Contoh haloalkana

Kegunaan, Sifat, dan Contoh Haloalkana – Materi Kimia Kelas 12

Halo, Sobat Zenius! Elo udah pernah mendengar tentang senyawa haloalkana belum? Ketika elo masuk ke kelas 12, elo pasti akan bersinggungan dengan istilah ini.

Secara garis besar, senyawa haloalkana merupakan turunan dari alkana. Dari namanya aja udah jelas, yaitu terdiri dari halogen alkana, disingkat menjadi haloalkana. Jadi, sebelum mempelajari materi ini, alangkah lebih baiknya elo paham dulu materi struktur dan tata nama senyawa alkana. Buat mereview kembali materi tersebut, elo bisa langsung meluncur ke video belajar Zenius di sini.

Dengan begitu, bisa kita katakan bahwa pengertian haloalkana, yaitu:

Suatu kelompok senyawa kimia yang berasal dari turunan alkana dan mengikat satu atau lebih unsur halogen.”

Klasifikasi Haloalkana

Ketika berbicara mengenai senyawa halo, umumnya klasifikasinya didasarkan oleh hibridisasi atom karbon yang berikatan dengan halogen, yaitu sp3 dan sp2. Klasifikasinya bisa elo lihat pada poin berikut ini.

  • Sp3: alkil halida, alil halida, benzil halida.
  • Sp2: vinil halida dan aril halida.
Haloalkana
Klasifikasi Haloalkana (Arsip Zenius).

Hibridisasi Sp3

Hibridisasi sp3 artinya atom karbon yang berikatan dengan halogen memiliki ikatan tunggal. Elo bisa lihat klasifikasinya di bawah ini.

Alkil Halida

Rumus umum alkil halida adalah R – X. Dengan R adalah senyawa karbon dan X senyawa halogen (F/Cl/Br/I). Rumus ini seringkali dinyatakan juga sebagai rumus umum haloalkana.

Contohnya adalah CH3Br (metil bromida), etil iodida, isopropil klorida, dan tersier butil florida.

Alil Halida

Suatu senyawa dikatakan sebagai alil halida apabila terdapat ikatan rangkap yang berada di sebelah atom C dan berikatan dengan halogen.

Benzil Halida

Ciri khas senyawa ini yaitu terdapat cincin aromatik di sebelah atom C dan berikatan dengan halogen.

Hibridisasi Sp2

Hibridisasi sp2 artinya atom karbon yang berikatan dengan halogen memiliki ikatan rangkap. Berikut adalah klasifikasinya.

Vinil Halida

Rumus umum dari vinil halida adalah CH2 = CH – X

Vinil halida terjadi ketika halogen yang berikatan dengan C yang memiliki ikatan rangkap. Jadi, vinil halida adalah suatu senyawa dimana atom halogen berikatan dengan atom C yang memiliki ikatan rangkap 2 atau hibridisasi sp2.

Aril Halida

Aril halida merupakan senyawa yang atom halogennya berikatan dengan C aromatik. Jenis aril halida ada 3, yaitu monohaloarena, dihaloarena, dan trihaloarena.

Kalau elo penasaran dengan penjelasan senyawa haloalkana yang lebih detail, langsung meluncur aja ke video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini!

belajar materi pelajaran kimia di zenius

Baca Juga: Senyawa Aromatik Benzena – Materi Kimia Kelas 12

Sifat Haloalkana

Supaya lebih mudah dalam mengenali senyawa haloalkana, elo harus kenalan dulu nih sama sifat-sifatnya.

Sifat fisis haloalkana ditentukan oleh gaya antar molekul yang bergantung pada jenis atom, posisi atom halogen, dan panjang rantai karbonnya. Titik didih dan titik leleh yang dimiliki haloalkana juga lebih tinggi daripada senyawa alkana dengan jumlah atom C yang sama. Kenapa ya kok bisa begitu? Karena, ada pergantian atom hidrogen menjadi halogen, dan halogen memiliki massa atom yang lebih besar daripada hidrogen.

Selain itu, senyawa haloalkana juga nggak membentuk ikatan hidrogen dan nggak larut dalam air ya, guys.

Baca Juga: Mengenal Ikatan Kimia dan Jenisnya

Kegunaan dan Contoh Haloalkana

Apa sih kegunaan senyawa haloalkana? Lalu, contoh senyawa haloalkana itu ada apa aja sih di kehidupan kita?

contoh haloalkana zenius education
Contoh haloalkana dalam kehidupan kita (Arsip Zenius).

Umumnya, haloalkana digunakan sebagai pelarut, guys. Elo pernah dengar tentang kloroform (CHCl3) nggak? Itu lho pelarut zat-zat organik yang digunakan di laboratorium, tapi sering digunakan juga sebagai pembius. Kloroform merupakan salah satu contoh haloalkana.

Selain itu, ada juga nih contoh haloalkana lainnya, yaitu freon atau kloro fluoro karbon. Pasti elo sering dengar kan? Freon bisa elo temukan di AC dan freezer sebagai pendingin dan penyejuk ruangan.

Contoh lainnya sering elo temukan dalam wajan atau panci anti lengket alias teflon. Siapa nih yang sering masak menggunakan teflon? Yap, teflon atau tetra fluoro etilena ini berguna banget dalam menahan panas dan mencegah masakan melekat pada permukaan wajan. 

Atau mungkin, lo pernah jatuh, luka, dan diobatin pakai antiseptik? Nah, haloalkana yang digunakan sebagai antiseptik pada luka adalah iodoform. Bentuknya berupa padatan dalam bentuk serbuk berwarna kuning.

Nah, jelas ya sampai sini? Ternyata banyak juga ya kegunaan senyawa haloalkana bagi kehidupan kita.

Baca JugaMengenal Jenis Ikatan Kovalen

Contoh Soal Haloalkana dan Pembahasannya

Udah paham kan pengertian dan contoh haloalkana? Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi di atas, gue ada beberapa contoh soal haloalkana dan pembahasannya yang bisa dijadikan sebagai referensi. Yuk, langsung siapkan alat tulis untuk mencatat!

Cek soal haloalkana selengkapnya di bawah ini zenius education
Cek soal di bawah ini, ya! (Arsip Zenius)

Contoh Soal 1

Berikut ini pernyataan yang paling tepat mengenai haloalkana adalah ….

a. Metil bromida merupakan contoh alkil halida sekunder

b. Vinil halida dan aril halida merupakan contoh dari senyawa haloalkana yang mempunyai hibridisasi sp^3

c. Isopropil klorida merupakan contoh haloalkana yang termasuk alkil halida tersier

d. Benzil halida merupakan contoh dari senyawa aromatik yang mempunyai gugus halida

e. Aril halida dan alkil halida merupakan contoh dari senyawa haloalkana yang mempunyai hibridisasi sp^3

Jawab: d. Benzil halida merupakan contoh dari senyawa aromatik yang mempunyai gugus halida.

Pembahasan: Dari berbagai pilihan ganda yang disediakan, benzil halida merupakan salah satu contoh haloalkana.

Contoh Soal 2

Jika dibandingkan antara n-butil bromida, tersier butil bromida, etil bromida, dan metil bromida, maka urutan yang memiliki titik didih dari paling rendah ke paling tinggi adalah ….

a. N-butil bromida, tersier butil bromida, metil bromida, dan etil bromida

b. Metil bromida, etil bromida, n-butil bromida, dan tersier butil bromida

c. N-butil bromida, tersier butil bromida, etil bromida, dan metil bromida

d. Metil bromida, etil bromida, tersier butil bromida, dan n-butil bromida

e. Etil bromida, metil bromida, tersier butil bromida, dan n-butil bromida

Jawab: d. Metil bromida, etil bromida, tersier butil bromida, dan n-butil bromida

Pembahasan: Titik didih pada haloalkana yaitu semakin panjang dan lurus rantai senyawa, maka akan semakin tinggi juga titik didihnya. Sehingga, urutan haloalkana dari yang paling rendah ke paling tinggi adalah metil bromida, etil bromida, tersier butil bromida, dan n-butil bromida.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang pengertian, sifat, kegunaan, dan contoh haloalkana? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya!

Baca Juga: Apa Itu Alkohol dan Fungsinya – Materi Kimia Kelas 12

Tapi kalo elo mau ubah gaya belajar biar makin efektif, yuk cobain langganan paket belajar Zenius Aktiva Sekolah. Manfaatnya lengkap banget, elo bisa dapetin akses ke ribuan video materi premium, ngerjain latihan soal dan tryout, sama belajar langsung dengan Zen Tutor yang seru-seru. Elo tinggal klik gambar di bawah buat cek info lengkapnya, ya!

Kegunaan, Sifat, dan Contoh Haloalkana - Materi Kimia Kelas 12 9

Originally Published: February 16, 2022
Updated by: Arum Kusuma Dewi

Bagikan Artikel Ini!