Aga kareba atau apa kabar Bapak dan Ibu Guru?
Sapaan ini juga dipakai dalam lokakarya Zenius untuk Guru beberapa waktu lalu, yang secara khusus digunakan untuk menyambut Bapak dan Ibu Guru dari Sulawesi Selatan.
Dalam rangka menghadapi tantangan pendidikan di masa normal baru dan sebagai upaya untuk menciptakan pembelajaran yang aman, Zenius untuk Guru bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dan Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan untuk menyelenggarakan lokakarya bertema “Mengatasi Learning Loss dengan Strategi Diferensiasi Pembelajaran”.
Selama pandemi Covid-19, pembelajaran dilakukan secara hybrid yaitu daring dan luring, di mana hal ini menyebabkan kesenjangan akses dan kualitas pembelajaran. Pada akhirnya, muncul learning loss sebagai salah satu bentuk penurunan capaian belajar siswa.
Baca Juga: Penerapan Pembelajaran Diferensiasi untuk Mengatasi Learning Loss
Dalam sambutannya di hari pertama lokakarya, Bapak Drs. H. Rappe, M.Pd, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, menyampaikan,
“Perpaduan antara offline dan online menjadi alternatif kita dengan menerapkan berbagai alternatif kurikulum yang ada. Baik itu kurikulum darurat atau prototipe (Kurikulum Merdeka) yang saat ini sedang diperkenalkan dan sedang giat-giatnya kita lakukan untuk mengantisipasi learning loss.”
Baca Juga: Problem Based Learning, Belajar dari Masalah
Untuk mengatasi atau mencegah learning loss terjadi, diferensiasi pembelajaran bisa menjadi solusinya. Terlebih, model pembelajaran ini bisa diterapkan dengan dukungan teknologi pembelajaran, salah satunya Learning Management System (LMS) Zenius untuk Guru.
Di lokakarya yang diikuti oleh total 2.061 pendaftar ini, Bapak Ir. H. Imran Jausi, M.Pd., (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, mengungkapkan bahwa inovasi dan penerapan teknologi menjadi hal yang penting dalam pembelajaran selama pandemi.
“Kita semua perlu lebih membangun sebuah pendekatan belajar yang lebih variatif, adaptif. Di mana pendekatan dengan teknologi informasi saya kira menjadi sebuah solusi yang cerdas,” tuturnya.
Masuk pada materi lokakarya, Leody Sarmanella sebagai Teachers Trainer Zenius menjelaskan bagaimana Bapak dan Ibu Guru harus bersiap menghadapi learning loss yang salah satunya caranya dengan menerapkan prinsip diferensiasi pembelajaran.
Tidak hanya itu, selama lokakarya yang berlangsung pada tanggal 8–10 Maret 2022, para peserta juga berdiskusi tentang strategi merancang diferensiasi pembelajaran dan mempelajari teknologi pendukung diferensiasi pembelajaran.
Baca Juga: Pembelajaran Seimbang dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Selain melalui sesi tatap muka, kegiatan lokakarya juga dilakukan melalui video materi di kelas virtual lokakarya ZenRu. Tujuannya agar peserta memiliki kemudahan dan kebebasan untuk mengakses materi, serta memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam penggunaan kelas virtual Zenius.
Menurut salah satu peserta lokakarya, Bapak Syafaruddin, S.Pd dari SMKN 1 Makassar, kegiatan ini mengenalkan metode pembelajaran baru yang sangat penting di era pembelajaran daring.
“Alhamdulillah, dengan materi hari (ini) saya dapat sebuah ilmu baru tentang sebuah konsep ataupun metode belajar. Apa lagi metode belajar daring yang sangat bermanfaat baik guru dan siswa di era digital ini”, tulisnya.
Zenius untuk Guru mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, dan para guru yang telah berpartisipasi dalam kegiatan lokakarya ini.
Sampai bertemu di lokakarya Zenius untuk Guru lainnya ya!
Baca Juga Artikel Lainnya
Inquiry-Based Learning: Siswa Belajar Mandiri
Leave a Comment