Asal-usul Meme Internet 17

Asal-usul Meme Internet

Asal usul meme internet dibahas tuntas di artikel ini, dimulai dari sejarahnya yang ternyata berkaitan dengan Biologi dan Antropologi Budaya.

Ketika generasi 90-an suka membanggakan diri bagaimana mereka lebih sering berinteraksi dan bermain secara fisik dengan temannya (main congklak bareng, kirim-kiriman surat cinta, salam-salaman di lapangan pas bulan puasa, dan lain-lain.), generasi yang lahir dan besar pada zaman 2000an sampe sekarang akan membanggakan dirinya, “Ah itu kuno, sekarang jamannya digital!“. Ngga bisa dimungkiri, dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi dan internet, kehidupan anak muda zaman sekarang jadi sangat bergantung dengan dunia digital. Mau mengekspresikan cinta? Tinggal kirim sticker LINE aja. Mau maaf-maafan pas bulan puasa? Tinggal broadcast messages. Mau cari tau sesuatu? Tinggal googling atau cari aja di zenius.net atau Zenius Blog :p

Asal-usul Meme Internet 18

Nah, di tengah membludaknya platform dan aplikasi digital yang mencoba menjawab kebutuhan kita sehari-hari, ada satu jenis konten yang identik banget dengan penggunaan internet zaman sekarang. Mungkin jenis konten yang satu ini bakal dibanggain oleh generasi jaman sekarang (iya, lo-lo semua) di 10–20 tahun mendatang pada adik, anak, atau cucu kalian. Konten satu ini dipake buat mengekspresikan perasaan seseorang pada situasi tertentu, buat lucu-lucuan, sampe buat sindir-sindiran atau kasih kode ke gebetan. Sebagai anak-anak zaman sekarang, pasti tau dengan yang namanya internet memes. Kalaupun nggak familiar sama namanya, pasti pernah lihat lah gambar-gambar internet memes bertebaran di mana-mana. Nih contoh internet memes:

Meme grumpy cat pertama yang jadi viral
Meme grumpy cat pertama yang jadi viral

Pasti pernah lihat kan? 🙂 Gue yakin lo pasti sering buat dan pake. Tapi, apakah lo tau asal mula dari suatu memeInternet memes asalnya bisa macem-macem. Contoh, internet memes “You da real MVP” berasal dari speech pidato Kevin Durant, pemain basket NBA yang menerima penghargaan MVP (Most Valuable Player). Tapi di speech itu dia cerita banyak tentang gimana nyokapnya mendorong dia untuk terus latihan, jangan menyerah, dan sebagainya, sampai akhirnya sambil menangis dia bilang bahwa nyokapnya inilah yang harusnya mendapat penghargaan MVP. Alhasil kata-kata “You are the real MVP” ini jadi meme yang dipakai untuk konteks lain, contohnya meme yang di atas; udah nggak ada hubungannya lagi dengan basket, nggak ada hubungannya dengan NBA, maupun MVP, nggak ada hubungannya sama jerih payah seorang nyokap sama anaknya, tapi ya tetep nyambung dengan kata-kata “You are the real MVP”. Hehe.. begitulah internet memes bekerja.

Itu contoh cerita asal mula lahirnya salah satu meme. Ada yang iseng foto orang atau objek, dikasih caption, trus orang lain pada latah ngikutin. Tapi, apakah lo tau bagaimana konsep meme itu lahir dan digunakan sampe sekarang? Banyak anak-anak tau tentang internet memes, tapi jarang banget yang tau konsep memes itu sebenernya asalnya dari mana. Lahirnya konsep meme ga ada sangkut pautnya dengan tujuan becandaan, lho. Asal mula meme malah ada kaitannya dengan ilmu Biologi. Hah, kok bisa!? Okay, di tulisan ini, gue mau mengulas tentang asal-muasal kata memes itu, yah. Kita mulai dari sejarahnya.

Memes di buku “The Selfish Gene”

Kata “meme” itu pertama kali dicetuskan sama Richard Dawkins di bukunya yang berjudul The Selfish Gene (1976). Di buku itu, Dawkins bicara tentang peran gen dalam evolusi biologis, yaitu sebagai replikator. Kemudian, dia mencari suatu kata yang cocok yang menjadi padanan gen, yaitu sebagai replikator juga, tapi untuk evolusi kultural (budaya). Di situlah dia pertama kalinya menyebut kata meme. Di buku itu dia menulis begini:

selfishgeneWe need a name for the new replicator, a noun that conveys the idea of a unit of cultural transmission, or a unit of imitation. `Mimeme’ comes from a suitable Greek root, but I want a monosyllable that sounds a bit like `gene’. I hope my classicist friends will forgive me if I abbreviate mimeme to meme.(2) If it is any consolation, it could alternatively be thought of as being related to `memory’, or to the French word même. It should be pronounced to rhyme with `cream’.

Singkatnya, kita bisa bilang bahwa meme itu berfungsi seperti gen dalam evolusi kultural. By the way, bacanya “mim” yah, bukan “meme”. Cara bacanya sama dengan “gene”, berima dengan “krim”.

Gene ⇒ Biological Evolution
Meme ⇒ Cultural Evolution

Peran Gen dalam Evolusi Biologi

Tulisan blog gue ini mungkin terlalu singkat untuk menjelaskan tentang Evolusi Biologi. Saran gue sih, lo tonton aja video di zenius.net yang menjelaskan sejelas-jelasnya tentang Teori Evolusi berikut ini.

Dasar Teori Evolusi

Di sini gue akan secara singkat menjelaskan peran gen aja. Gen punya peran yang sangat penting dalam evolusi biologi. Dia mengalami ketiga hal ini:

  1. Mutasi
  2. Seleksi Alam
  3. Replikasi

Agak susah deh, jelasin pakai tulisan. Gue jelasin pakai animasi di bawah ini aja yah.

mekanisme evolusi
Klik gambar untuk tampilkan di tab baru

Ilustrasi di atas itu maksudnya gini, katakanlah pada awalnya ada organisme yang memiliki 1 gen tertentu, yaitu gen kotak berwarna biru. Ketika dia kawin dan memiliki keturunan, maka gen tersebut akan di-copy ke anak-anaknya, sehingga anak-anaknya juga memiliki gen kotak biru. Proses ini namanya replikasi. Tapi terkadang dalam proses ini, muncul mutasi yang menghasilkan gen yang berbeda. Hasil mutasi ini ada yang gagal dan ada yang berhasil bertahan dalam lingkungan, proses ini namanya seleksi alam. Nah, gen hasil mutasi yang gagal itu akan punah sementara yang berhasil akan terus bertahan. Gen yang bertahan ini dibawa oleh organismenya sehingga ketika organisme tersebut bereproduksi lagi, gen tersebut diteruskan ke keturunannya. Demikian seterusnya.

Contohnya, nyatanya adalah evolusi pada anjing. Lo nggak akan menemukan anjing chihuahua, herder, doberman, atau berbagai jenis anjing lainnya pada 30.000 SM. Saat itu adanya cuma Canis lupus (nama ilmiah dari serigala). Nah lho, kok bisa dari tadinya gak ada spesies tertentu, terus seiring berjalannya waktu sekarang malah jadi banyak yang jadi anjing peliharaan?

Okay, pada waktu 30.000 SM serigala pada tentu nggak bisa dijadikan binatang peliharaan. Tapi, ada beberapa spesies serigala yang akhirnya berevolusi menjadi anjing. Gimana cara dia berevolusi? Yakni dengan ada perubahan sedikit-sedikit pada gennya (mutasi). Beberapa kelompok serigala zaman dulu “melihat”, daripada mempertaruhkan nyawanya dengan terus konflik dengan manusia, mungkin lebih baik jika mereka berteman dengan manusia. Jika mereka bisa jadi partner yang melindungi manusia, mereka bisa dapat makanan lebih gampang dari manusia ketimbang mesti berburu di alam liar. Beberapa kelompok serigala ini akhirnya menukarkan kebebasan mereka hidup di alam bebas dengan menjadi penjaga manusia demi makanan dan keamanan.

Akhirnya, karena perubahan lingkungan sekaligus juga kebiasaan pola hidup, muncul fitur baru di kelompok serigala ini. Kaki yang mengecil, ukuran kepala mengecil, lebih jinak, suka memakan tulang, daging mateng, dan bangkai dibanding berburu daging mentah yang segar, dan lain-lain. Kenapa gen seperti itu bisa survive? Karena gen yang membawa sifat-sifat itulah yang menghasilkan spesies yang disukai oleh manusia. Setelah puluhan ribu tahun, keturunan serigala tersebut terdomestikasi dan menjadi anjing. Semua anjing yang ada di dunia ini memiliki nenek moyang yang sama.

Evolusi pada Anjing
Evolusi pada Anjing. Sumber gambar: http://burnspet.co.uk/petcare/burns-pet-nutrition-advice/evolution.html

Kalo lo mau lihat ilustrasi keren tentang evolusi anjing, lo bisa tonton episode 2 dari tv show berjudul Cosmos yang pernah diresensiin Zenius Blog di sini.

Bagaimana Gen Bisa Survive?

Nah, sekarang kondisi apa yang bisa mengakibatkan suatu gen itu bisa survive dan kondisi apa yang nggak? Dari cerita evolusi anjing sebelumnya, mungkin lo bisa nebak. Tiga hal ini bisa menjadi petunjuk:

  1. Makanan
  2. Reproduksi
  3. Bahaya

1. Makanan

Gen itu akan survive kalau mempermudah spesies tersebut mencari makanan. Contoh, kenapa carnivores (hewan pemakan daging) itu matanya di depan? Karena mata yang ada di depan itu mempermudah dia ketika berburu. Kalau misalkan ada anak harimau yang matanya di samping (terjadi mutasi misalnya), maka anak harimau ini nggak akan survive karena sulit untuk mendapat makanan, makanya kita nggak pernah melihat carniivores yang matanya di samping.

Mata hewan karnivora berada di depan, memudahkan mereka untuk berburu
Mata hewan karnivora berada di depan, memudahkan mereka untuk berburu

2. Reproduksi

Gen itu akan survive kalau mempermudah spesies tersebut dalam melakukan reproduksi. Contoh, kenapa makhluk hidup punya hasrat untuk melakukan hubungan seksual? Ya karena dengan hubungan seksual itulah kita jadi bisa bereproduksi.

[untuk yang ini nggak ada gambarnya, ya :)]

3. Bahaya

Gen itu akan survive kalau bisa membuat spesies tersebut terhindar dari bahaya. Contoh, kenapa herbivores (hewan pemakan tumbuhan) itu matanya di samping? Karena mata yang ada di samping itu membuat dia lebih cepat menyadari kalau ada predator yang mau memangsa dia. Kalau matanya di depan, dia nggak bisa melihat kalau ada predator yang mengendap-endap mau memangsa dia.

Mata hewan herbivora, berada di samping, memudahkan mereka melihat predator
Mata hewan herbivora, berada di samping, memudahkan mereka menyadari predator

Peran Meme sebagai Gen dalam Evolusi Budaya

Inget ya, meme itu seperti gennya budaya, kadang bahkan didefinisikan sebagai “unit terkecil dari budaya”. Contoh meme adalah nada, ide, kata-kata kutipan, tren fashion, teknik membuat rumah, dan lain-lain. Dalam evolusi kultural/budaya, meme juga punya peran yang sama dengan gen. Dia juga punya 3 peran ini:

  • mutasi
  • seleksi
  • replikasi

Ciyus Miapah by followerindonesia“Ciyus? Miapah?” itu adalah contoh meme. Asal muasal meme-nya adalah “Serius? Demi apa?”, ungkapan yang menunjukkan kalau kita nggak yakin sama apa yang diomongin lawan bicara. Entah gimana ceritanya, meme itu berubah (mutasi) menjadi meme “Ciyus miapah?”. Meme itu mengalami replikasi ketika ditiru oleh orang lain. Ketika meme itu lolos seleksi (berhasil diterima di masyarakat), jadilah meme itu tetap berada di masyarakat sebagai bagian dari budaya itu.

Rumah panggung di masyarakat adat juga bisa dianggap sebagai salah satu contoh meme. Kita nggak tau siapa yang pertama kali punya meme membuat rumah panggung di Sumatera. Tapi yang pasti, meme ini langsung ditiru oleh banyak orang di sana. Benefit meniru meme ini jelas: agar dia terhindar dari bahaya hewan-hewan besar di sana.

Bagaimana Meme Bisa Survive?

Sebelumnya gue udah bilang bahwa tingkat survival dari gen itu bisa dilihat dari tiga hal, yaitu Makanan (Food), Reproduksi (Sex), dan Bahaya (Danger). Meme juga nggak jauh beda. Meme “Malam-malam di luar banyak Kuntilanak”, misalnya. Terlepas bahwa sebenernya nggak ada Kuntilanak di sana, meme itu berhasil membuat orang tidak keluar malam-malam, mereka jadi terhindar dengan bahaya lain: hewan buas, ular, atau penjahat. Jadi meme itu tidak selalu harus merupakan ide yang benar. Selama dia bisa membantu manusia untuk survive, meme itu juga akan ikut survive.

Gen dan Meme sebagai Replikator

Gen dan meme itu sama-sama replikator. Yang satu replikator organisme, yang satu lagi replikator budaya. Tapi salah satu pembeda yang utama adalah, penyebaran gen hanya terbatas pada garis keturunannya (ke bawah, secara vertikal), sementara penyebaran meme bisa menyebar secara horizontal. Jadi, penyebaran meme ini jauh lebih cepat dari penyebaran gen. Apalagi, sekarang ada internet, meme cepet banget menyebar ke mana-mana.

Kalau ilmu yang mempelajari gen itu namanya Genetika (Genetics), ilmu yang mempelajari meme ada namanya nggak? Ada. Namanya Memetika (Memetics). Ini serius, emang beneran ada loh disiplin ilmu yang mempelajari meme, yang dipelajari itu bukan topik sembarangan, tapi tentang evolusi budaya yang diuraikan bahkan sampai pada pendekatan matematis.

Kelemahan Teori Memetika

Tapi di samping itu, ada satu hal yang perlu gue tekankan tentang Memetika ini, yaitu bahwa teori ini relatif baru. Orang yang mengajukan teori ini juga masih hidup. Masih banyak PR lah supaya teori ini bisa lebih diterima lagi. Contoh kelemahan teori ini adalah: (1) Kalau gen itu jelas fisiknya gimana, kita bisa membedakan dengan jelas satu gen dengan gen lain, bahkan bisa kita kasih nama. Contoh, gen EYCL1 itu adalah gen untuk pigmen mata. Kalau meme gimana? Sampai saat ini masih belum bisa. Bisa jadi sih di masa depan ada definisi yang lebih jelas lagi tentang apa fisik dari meme, apa yang sebenernya di-copy ketika terjadi replikasi meme. (2) Gen dan Teori Evolusi Biologis bisa mendapat bukti empiris melalui catatan fosil. Nah, untuk meme, apa padanan “catatan fosil” yang bisa membuktikan kebenaran teori ini? Saat ini belum ada.

Kembali ke Internet Memes

Nah, setelah lo tau bahwa definisi meme seperti itu, sekarang tau dong bahwa sebenernya yang namanya internet memes itu nggak cuma gambar-gambar di 9gag. Artikel yang lo baca di suatu blog juga bisa dianggap sebagai meme. Konsep “Deliberate Practice” misalnya, itu juga bisa lo anggap sebagai meme. Ketika banyak orang yang menerapkan teknik itu dalam belajar, meme itu sukses mengalami replikasi. Kalau lo memodifikasi sedikit konsep DP itu, berarti meme itu baru aja mengalami mutasi. Dan ketika meme itu diterima oleh banyak orang, berarti meme itu lolos proses seleksi.

****

Oke deh, sekian dulu penjelasan gue tentang meme. Semoga bisa jadi cemilan pengetahuan untuk mengisi liburan kalian. Setelah baca tulisan gue di atas, mungkin lo udah kebayang contoh-contoh meme lain (ga terbatas yang beredar di internet) yang eksis di tengah masyarakat kita. Coba lo tuliskan contohnya di komen biar bisa kita diskusikan bareng-bareng. 🙂

—————————CATATAN EDITOR—————————

Kalo ada di antara lo yang mau ngobrol atau diskusi sama Wisnu tentang Meme, langsung aja tinggalin comment di bawah artikel ini, ya. Buat yang penasaran dengan bahasan fenomena budaya yang lain, bisa baca juga artikel Zenius tentang:

Bagikan Artikel Ini!