Zaman Kuarter Zenius Education

Pengertian Zaman Kuarter, Ciri-Ciri, dan Pembagiannya – Materi Biologi Kelas 12

Sobat Zenius, kebayang nggak sih, kalau dulu nggak ada asteroid yang menabrak bumi dan membuat dinosaurus punah, kehidupan kita sekarang bakal kayak gimana? Mungkin kita bisa berangkat ke sekolah atau nge-mall naik dinosaurus tuh, haha! Tapi ternyata dulu terjadi mass extinction di bumi dan setelah itu, bumi masuk ke cenozoic era yang terbagi atas beberapa zaman, diantaranya zaman kuarter.

Seperti apa sih, kehidupan di bumi pada zaman kuarter ini? To find out, yuk kita naik mesin waktu ke masa lampau!

Baca Juga: Bermain Mesin Waktu: Jalan-Jalan ke Masa Lalu, Yuk!

Apa yang Dimaksud dengan Zaman Kuarter?

Zaman kuarter adalah periode terakhir dari cenozoic era. Elo tahu nggak, kalau sekarang pun, kita masih hidup di zaman kuarter? Iya, emang masih berlanjut sampai sekarang!

Zaman kuarter terdiri atas periode pleistosen dan periode holosen. Kali ini gue bakal lebih berfokus ke periode pleistosen tapi nanti gue juga bakal jelasin tipis tentang periode holosen.

Ciri utama kehidupan pada masa kuarter adalah mulai adanya kehidupan manusia purba, yang buktinya nanti bakal gue bahas lebih lanjut di bagian berikutnya.

Diorama zaman es zaman kuarter Zenius Education
Periode pleistosen ditandai dengan zaman es akhir (Dok. Wikimedia Commons)

Periode pleistosen juga ditandai dengan bagian akhir dari zaman es. Elo pernah nonton film animasi Ice Age, nggak? Di film itu ada dua hewan yang jadi tokoh utamanya, Manny dan Diego, yaitu Mammuthus dan Smilodon. Kira-kira kalau menggambarkan situasi di periode pleistosen kurang lebih kayak di film itu.

Elo pernah kepikiran nggak sih, gimana bumi yang dulunya pernah diselimuti oleh banyak sekali lapisan es, di mana udara suhunya sangat rendah, sekarang malah menghadapi krisis akibat pemanasan global?

Menanggapi isu ini, dibentuklah Taman Pleistosen atau Pleistocene Park di Rusia sebagai upaya menghidupkan kembali ekosistem stepa mamut yang pada zaman es akhir dulu merupakan hewan yang mendominasi daerah Arktik, untuk memperbaiki keseimbangan ekosistem di Arktik sekarang. Kalau elo mau baca-baca lebih lanjut tentang proyek ini, elo bisa buka aja website Pleistocene Park.

Manusia Purba di Periode Pleistosen

Manusia purba muncul pada zaman kuarter, tepatnya di periode pleistosen. Hal ini nampak dari mulai terjadinya diversifikasi genus Homo. Kok bisa ada kesimpulan seperti itu? Karena, ada banyak bukti berupa fosil manusia purba yang ditemukan oleh para arkeolog.

Kalau mau membahas tentang fosil-fosil ini, kita bisa sekalian telaah nih, bagaimana kondisi Indonesia pada periode pleistosen. Pada masa ini, alam itu masih labil banget ya ges ya, bentuk permukaannya serta iklimnya terus-menerus berubah.

Manusia purba yang kala itu hidup dengan sepenuhnya bergantung pada alam, jadi mengalami perubahan juga pada kondisi fisik dan psikisnya, biar bisa beradaptasi dengan lingkungan tempatnya tinggal.

Dulu, permukaan bumi itu berubah-ubah. Ada masa di mana daratan es terhampar begitu luas. Ada juga masa di mana daratan baru terangkat dari bawah permukaan air laut. Pada periode ini, Indonesia membentang dari barat  ke timur, menjembatani benua Asia dan Australia. Kalau saat air laut surut, para manusia purba bisa bermigrasi ke Indonesia.

Karena keadaan iklim dan banyaknya gunung berapi, tanah di Indonesia jadi sangat subur, sehingga manusia purba punya minat yang tinggi untuk tinggal di sini. Tentu saja, karena faktor-faktor tersebut bisa mempermudah kehidupan mereka. Makanya, di Indonesia banyak ditemukan fosil-fosil manusia purba.

Ilustrasi Homo erectus dari zaman kuarter Zenius Education
Homo erectus diperkirakan hidup pada Periode Pleistosen (Dok. Wikimedia Commons)

Pleistosen Bawah

Pleistosen bawah diperkirakan sebagai masa di mana manusia mulai bermigrasi ke Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa sekitar 1,8 hingga 0,9 juta tahun yang lalu. Kalau elo disuruh sebutkan fosil manusia purba yang ditemukan pada lapisan pleistosen bawah, jawabannya adalah fosil Homo erectus yang telah berevolusi dan memiliki fisik yang kekar dan kuat.

Pleistosen Tengah

0,7 hingga 0,3 juta tahun yang lalu, Gunung Lawu dan Gunung Merapi meletus dengan dahsyat secara bergantian hingga terbentuk endapan sekitar 40 meter tebalnya yang disebut dengan lapisan pleistosen tengah.

Nah, fosil manusia dari Sangiran banyak banget yang muncul dari lapisan ini. Fosil manusia purba yang ditemukan pada lapisan tengah, yaitu Homo erectus tipik, merupakan keturunan yang berbadan kekar tadi. Kalau yang ini setelah berevolusi, struktur tubuhnya jadi lebih ramping.

Pleistosen Atas

Lapisan pleistosen atas berusia 0,2 hingga 0,07 juta tahun yang lalu. Di Sangiran ditemukan fosil-fosil hewan vertebrata, tapi di sana belum ada ditemukan fosil manusia. Fosil manusia yang ditemukan pada pleistosen adalah fosil Pithecanthropus A. yang ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1890 di lereng pegunungan Kendeng.

Beliau juga menemukan fosil Homo erectus lainnya di Trinil yang menunjukkan bahwa manusia purba mulai berjalan dengan tegak.

Sebenarnya, fosil-fosil manusia purba di Indonesia tidak hanya ditemukan di Pulau Jawa. Misalnya di Flores, pernah ditemukan fosil manusia kerdil yang disebut Homo floresiensis. Banyak juga lho, perdebatan tentang usia fosil, atau fosil apa itu asalnya dari lapisan yang mana, tapi itu untuk pembahasan lain waktu, ya!

Baca Juga: Gimana sih Caranya Ilmuwan Tahu Umur Fosil yang Ditemukan?

Bagaimana dengan Periode Holosen?

Model Homo sapiens dari zaman kuarter Zenius Education
Homo sapiens muncul di Periode Holosen (Dok. Wikimedia Commons)

Hayo, dari tadi kita udah membahas periode pleistosen, elo belum lupa kalau di zaman kuarter juga ada periode holosen yang masih berlangsung sampai sekarang, kan? Sini, gue jelasin sekilas tentang masa ini.

Periode holosen dimulai sekitar 50.000 tahun yang lalu, ditandai dengan kemunculan Homo sapiens dan kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan fosil manusia wajak atau Homo wajakensis, Homosapiens punya volume otak yang lebih besar dari Homo erectus, yang menunjukkan kalau akal budi H. Sapiens udah lebih maju dan modern.

Baca Juga: Perbedaan Manusia Purba dan Manusia Modern – Materi Biologi Kelas 12

Penutup dan Contoh Soal

Elo baru aja selesai belajar tentang zaman kuarter, terutama periode pleistosen, nih. Kalau elo mau belajar lebih jauh tentang cenozoic era, elo bisa nonton videonya dengan klik banner di bawah ini!

CTA Banner Biologi

Sekarang, coba kerjakan contoh soal berikut ini, yuk!

  1. Fosil Homo erectus berbadan ramping ditemukan di ….
    A. lapisan pleistosen atas
    B. lapisan pleistosen tengah
    C. lapisan pleistosen bawah
    D. Flores
    E. Wajak
  2. Zaman kuarter merupakan bagian dari era ….
    A. paleozoic
    B. mesozoic
    C. cenozoic
    D. es
    E. proterozoic

Pembahasan

  1. Jawaban: B. Homo erectus tipik yang berbadan lebih ramping dari Homo erectus kekar ditemukan di lapisan pleistosen tengah.
  2. Jawaban: C. Era cenozoic terdiri atas 3 bagian, yang terakhir adalah zaman kuarter.

Sekian dulu untuk pembahasan mengenai zaman kuarter, ya. Sampai jumpa di artikel Zenius lainnya!

Referensi

Dinamika Manusia dan Kebudayaan Indonesia dari Masa ke Masa – Ida Bagus Putra Yadnya & I Wayan Ardika (2017).

History of the Mammoth Steppe – Pleistocene Park.

Bagikan Artikel Ini!