cara membuat matematika ilmu yang menyenangkan

Cara Unik Ibu Randha Mengajarkan Matematika ke Siswa – Zenius untuk Guru

Tak bisa dimungkiri, ilmu Matematika sering membuat banyak orang untuk menghindarinya. Baik itu untuk kehidupan sehari-hari atau pelajaran. Sudah pasti, rumus Matematika yang banyak, tak mudah dimengerti sebagian orang. 

Namun, kesulitan itu tak berlaku untuk Ibu Randha Ayu Nurlianadewi, Guru Matematika SMAN 1 Karangkobar, Banjarnegara. Baginya, Matematika ilmu yang menyenangkan.

Dengan suaranya yang lembut dan raut wajah cerianya, dia bercerita bagaimana Matematika menciptakan kebahagiaan tersendiri dalam dirinya. Terutama, saat dia berhasil membantu teman yang kesulitan dalam permasalahan Matematika.

“Kebetulan waktu jadi siswa, apa ya, kayak seneng gitu kalau ngajarin temen. Kalau ada temen tanya (soal Matematika), terus kita bisa jelasin dan akhirnya temen kita bisa paham, rasanya seneng sendiri,” cerita Ibu Randha.

Berbagai metode mengajar Matematika juga berhasil dirancang oleh Ibu Randha. Bahkan, beberapa di antaranya mendapatkan penghargaan di ajang internasional. Salah satunya, Juara Pertama Penghargaan Sam Ratulangi untuk Model Pembelajaran dan Pengajaran Matematika dari SEAMEO QITEP in Mathematics pada tahun 2021.

Selain merasa Matematika ilmu yang menyenangkan, apa alasan yang melatarbelakangi Ibu Randha menjadi seorang guru?

Kenapa Matematika?

Semua bermula ketika Ibu Randha merasa kurang mampu dalam bidang hafalan. Kemudian, dia mencoba peluang lainnya dalam ilmu berhitung. Hal inilah yang membuat Ibu Randha memilih Matematika sebagai pilihan utama saat kuliah.

Menurut guru yang menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta ini, Matematika memberikan tantangan tersendiri. Saat dihadapkan dengan permasalahan Matematika, muncul keinginan untuk terus mencari tahu dan menemukan hasilnya.

Apalagi jika ada teman yang bertanya, kemudian Ibu Randha bisa bantu menyelesaikan soal Matematikanya. Baginya, ada kesenangan yang muncul dalam hati.

kegiatan belajar mengajar
Ibu Randha bersama para siswa di SMAN 1 Karangkobar. (Dok. Ibu Randha)

Kesukaannya terhadap ilmu ini akhirnya membawa Ibu Randha menyelesaikan pendidikan Matematika dan menjadi seorang guru sejak tahun 2016.

Baca Juga: Miss Santi Menjadi Penjual Mimpi Para Siswa

Pengalaman Mengajar di NTT

Ketika ditanya bagaimana awal perjalannya mengajar, dengan penuh semangat Ibu Randha menceritakan pengalamannya di NTT (Nusa Tenggara Timur). Lebih tepatnya di SMPN Turiskain, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Selesai kuliah, Ibu Randha ingin mencari pengalaman sebelum kembali ke Banjarnegara. Karena itu, ia mengikuti program SM3T Kemendikbud, yaitu Suasana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal.

peta Kabupaten Belu
Peta Kabupaten Belu, NTT, sebagai daerah 3T. (Dok. Wikimedia Commons)

Program SM3T adalah program bagi sarjana pendidikan untuk mengabdi di daerah 3T selama satu tahun. Lewat program ini, para calon pendidik bisa berpartisipasi dalam rangka pembangunan dan memberikan solusi pendidikan di daerah terpencil.

Kalau dari ceritanya, Ibu Randha terlihat sangat kagum dengan siswa di sana. Terutama, sikap toleransi mereka terhadap agama lain.

“Kan di sana mayoritas siswa saya dan rekan guru lainnya itu Katolik. Tapi di sana itu, toleransinya tinggi dan saya itu dihargai sebagai Muslim di sana,” tutur Ibu Randha.

Dia pun menambahkan, “Kalau kita di NTT, pertama mereka (siswa) doa itu, pasti ada kata-kata izin untuk berdoa dalam keyakinan mereka. Saya jadi ngerasa, wah mereka menganggap saya ada nih, di situ, gitu.”

Meskipun fasilitas pendidikan masih terbatas, Ibu Randha mengatakan bahwa siswa di NTT mempunyai semangat belajar yang tinggi. Mereka antusias dalam pembelajaran, serta aktif bertanya dan berpendapat.

Tentunya, metode mengajar anak SD, SMP, dan SMA berbeda-beda. Dengan bekal pendidikan dan pengalaman mengajar di NTT, Ibu Randha kini fokus menjadi guru Matematika SMA.

Terus, bagaimana cara mengajar yang diterapkan Ibu Randha agar siswa SMA tertarik dengan Matematika?

Baca Juga: Perjuangan Pak Sumitra Mencerdaskan Anak Papua

Matematika Itu Ilmu yang Menyenangkan

Sebagai guru, Ibu Randha ingin siswanya merasa ilmu Matematika menyenangkan. Karena itu, dia membuat metode pembelajaran Matematika tersendiri, agar siswanya tertarik dengan pelajaran tersebut.

pembelajaran matematika
Kegiatan belajar mengajar Ibu Randha di kelas. (Dok. Ibu Randha)

Setiap memulai pembelajaran, Ibu Randha akan mengaitkan topik Matematika dengan hal-hal yang sedang tren di kalangan siswa. Hal ini bertujuan untuk memunculkan minat mereka dalam belajar.

“Ketika mereka (siswa) saya pancing ke situ (tren atau topik yang viral), itu mereka minatnya langsung berkumpul. Kalau mereka udah mulai ngasih attention ke saya, baru nih, saya bisa masuk ke materinya,” cerita Ibu Randha.

cara mengajar matematika
Metode mengajar Matematika yang digunakan Ibu Randha. (Arsip Zenius)

Selain itu, hal penting dalam cara mengajar yang menyenangkan dan tidak membosankan adalah menjadi sahabat siswa.

“Saya ingin ketika mereka (siswa) ketemu saya, apalagi di pelajaran Matematika, tuh, mereka nggak yang kayak kagok gitu mau tanya ini itu. Saya berusaha memposisikan diri saya, kalau saya menjelaskan itu sebagai teman. Bahasanya menyesuaikan mereka,” ungkap Ibu Randha.

Menurut Ibu Randha, dengan menjadi teman siswa, guru bisa mengetahui apa kesulitan mereka, menemukan masalah dalam proses belajar mengajar dan cara mengatasinya, serta alasan kenapa siswa suka atau tidak suka dengan pelajaran.

Tidak hanya untuk siswa, Ibu Randha juga ingin membagikan ilmu yang dimiliki ke rekan guru lainnya. Apa saja inisiatif yang dilakukan Ibu Randha, khususnya dalam bidang Matematika?

Baca Juga: Kisah Ibu Melia, Guru Sekaligus Penggerak Komunitas Ayo Menulis

Prestasi Ibu Randha dalam Pendidikan dan Lingkungan

Selain mengajar di kelas, Ibu Randha membagikan ilmunya ke sesama guru melalui seminar, pelatihan, kompetisi, atau tulisan-tulisan di blog.

“Saya suka bikin-bikin sesuatu untuk saya aplikasikan di kelas saya. Cuma saya mikirnya, ketika saya bikin (metode mengajar), saya aplikasikan untuk siswa saya sendiri, itu kok rasanya kayak kurang ngena, kurang luas kegunaannya. Makanya saya ikut lomba-lomba yang kayak media belajar gitu,” ungkap Ibu Randha.

aplikasi geogebra
Media Geogebra yang digunakan dalam pelajaran Matematika. (Dok. Ibu Randha)

Lewat kegiatan yang diikutinya, Ibu Randha ingin guru-guru yang lain bisa mengikuti metode mengajar yang dibuatnya. Salah satunya penggunaan aplikasi Geogebra, sebagai alat peraga Matematika SMA dan tingkat lainnya.

Dalam acara yang diadakan SEAMEO QITEP in Mathematics, Ibu Randha menyusun rancangan pembelajaran Matematika. Secara khusus, bagaimana media Geogebra bisa digunakan untuk meningkatkan interaksi antara guru dan siswa.

Ibu Randha berharap, ada lebih banyak guru yang mengenal media belajar ini. Sehingga, nantinya bisa mereka gunakan sebagai metode pembelajaran alternatif dalam pelajaran Matematika.

Tak hanya di bidang Matematika, Ibu Randha membagikan kegiatannya dalam bidang lingkungan. Mendengar ceritanya, terlihat kalau Ibu Randha punya kepedulian yang besar terhadap sekitar.

Beberapa inistiatif dilakukan Ibu Randha untuk lingkungan. Seperti gerakan hemat air dan energi, serta program sekolah hijau.

gerakan sekolah hijau
Program sekolah hijau yang diinisiasi Ibu Randha bersama warga sekolah. (Arsip Zenius, Dok. Ibu Randha)

Saat ditanya alasannya, Ibu Randha menjelaskan kondisi di sana yang sering mengalami kelangkaan air dan listrik. Karena itu, Ibu Randha ingin membuat masyarakat, terutama siswa di sekolah sadar akan pentingnya menghemat air dan energi.

Selain membantu melestarikan lingkungan, gerakan hemat air dan energi juga bermanfaat untuk menghemat biaya. Bahkan, gerakan ini juga berhasil mendapatkan juara 3 se-Provinsi Jawa Tengah.

Seperti Ibu Randha yang menggunakan beragam media ajar, Bapak dan Ibu Guru juga bisa memanfaatkan LMS (Learning Management System) Zenius untuk Guru dalam pembelajaran. Beragam fiturnya tidak hanya mempercepat proses belajar mengajar, tapi juga bantu menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa.

lms zenru

Baca Artikel Lainnya

Insomnia, Bagaimana Cara Mengatasinya?

7 Tahap Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik

Pentingnya Pembelajaran dengan Komunikasi Terbuka dan Komunikatif (Dialogis)

Bagikan Artikel Ini!