menumpulkan nalar dan rasa ingin tahu. Tidak mengherankan kalau pembelajaran berorientasi LOTS cenderung membuat belajar jadi proses yang membosankan.

Pernah nggak ,sih, elo mempertanyakan esensi belajar ketika dihadapkan pada sebuah materi yang cukup rumit, misalnya Integral.

“Buat apa sih gue belajar beginian? Belajar Integral sampe ngejelimet. Emang bakal kepake ya pas kerja nanti?”

Kalau ditelusuri, Integral pasti ada gunanya kok di dunia nyata. Orang-orang dengan profesi tertentu make integral untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tapi apa semua orang make Integral di dunia kerja nanti? Enggak kan. Terus kenapa kita harus belajar integral? Untuk apa belajar begitu banyak materi ini-itu di sekolah?

Nah, gue akan mengutip apa yang diutarakan Sabda PS (founder Zenius Education) di salah satu video Zenius Learning:

“Bukan isi pelajarannya yang utama. Tapi efek dari belajar tersebut yang paling penting.”

Idealnya, dengan mempelajari beragam topik, otak kita terlatih untuk menganalisis informasi, berlogika, dan menyelesaikan masalah.

Dengan kata lain, topik-topik tersebut sebenarnya “hanya” tool untuk menempa/melatih otak kita berpikir dengan baik. Dan menurut gue pribadi, pembelajaran berorientasi HOTS lah yang bisa memfasilitasi tujuan ideal itu.

Soal HOTS adalah model evaluasi pendidikan yang menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi. Ketimbang ditanya fakta atau definisi, siswa ditanya bagaimana sebuah sistem bekerja.

HOTS akan mengasah logika, pola pikir kritis, dan kreativitas siswa. Soal HOTS mampu mengajak siswa connecting the dots, mengaitkan satu materi ke materi lain untuk membangun sebuah cerita besar yang seru.

Jadi, nggak berlebihan gue katakan bahwa pembelajaran berbasis HOTS mampu igniting fire, memicu rasa penasaran dan semangat belajar di dalam diri elo.

Indikator Soal HOTS

soal hots
Ilustrasi indikator (Dok. pixabay.com)

Sebagai siswa, mungkin elo bertanya-tanya 

Apa, sih, pentingnya mempelajari dan mengerjakan soal HOTS?”

Nah, pada dasarnya, ada indikator soal HOTS yang perlu elo ketahui sebagai siswa sehingga dapat mengukur seberapa besar kemampuan elo ke depannya. Berikut ada tiga indikator yang perlu elo ketahui:

1. Level menganalisis (C4)

Pada indikator ini, siswa lebih ditekankan kepada pemikiran kritis secara operasional. 

Level menganalisis terdiri dari kemampuan atau keterampilan membedakan, mengorganisasikan, dan menghubungkan. Kata kerja operasional yang biasa digunakan adalah membandingkan, mengkritisi, mengurutkan, membedakan, dan menentukan.

2. Level mengevaluasi (C5)

Pada level ini, siswa membuat keputusan berdasarkan kriteria yang standar seperti mengkritik. 

Kata kerja operasional yang digunakan yaitu mengevaluasi, memilih, menilai, menyanggah, dan memberikan  pendapat.

3. Level mengkreasi (C6)

Pada level C6, siswa diminta untuk mengeluarkan kemampuan dalam merancang, membangun, merencanakan, memproduksi,  menemukan, dan menyempurnakan.

Kata kerja operasional yang digunakan adalah memperjelas, menafsirkan, dan memprediksi.

Kumpulan Contoh Soal HOTS

soal hots
Illustrasi siswa mengerjakan soal HOTS (Foto oleh Monstera dari Pexels).

Seperti yang udah gue sebutkan di awal, soal HOTS mulai dibicarakan saat Kemendikbud menetapkan kebijakan untuk memasukkan soal HOTS pada Ujian Nasional 2018.

Nggak cuman di UN saja, soal-soal HOTS juga saat ini sudah dimasukkan ke dalam UTBK-SBMPTN. Melansir dari LTMPT, materi UTBK Tes Kemampuan Akademik (TKA) akan ditekankan pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Buat elo yang lagi mulai belajar untuk UTBK tahun 2022, elo bisa, nih, belajar kisi-kisi soal HOTS dari Zenius! Berikut ini link pembelajaran yang bisa Sobat Zenius dapatkan secara gratis!

Selain itu, ada beberapa contoh kumpulan soal HOTS yang pernah keluar di SBMPTN.

Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 140
Soal HOTS Matematika di SNMPTN 2012.
Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 141
Soal HOTS Bahasa Inggris di SBMPTN 2018.
Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 142
Soal HOTS Kimia di SBMPTN 2014.
Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 143
Soal HOTS Ekonomi di SBMPTN 2018.
Kupas Tuntas Seputar Soal HOTS dan Tips Mengerjakannya 144
Soal HOTS Sosiologi di SBMPTN 2015.

Kalau memang soal HOTS sudah eksis di SBMPTN dari bertahun-tahun lalu, kenapa baru tahun ini Kemenristekdiksti mengumumkannya?

Tebakan gue ,sih, hal ini dilakukan untuk menyelaraskan program antar kementerian dan menyeragamkan porsi penggunaan soal HOTS di setiap mapel yang diujikan di SBMPTN.

Ketika mendengar bahwa pemerintah mulai memasukkan soal HOTS ke Ujian Nasional dan SBMPTN, gue pribadi sih cukup bersemangat.

Sudah saatnya pendidikan Indonesia beralih dari pembelajaran yang terlalu mengandalkan hafalan mati ke pembelajaran yang mengasah pola pikir kritis dan kreativitas. Sudah saatnya, rasa ingin tahu dan semangat belajar pelajar Indonesia dikobarkan. Sudah saatnya kalian merasakan seru dan nikmatnya belajar 🙂

Implementasi yang mendadak dan belum rapi memang menjadi realita pendidikan Indonesia yang mau tidak mau kita jalani bersama.

Wajar jika banyak pihak yang masih kagok. Tidak hanya elo sebagai siswa kok, guru pun demikian. Proses peralihan memang berat. Tapi semoga semua ini menempatkan Indonesia pada arah pendidikan yang sudah tepat dan kita butuhkan.

Strategi Belajar Menjawab Soal HOTS di Ujian Nasional dan SBMPTN

soal hots

Oke, sampai di sini gue harap lo sudah paham pengertian soal HOTS dan faedahnya jika diterapkan di sebuah sistem pendidikan. Nah, sekarang saatnya gue bagikan tips dan strategi menghadapi soal HOTS, baik itu di Ujian Nasional maupun SBMPTN.

Seperti yang udah disebutkan beberapa kali di atas, untuk menjawab soal HOTS yang menuntut penalaran, lo perlu paham betul sebuah konsep materi. 

Elo nggak bisa lagi mengandalkan metode instan, seperti menghafal buta atau rumus cepat. Ketika elo ketemu rumus, elo harus ngerti dari mana datangnya rumus itu.

Ketika elo nemu definisi, elo harus paham makna dari definisi itu. Ketika elo belajar suatu bab, elo mesti bisa mengaitkannya dengan bab-bab lain yang lo pelajari sebelumnya.

Dan inilah yang sudah Zenius lakukan selama 10 tahun berdiri. Cara pengajaran Zenius selalu menekankan pembelajaran berbasis konsep. Cara pengajaran ini menjadi sangat relevan seiring dengan implementasi soal HOTS. 

Oleh karena itu, tips belajar dari Zenius ga jauh beda dengan apa yang sudah kami share dari tahun ke tahun.

Nih gue share link artikel Zenius Blog tentang tips belajar untuk tiap mata pelajaran yang diujikan di Ujian Nasional dan SBMPTN. Untuk latihan soal HOTS, karena soal UN tahun-tahun sebelumnya belum ada soal HOTS-nya, elo bisa mulai belajar dari soal-soal SBMPTN. 

Kalau elo udah terbiasa mengerjakan soal SBMPTN, elo bisa naik level dengan mengerjakan soal SIMAK UI.

Ibaratnya battlefield di sebuah game, soal SIMAK UI itu adalah bos dari segala bos. Bisa dibilang, SIMAK UI itu banyak memuat soal HOTS tingkat sulit. Kalau elo bisa membiasakan diri dengan soal SIMAK UI, elo bakal punya bekal yang mantap.

Matematika

Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris

Fisika

Kimia

Biologi

Sosiologi

Ekonomi

Geografi

Sejarah

Elo bisa download soal-soal di atas dalam bentuk pdf GRATIS! Kalau elo mentok, ada juga kok video pembahasannya.

Zenius juga udah punya ribuan paket soal lengkap yang bisa elo download secara GRATIS.

Soal-soal ini dibuat sama tutor Zenius dengan referensi yang berkualitas. Setiap soalnya juga sudah pasti mengandung soal HOTS. Kalau elo mau download soalnya, elo bisa download aja di zenius.net ya!

Biar lebih lengkap lagi, elo juga bisa berlangganan paket belajar Zenius! Klik gambar di bawah ini ya untuk info lengkapnya!

SKU-BELI-PAKET-BLJR

Sementara itu, ketika tulisan ini dibuat, para tutor Zenius sedang terus bekerja keras meracik kumpulan soal HOTS yang bisa menjadi ajang latihan buat elo nantinya. Stay tune aja ya, artikel ini pasti akan segera kami update.

Baiklah, Sobat Zenius, sekian dulu cerita panjang lebar gue tentang soal HOTS. Semoga apa yang gue jelaskan di atas bisa memberi pencerahan atas kebingungan elo selama ini tentang soal HOTS.

Semoga juga semua artikel panduan belajar yang gue share di atas bisa membantu elo untuk mulai belajar. Sudah cukup cemasnya. Saatnya beraksi untuk mengejar impian elo.

Ingatlah, saat elo cuma bisa cemas dan bermalas-malasan, ada ribuan pesaing yang sedang belajar giat-giatnya. Oke deh, selamat belajar dan salam HOTS! 🙂

Updated by: Maulana Adieb

Date: January 12, 2022

Bagikan Artikel Ini!