syarat masuk sd

Syarat Masuk SD: Berapa Usia yang Ideal?

Apakah anak Ibu dan Ayah sudah memenuhi syarat masuk SD? Jika belum, apakah Ibu dan Ayah sudah tahu berapa usia anak yang ideal untuk memulai pendidikan sekolah dasar?

Dalam artikel kali ini, Zenius akan membahas berapa usia yang ideal bagi anak untuk mulai masuk sekolah menurut berbagai ahli, apa alasannya, serta apa saja syarat yang dibutuhkan agar anak dapat masuk sekolah dasar.

Baca Juga: 7 Manfaat Membaca Bagi Anak Usia Dini Hingga SD

Berapa Usia yang Ideal untuk Anak Masuk SD?

Penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Education and Educational Development tahun 2016 menyarankan anak untuk memulai sekolah formal di usia tujuh tahun.

Kira-kira kenapa ya, Ibu dan Ayah? 

Ternyata, dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa anak yang memasuki sekolah sebelum mencapai usia tujuh tahun umumnya mengalami kesulitan saat mengikuti pelajaran. Kebanyakan anak-anak yang belum mencapai usia tujuh tahun ini memiliki prestasi akademik yang rendah dan kemampuan sosial yang minim.

Saran yang sama juga diberikan oleh para ahli dari Universitas Cambridge lho, Ibu dan Ayah.

Dilaporkan oleh Guardians, anak-anak yang belum mencapai usia tujuh tahun mengalami kesulitan  mengikuti pelajaran di dalam kelas. Dalam jangka panjang, faktor usia ini juga berpengaruh pada kesempatan anak mendapatkan pendidikan tinggi di universitas. Dalam laporan yang sama, ditemukan bahwa anak yang memulai sekolah di usia yang cukup memiliki kesempatan 20% lebih besar untuk berkuliah dibandingkan anak-anak yang mulai bersekolah di usia yang belum cukup.

Ada alasan mengapa usia tujuh tahun ideal untuk masuk sekolah
Usia ideal anak untuk mulai sekolah dasar adalah tujuh tahun. (Arsip Zenius)

Penelitian-penelitian ini sejalan dengan teori perkembangan anak yang dikemukakan psikolog Jean Piaget lebih dari 80 tahun yang lalu.

Menurut Piaget, anak berusia antara dua hingga tujuh tahun cenderung bersifat egosentris. Artinya, anak-anak pada usia ini mengalami kesulitan memahami hal-hal di luar sudut pandangnya sendiri.

Ibu dan Ayah mungkin sering menemukan anak Anda meniru cara berjalan atau berbicara Ibu atau Ayah pada usia tersebut. Ini disebabkan karena anak hanya memahami sesuatu sesuai sudut pandangnya saja.

Oleh karena itu, pada usia ini Ibu dan Ayah lebih disarankan untuk memberikan pendidikan kepada anak melalui permainan. Baik itu permainan mandiri atau permainan berkelompok dengan teman sebaya.

Salah satunya dengan menggunakan game edukatif seperti yang tersedia di aplikasi ZeniusLand.

Belajar Rasa Main ZeniusLand

Cara lain untuk mendidik anak pada usia ini meliputi:

  • mendorong anak untuk berinteraksi aktif dengan lingkungannya, termasuk orang, hewan, ataupun benda.
  • mengajak anak untuk terlibat dalam rutinitas sederhana seperti mandi, memakai baju, sarapan, atau makan bersama.
  • mendorong anak mengemukakan pendapatnya.
  • menunjukkan hal-hal baru kepada anak dan mendorongnya untuk menanyai Ibu dan Ayah tentang hal-hal tersebut.

Pendidikan yang bersifat nonformal ini akan mendorong anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan sosial yang dibutuhkan saat memasuki masa sekolah nanti.

Baca Juga: Cara Mengatasi Stres di Sekolah Untuk Anak dan Orang Tua

Berdasarkan berbagai penelitian ini, usia tujuh tahun ditetapkan sebagai usia minimal untuk syarat masuk SD, termasuk di Indonesia. Namun, ada beberapa syarat lainnya yang perlu Ibu dan Ayah perhatikan jika ingin menyekolahkan anak di Indonesia.

Apa Syarat Masuk SD di Indonesia?

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 1 Tahun 2021, usia minimal untuk anak dapat masuk SD adalah tujuh tahun. Namun, usia minimal ini bukanlah syarat masuk SD yang mutlak di Indonesia.

Usia yang cukup adalah salah satu syarat masuk SD di Indonesia
Syarat masuk SD di Indonesia (Arsip Zenius)

Pemerintah memberikan pengecualian kepada anak yang berusia maksimal lima tahun enam bulan pada tanggal 1 Juni tahun berjalan. Dengan syarat, anak tersebut memiliki kecerdasan dan/atau bakat istimewa serta kesiapan psikis yang dibuktikan oleh psikolog profesional.

Syarat ini tidak berlaku jika Ibu dan Ayah ingin menyekolahkan anak di sekolah berasrama atau sekolah dengan pendidikan layanan khusus. Syarat masuk SD pada sekolah-sekolah tersebut ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan.

Di luar aturan tersebut, anak Ibu dan Ayah juga tidak perlu memiliki ijazah TK atau PAUD. Dilansir dari Kumparan, Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Dikdasmen-Kemendikbud, Khamim, menyebut kalau syarat ini tidak diperlukan.

Baca Juga: Pentingnya Masa Pengenalan Sekolah dan Hal-hal yang Harus Disiapkan

Tentu saja, di luar syarat masuk SD yang sudah ditetapkan pemerintah masih ada beberapa persyaratan masuk SD yang dikeluarkan oleh sekolah tempat anak akan masuk sekolah. Terutama, jika Ibu dan Ayah ingin mendaftarkan anak ke sekolah dasar swasta.

Sebagian besar sekolah umumnya akan meminta akta atau surat keterangan lahir serta kartu keluarga untuk membuktikan usia anak. Sebagian sekolah lainnya, terutama sekolah dasar swasta, akan meminta pernyataan kesanggupan orang tua untuk memenuhi biaya yang diperlukan selama anak bersekolah di sana.

Jadi, ada baiknya Ibu dan Ayah melakukan mencari tahu syarat-syarat yang dibutuhkan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mendaftarkan anak ke sekolah dasar.Untuk membantu anak dalam belajar, Ibu dan Ayah bisa mengajak anak belajar menggunakan berbagai game edukatif yang tersedia di ZeniusLand. ZeniusLand adalah aplikasi untuk anak-anak berusia tujuh sampai dua belas tahun. Ibu dan Ayah bisa men-download-nya langsung di PlayStore dan AppStore.

zeniusland

Download ZeniusLand

Aplikasi edukasi online dipenuhi dengan cerita seru dan permainan interaktif, untuk mengasah kemampuan berpikir kritis. Dirancang khusus untuk anak usia 7–12 tahun.

icon download playstore
icon download appstore

Selain aplikasi, Ibu dan Ayah juga bisa memanfaatkan video-video edukatif sebagai media belajar anak. Salah satunya adalah video serial Cerita Tiga Sekawan dari Zenius. Serial ini menceritakan tentang keseharian tiga karakter berusia sekolah dasar bernama Gika, Maji, dan Aksa. 

Bagikan Artikel Ini!