Grigori Rasputin dianggap sebagai ‘manusia suci’ dan bikin gonjang-ganjing Kekaisaran Rusia saat Perang Dunia 1. Kok bisa? Yuk, simak ceritanya!
Halo, Sobat Zenius! Gue mau tanya nih.
Loading ...Well, buat pecinta drakor kolosal, elo pasti nggak asing sama Dinasti Joseon. Buat para penikmat series Barat, elo mungkin familiar sama The Crown, yang tahun lalu sempat hits karena nyeritain Putri Diana.
Dari sekian serial bertema dinasti atau kerajaan, gue nemuin serial yang nggak kalah penting kayak yang gue sebutin di atas, yaitu The Last Czar (2019).
Serial ini nyeritain tentang masa pemerintahan Kaisar Rusia terakhir, Tsar Nicholas II, sampai runtuhnya Dinasti Romanov yang dipimpin. Elo bisa nonton serial itu di Netflix.
Ada satu karakter di serial tersebut yang menarik perhatian gue, dan jadi pemantik gejolak di Dinasti Romanov. Dia adalah Grigori Rasputin.
Rasputin ini manusia yang nyentrik dan punya aura misterius buat gue. Kehadirannya itu bikin…
Ah, mending gue langsung aja nyeritain Grigori Rasputin ke elo deh.
Daftar Isi
Awal Hidup Grigori Rasputin
Sebenarnya, sisi misterius Grigori Rasputin belum ada waktu dia masih kecil. Nama aslinya sendiri adalah Grigori Yefimovich, dan nggak ada Rasputin-nya. Kok bisa?
Waktu dia masih remaja, Rasputin terkenal sebagai anak nakal yang suka mabuk-mabukan. Dia juga sering terlibat dalam tindak kejahatan. Karena perilakunya itu, dia dikasih julukan di belakang namanya, yaitu “Rasputin”, yang artinya “tidak bermoral.”
Kehidupannya kemudian berubah pada tahun 1892. Rasputin self healing selama berbulan-bulan di Biara Verkhoturye, Rusia. Di biara itu, Rasputin gabung sama sekte rahasia Kristen bernama Khlyst.
Setelah keluar dari biara, Rasputin justru gagal jadi biarawan. Meskipun begitu, dia punya semangat spiritual yang tinggi. Pada tahun 1901, dia rela ninggalin keluarganya demi mengembara ke Yunani sampai kota Yerusalem.
Perjalanan spiritualnya itu bikin Rasputin mengklaim dirinya sendiri sebagai ‘orang suci yang bisa nyembuhin penyakit dan meramal masa depan’.
Baca juga: Kisah Runtuhnya Dinasti Terakhir Kekaisaran Tiongkok
Hubungan dengan Tsar Nicholas II dan Alexandra
Pada tahun 1903, Grigori Rasputin balik ke Rusia dan stay di kota Saint Petersburg. Saat itu, kondisinya berantakan dan kotor banget. Penampilannya bikin anggota Gereja Ortodoks Rusia yang nemuin dia, jadi tertarik. Mereka tanya ke Rasputin.
“Elo siapa? Kayak baru lihat,” kata anggota gereja.
“Kenalin, gue Grigori Rasputin. Gue tabib yang bisa nyembuhin penyakit dan ngeramal masa depan,” jawab Rasputin.
Anggota gereja langsung tertarik sama apa yang diomongin Rasputin. Kebetulan, pengadilan Rusia percaya sama okultisme, yakni kepercayaan pada kekuatan gaib yang dikuasai manusia. Orang-orang pengadilan juga butuh orang yang dianggap ‘suci’ buat meningkatkan kepentingan mereka. Profil Rasputin cocok banget sama kriteria itu.
Akhirnya, Rasputin diajak ke pengadilan Rusia. Dia pun dikenal sebagai ‘orang suci’ yang bisa nyembuhin penyakit dan ngebaca masa depan. Reputasinya itu menyebar sampai ke istana Dinasti Romanov.
Dua tahun kemudian, Kaisar Imperum Rusia saat itu, Tsar Nicholas II, dan istrinya, Tsarina Alexandra Feodorovna, lagi panik. Anak mereka, Alexei, sakit hemofilia. Nicholas II dan Alexandra butuh orang yang bisa nyembuhin Alexei.
Pendeta Gereja Ortodoks Rusia dan anggota senior kekaisaran ngenalin Grigori Rasputin ke Nicholas II dan Alexandra. Rasputin langsung jadi tabib pribadi Nicholas II. Setiap anaknya mengalami pendarahan, Rasputin ngobatin, dan jadi membaik.
Nicholas II dan Alexandra mengira kalau kekuatan mistik Rasputin bisa nyembuhin Alexei. Padahal, menurut sejarawan, pendarahan mungkin berhenti karena Rasputin minta Alexandra buat nggak ngasih aspirin lagi ke Alexei. Soalnya, aspirin bisa mengencerkan darah.
Meskipun begitu, Nicholas II dan Alexandra tetap bergantung sama kemampuan Rasputin. Rasputin jadi orang kepercayaan mereka, bahkan udah dianggap kayak ‘nabi’.
Saking percaya nya sama Rasputin, mereka menjadikan Rasputin sebagai penasihat spiritual. Dia bikin Nicholas II jadi makin percaya diri sebagai kaisar. Alexandra yang biasanya dilanda anxiety, jadi membaik setelah dikasih nasehat sama Rasputin. Nggak hanya nasihat pribadi, Rasputin juga ngasih nasihat politik dan membantu memilih menteri kabinet kekaisaran.
Di balik citra positif Rasputin, dia adalah sosok pemabuk dan suka main perempuan di luar istana. Publik nggak nyangka sama perilaku Rasputin, apalagi para pejabat Rusia dan anggota Gereja Ortodoks.
“Suci dari mana sih? Dia aja nggak pernah gabung di gereja, kelakuannya juga kayak gitu di luar,” protes mereka. Meskipun mereka udah ngelaporin kelakukan asli Rasputin ke Nicholas II, dia tetap nggak percaya. Setahunya, Rasputin orang baik.
Pada tahun 1911, Perdana Menteri Rusia saat itu, Pyotr Stolypin, punya bukti tentang kelakuan Rasputin di luar istana. Nicholas II jadi percaya dan ngusir Rasputin. However, Alexandra membela Rasputin. Dia tetap mempertahankan Rasputin demi anaknya.
“Ya udah deh, demi anak kita. Untung ya elo Tin, dibela sama istri gue,” kata Nicholas II. Rasputin tetap tinggal di istana.
Baca juga: Perang Dunia 1: Dua Kapal yang mengubah Sejarah Dunia
Pengaruh Rasputin pada Perang Dunia 1
Pada tahun 1914, Perang Dunia 1 dimulai. Inggris, Prancis, Italia, Serbia, dan Rusia versus Jerman, Austria-Hungaria, dan Kekaisaran Ottoman. Kalau elo kepo kenapa Perang Dunia 1 bisa terjadi, elo bisa baca di sini, ya.
Grigori Rasputin siap buat membantu istana saat perang. Nicholas II pergi mengambil alih komando garis depan Angkatan Darat Rusia. Sedangkan, Alexandra mengurusi internal kekaisaran.
Rasputin menjadi-jadi saat Perang Dunia 1. Dia mulai mengangkat dan memecat orang-orang di kabinet kekaisaran, padahal itu bukan wewenangnya. Pokoknya, apa pun yang dilakukan Rasputin, Alexandra setuju aja. Rasputin juga terlibat konflik sama pendeta Gereja Ortodoks Rusia.
Para pejabat kota jadi makin sebel sama Rasputin. Mereka ngerasa, Rasputin udah seenaknya menggunakan posisinya. Padahal, dia nggak berhak ikut campur urusan pemerintahan.
So, mereka bersekongkol sama jurnalis buat menjatuhkan Rasputin.
Mereka nyebar gosip kalau Rasputin selingkuh sama Alexandra, jadi mata-mata Jerman, sampai dituduh menyebarkan kolera di kota dengan apel beracun yang diimpor dari Kanada, supaya Rusia kalah perang. Tujuan mereka cuma satu: Rasputin diusir dari istana.
Selain menyingkirkan Rasputin, para elite juga berniat meruntuhkan Kekaisaran Rusia. Nicholas II dianggap nggak bisa mengurus rakyatnya dengan baik. Selama Perang Dunia 1, rakyat Rusia kelaparan dan para tentara nggak difasilitasi banyak senjata.
Pernah juga nih, Nicholas II dapat saran kalau pemerintahannya mending diganti dari monarki absolut ke monarki konstitusional. Namun, Nicholas II nggak menggubris. Buat elo yang belum tahu bedanya monarki absolut dan monarki konstitusional, elo bisa baca di sini, ya.
Para elite yang nggak suka sama Nicholas II pun bersatu buat menggulingkan kekaisaran. Jadinya, double attack deh, nyingkirin Rasputin dan Nicholas II.
Terbunuhnya Grigori Rasputin
Banyak pihak yang berusaha ngebunuh Grigori Rasputin, meskipun, nyawanya belum berhasil melayang.
Hingga akhirnya, para bangsawan Rusia seperti Pangeran Felix Yusupov, Grand Duke Dmitri Pavlovich si sepupu Nicholas II, dan anggota Duma yaitu Vladimir Purishkevich, bersekongkol membunuh Rasputin.
Kalau versi Pangeran Felix sih gini. 29 Desember 1916 malam, dia mengundang Rasputin ke istananya. Rasputin disuguhi anggur sama kue, yang isinya potasium sianida. Namun, racunnya nggak ngefek sama sekali. Rasputin masih baik-baik aja.
Pangeran Felix heran. “Kok bisa, dikasih sianida tapi nggak ngefek apa-apa?” Dia jadi emosi dan minjam pistol Grand Duke Dmitri. Rasputin langsung didor. Dan, lagi-lagi nggak ngefek! Rasputin masih hidup.
Rasputin nyoba melarikan diri. Pangeran Felix langsung manggil komplotannya buat nyerang Rasputin. Dia pun ditembak dan dipukul, sampai akhirnya jatuh. Rasputin masih aja hidup.
“Ini orang kebal bener deh. Heran gue,” kata Pangeran Felix. Rasputin akhirnya dipukuli sampai lemas. Tubuhnya kemudian dibungkus pakai kain. Mereka ngelempar Rasputin ke Sungai Neva. Tiga hari kemudian, mayat Rasputin baru ditemukan.
Itu cerita versi Pangeran Felix ya. Anak Rasputin, Maria, punya cerita yang berbeda. Dalam buku yang ditulisnya tahun 1929, Maria bilang kalau ayahnya nggak makan makanan manis. So, Rasputin nggak bakal makan kue, kayak yang diceritain Pangeran Felix.
Hasil autopsi juga bilang, nggak ada racun di dalam tubuh Rasputin. Dia tewas karena ditembak di kepala dan hipotermia menjelang ajalnya. Pembunuhan Rasputin masih jadi misteri.
Dua bulan setelah Rasputin tewas, terjadilah Revolusi Februari. Rakyat Rusia yang dikomporin sama elite setempat merasa nggak puas sama pemerintahan Nicholas II selama Perang Dunia 1. Mereka turun ke jalan dan minta Nicholas II turun takhta.
Finally, Nicholas II nyerah. Dia turun takhta, menandai berakhirnya Kekaisaran Rusia yang sudah berkuasa selama 196 tahun. Runtuhnya Kekaisaran Rusia juga melahirkan negara Uni Soviet.
Bagi gue, cuma Grigori Rasputin, sosok yang bisa bikin gonjang-ganjing pemerintahan, bahkan di perang dunia. Namun, kita nggak bisa mempergunakan jabatan sebagai alat untuk mendapatkan apa yang kita mau, kayak apa yang dilakuin Rasputin.
So, gimana pendapat elo tentang Rasputin dan kisah hidupnya? Kasih tahu gue di kolom komentar, ya!
Baca Juga Artikel Lainnya
Makam Raja Tutankhamun, Kisah Ditemukannya Mumi Firaun berusia 4000 tahun!
Latar Belakang dan Kronologi Perang Dunia 2 – Materi Sejarah Kelas 11
Bagaimana Mimpi Martin Luther King Jr. Bisa Mengubah Dunia?
Referensi
Keren sih kak 🤩 seorang Rasputin ini, dengan masa muda yang nakal; mabauk-mabukan hingga di cap tidak bermoral, namun bisa produktif di usia selanjutnya; bahkan menjadi seorang kepercayaan raja, terlepas dari kelakuannya diluar istana.
Dari cerita di atas, aku melihat sesuatu yang unik dan agak “konyol,” hanya dengan bermodal sebagai seorang tabib dan spiritual kerajaan bisa memiliki sepak terjang yang cukup krusial di kekaisaran Rusia.
Menginspirasi….
Bahwa kenakalan di usia muda bukan berarti kegagalan di masa selanjutnya, kereeeen🤩
Halo, Nono. Yap betul. Manusia memang selalu punya dua sisi; yang baik bisa dijadikan contoh dan inspirasi, dan yang tidak baik bisa dijadikan pelajaran buat nggak ditiru. Kalau kamu pengen kepo lebih lanjut sama kisah Rasputin selama jadi orang kepercayaan Kekaisaran Rusia, aku rekomendasiin kamu nonton serial The Last Czars (2019) deh di Netflix. 🙂 Hv a nice day, Nono!