Yuk, Kenali Lebih Jauh tentang Pendidikan Vokasi! 17

Yuk, Kenali Lebih Jauh tentang Pendidikan Vokasi!

Sobat Zenius, biasanya di dalam perguruan tinggi ada berbagai jenjang pendidikan. Ada pendidikan sarjana yang sering jadi tujuan anak-anak yang baru lulus dari tingkat SMA. Ada juga jenjang pascasarjana, yaitu magister (S2) dan doktoral (S3).

Selain kedua jenjang tadi, ada satu jenjang lagi yang jarang kita bahas. Padahal program ini juga bisa jadi pilihan untuk melanjutkan pendidikan setelah lulus SMA. Apa elo udah bisa tebak gue bakal bahas apa? Yup! Gue akan membahas tentang pendidikan vokasi!

Apa Itu Pendidikan Vokasi?

Program pendidikan vokasi adalah program pendidikan yang fokus pada pelatihan praktis dan keterampilan spesifik. Tujuan pendidikan vokasi adalah menyiapkan siswa untuk memasuki dunia profesional dalam bidang tertentu.

Hal inilah yang paling membedakan pendidikan vokasi dengan pendidikan sarjana. Kalau pendidikan sarjana fokus pada pemahaman teori, pengembangkan kemampuan analitis, dan penerapan teori untuk memecahkan suatu masalah.

Sementara pendidikan vokasi fokus pada pengembangan skill dan keterampilan. Makanya, dalam pembelajaran vokasi, kita akan ketemu banyak kelas praktikum. Kita juga akan ketemu dengan berbagai macam tools terkait bidang ilmu yang kita pilih.

Baca juga:

6 Daftar Jurusan yang Paling Diminati di STAN

Jenjang Pendidikan Vokasi

Pendidikan vokasi ini punya beberapa jenjang studi, yaitu D1, D2, D3, dan D4. Perbedaan keempat jenjang pendidikan ini terletak di masa studinya dan gelar yang didapat setelah menyelesaikan masa studi.

Jenjang Pendidikan D1 & D2

Jenjang D1 membutuhkan waktu studi sekitar 1 tahun atau 32 SKS. Gelar yang didapat setelah lulus dari jenjang ini adalah Ahli Terapan atau A.T.

Sedangkan, jenjang D2 membutuhkan waktu studi sekitar 2 tahun atau 64 SKS. Gelar yang didapat setelah lulus dari jenjang ini adalah Ahli Muda atau A.Ma.

Nah, lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pendidikan vokasi hanya D1 dan D2 adalah akademi komunitas atau community college. Beberapa sekolah tinggi di Indonesia juga biasanya menyediakan program pendidikan di jenjang ini, Sobat Zenius.

Jenjang D3 & D4

Jenjang D3 membutuhkan waktu studi sekitar 3 tahun atau 112 SKS. Gelar yang didapat setelah lulus dari jenjang ini adalah Ahli Madya atau A.Md. 

Selanjutnya, jenjang D4. Nah, jenjang D4 ini setara dengan S1, karena bobot pelajarannya setara, sama-sama 144 SKS. Karena bobot pendidikannya sama, waktu tempuh pendidikannya juga sama, sekitar 4 tahun atau 8 semester.

Terus, gelar D4 dan S1 beda nggak, Zen?

Beda. Kalau S1 gelarnya adalah Sarjana, sedangkan kalau D4 gelarnya adalah S.Tr atau Sarjana Terapan. Misalnya, S.Tr.Stat yang artinya Sarjana Terapan Statistika.

Baca juga:

Info Perkuliahan di FEB Universitas Brawijaya

Lembaga Pendidikan Vokasi

Institusi pendidikan yang menyediakan pendidikan di jenjang D3 dan D4 adalah sekolah tinggi dan politeknik. Beda sekolah tinggi dan politeknik adalah sekolah tinggi hanya fokus di satu bidang ilmu, sedangkan di politeknik ada beberapa bidang ilmu.

Selain kedua lembaga tadi, saat ini juga udah banyak universitas negeri yang punya program pendidikan vokasi. Nah, berikut adalah daftar beberapa universitas yang punya pendidikan vokasi beserta beberapa jurusannya.

Pendidikan vokasi universitas indonesia
Program studi di Vokasi, Universitas Indonesia
sekolah vokasi ugm
Program studi di Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada.
sekolah vokasi ugm
Program studi di Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada.
pendidikan vokasi di its
fakultas vokasi its
Program studi di Fakultas Vokasi, Institut Sepuluh Nopember

Frequently Asked Question tentang Program Vokasi

Zen, apa perbedaan antara program vokasi dengan sarjana?

Oke, Sobat Zenius. Gue coba jawab, ya. Ada beberapa perbedaan antara program vokasi dan sarjana.

Pertama, tujuan pembelajaran program vokasi itu pelatihan keterampilan praktis, sehingga lulusannya siap bekerja di berbagai bidang tertentu, seperti teknik, kuliner, dan perawatan kesehatan.

Sementara, program sarjana adalah pengembangan pengetahuan teoritis dan lulusannya cenderung memiliki landasan yang kuat dalam ilmu pengetahuan.

Terus, kalau elo kuliahnya selesai dengan tepat waktu (hehehehe), tentu program vokasi seperti D3 akan selesai dengan waktu yang lebih cepat daripada program sarjana. Kenapa begitu? Karena jumlah SKS yang dibutuhkan untuk lulus berbeda di setiap program. Lengkapnya bisa elo baca di atas, ya, guys.

Oh iya, meskipun ada beberapa prodi yang punya nama sama di program vokasi dan sarjana (misalnya, sama-sama prodi akuntansi), kurikulum keduanya berbeda, ya, Sobat Zenius. Kurikulum program sarjana akan lebih besar di bagian teori, sementara program vokasi bisa 70%-nya merupakan praktik.

Selanjutnya, gelar akademik lulusan program vokasi dan sarjana juga berbeda. Ini tadi gue bahas khusus di atas, coba elo scroll ke atas dan baca lagi untuk ketemu sama sub-judul ini.

Dari tadi elo bilang kalau vokasi itu banyak praktikum. Berarti di program vokasi nggak belajar teori, Zen?

Eits, kata siapa nggak belajar teori? Belajar, dong! Praktik itu kan dasarnya teori dan konsep juga. Jadi, sebelum mulai semua praktik, tentu mahasiswa di program ini juga belajar teori dasar.

Nah, tapi kalau dalam program vokasi, teori ini langsung kita buktikan melalui praktik. Nggak jarang mahasiswa vokasi diminta untuk langsung terjun ke dunia kerja melalui program internship (ya meskipun mahasiswa S1 juga banyak yang melakukan program ini).

Intinya, praktikum ini juga jadi uji coba teori. Apakah teori ini masih relevan untuk digunakan? Atau saat ini, kita butuh pendekatan baru untuk menyelesaikan masalah? Apalagi, di beberapa sektor industri, perkembangan teknologi kaya nggak ada habisnya.

Selain itu, teori tetap jadi pedoman yang penting untuk inovasi, Sobat Zenius. Jadi, meskipun praktiknya banyak, tetap ada dasar ilmu yang jadi pedoman untuk melangkah di dalam program pendidikan ini. 

Zen, apakah lulusan dari pendidikan vokasi bisa lanjut kuliah?

Bisa, dong. Supaya elo nggak mengulang kuliah dari awal, elo bisa mengikuti program ekstensi yang diselenggarakan beberapa universitas. Di dalam program ini SKS elo selama kuliah dikonversi, dan elo hanya perlu menambah beberapa SKS untuk mencapai total 144 SKS atau setara dengan S1.

Nah, kalau program D4, karena sudah setara dengan S1, biasanya bisa langsung lanjut ke program S2. Tapi, ini semua balik lagi ke peraturan dari universitas yang ingin dituju. Misalnya, mahasiswa yang sebelumnya D4, harus mengikuti program matrikulasi sebelum memulai kuliah.

Terakhir, Zen. Jalur masuk untuk jadi mahasiswa vokasi sama nggak dengan program sarjana?

Sama, dong. Elo bisa menjadi mahasiswa vokasi dengan jalur SNBT ataupun jalur mandiri di masing-masing kampus. Apakah ada tes keterampilan? Nah, itu bisa elo cari ketentuannya di masing-masing prodi di setiap kampus.

Intinya, kalau elo udah punya tujuan ingin masuk ke prodi salah satu program vokasi di perguruan tinggi tertentu, coba cari tahu informasi lengkap tentang seleksi masuknya. Bisa jadi setiap institusi pendidikan punya ketentuan yang berbeda-beda.

Apakah Ini adalah Program yang Tepat untuk Elo?

Sobat Zenius, apa pendapat elo setelah membaca seluruh penjelasan tadi? Apakah elo ngerasa bahwa program ini adalah jurusan yang tepat untuk elo? Kalau elo masih belum yakin, nggak apa-apa, Sobat Zenius!

Elo bisa cari tau dan explore berbagai jurusan kuliah bersama Zenius dengan Kampus 101. Klik banner di bawah ini untuk download panduan jurusan gratis!

Yuk, Kenali Lebih Jauh tentang Pendidikan Vokasi! 18

Sobat Zenius, gimana persiapan elo untuk mencapai kampus impian?

Zenius hadir untuk membantu elo mencapai impian elo dengan berbagai paket belajar yang sesuai untuk elo. Paket belajar ini dilengkapi dengan materi video, live class dengan tutor-tutor Zenius, serta latihan dan pembahasan soal.Segera klik banner di bawah ini untuk memilih paket belajar yang sesuai dengan elo, ya!

Langganan Zenius
Bagikan Artikel Ini!