Apakah benar, gara-gara Albert Einstein, penciptaan nuklir terjadi hingga menyebabkan hancurnya Hiroshima dan Nagasaki? Yuk, cari tahu!
Halo, Sobat Zenius! Kalau elo dengar nama Albert Einstein, apa sih hal pertama yang paling elo ingat tentang dia? Apakah rumus E = mc², penampilannya yang nyentrik, atau posternya menjulurkan lidah yang legendary?
Buat elo yang familiar sama Einstein maupun fisika, elo pasti udah nggak asing sama rumus E = mc². Rumus itu emang legendaris banget sih dalam fisika. Rumus kesetaraan energi dan massa itu berkaitan dengan teori Albert Einstein yang disebut relativitas khusus. Elo bisa kepo di sini deh, tentang gimana rumus Albert Einstein yang mendunia itu bisa dihasilkan.
However, kali ini gue nggak mau bahas lebih banyak tentang rumus itu. Gue mau ngobrolin kalau rumus tersebut ternyata bikin Einstein menyesal!
“Lho, kok bisa? Bukannya rumus itu justru bikin Einstein terkenal sejagat raya?”
Iya sih. Namun, netizen sejagat raya juga menganggap rumus Albert Einstein itu jadi cikal bakal bom atom yang udah ngilangin ratusan ribu nyawa di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada tahun 1945.
Langsung aja gue ceritain deh…
Daftar Isi
Perkenalan Albert Einstein dengan Leo Szilárd
Semua bermula dari pertemuan Albert Einstein dengan Leo Szilárd. Waktu itu, Einstein udah jadi ilmuwan hits dunia yang terkenal dengan teori relativitas khususnya dan dapat Hadiah Nobel Fisika tahun 1921. Sementara itu, Szilárd merupakan fisikawan Hongaria yang pindah ke Berlin, Jerman.
Mereka tinggal bareng di Berlin dan jadi sohib sejak saat itu. Einstein dan Szilárd juga sempat bikin kulkas hemat energi, meskipun nggak pernah dipasarkan.
Persahabatan mereka terus berjalan sampai Perang Dunia 2 dimulai. Nazi Jerman yang dipimpin sama Adolf Hitler mengincar umat Yahudi dan ilmuwan yang nggak seprinsip buat “dibersihkan”. Elo bisa baca di sini buat tahu alasannya.
Waktu itu, para ilmuwan Eropa keturunan Yahudi pada kabur ke Amerika Serikat buat menyelamatkan diri, termasuk Einstein dan Szilárd. Einstein pindah ke AS pada tahun 1933, dan resmi jadi warga negara Paman Sam tujuh tahun kemudian.
Baca juga: Kisah Einstein & Eddington
Ide Pembuatan Nuklir
Albert Einstein dan Leo Szilárd kemudian menjalani LDR (tapi nggak sampai kandas kayak elo dan mantan). Szilárd kerja di Columbia University, dan Einstein hidup di Long Island.
Ide tentang pembuatan nuklir bermula dari Szilárd. Di Columbia University, Szilárd ikut proyek penelitian reaksi berantai nuklir. For your information, reaksi berantai nuklir adalah pembelahan inti atom uranium dan plutonium (bahan nuklir) yang nantinya menghasilkan neutron secara terus-menerus (berantai).
Penelitian ini bikin Szilárd mikir, “Ini reaksi bisa bikin senjata paling berbahaya di dunia nih!” Di waktu yang sama, Szilárd dengar kabar kalau Jerman lagi memasok uranium dari Kongo. Szilárd pun ngajak sohib fisikawannya, Eugene Wigner, buat brainstorming.
“Eh, Ner. Elo tahu nggak sih kalau gue nemuin reaksi fisi berantai nuklir di Columbia, bahannya uranium. Wagelaseh, itu bisa bikin bom atom, tahu! Dan yang nggak kalah membagongkan adalah, gue dengar kabar kalau Jerman lagi nyetok uranium dari Kongo. Firasat gue jadi nggak enak nih, jangan-jangan Jerman mau bikin bom atom dari nuklir buat menangin Perang Dunia 2,” curhat Szilárd.
Szilárd dan Wigner memutar otak. Mereka nggak punya kenalan ilmuwan Kongo buat dikasih peringatan. Yang mereka tahu, Kongo sohiban sama Belgia.
“Gue punya ide! Einstein kan temenan sama Ratu Belgia. Gimana kalau kita minta tolong Einstein aja?” kata Szilárd. Akhirnya, 16 Juli 1939, Szilárd sama Wigner otw ke rumah Einstein di Long Island.
Baca juga: Dahsyatnya Dampak Bom Nuklir dalam Perang Nuklir
Surat untuk Presiden
Finally, Szilárd dan Einstein reunian. Kali ini, nggak ngomongin teman SMP yang rese atau mantan gebetan yang nggak berakhir jadian, tetapi senjata yang bisa bikin kacau dunia. Bom atom.
“Elo tahu nggak, kalau uranium dilapisi grafit, fisi nuklir bakal terjadi, dan neutron bakal membelah lebih banyak inti. Hasilnya…boom! Cara kerjanya similar kayak rumus E = mc² elo, Tein,” kata Szilárd.
“Kok gue nggak pernah kepikiran itu sih?” Einstein nggak nyangka, teori relativitasnya bisa jadi senjata.
Mereka akhirnya mutusin buat nulis surat, nggak kepada Ratu Belgia, tetapi Duta Besar Belgia, dengan surat pengantar ke Departemen Luar Negeri AS.
Beberapa hari kemudian, teman Szilárd ngenalin dia sama Alexander Sachs, sohib Presiden AS saat itu, Franklin D. Roosevelt. Szilárd nyeritain surat yang ditulis ke Belgia.
“Kenapa elo nggak nulis surat buat Presiden juga? Gue langsung sampaikan ke Gedung Putih deh,” janji Sachs.
“Interesting,” jawab Szilárd.
So, dia ngobrolin ide itu ke Einstein, dan Einstein langsung minta Szilárd buat datang ke rumahnya. Draft surat yang dikirim ke Belgia direvisi buat dikasih ke Roosevelt.
Surat tersebut nggak hanya berisi tentang Jerman yang nyetok uranium dari Kongo, tetapi juga akibat berbahaya dari reaksi berantai nuklir dan bom atom yang mungkin bisa dibikin. Mereka mendesak Roosevelt buat koordinasi sama para fisikawan yang lagi neliti reaksi berantai.
Setelah draft-nya udah jadi, Szilárd mengirimnya ke Einstein buat ditandatangani. Surat pun otw ke Gedung Putih.
Manhattan Project
Setelah membaca surat itu, Roosevelt ngerasa khawatir. Dia mengirim surat balasan ke Albert Einstein, ucapan terima kasih dan ngasih tahu kalau pihaknya udah bikin Uranium Committee, dewan khusus buat meneliti uranium dalam mengembangkan bom atom.
Hingga akhirnya, Jepang mengebom Pearl Harbor AS pada 7 Desember 1941. AS nggak terima dan langsung bikin proyek rahasia bernama Manhattan Project pada tahun 1942. AS mau balas dendam dengan bikin bom atom beneran. Szilárd masuk ke dalam tim Manhattan Project.
Sebaliknya, Albert Einstein nggak ikut join. Soalnya, prinsipnya sebagai pasifis yang menolak perang dan kekerasan dalam menyelesaikan konflik nggak sejalan sama misi AS. Apalagi, Einstein juga dianggap berideologi kiri. Einstein cuma punya peran kecil dalam Manhattan Project, seperti membantu menyelesaikan masalah terkait pemisahan isotop.
Hingga akhirnya, Manhattan Project bikin reaktor nuklir pertama di dunia. Elo bisa baca di sini buat kepoin pembuatan reaktor tersebut. Proyek itu menghasilkan bom atom yang ngilangin nyawa ratusan ribu orang di Hiroshima dan Nagasaki, pada 6 dan 9 Agustus 1945. Sejak saat itu, dunia udah nggak sama lagi.
Albert Einstein Jadi Dalangnya?
Berita jatuhnya bom Hiroshima dan Nagasaki bikin Albert Einstein patah hati. Dia nyesel udah menandatangani surat buat Roosevelt. Apalagi, sampai Perang Dunia 2 selesai, nggak ada bukti kalau Jerman mengembangkan bom atom.
“Seandainya saya tahu bahwa Jerman tidak akan berhasil mengembangkan bom atom, saya tidak akan melakukan apa-apa.”
Albert Einstein dalam sebuah wawancara dengan Newsweek Magazine berjudul “The Man Who Started It All” (1947).
Einstein juga dianggap sebagai dalang terciptanya bom atom di dunia. Sahabat pena Einstein sekaligus penerjemah Jerman-Jepang, Seiei Shinohara, nulis surat kritikan ke Einstein. Shinohara menganggap, Einstein udah berkontribusi dalam ngembangin senjata nuklir itu.
Einstein membela diri atas anggapan itu. Dalam esainya berjudul My Participation In The Atom Bomb Project, Einstein bilang kalau kontribusinya selama ini cuma satu hal: menandatangani surat buat Roosevelt.
Iya sih, dia pencinta damai garis keras yang tahu kalau damage eksperimen bom atom bakal nggak ada obat. Namun, waktu itu Einstein ngerasa nggak ada jalan lain buat menyelamatkan dunia. So, dia mau menandatangani surat itu.
Buat menebus penyesalannya, Albert Einstein selalu mengkampanyekan penghapusan senjata nuklir pasca Perang Dunia 2. Dia join dalam Emergency Committee of Atomic Scientists, organisasi yang mengedukasi masyarakat tentang senjata atom.
Einstein aktif menuntut pemerintah bertanggung jawab atas dampak senjata nuklir yang dihasilkan. Dia juga selalu mengkampanyekan perlucutan senjata nuklir di kancah internasional sampai akhir hayatnya.
So, kalau dari pandangan elo, apakah Albert Einstein bisa disebut sebagai dalang pembuatan senjata nuklir? Kasih tahu gue di kolom komentar ya!
Baca Juga Artikel Lainnya
Sekilas Nuklir: Teori Deterensi, Proyek Manhattan, dan Energi Terbarukan
Postulat Einstein tentang Relativitas – Materi Fisika Kelas 12
Apa Fungsi Fusi Nuklir dari Matahari Buatan China?
Referensi
Leave a Comment