Ilustrasi siswa sedang membuat teks eksposisi yang benar.

Bagaimana Cara Membuat Teks Eksposisi yang Benar? – Materi Bahasa Indonesia Kelas 10

Buat elo yang masih bingung gimana cara membuat teks eksposisi yang benar, elo bisa simak langkah-langkahnya di artikel ini!

Halo, Sobat Zenius! Gimana sekolah elo, sejauh ini lancar atau ada masalah, nih? Gue berharap, perjalanan sekolah elo lancar selalu, sekalipun ada masalah, elo bisa menghadapinya dan bisa menemukan solusi.

Nah, ngomong-ngomong tentang masalah dan solusi, nih, gue jadi kepikiran salah satu jenis teks Bahasa Indonesia yang membahas itu, deh. Ada yang bisa nebak, nggak, apa jenis teks yang gue maksud?

Buat yang menjawab teks eksposisi, gue kasih nilai 100. Yap, teks eksposisi itu mencakup tentang masalah, berargumentasi, dan memberikan solusi, guys. Elo tentu pernah, dong, diminta oleh guru untuk mencari suatu masalah, kemudian elo harus memberikan solusi dari permasalahan tersebut. Jawaban tersebut elo utarakan di depan teman-teman elo.

Supaya teman-teman elo percaya dan setuju dengan argumentasi elo, maka elo perlu mengumpulkan berbagai bukti berupa data dan fakta pendukung mengenai argumentasi elo. Iya, kan? Nah, yang kayak gitu dinamakan teks eksposisi, guys.

Gimana cara membuat teks eksposisi yang benar? Elo bisa ikuti langkah-langkahnya di poin yang sudah gue sediakan di bawah ini. Sebelum itu, gue singgung sedikit mengenai pengertian teks eksposisi, ya.

Apa Itu Teks Eksposisi?

Secara detail, teks eksposisi udah pernah dibahas di artikel Zenius: Pengertian dan Contoh Teks Eksposisi. Nah, untuk memudahkan elo dalam memahaminya lagi, gue akan menjelaskan definisi teks eksposisi secara singkat di sini.

Teks eksposisi merupakan jenis teks yang berisi argumen atau ungkapan keresahan penulis mengenai suatu hal atau topik.

Meskipun berisi argumen, namun argumen tersebut harus disertai dengan fakta dan data yang menunjang. Elo sendiri tentu sudah tahu kalau sedang berargumen, supaya argumen kita dipercaya dan diikuti oleh orang lain, maka kita perlu memberikan data dan fakta sebagai pendukung.

Dalam menulis teks eksposisi, kita nggak hanya menuliskan argumen dan data pendukung aja. Melainkan, perlu juga memberikan saran atau rekomendasi terkait topik yang sedang dibahas, yang tentunya berhubungan dengan argumen kita.

Misalnya, elo diminta untuk menulis teks eksposisi tentang pelestarian lingkungan. Nah, elo udah punya argumen-argumen tentang pelestarian lingkungan. Apakah saat ini lingkungan kita sudah dilestarikan? Apa yang kurang? Contoh pelestarian seperti apa yang udah baik? Elo juga udah punya fakta dan data pendukung terkait argumen tersebut. Terakhir, elo udah menyiapkan saran atau rekomendasi untuk melakukan pelestarian lingkungan.

Baca Juga: Unsur, Ciri, dan Struktur Teks Eksposisi 

struktur teks eksposisi di aplikasi Zenius.
Yuk, nonton video materi struktur teks eksposisi di aplikasi Zenius! (Arsip Zenius)

Setelah ketiga unsur di atas udah elo miliki, maka langkah selanjutnya ada membuat teks eksposisi. Namun, bagaimana cara membuat teks eksposisi yang benar?

Cara Membuat Teks Eksposisi

Sudah siap membuat teks eksposisi? Kalau sudah siap, kita masuk ke langkah pertama, nih.

Langkah pertama adalah membuat kerangka. Kenapa kita perlu membuat kerangka teks eksposisi terlebih dahulu? Alasannya untuk mempermudah, guys. Ketika elo udah punya kerangka penulisannya, maka proses menulis elo akan lebih mudah dan cepat.

Gimana cara membuat kerangka teks eksposisi?

Ilustrasi cara membuat teks eksposisi yang benar.
Ini dia langkah-langkah dalam membuat teks eksposisi yang benar. (Arsip Zenius)

1. Tentukan Tema

Pertama-tama, elo tentukan tema untuk karangan yang akan elo buat. Misalnya tentang pelestarian lingkungan. Nah, pelestarian lingkungan ini masih sangat luas, kan?

2. Tentukan Topik yang Menjadi Keresahan

Selanjutnya, elo tentukan topiknya apa. Pemilihan topik nggak hanya harus menarik, guys. Yang paling penting, topik tersebut datang dari keresahan elo dan diketahui oleh banyak orang.

Di sini, gue akan mengambil topik sampah. Ketika memilih topik sampah, pastikan elo memilihnya karena berangkat dari keresahan elo, ya. Gue memilih topik sampah, karena ketika gue lagi pergi ke tempat wisata, banyak pengunjung yang suka buang sampah sembarangan alias bukan ke tempat sampah.

Elo juga bisa memilih topik sampah karena di sekitar rumah elo masih banyak orang yang buang sampah ke sungai. Hal itu jelas meresahkan elo, karena khawatir daerah elo terkena banjir.

Nah, dari situ elo udah punya argumen alasan memilih topik tersebut.

3. Tentukan Target Pembacanya

Selain menentukan topik bahasan, elo juga perlu menentukan siapa target pembaca teks eksposisi elo. Misalnya, apakah pelajar, atau masyarakat umum? Karena, target pembaca akan berpengaruh pada penyampaian argumen dan saran elo di dalam teks.

4. Kumpulkan dan Seleksi Informasi Berupa Data dan Fakta

Selanjutnya, elo kumpulkan informasi berupa data dan fakta untuk mendukung argumen elo. Misalnya, ditemukan fakta bahwa jumlah tempat sampah di kawasan wisata dan daerah elo sangat kurang. Sehingga, banyak yang membuang sampah sembarangan. Jangan hanya satu fakta, kumpulkan saja sebanyak-banyaknya.

Setelah itu, elo seleksi data dan fakta tersebut sesuai dengan argumentasi dan pemikiran elo. Jangan sampai, data dan fakta yang disampaikan terlalu jauh dari harapan elo saat memilih topik tersebut.

Baca Juga: Apa Perbedaan Fakta dan Opini? Ini Penjelasannya!

5. Tulis Poin-Poin Argumen yang Ingin Disampaikan

Hal ini penting, supaya argumen elo nanti nggak melebar atau bahkan melenceng. Jadi, tulis poin-poin argumen yang ingin elo sampaikan. Dengan begitu, penyampaian teks eksposisi elo lebih terstruktur dan nggak jauh-jauh dari ide tulisan elo.

6. Pikirkan Saran atau Rekomendasi untuk Pembaca

Ini merupakan poin yang terakhir, guys. Kenapa kita harus memberikan saran dan rekomendasi kepada pembaca? Karena, kita ingin apa yang kita tulis bisa bermanfaat bagi orang lain yang membacanya, kan?

Contoh teks eksposisi bisa elo lihat di dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Eksposisi Singkat Lengkap Beserta Strukturnya

Cara Membuat Teks Eksposisi Sesuai Jenisnya

Menariknya, teks eksposisi memiliki beberapa jenis. Ada teks eksposisi proses, ilustrasi, berita, dan analisis. Kira-kira, elo tahu cara membuat teks eksposisi sesuai dengan keempat jenis tersebut belum? Kalau belum, simak cara-caranya di bawah ini, ya!

Cara Membuat Teks Eksposisi Proses

Sesuai dengan namanya, proses, maka teks ini menggambarkan tahapan-tahapan atau cara melakukan sesuatu dari awal hingga akhir. Mirip seperti teks prosedur, namun teks eksposisi proses berisi argumen, data, dan rekomendasi.

Secara umum, tahapannya sama seperti yang udah gue jelaskan di poin sebelumnya. Gue ambil contoh topik berupa nasi goreng.

Pertama, elo sampaikan argumen elo mengenai nasi goreng. Kenapa elo mengangkat topik tersebut? Kemudian, elo uraikan langkah-langkah dalam membuat nasi goreng. Terakhir, elo cantumkan rekomendasi kepada pembaca. Misalnya, sajikan nasi goreng dalam keadaan dingin, atau elo bisa memberi rekomendasi untuk menambahkan toping sesuai dengan selera.

Cara Membuat Teks Eksposisi Ilustrasi

Jenis teks yang satu ini dilengkapi dengan gambaran atau penjelasan secara sederhana dengan topik lain yang mempunyai kesamaan sifat atau kemiripan.

Ilustrasi menyiram pohon dan menjadi dokter dalam teks eksposisi ilustrasi.
Nah, contoh teks eksposisi ilustrasi itu seperti ini. (Arsip Zenius)

Contohnya gini, sebuah pohon tidak akan tumbuh tinggi dan besar dengan sendirinya. Sebelum menjadi pohon yang tinggi, pohon berawal dari sebuah biji. Kalau disiram air yang cukup dan mendapat sinar matahari cukup, maka pohon akan tumbuh menjulang dan daunnya lebat. Sama halnya dengan manusia yang menimba ilmu. Awalnya, manusia hanya selembar kertas kosong. Semakin kita belajar, maka semakin banyak ilmu yang kita dapatkan. Dengan begitu, kita bisa menjadi banyak hal, seperti dokter, arsitek, pengacara, dan sebagainya.

Cara membuatnya juga nggak jauh beda, kok, dengan teks eksposisi yang umum. Hanya saja, di dalam argumentasinya, elo menggunakan kalimat ilustrasi seperti di atas.

Cara Membuat Teks Eksposisi Berita

Begitu pun dengan teks eksposisi berita. Caranya sama, mulai dari elo menentukan tema, topik, target pembaca, hingga di akhir elo berikan saran atau rekomendasi.

Saat membuat teks eksposisi berita, elo cantumkan juga data dan fakta yang berhubungan untuk mendukung argumentasi elo. Bisa juga dengan menggunakan grafik pertumbuhan ketika sedang membahas tingkat kelahiran di Indonesia atau kasus korupsi.

Oh iya, ketika elo mengumpulkan data dan fakta, jangan lupa juga untuk mencantumkan sumbernya. Dari mana elo mendapatkan data tersebut? Jangan sampai nggak dicantumkan, karena elo bisa kena pelanggaran hak cipta. 

Baca Juga: Jenis-jenis Teks dalam Bahasa Indonesia dan Penjelasannya

Selain yang udah gue sebutkan di atas, Zenius juga punya contoh cara membuat teks eksposisi dengan topik kekerasan verbal, lho. Elo bisa nonton langkah-langkah pembuatannya di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini!

CTA banner ke video belajar zenius bahasa indonesia

Sebelum kita lanjut ke contoh soal, gue pingin ngingetin nih. Kalau Sobat Zenius lagi butuh teman setia yang siap nemenin elo belajar, elo bisa berlangganan paket belajar Zenius lho. Klik gambar di bawah ini ya, dijamin belajar elo juga bakal makin seru!

Paket Belajar Zenius

Contoh Soal Cara Membuat Teks Eksposisi dan Pembahasannya

Setelah memahami langkah-langkah dalam membuat teks eksposisi, lanjut kerjakan contoh soal yang udah gue sediakan di bawah ini dulu, yuk!

Contoh Soal 1

Dampak adanya kalimat yang nggak sesuai dengan isu atau topik dalam teks eksposisi adalah….

A. Argumentasinya nggak diterima.

B. Susunan kalimatnya nggak beraturan.

C. Sulit memahami maksud teks.

D. Kalimatnya menyimpang.

E. Penjelasannya melenceng.

Jawab: C. Sulit memahami maksud teks.

Pembahasan:

Ketika ada kalimat yang nggak sesuai dengan topik yang lagi dibahas, maka hal itu bisa mempersulit pembaca dalam memahami maksud teksnya. Kenapa? Karena, kalimat-kalimatnya nggak mendukung gagasan utama.

Contoh Soal 2

Pada intinya, kita harus saling membantu dan nggak hanya memikirkan diri sendiri.

Kalimat di atas paling tepat digunakan pada struktur….

A. Tesis atau pendahuluan.

B. Abstraksi.

C. Argumentasi.

D. Penyajian fakta.

E. Penegasan ulang atau rekomendasi dan saran.

Jawab: E. Penegasan ulang atau rekomendasi dan saran.

Pembahasan:

Kalimat di atas merupakan bagian penegasan ulang berupa saran atau rekomendasi. Hal itu ditandai dengan adanya kata kunci “Pada intinya,”.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang cara membuat teks eksposisi? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses video materi Bahasa Indonesia lainnya di Zenius. Elo juga bisa mencoba latihan soal yang mirip dengan UTBK, itung-itung latihan mengerjakan UTBK, ya, kan. Ikuti try out-nya dengan klik link di bawah ini!

Try Out bareng Zenius

Bagikan Artikel Ini!