potensi peserta didik

Pengembangan Potensi Peserta Didik – Zenius untuk Guru

Apakah ada Bapak dan Ibu Guru yang mengikuti atau pernah dengar drama Korea Twenty Five Twenty One (2022)? Kalau saya sendiri penasaran banget nih, sama akhir ceritanya.

Drama ini ada sedikit kaitannya sama topik yang akan kita bahas sekarang, yaitu pentingnya mengembangkan potensi peserta didik.

Dalam drama itu, saya salut dengan perjuangan pelatih Yang Chanmi dalam membimbing Na Heedo bermain anggar. Itu lho, jenis olahraga yang dimainkan menggunakan pedang dan baju khusus.

Meskipun beberapa kali kalah dalam pertandingan, pelatih melihat adanya potensi dalam diri Na Heedo untuk menjadi atlet anggar profesional. Karena itu, latihan dari pagi sampai malam pun dilakukan, sampai akhirnya Na Heedo bisa mendapat medali.

Dari cerita Yang Chanmi dan siswanya, kita jadi tahu ya kalau pengembangan peserta didik itu sangat penting untuk mencapai prestasi yang terbaik, sesuai dengan potensi yang siswa miliki.

Selain itu, kenapa sih kita harus memahami dan mengembangkan potensi peserta didik?

Mengenal Potensi Peserta Didik

Sebelum melihat seberapa penting pengembangan potensi peserta didik, kita harus tahu dulu, nih, apa yang dimaksud dengan potensi.

Modul Belajar Mandiri Calon Guru PPPK (2021) menyebutkan bahwa potensi adalah modal sekaligus batasan untuk perkembangan kecakapan atau hasil belajar. Nah, potensi ini bisa siswa wujudkan dalam bentuk prestasi hasil belajar atau kemampuannya dalam berbagai aspek kehidupan dan perilaku yang terbentuk melalui proses belajar atau pengaruh lingkungan.

Karena sifatnya yang masih tersembunyi atau tersimpan dalam diri peserta didik, maka guru berperan untuk mengidentifikasi potensi itu, kemudian mengembangkannya secara optimal.

Apakah Bapak dan Ibu Guru sudah tahu, jenis-jenis potensi apa saja yang bisa kita bantu kembangkan? Yuk, kita cari tahu bersama!

Baca Juga: Bantu Belajar Efektif dengan Teknik Pomodoro

Jenis-jenis Potensi

Secara garis besar, potensi dibagi menjadi dua, yaitu potensi fisik dan potensi psikologis. Tapi, dua jenis itu kemudian masih dikelompokkan lagi, diantaranya sebagai berikut.

jenis potensi
Dua jenis potensi setiap individu. (Arsip Zenius)

1. Potensi Fisik

Namanya juga potensi fisik, pasti berhubungan dengan kondisi dan kesehatan tubuh, ketahanan dan kekuatan. Selain itu, kecakapan motorik atau kemampuan yang melibatkan gerakan seluruh tubuh juga termasuk ke dalamnya. 

Contoh pengembangan potensi fisik peserta didik bisa kita lihat dari pelatih Yang Chanmi dalam drama yang saya sebutkan sebelumnya. Selain berlatih anggar dari pagi sampai malam, Yang Chanmi juga meminta Na Heedo untuk mengambil air dari atas gunung setiap pagi untuk menguatkan tubuh dan ketahanan fisiknya.

2. Potensi Psikologis

Potensi psikologis berkaitan dengan kecerdasan, bakat, dan kreativitas. Karena itu, potensi ini dibagi lagi ke dalam beberapa jenis yaitu:

  • Potensi kecerdasan umum, merupakan potensi yang mendasari kemampuannya untuk memecahkan masalah, berpikir abstrak, dan keahlian dalam pembelajaran.
  • Potensi kecerdasan majemuk, merupakan potensi yang di dalamnya terdapat beberapa tolak ukur kemampuan, di antaranya kecerdasan bahasa, matematika, spasial-visual yang merupakan keterampilan berpikir dalam ruang tiga dimensi, kinestetis atau gerakan fisik, musik, hubungan sosial, intrapersonal atau kemampuan memahami diri sendiri, serta naturalis yang merupakan kecakapan mengenali bagian alam semesta.
  • Bakat, merupakan kemampuan dasar untuk memperoleh suatu pengetahuan atau keterampilan pada bidang tertentu.
  • Kreativitas, merupakan potensi yang mengarahkan siswa untuk menciptakan sesuatu yang baru, unik, dan berbeda dari yang sebelumnya.

Dari jenis-jenis potensi di atas, manakah potensi yang selama ini sudah Bapak dan Ibu Guru coba kembangkan dalam diri siswa?

Setelah memahami apa yang yang dimaksud dengan potensi peserta didik, sekarang waktunya kita cari tahu seberapa penting pengembangan potensi ini dalam pembelajaran?

Baca Juga: Pentingnya Paham Karakteristik Peserta Didik.

Pentingnya Mengembangkan Potensi Peserta Didik

Melakukan pengembangan pendidikan terkait pengetahuan akademik siswa memang menjadi tugas utama kita sebagai guru. Tapi dalam prosesnya, pengetahuan yang dikembangkan harus sesuai dengan potensi, minat, dan bakat mereka.

perbedaan potensi, minat, bakat
Perbedaan potensi, minat, dan bakat. (Arsip Zenius)

Mengembangkan seluruh potensi dan karakteristik yang ada dalam diri peserta didik, seperti karakteristik intelektual, sosial, emosional, moral, dan spiritual, merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dalam buku Perkembangan & Pertumbuhan Peserta Didik (2013) disebutkan bahwa salah satu ciri guru bermutu adalah memahami perkembangan peserta didiknya. Pengetahuan tentang perkembangan siswa bisa membantu kita dalam mengembangkan diri dan potensi mereka, serta bisa memecahkan masalah yang dihadapinya.

Dengan memahami potensi dan karakter siswa, kita bisa mendapat gambaran tentang tingkat penguasaan pengetahuan, mengetahui aspirasi dan kebutuhan mereka, serta bisa menentukan kedalaman dan keluasan materi yang perlu diajarkan.

Selain itu, informasi tentang potensi dan karakteristik siswa bisa kita gunakan sebagai acuan untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan efektif, sehingga nantinya tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan 

Nah, salah satu cara untuk memahami dan membagun karakteristik siswa adalah melalui pendidikan karakter. Pentingnya pendidikan karakter bagi siswa selain untuk memaksimalkan potensinya, juga untuk menunjukkan jati diri siswa sebenarnya, lho.

Terus, selain mengenali karakteristik siswa, apa cara yang bisa kita lakukan untuk mengidentifikasi potensi mereka?

Baca Juga: Character Building, Membentuk Karakter Siswa

5 Cara Mengembangkan Potensi Peserta Didik

Setiap siswa punya potensi untuk belajar, tumbuh, dan menjadi seseorang yang sukses. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana kita sebagai guru membantu mereka mencapai hal itu.

Siswa mempunyai seperangkat kelebihan dan kelemahan tersendiri yang akan mempengaruhi kemampuannya untuk belajar. Di sinilah guru berperan untuk menemukan potensi dan mengembangkannya secara optimal.

Jadi, sebelum mengembangkan potensi peserta didik, kita harus mencari tahu dulu apa potensi yang sebenarnya ada dalam diri mereka.

cara identifikasi potensi
Cara guru mengidentifikasi potensi yang dimiliki siswa. (Arsip Zenius)

Setelah berhasil mengidentifikasi potensi apa saja yang dimiliki siswa, barulah kita membantu mereka untuk mengembangkan potensi tersebut. Bagaimana caranya?

1. Membangun Keterampilan dan Pengetahuan yang Ada

Sebagai guru, kita perlu mencari tahu pengetahuan apa saja yang sudah siswa ketahui dan kemampuan apa saja yang perlu menjadi fokus pengembangan. Selalu ada pengetahuan sebelumnya yang bisa ditemukan dan akan ada cara untuk menggunakan pengetahuan tersebut dalam mengembangkan potensi siswa. 

Setelah mengetahuinya, hal yang perlu kita lakukan adalah mencari cara baru yang kreatif untuk kemudian menggunakannya dalam mengembangkan potensi siswa.

2. Memberikan Motivasi Intrinsik

Biasanya, kita menggunakan motivasi eksternal untuk mendukung siswa belajar. Padahal, cara terbaik untuk memotivasi mereka adalah dengan mengubah pola pikirnya dalam belajar, termasuk mengenai potensi yang dimiliki.

Kita bisa memberikan motivasi dan meyakini siswa bahwa potensi yang ada dalam dirinya dapat membawa keberhasilan jika dikembangkan secara optimal. Dengan begitu, tumbuh kesadaran dalam diri mereka untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

3. Menentukan Tujuan dan Target

Siswa yang semangat belajarnya rendah biasanya disebabkan oleh ketidakpahaman mereka tentang tujuan dari pembelajaran. Mereka cenderung berpikir, ‘kalau tidak ada alasan untuk mempelajari hal itu, kenapa saya harus melakukannya?’.

Nah, kita bisa mengatasi hambatan itu dengan menjelaskan tujuan setiap tugas dalam rangka mengembangkan potensi siswa. Ketika siswa memahami tujuan pengembangan potensi tersebut, mereka akan lebih cepat untuk terlibat di dalamnya dan berusaha mencapai target yang ditentukan.

4. Mengajarkan Pola Pikir untuk Berkembang

Berikan pemahaman pada siswa bahwa setiap orang bisa berkembang dan memperbaiki diri. Hal ini bisa membantu mereka untuk terus berusaha meningkatkan kemampuan dan memunculkan kepercayaan diri.

5. Melibatkan Orang Tua

Mengembangkan potensi siswa tidak bisa kita lakukan sendiri, tapi juga butuh dukungan dari orang tua mereka. Dengan melibatkan orang tua dalam pendidikan dan mendorong mereka untuk membantu siswa berhasil, hal ini akan membawa pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan pembelajaran siswa.

Nah, itulah beberapa cara yang bisa Bapak dan Ibu Guru lakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik. 

LMS ZenRu

Apakah Bapak dan Ibu Guru pernah mencobanya, atau punya cara tersendiri dalam mengoptimalkan kemampuan siswa? Bagikan pengalamannya di kolom komentar ya!

Referensi

Modul Belajar Mandiri Calon Guru PPPK – Kemendikbud (2021)

Perkembangan Peserta Didik – Dr. Masganti Sit, M.Ag. (2012)

Maximizing Every Student’s Potential – Study.com (2020)

Classroom Tactics for Encouraging Students to Reach Their Full Potential – Planbook (2017)

Perkembangan & Pertumbuhan Peserta Didik – Dr. H. Sutirna, M.Pd. (2013)

Baca Juga Artikel Lainnya

Guru Pembelajar, Program Peningkatan Kompetensi Mengajar

Teori Belajar Humanistik, Proses Memanusiakan Manusia

4 Tahap Penerapan Pembelajaran STEAM

Bagikan Artikel Ini!