sejarah teks proklamasi

Sejarah Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia – Materi Sejarah Kelas 11

Siapa yang setiap tanggal 17 Agustus selalu nunggu-nunggu waktunya pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di TV?

Selain ngeliat Paskibranya yang keren-keren, gue juga nunggu momen di mana teks proklamasi dibacakan. Karena, makna dari teks proklamasi itu sendiri dalam banget, sampai kadang merinding dengarnya. Ada yang kayak gitu juga, nggak?

Bayangin aja, setelah dijajah ratusan tahun oleh negara-negara lain, akhirnya Indonesia bisa mengumumkan kemerdekaannya. Rasa bangga, bahagia, dan haru pasti campur aduk pas pembacaan teks proklamasi.

Nah, sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita tahu gimana sejarahnya sampai naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia ini ada dan berhasil diumumkan.

Oh iya, pembahasan tentang persiapan dan proklamasi kemerdekaan Indonesia juga jadi salah satu materi Sejarah yang akan elo pelajari di kelas 11 dan bakal muncul di soal UTBK, lho.

Biar semakin jelas, yuk langsung aja kita bahas bareng-bareng sejarah singkat perumusan teks proklamasi!

Setelah Peristiwa Rengasdengklok

Kalau bahas soal kemerdekaan, pastinya nggak bisa lepas dari yang namanya Peristiwa Rengasdengklok. Hayo, elo masih pada inget nggak kenapa ada peristiwa ini?

Iya, karena ada perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda soal waktu kemerdekaan, muncullah Peristiwa Rengasdengklok, di mana Soekarno dan Hatta “diculik” ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.

Dari peristiwa ini, akhirnya disepakati kalau proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan keesokan harinya, yaitu 17 Agustus 1945.

Tapi, masih ada satu syaratnya, nih buat merdeka yaitu meminta persetujuan dari Jepang. Bukan tanpa alasan, Soekarno dan Hatta cuma mau memastikan kalau nantinya Jepang nggak akan menimbulkan kerusuhan apapun.

Jadi, setelah dari Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta bertemu dengan pihak Jepang, Ottosi Nishimura. Sayangnya, dari pertemuan itu, Indonesia belum dibolehkan merdeka karena Jepang harus mempertahankan status quo-nya.

Dengan alasan itu, Soekarno dan Hatta bertekad untuk tetap mengumumkan kemerdekaan. Keduanya kemudian menuju rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi kemerdekaan.

Baca Juga: Persiapan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia – Materi Sejarah Kelas 11

Bagaimana Proses Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan?

Bersama para tokoh penyusun teks proklamasi seperti Ahmad Subardjo, Burhanudin Muhammad Diah, Soekarni, Soediro, serta Sayuti Melik, Soekarno dan Hatta berkumpul di Jalan Imam Bonjol No. 1, Jakarta Pusat, pada 16 Agustus 1945, malam hari.

tempat penyusunan teks proklamasi
Rumah Laksamana Maeda yang sekarang menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi. (Arsip Zenius)

Betul, jadi, teks proklamasi dirumuskan di rumah Laksamana Maeda karena lokasinya dianggap aman pada saat itu. Karena berjasa banget dalam kemerdekaan Indonesia, sekarang rumah ini dialihfungsikan menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Di ruang makan rumah yang dulunya beralamat Myako-dori no. 1 itu, Soekarno dan Hatta serta tokoh lainnya membahas apa aja hal yang perlu dituliskan dalam teks proklamasi kemerdekaan di sebuah meja bundar. Kebayang nggak tuh, gimana tegangnya proses penyusunan naskah?

Menariknya, persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung selama bulan puasa. Bisa dibilang, para tokoh menyusun naskah proklamasi ini sambil makan sahur. Bahkan, menjelang waktu sahur habis, naskah proklamasi masih disusun.

Baca Juga: 4 Catatan Penting Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Bunyi Teks Proklamasi Kemerdekaan

Awalnya, naskah proklamasi ditulis tangan dan dalam bentuk coret-coretan. Terus, penulis teks proklamasi adalah Soekarno sendiri. Jadi, tulisan tangan yang elo lihat di bawah ini adalah tulisan tangannya Soekarno.

teks proklamasi asli
Konsep awal teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. (Arsip Zenius)

Nah, setelah lewat diskusi yang panjang, naskah selesai dirumuskan dan kemudian diketik sampai pukul 4 pagi. Eits, elo harus ingat ya, siapa pengetik teks proklamasi ini. Iya, teks proklamasi yang telah disetujui diketik oleh Sayuti Melik.

teks proklamasi otentik
Konsep akhir teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah diketik. (Arsip Zenius)

Dari tulisan tangan menjadi naskah yang sudah diketik, elo tahu nggak, kalau ternyata ada perbedaan antara keduanya? 

Jadi, ada perbedaan teks proklamasi asli dan otentik. Naskah proklamasi asli adalah naskah yang belum mengalami perubahan dan masih ditulis tangan. Sementara, teks proklamasi otentik sudah mengalami perubahan redaksi dan diketik.

Coba deh perhatikan baik-baik dua gambar naskah proklamasi di atas. Sudah tahu belum, apa saja tiga perubahan redaksi teks proklamasi kemerdekaan Indonesia? Sini-sini gue kasih tahu, apa aja perubahannya.

  1. Kata tempoh diubah menjadi tempo.
  2. Kalimat wakil-wakil bangsa Indonesia di akhir naskah diganti menjadi atas nama bangsa Indonesia.
  3. Penulisan tanggal sebelumnya adalah Djakarta, 17-8-05 diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 08 tahoen 05.
gedung arsip nasional
Lokasi naskah teks proklamasi Indonesia saat ini. (Arsip Zenius, dok. Wikimedia Commons)

Nah, setelah adanya perubahan redaksi di atas, bunyi teks proklamasi kemerdekaan Indonesia otomatis jadi berubah juga. Elo pada hafal nggak bunyinya gimana? Dikit-dikit pasti tahu ya walaupun nggak sama persis. Kan, udah sering kita dengar, hehe.

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. 

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta.

Baca Juga: Latar Belakang dan Hasil Perundingan Linggarjati – Materi Sejarah Kelas 11

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Karena naskah proklamasi sudah berhasil dirumuskan, akhirnya proklamasi kemerdekaan bisa secepatnya dilakukan. Yeay!

Semua persiapan kemerdekaan selesai pukul 6 pagi di tanggal 17 Agustus 1945. Sesuai perjanjian, para tokoh akan berkumpul kembali pukul 10 pagi, pada lokasi di mana teks proklamasi dibacakan, yaitu rumah Soekarno.

Awalnya, lapangan Ikada diusulkan beberapa pemuda sebagai tempat pembacaan naskah proklamasi. Tapi, daerahnya nggak aman karena dekat dengan kantor pemerintahan Jepang. 

Akhirnya, lokasi proklamasi kemerdekaan dipindahkan ke rumah Soekarno, tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 yang sekarang jadi Jalan Proklamasi.

Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung di halaman rumah Soekarno, dengan tim keamanan Latief Hendraningrat, Suhud yang mengurus tiang bendera, dan beberapa tokoh lainnya yang ikut menemani pembacaan proklamasi kemerdekaan, termasuk Wali Kota Jakarta pertama, Suwirjo, dan Ketua Pemuda, Muwardi, yang memberikan sambutan pada waktu itu.

pembacaan teks proklamasi
Soekarno sedang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. (dok. Kepresidenan, Perpustakaan Nasional RI via Wikimedia Commons)

Siapa yang membaca teks proklamasi kemerdekaan Indonesia? Tentu aja Soekarno ya, guys.

Setelah teks proklamasi dibacakan, dikibarkanlah Sang Saka Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan Suhud, yang sebelumnya mengambil bendera dari baki yang dibawa Mujinah, seorang tokoh pergerakan nasional.

Tentu aja, pengaruh dibacakannya teks proklamasi bagi bangsa Indonesia menandakan kalau bangsa ini sudah merdeka, yang artinya terbebas dari penjajah.

Wah, ternyata rangkaian persiapan negara kita untuk merdeka itu panjang banget ya. Nggak kebayang gimana rasa bangganya para tokoh yang ikut lihat langsung pembacaan naskah proklamasi.

Eh, tapi, proklamasi kemerdekaan cuma dihadiri sama beberapa orang aja. Terus, gimana tuh sama masyarakat yang tinggalnya jauh dari Jakarta?

Baca Juga: Peran Pemuda dalam Perjuangan Menuju Kemerdekaan – Materi Sejarah Kelas 12

Penyebaran Berita Proklamasi

Pas tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan memang dibacakan di depan umum. Tapi, yang lihat dan dengar pembacannya masih terbatas.

Namanya juga baru merdeka, belum ada teknologi secanggih sekarang. Kalau proklamasinya terjadi baru-baru ini, pasti sudah banyak yang nyebarin informasinya lewat media sosial.

Sekarang coba bayangin, gimana sama masyarakat yang ada di luar pulau Jawa? Pasti mereka belum tahu kalau Indonesia sudah merdeka. Bahkan, mereka yang berada tidak begitu jauh dari lokasi proklamasi juga belum tentu tahu adanya kemerdekaan ini.

Terus, gimana caranya supaya semua masyarakat tahu kalau Indonesia sudah merdeka?

Penyebarluasan berita pembacaan teks proklamasi kemerdekaan dilakukan lewat kantor berita radio, yaitu Hoso Kanri Kyoku atau Radio Republik Indonesia (RRI) dan Domei (ANTARA).

Selain lewat dua radio di atas, berita proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui Suara Asia yang menjadi surat kabar pertama yang menyebarkan berita kemerdekaan.

Biar berita kemerdekaannya semakin cepat sampai ke masyarakat, ada satu cara lagi yang dilakukan yaitu dengan mengumumkannya dari mulut ke mulut. Ada tokoh-tokoh PPKI diantaranya Teuku Moh. Hassan, Sam Ratulangi, I Gusti Ketut Puja, dan A.A. Hamidan yang menyebarkan berita proklamasi di daerah mereka masing-masing.

Nah, sekarang yang jadi pertanyaannya, gimana respon masyarakat yang sudah mendengar berita kemerdekaan ini? Bahagia, bangga, atau kaget?

Baca Juga: Latar Belakang Peristiwa Merah Putih di Manado dan Tokohnya – Materi Sejarah Kelas 11

Respon Bangsa Indonesia Terkait Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi kemerdekaan sudah dilakukan dan beritanya pun mulai disebarkan ke seluruh Indonesia, meskipun secara bertahap.

Secara umum, ada dua reaksi dari masyarakat Indonesia, yaitu reaksi langsung berupa ucapan dan reaksi tindakan yang umumnya dilakukan dengan mengibarkan bendera Merah Putih, merebut instalasi militer, atau melucuti kekuatan asing yang masih ada.

Salah satu reaksi langsung yang terkenal pada saat itu adalah pernyataan Manifesto Suara Rakyat No. 1 yang disampaikan oleh API (Angkatan Pemuda Indonesia), BARA (Barisan Rakyat Indonesia), BBI (Barisan Buruh Indonesia) pada tanggal 2 September 1945.

Ada juga dukungan lainnya seperti dari para pemimpin daerah yang dikenal dengan dukungan karesidenan, pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan adanya peristiwa IKADA di mana dipertemukannya pemerintah dengan rakyat.

Baca Juga: Tugas Komisi Tiga Negara dan Hasilnya – Materi Sejarah Kelas 11

Contoh Soal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Ternyata seru ya, pembahasan kita soal penyusunan teks proklamasi sampai akhirnya kemerdekaan Indonesia diumumkan? Biar semakin paham dan hafal sama sejarahnya, yuk coba kerjain contoh soal di bawah ini bareng-bareng!

Soal:

Apa makna kalimat pertama dalam teks proklamasi kemerdekaan Indonesia?

Jawaban dan Pembahasan:

Kalimat pertama naskah proklamasi kemerdekaan berbunyi “Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia”. Kalimat ini menjadi pernyataan bangsa Indonesia bahwa setelah teks proklamasi ini dibacakan, mereka sudah merdeka dan mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri.

***

Gimana, sudah semakin paham ya sejarahnya Indonesia untuk merdeka? Mulai dari penyusunan teks proklamasi, pembacaannya, sampai cara menyebarkan berita kemerdekaan sudah kita bahas. 

Buat Sobat Zenius yang lagi siapin UTBK dan mau belajar materi ini lebih dalam, bisa banget buat nonton video-video materi yang ada di Zenius dan kerjain latihan-latihan soalnya. Caranya gampang! Elo tinggal klik gambar di bawah ini, terus video sama latihan soalnya bakal muncul deh. Selamat belajar!

Sejarah Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia - Materi Sejarah Kelas 11 9

Referensi

Persiapan dan Proklamasi Kemerdekaan – Materi Zenius Kelas 11

Istana Kembalikan Naskah Asli Proklamasi ke Arsip Nasional RI – Kompas (2021)

Tokoh yang Menyiapkan Peralatan Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan – Pusat Data dan Analisa Tempo (2021)

Bagikan Artikel Ini!