Apa itu cinta

Apa itu Cinta? – Tentang Cinta

Hai, Sobat Zenius!

Elo pernah nggak, sih, punya gebetan yang hobinya itu ngasih spoiler film? Atau, malah elo sendiri yang suka ngasih spoiler?

Nah, buat elo yang justru nggak suka dapet spoiler, pasti bete banget ya, karena nontonnya udah nggak seru lagi. Ya, udah tahu duluan, gitu, sama isi filmnya. Jadi, nggak ngerasa ada kejutan lagi sewaktu nonton.

Gue juga kadang gitu, kok. Ada film yang gue nggak pengin dapet bocorannya, tapi ada juga film yang gue kepo sama isinya tanpa harus nonton terlebih dahulu.

Ilustrasi Apa itu Cinta
Ilustrasi Apa itu Cinta (Arsip Zenius)

Terutama kalau film itu genrenya misteri, atau film yang mengandalkan plot twist, jadi makin bete kalau udah dibocorin duluan isi filmnya.

Nah, sebenernya, gebetan dan spoiler itu adalah dua hal yang saling berkaitan.

Karena gue nggak pengin ngasih bocorannya di awal, siapa tahu elo adalah tipe yang nggak suka dapet spoiler. Kalau begitu, ayo simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: Kenapa Putus Cinta Bikin Dada Nyesek?

Gebetan dan Spoiler

Hayo, ngaku, apakah dalam proses pencarian cinta, elo punya lebih dari satu gebetan? Wkwk. Ya, mungkin aja dalam mencari pacar, elo nggak cuma punya satu kandidat pacar, alias gebetan.

Ini biasa disebut sebagai tebar jaring. Harapannya, sih, semakin banyak jaring yang ditebar, semakin banyak juga seseorang yang nyangkut, bisa jadi gebetan, dan pada akhirnya diseleksi jadi pacar.

Nah, dalam proses menyeleksi ini, alias dalam fase gebetan, kenapa pada akhirnya ada hubungan yang nggak bisa lanjut jadi pacar?

Untuk menjawab ini, kita bisa menggunakan konsep spoiler!

Kalau kita tarik dari awal berhubungan, salah satu hal yang membuat elo memutuskan untuk memilih doi sebagai gebetan, adalah faktor penasaran. Rasa penasaran ini, nih, yang ada dalam konsep spoiler.

Kenapa elo penasaran? Karena doi adalah seseorang yang masih menjadi misteri buat elo. Nah, rasa penasaran ini bisa tumbuh jadi cinta, yaitu berakhir pacaran. Atau berakhir menjadi tidak penasaran lagi, dan menjadi mantan gebetan. 

Kalau hubungan yang elo jalanin berakhir menjadi mantan gebetan, mungkin dari sini elo bisa belajar apa itu cinta bertepuk sebelah tangan. (Hehe semangat!)

Oke, kalau rasa penasaran itu berakhir menjadi rasa cinta, sebenarnya apa sih, arti dari cinta itu sendiri? Yuk kita lanjutin lagi!

Baca Juga: Sosiologi Cinta: Rasional atau Irasional?

Apa itu Cinta?

Nah, dari asal katanya, cinta itu bisa disebut sebagai perasaan suka dan peduli yang sangat kuat terhadap seseorang/sesuatu, terutama anggota keluarga atau teman. Dari sini, kita bisa tahu kalau cinta itu melibatkan perasaan suka dan peduli.

Jadi, kalau cuma suka aja tanpa rasa peduli, apalagi kalau rasa sukanya nggak kuat, itu belum bisa disebut cinta, ya, Sobat Zenius.

Selanjutnya, gimana, sih, sains memandang cinta?

Mengutip pendapat ahli saraf Gabija Toleikyte dan antropolog biologis Helen Fisher,

Love is not something that can be controlled, curated or switched on or off. Instead, it arises from the depths of our subconscious.

Oleh karena itu, cinta memberikan kita pengalaman emosional yang tidak dapat dikendalikan, yang terjadi di dalam otak kita, melalui serangkaian proses kompleks dari otak bawah sadar.

Oke, buat elo yang statusnya sekarang masih sekolah atau kuliah, mungkin elo berpikir, “Buat apa sih, cinta-cintaan, orang masih sekolah ini, fokus belajar, dong!”

Nah, ada temuan yang cukup menarik, nih, dari The StudyMode Student Psyche Reports, yang meneliti tentang “Does Dating As a Student Negatively Affect Your Grades?

Berdasarkan 1000 sampel yang diambil dari responden usia sekolah, sebanyak 75% responden percaya kalau pacaran itu tidak berdampak negatif sama nilai mereka. 

Penelitian ini mengambil kesimpulan bahwa pandangan tentang siswa yang sedang dimabuk cinta, dan lebih memprioritaskan pacaran daripada nilai sekolah, adalah sesuatu yang tidak lagi menjadi kenyataan.

Oke, kalau begitu apakah pacaran selama usia sekolah itu benar-benar engga berdampak negatif ke nilai sekolah?

Nah, penelitian yang dilakukan oleh Dr. Mallore Gorrie, justru mendapat temuan bahwa terdapat siswa yang mengaku pacaran memengaruhi studinya secara negatif, karena tidak dapat memberikan 100% waktu untuk studinya.

Namun, terdapat temuan bahwa sebagian besar siswa setuju kalau pacaran itu memberikan cara untuk mengatasi stres di sekolah dan pada akhirnya menyebabkan nilai lebih tinggi.

Oleh karena itu, penelitian ini mendapat kesimpulan kalau efek pacaran terhadap studi pada setiap orang itu bervariasi.

Baca Juga: Cinta Masa Remaja, Apa Hubungannya dengan Pubertas?

Oke, dari sini kita bisa tahu, kalau pacaran saat sekolah itu punya pengaruh yang berbeda-beda untuk setiap individu. 

Untuk elo yang saat ini masih sekolah dan sudah punya pacar (cie), gue pengin tahu, dong, pacaran selama sekolah ini berpengaruh negatif atau positif terhadap studi yang elo jalani sekarang? Langsung cerita di kolom komentar, ya! Kalau malu-malu, anonim aja deh, nggak apa-apa. Wkwkwk. 

****

Di artikel selanjutnya, kita bakal bahas cinta dengan lebih mendalam, yaitu tentang hormon-hormon dalam tubuh yang berkaitan dengan rasa cinta. Ada kisah dari Karin yang merasakan sesuatu dalam dirinya saat disapa oleh Kevin. Apa yang sebenarnya ia alami? Apa yang terjadi dalam tubuhnya? Langsung baca aja di sini, ya.

Sip, gimana sekarang? Semoga pembahasan tentang cinta ini berguna buat elo, ya. Kalau saat ini, hubungan yang elo jalani cuma sebatas gebetan, dan selalu gagal menuju pacaran. Inget aja, terkadang kita suka menonton film yang sama berulang-ulang, bahkan sampai hafal setiap adegannya.

Semoga elo bisa bertemu dengan seseorang yang bisa menonton film kehidupan elo berulang-ulang, dan rasa penasaran itu bisa tumbuh menjadi cinta. Mungkin seseorang itu bisa mengajarkan elo tentang apa itu cinta sejati. (ceilah)

Oh, ya, elo bisa baca ulang series cinta dari Zenius dengan klik link artikel dari masing-masing episodenya!

Series Tentang Cinta

Bagian 1: Apa itu Cinta?

Bagian 2: Hormon Cinta, Berjuta Reaksinya

Bagian 3: Dating dari Masa ke Masa

Bagian 4: Pacaran Sehat Saat Remaja, Memangnya Bisa?

Bagian 5: Menjelang Valentine dan Penyempitan Makna Sayang

Sampai jumpa di artikel selanjutnya, bye!

Referensi:

Does Dating As a Student Negatively Affect Your Grades? – Parade (2014)

Can dating affect my studies? – The Rampage (2012)

What is love? Science kinda has the answer – Wired (2017)

Bagikan Artikel Ini!