Akhir-akhir ini pasti Bapak/Ibu guru sering dengar istilah “blended learning”. Seminar, webinar, bahkan lokakarya juga banyak membahas soal blended learning. Kenapa sih, blended learning jadi topik yang sering dibicarakan sekarang ini?
Blended learning atau pembelajaran campuran adalah metode pembelajaran yang menggunakan kombinasi pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran online bisa memanfaatkan berbagai media dan teknologi untuk mendukung siswa belajar mandiri. Sementara, pembelajaran tatap muka dilakukan secara tradisional dengan metode ceramah, penugasan, tanya jawab, dan demonstrasi.
Blended learning sendiri memungkinkan Bapak/Ibu guru untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih komprehensif ke siswa. Tak hanya itu, lewat metode ini siswa juga bisa mendapatkan kemudahan dalam mengakses materi pembelajaran, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan mengurangi biaya pembelajaran.
Nah, untuk tahu blended learning secara mendalam, yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Daftar Isi
Pengertian Blended Learning
Model pembelajaran campuran mempunyai tiga komponen penting yaitu pembelajaran daring, pembelajaran tatap muka, dan belajar mandiri. Secara sederhana, blended learning bisa diartikan sebagai metode pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran online dan pembelajaran langsung.
Blended learning dapat mengembangakan strategi interaktif, tak hanya dalam mengajar tatap muka namun juga di pembelajaran jarak jauh. Selain pemahaman materi, hasil pembelajaran juga fokus pada interaksi peserta didik. Terdapat banyak informasi yang tersedia bagi siswa, umpan balik yang lebih baik dan lebih cepat dalam komunikasi. Melalui blended learning, tercipta lingkungan belajar yang positif, terjadinya interaksi aktif antara sesama peserta didik, dan peserta didik dengan tenaga pendidik tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Tujuan Blended Learning
Pembelajaran campuran berfokus untuk memudahkan siswa dan tenaga pendidik dalam menjalankan proses belajar mengajar. Selain itu, peserta didik dan pendidik bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan yang saling menguntungkan. Apa saja tujuan dari blended learning?
- Membantu siswa untuk berkembang dalam proses belajar yang sesuai dengan gaya belajar dan preferensi mereka.
- Memberikan peluang bagi siswa dan guru untuk melaksanakan pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang.
- Meningkatkan efektivitas penjadwalan dengan menggabungkan aspek dari tatap muka dan pembelajaran online.
- Melibatkan peserta didik dalam pengalaman belajar interaktif di kelas tatap muka. Sementara pembelajaran daring memberikan peserta didik konten multimedia yang kaya akan pengetahuan, dapat diakses setiap saat dan dimana saja selama peserta didik memiliki akses internet.
- Mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melalui metode pembelajaran yang bervariasi.
Proses Penerapan Blended Learning
Dalam menerapkan blended learning, terdapat komponen-komponen utama yang saling mendukung untuk menghasilkan pembelajaran yang diharapkan. Tidak hanya berhubungan dengan penggunaan perangkat tertentu, penerapan pembelajaran campuran juga meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan perencanaan ulang.
Secara umum, proses blended learning meliputi proses perancangan pembelajaran, penyediaan materi atau media pembelajaran, dan penyampaian materi atau media pembelajaran.
- Perancangan pembelajaran merupakan proses yang sangat penting. Pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang juga meliputi analasis dan strategi pembelajaran, bahan ajar, serta penilaian hasil pembelajaran.
- Di tahap penyediaan materi, guru dapat mengembangkan sendiri media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam proses belajar. Terdapat beragam media pembelajaran yang dapat digunakan, seperti video, audio, presentasi, dan lainnya. Guru juga dapat menggunakan materi pembelajaran yang telah tersedia di YouTube, atau aplikasi teknologi pendidikan seperti Zenius yang menyediakan beragam video materi dan latihan soal disertai pembahasan.
- Penyampaian materi dapat dilakukan setelah seluruh materi dan media pembelajaran siap. Guru dapat menggunakan layanan Learning Management System (LMS), salah satunya LMS ZenRu, untuk membagikan materi ke siswa.
Jenis-jenis Blended Learning
Dalam blended learning, terdapat beberapa model kelas yang bisa digunakan, diantaranya:
- Model Station Lab
Pada jenis kelas ini, siswa berpindah dari satu station ke station yang lain berdasarkan jadwal yang telah ditentukan. Dalam beberapa station tersebut, terdapat satu station yang menerapkan pembelajaran daring.
- Model Lab Rotation
Model Lab Rotation hampir mirip dengan model Station Lab. Namun, pada model ini pembelajaran online dikhususkan menggunakan komputer lab yang sudah disediakan secara khusus untuk bidang tertentu. Jenis kelas ini sesuai untuk pendidikan berbasis keahlian, teknik, kedokteran, atau pendidikan vokasi.
- Model Individual Rotation
Pada model ini, siswa dapat berpindah dari satu station ke station yang lain sesuai dengan jadwal khusus yang telah ditentukan oleh guru. Berbeda dengan model kelas sebelumnya, di model individual rotation siswa tidak harus mengikuti seluruh station melainkan hanya perlu mengikuti aktivitas yang telah dijadwalkan untuknya.
- Model Flip Classroom
Pada kelas ini, siswa dapat mengganti posisi antara kegiatan di kelas dengan kegiatan di rumah. Mereka dapat belajar secara online di rumah melalui platform pembelajaran online. Selanjutnya pada pembelajaran tatap muka, guru akan membimbing siswa untuk melakukan latihan, diskusi, presentasi, maupun mengerjakan proyek tertentu untuk mengukur pemahaman atas materi yang telah dipelajari secara daring di rumah.
- Model Flex
Melalui model flex, siswa dapat berpindah dari satu aktivitas, ke aktivitas yang lain sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Guru dapat memberikan instruksi terkait aktivitas pembelajaran yang dipilih oleh siswa sesuai dengan kurikulum pembelajaran, namun dengan jadwal yang fleksibel. Model Flex memungkinkan siswa belajar secara mandiri dan menentukan manfaatnya bagi mereka.
- Model Enriched Virtual
Dalam model ini, siswa berfokus untuk menyelesaikan pembelajaran secara daring dan melakukan tatap muka dengan guru sesuai kebutuhan. Berbeda dengan model flip classroom, model enriched virtual tidak menuntut siswa untuk bertemu guru setiap hari.
Itu tadi pengertian, penerapan, dan jenis-jenis blended learning. Bagaimana, semoga semakin tahu tentang blended learning ya Bapak/Ibu. Selain membantu menemukan cara belajar siswa, blended learning juga membuat siswa lebih aktif di kelas lho.
Bapak/Ibu guru juga bisa memanfaatkan berbagai fitur yang ada di LMS Zenius untuk Guru untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran campuran. Pelajari LMS Zenius untuk Guru lebih lanjut lewat video berikut ini.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemelajaran_campuran
https://wikieducator.org/Blended_Learning#Objectives
https://core.ac.uk/download/pdf/20325867.pdf
Baca Artikel Lainnya
3 Komponen AKM yang Wajib Diketahui
Leave a Comment