Pengertian Luas, Tanda Peradaban Mesir Kuno

Kadang kalo menghafal rumus luas bangun itu suka bosen banget. Tapi ternyata, dengan mengetahui rumus luas segitiga saja orang Mesir Kuno bisa membangun salah satu Piramida terbesar di dunia. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang luas melalui artikel ini!

Hai Sobat Zenius! Lo pernah nggak sih kepikiran betapa ukuran luas suatu benda menjadi hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari kita? Mulai dari ukuran sepatu, ukuran kasur, hingga ukuran layar smartphone yang paling sering ada di genggaman kita. Bahkan, ada beberapa survey yang menunjukan ukuran ideal sebuah smartphone.

Tentunya penelitian ini tidak akan ada tanpa kebutuhan akan kenyamanan saat menggunakan smartphone di tengah masyarakat kita bukan?

Sebuah survey oleh Strategy Analysis menemukan bahwa layar smartphone yang ideal adalah layar yang berukuran 4,7 sampai 5,7 inch. Sebuah eksperimen yang dilaksanakan oleh Dimitrios Taptis dan kawan-kawannya pada tahun 2013 pun menemukan bahwa pengguna smartphone dengan ukuran layar di atas 4,3 inch dapat mengakses informasi dengan lebih efisien.

Ngomong-ngomong soal ukuran. Salah satu ukuran yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah luas suatu benda. 

Pasti lo pun juga sudah nggak asing lagi kan dengan rumus-rumus luas bangun datar atau bangun ruang yang lo dapatkan di sekolah? Tapi lo tau nggak sih sebenarnya luas itu apa dan bagaimana asal-usulnya? Yuk, lanjutin bacanya, karena gue akan bagikan informasi tentang hal tersebut di bawah ini.

Apa itu Luas?

Kata “luas” yang dalam Bahasa Inggris disebut “area” sendiri awalnya diambil dari Bahasa Latin “area”, yang artinya sebidang tanah kosong yang rata. Terus gimana ceritanya dari sebidang tanah hingga menjadi pengukuran benda dengan rumus-rumus yang kita pelajari di sekolah sekarang? 

Jadi, sebenarnya pengukuran luas suatu benda sudah menjadi perhatian besar dalam kehidupan masyarakat semenjak tahun 3000 SM. Pada masa itu, di Mesir Kuno dan Babilonia, perhitungan luas permukaan digunakan untuk kepentingan mengukur luas kepemilikan tanah dan untuk pembangunan negara.

Jadi mulai bisa dipahami kan kenapa dari kata “area” yang berarti sebidang tanah kosong dapat ditafsirkan sebagai luas suatu benda? Kurang lebih, karena pada mulanya pengukuran luas muncul untuk keperluan mengukur ukuran tanah. 

Secara matematika, pengertian luas adalah banyaknya satuan luas yang dapat digunakan untuk menutupi bentuk secara keseluruhan dan rata. Yang dimaksud dengan banyaknya satuan luas adalah jumlah luas gabungan bentuk yang membentuk suatu bentuk baru.

Contohnya, ketika ingin mengukur persegi panjang, kita dapat mengumpamakan bangun datar tersebut sebagai kumpulan dari beberapa persegi. Maka, luasnya adalah jumlah luas dari keseluruhan luas persegi-persegi pembentuk tersebut.

Walaupun pengukuran luas persegi, persegi panjang, dan segitiga tergolong mudah dengan mengukur total satuan luasnya, namun pengukuran bentuk lainnya seperti layang-layang, lingkaran, dan trapesium tidak. Oleh karena itu, dibuatlah rumus-rumus yang sudah disederhanakan untuk mengukur berbagai bentuk bangun datar maupun bangun ruang.

Kalau saat ini Sobat baru menggunakan rumus-rumus luas untuk mengerjakan tugas sekolah saja, di kemudian hari mungkin lo akan mengaplikasikan di keperluan sehari-hari. Contohnya, ketika ingin mengecat tembok lo bisa mengukur luas tembok untuk mengira-ngira jumlah cat yang dibutuhkan.

Lo juga bisa menggunakan istilah “luas” untuk menggambarkan besarnya suatu hal yang tidak terlihat, lho Sobat. Penyanyi Internasional, Agnez Mo pun pernah menggunakan kata luas untuk menggambarkan besarnya sebuah cinta dalam lirik lagunya. Kira-kira lo tahu nggak apa lagu yang gue maksud di atas?

Yup! Lagu yang gue maksud adalah yang berjudul “Cinta Mati” dengan penggalan liriknya yang berbunyi: 

“Cintaku sebesar dunia. Seluas jagad raya ini kepadamu.”

Asal-Usul Luas yang Menjadi Tanda Peradaban Mesir Kuno

Seperti yang gue ceritakan di atas, pengukuran luas suatu bidang tanah kosong sudah dilakukan lebih dari 5000 tahun yang lalu di Mesir Kuno dan di Babilonia, Yunani. Perkembangan cara mengukur suatu bangun pun berkembang seiring berkembangnya ilmu geometri, sebuah studi tentang bentuk dan ukuran sebuah objek.

Selain untuk mengukur tanah, ilmu pengukuran luas ini kemudian banyak digunakan dalam pembangunan infrastruktur dan bangunan-bangunan yang menandakan peradaban suatu bangsa. Contohnya, sekitar tahun 2580 SM, dengan pengetahuan yang dimiliki Mesir Kuno tentang cara menghitung luas segitiga, sebuah Pramida Agung di Giza pun berhasil di bangun.

Piramida tersebut merupakan salah satu konstruksi piramida terbesar dan paling mengesankan yang dibuat oleh manusia sepanjang sejarah. Piramida Agung dengan lebar 230 meter dan tinggi 14 meter itu dibangun dengan kurang lebih 2,3 juta batu balok. Situs warisan budaya dunia yang diresmikan oleh UNESCO pada tahun 1979 ini juga merupakan makam Firaun Khufu, seorang raja Mesir Kuno.

Ilmu tentang perhitungan luas pun terus berkembang mengikuti penemuan ahli-ahli matematika dari berbagai negara seperti Yunani, Mesir, Cina, India, dan lainnya. Pada tahun 187 SM, Archimedes pun berhasil menemukan rumus untuk menghitung luas dan keliling lingkaran beserta buktinya.

Tentunya proses penemuan rumus ini tidak sesederhana penggunaan rumusnya yang saat ini sudah ada, Sobat. Archimedes harus mengumpamakan lingkaran terbentuk dari kumpulan bentuk segitiga dan poligon.

Dengan ketekunannya, ia pun berhasil membuktikan teorinya. Menurut penemuan Archimedes, rumus luas lingkaran sama dengan luas segitiga yang tingginya sama dengan jari-jari lingkaran tersebut dan panjang alasnya sama dengan keliling lingkarannya. Rumus luas lingkaran menurut Archimedes adalah sebagai berikut:

Pada tahun 1615, seorang tokoh astronomi dunia, Johannes Kepler juga menggunakan rumus luas lingkaran untuk mengukur luas lintasan orbit planet-planet di luar angkasa. Ia sendiri mengandaikan lingkaran sebagai kumpulan dari bentuk segitiga yang tak terhingga seperti gambar dibawah ini:

Penemuan rumus luas bentuk-bentuk kompleks lainnya kemudian ditemukan dengan pengaplikasian integral kalkulus. Sir Isaac Newton sendiri juga mengembangkan kalkulus dengan konsep luas permukaan.

Untuk mengetahui contoh-contoh rumus-rumus luas bangun lo bisa cek artikel Zenius yang berjudul 8 Rumus Luas Bangun Datar yang Harus Kamu Tahu! dan 7 Rumus Luas Permukaan Bangun Ruang dan Pembahasan Soal ya, Sobat.

Satuan Luas

Menurut International System of Units (SI), standar satuan luas adalah meter persegi (m2). Sehingga biasanya kalau di toko bangunan atau iklan penjualan rumah, lo akan menjumpai detail luas produk dalam satuan meter persegi.

Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan untuk lo menghitung luas sebuah benda atau bangun dengan satuan lain seperti kilometer (km), desi meter (dm), centimeter (cm), dan lain-lain. Jika ingin menyesuaikan standar satuan maka lo bisa mengkonversikan nilainya ke satuan meter atau meter persegi dengan menggunakan tangga satuan seperti dibawah ini:

Penutup

Nah, gimana? Pasti lo sudah mendapatkan pemahaman baru tentang pengertian luas dan sejarah asal usulnya bukan? Kemampuan manusia untuk mengukur luas suatu bangun menjadi terobosan sains yang sangat penting dalam peradaban dunia. Hal ini membuat manusia dapat membangun bangunan-bangunan megah dan juga mewujudkan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga artikel ini dapat membantu lo dalam memahami tentang apa itu luas ya, Sobat. Sekian dari gue, see you in the next article!