Ciri dan gejala omicron

Apa Ciri-Ciri dan Gejala Omicron? – Mengenal Omicron

Hai, Sobat Zenius!

Kapan terakhir kali elo ke luar rumah tanpa menggunakan masker? Semoga elo nggak inget sama jawabannya, ya, karena saking udah lama banget dan emang sejak awal pandemi elo udah taat prokes, hehe.

Oh, ya, pake masker itu gunanya bukan hanya untuk menjaga kita dari virus korona, tapi juga berfungsi untuk menambah level ketampanan atau kecantikan, haha!

Di episode kali ini, kita bakal bahas tentang informasi apa aja, sih, yang perlu diketahui tentang omicron. Mulai dari ciri-ciri yang membedakan antara omicron dan varian lain, sampe ke gejalanya.

Oke, kita mulai, kuy!

Baca Juga: Mengenal Super Immunity dan Cara Virus Corona Menyerang Tubuh

Ciri-Ciri Omicron

Sebenernya, apa sih karakteristik atau ciri-ciri virus omicron yang membuatnya berbeda dari varian lainnya? Dilansir dari Tempo.co, ahli epidemiologi asal Universitas Airlangga (UNAIR), Laura Navika Yamani, bilang kalau setidaknya ada empat hal yang menjadi pembeda dari varian omicron.

Pertama, varian omicron lebih menular dibandingkan dengan varian delta. Nah, sebagai perbandingan, varian delta menular tujuh kali lebih cepat dari virus pertama yang muncul di Wuhan, sedangkan varian omicron penularannya lima kali lebih cepat dari varian delta.

Oke, kalau begitu, berapa kali penularan varian omicron kalau dibandingin sama virus pertama di Wuhan? Ada yang tahu jawabannya? Eh, kok malah jadi soal matematika, ya, wkwk.

Kedua, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan varian omicron, lebih rendah daripada varian Delta. Tapi, tetep aja penularan omicron yang lebih cepat ini perlu diantisipasi supaya infeksi virusnya nggak meluas.

Ketiga, deteksi varian Omicron menggunakan PCR-SGTF. Sebelumnya, untuk mengetahui varian mana dari Covid-19 yang diderita, diperlukan tes dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS). Tapi sekarang, untuk mengetahui seseorang terinfeksi virus Covid-19 varian Omicron harus menggunakan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan S Gene Target Failure (SGTF).

Keempat, vaksin Covid-19 yang diberikan masih bisa melawan varian omicron. Namun, penelitian menunjukkan adanya penurunan efektivitas vaksin Covid-19. Sebagai perbandingan, efektivitas vaksin Covid-19 untuk corona pertama di Wuhan, bisa mencapai angka 95%. Tapi, untuk mengatasi varian Omicron, efektivitasnya turun menjadi 50%.

Munculnya varian omicron bukan hanya menurun efektivitas dari vaksinasi. Dilansir dari CNN, tingkat rawat inap Covid-19 di antara anak-anak meningkat ketika omicron menggantikan delta sebagai varian utama di Amerika Serikat, terutama di antara mereka yang berusia di bawah 5 tahun, yang tidak memenuhi syarat untuk divaksinasi.

Gejala Omicron

Sebenernya, orang yang terinfeksi varian Omicron punya gejala yang mirip dengan varian-varian sebelumnya. Nah, tingkat keparahan dari gejala ini dipengaruhi sama status vaksinasi Covid-19. Selain itu, adanya kondisi kesehatan lain, usia, dan riwayat infeksi sebelumnya juga ngaruh ke tingkat keparahan dari gejala.

Umumnya, infeksi omicron ini menyebabkan penyakit dengan tingkat keparahan yang lebih rendah dibanding varian sebelumnya. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDD), penelitian menunjukkan kalau omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan.

Tapi, hal yang berbahaya adalah jumlah orang terinfeksi yang begitu banyak karena omicron cepat menyebar. Ini bikin fasilitas perawatan dan kesehatan jadi makin kesulitan, misalnya karena jumlah pasien yang meningkat dan bikin rumah sakit jadi banjir pasien.

Ilustrasi Berbahayanya Omicron
Ilustrasi Berbahayanya Omicron (Arsip Zenius)

Nah, di episode mengenal omicron ini, elo bisa baca lebih lanjut tentang gimana sebenarnya awal mula varian omicron ini bisa muncul.

****

Oke, gue berharap situasi bakal kembali pulih dan elo bisa kembali sekolah atau kuliah seperti biasanya. Soalnya kemaren-kemaren itu, kan, anak-anak kampus yang udah pada bayar kosan dan ngiranya bakal bisa kuliah offline kayak biasanya, ehhh malah balik lagi jadi kuliah online. 

Sedih bestie, udah ada yang bayar kosan tiga bulan, apalagi kalau anak rantau yang rumahnya jauh. Jujurly, gue juga udah pengin banget ketemu orang-orang, tapi daerah gue sekarang PPKM level 3, jadinya udah nurut aja imbauan pemerintah, deh, jangan dulu keluyuran aneh-aneh kalau nggak penting, biar cepet kelar ini.

Oh, ya, kalau elo mau baca dari awal sampe akhir dari series ini, udah gue cantumin di bawah ini, ya.

Series Mengenal Omicron

Bagian 1: Asal Usul Omicron

Bagian 2: Apa Ciri-Ciri dan Gejala Omicron?

Bagian 3: Varian Baru Coronavirus dan Klasifikasi Varian Lainnya

Bagian 4: Setelah New Normal dan Menjadi Endemi, What’s Next?

Oke, semoga kita semua sehat-sehat selalu, dan buat yang lagi nggak sehat, semoga cepat sembuh! Sampai jumpa di episode selanjutnya, bye!

Referensi:

Omicron Variant: What You Need to Know – Centers for Disease Control and Prevention (CDC) (2022)

Epidemiologist Describes 4 Characteristics of Omicron Variant – Tempo.co (2022)

Child Covid-19 hospitalizations rose amid Omicron, especially among children too young to be vaccinated – CNN (2022)

Bagikan Artikel Ini!