Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan – Materi Biologi Kelas 12

Elo pernah nggak sih, buka-buka album foto yang ada di rumah, terus ngeliat foto-foto masa kecil? Pasti nostalgia banget ya, rasanya.

Atau mungkin elo pernah bengong sendirian di kamar, terus tiba-tiba ngerasa, “Kok gue udah gede aja, ya?”

Kalau elo pernah ngerasa gitu juga, berarti kita sama! Gue sering banget nggak percaya kalau gue udah memasuki usia kepala dua, padahal rasanya baru kemarin gue bercita-cita jadi seorang ninja.

Tapi kali ini gue nggak mau berbagi keresahan menjadi seorang dewasa, melainkan gue mau ngomongin prosesnya, yaitu tumbuh dan berkembang.

Lewat album-album foto yang ada di rumah, gue bisa ngeliat diri gue tumbuh dari yang tadinya cuma seberat tabung gas LPG menjadi seberat kulkas dua pintu.

Selain itu, gue juga ngeliat betapa berkembangnya kemampuan gue. Dari mulai bisa belajar jalan, belajar lari, sampai akhirnya sekarang terpaksa harus mengejar mimpi.

Dan ternyata ya, tumbuh dan berkembang juga terjadi di tumbuhan, lho! Tapi tentu saja tumbuh kembangnya berbeda dengan kita sebagai manusia.

Nah, kali ini bukan tumbuh kembang manusia yang akan gue bahas, melainkan .

Nah, sebelum kita masuk ke sana, kita kenalan dulu yuk sama konsep dari pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri.

Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua hal yang berbeda, akan tetapi kedua hal tersebut terjadi secara beriringan.

Jadi, hampir nggak mungkin kalau elo tumbuh tapi nggak berkembang, ataupun berkembang tapi nggak tumbuh.

Terus perbedaan keduanya terletak di mana, nih?

Kita ambil contoh siklus hidup ayam, deh. Mulai dari dia masih jadi telur, kemudian tumbuh jadi anak ayam, sampai akhirnya dia jadi ayam jago atau induk ayam yang bisa bertelur.

Pertumbuhan ayam.
Siklus pertumbuhan seekor ayam. (Arsip Zenius)

Pada proses anak ayam menjadi induk ayam, kira-kira apa aja yang berubah? Betul, tingginya berubah, beratnya berubah, bahkan bentuknya pun ikut berubah. Itu dapat berubah karena adanya pertambahan sel-sel yang membuat ayam menjadi lebih tinggi dan lebih besar.

Hal tersebutlah yang biasa disebut dengan pertumbuhan. Dengan kata lain, pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran, volume, luas, sel, dan lain-lain pada makhluk hidup.

Pertumbuhan juga memiliki sifat yang permanen atau nggak bisa balik lagi ke bentuk semula. Kalau pertumbuhan bisa balik lagi, gue juga mau balik lagi jadi anak TK yang tahunya cuma main, makan, sama tidur siang.

Selain itu, pertumbuhan juga memiliki sifat kuantitatif. Jadi, segala perubahan yang terjadi pada makhluk hidup akibat pertumbuhan itu pasti bisa diukur, misalnya berat badan dan tinggi badan.

Sekarang kita masuk ke perkembangan.

Masih dengan contoh siklus ayam tadi, kita tahu bahwa induk ayam yang berada di ujung siklus pada akhirnya akan memproduksi telur lagi. Nah, yang bisa bertelur ini udah pasti ayam dewasa dong? Nggak mungkin anak ayam udah bisa bertelur.

Anak ayam nggak bisa bertelur karena organ reproduksinya belum bisa memproduksi sel telur, sedangkan induk ayam organ reproduksinya udah berkembang sehingga dapat memproduksi telur.

Artinya, perkembangan itu adalah suatu proses untuk menuju kematangan fungsi organ. Fungsi organ yang dimaksud juga bukan organ reproduksi aja, melainkan berbagai jenis organ kecuali organ tunggal karena itu biasanya ada di acara kawinan.

Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan ini memiliki sifat kualitatif atau nggak bisa diukur dengan alat ukur. Kemudian cara kita mengetahui makhluk hidup ini udah berkembang, itu melalui pengamatan aja kira-kira fungsi organnya udah berkembang atau belum.

Misal tadi kalau hewan kira-kira dia udah bisa melahirkan/bertelur, atau misal tumbuhan dia udah tumbuh bunga atau nggak.

Nah, pertumbuhan dan perkembangan ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, lho! Ada faktor internal dan ada juga faktor eksternal. Tapi kali ini gue mau bahas faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Baca Juga: Pertumbuhan Primer dan Sekunder Tumbuhan

Faktor Internal Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Kalau elo bertanya-tanya, “Kira-kira ada nggak sih, faktor-faktor yang nentuin tumbuhan itu tumbuhnya harus kayak gimana?”

Maka jawaban yang bisa gue kasih adalah ADA!

Faktor-faktor itu ada yang disebut faktor intrinsik/internal dan ada juga yang disebut faktor ekstrinsik/eksternal.

Kita bahas faktor internalnya dulu nih. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam tumbuhannya itu sendiri. Misalnya, mood atau tekad dari si tumbuhan.

Hahaha, nggak dong, ya.

Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan itu ada 2 jenisnya.

  1. Gen

Gen yang dimaksud di sini tentu bukan Gen Halilintar ya, melainkan bagian dari materi genetik atau bagian DNA yang berisi informasi tentang si tumbuhan tersebut bakal tumbuh kayak gimana.

Dengan adanya gen, tumbuhan akan sangat berpengaruh terhadap fenotipnya. Buat yang nggak tahu atau bahkan lupa, fenotip ini merupakan tampilan luar dari suatu tumbuhan ya.

Misalnya, elo nanem padi nih di area persawahan. Seperti yang kita tahu, padi kan tinggi normalnya nggak bakal nyampe 1 meter nih, tapi elo tetap berusaha ngasih dia pupuk terbaik bahkan disiramnya pun pake air zamzam. Hal itu elo lakukan dengan harapan si padi bakal tumbuh besar kayak pohon beringin.

Kira-kira bisa, nggak? Tentu saja nggak. Penyebabnya karena gen dari si padi memang udah mengatur kalau padi tingginya nggak akan lebih dari 1 meter, kecuali kalau gennya udah dimodifikasi sedemikian rupa. 

  1. Hormon

Kalau tadi gen itu berisi informasi tentang tumbuhan, maka hormon merupakan zat pembawa pesan kimiawi.

Sama halnya dengan hewan serta manusia yang memiliki hormon untuk meregulasi tubuh, tumbuhan juga punya dengan sebutan fitohormon.

Fitohormon terbagi menjadi 2 berdasarkan cara kerjanya.

a. Pemicu Pertumbuhan

Layaknya seorang youtuber, hormon-hormon ini saling collab dalam pertumbuhan si tumbuhan, tentunya dengan keahlian masing-masing.

Ada yang menyebabkan sel-sel tumbuhannya bertambah panjang, serta ada juga yang menyebabkan pertambahan dan pembelahan sel-selnya menjadi lebih cepat.

Pesan-pesan kimiawi itulah yang disampaikan dari sel ke sel supaya membantu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Misalnya hormon Auksin, dia kan adanya di ujung batang dan di akar, dan karena dia diproduksi di sana maka dia pun mengirim pesan-pesan kimiawinya ke bagian-bagian tumbuhan yang lain supaya sel-sel tumbuhannya semakin panjang.

Selain hormon Auksin, ada lagi hormon pemicu pertumbuhan yaitu hormon Sitokinin dan Giberelin.

b. Penghambat Pertumbuhan

Meskipun cara kerjanya menghambat pertumbuhan, akan tetapi hormon-hormon ini sangat berguna, lho. Justru dengan hormon ini, mereka membantu tumbuhan untuk merespon lingkungan sekitar.

Misal ketika terjadi kemarau dan tanah menjadi kering hingga kesulitan mengakses air, kan nggak mungkin tumbuhan tetap hidup normal seperti biasa. Maka dilepaslah hormon-hormon ini biar si tumbuhan bisa merespon lingkungan jelek tersebut.

Jadi, hormon ini bukan menyebabkan tumbuhan menjadi mati ya, melainkan membantu tumbuhan untuk survive di lingkungan-lingkungan yang buruk.

Hormon-hormonnya itu ada Etilen dan juga Asam Absisat

Faktor-faktor internal pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Macam-macam fitohormon. (Arsip Zenius)

Baca Juga: Mengenal Struktur dan Fungsi Tumbuhan

Faktor Eksternal Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Meskipun ada “eks” di dalamnya, eksternal di sini nggak ada kaitannya dengan mantan ya.

Eksternal atau ekstrinsik di sini itu maksudnya adalah luar atau lingkungan. Dengan kata lain, faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah faktor-faktor yang disebabkan oleh lingkungan si tumbuhan itu sendiri.

Faktor-faktor eksternal ini ada banyak.

  1. Nutrien

Tanah menjadi tempat yang sangat penting bagi tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.

Sebab di dalam tanah ada yang namanya nutrien atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat tumbuh.

Nutrien tersebar setidaknya hingga 17 unsur kimia, unsur-unsur ini juga termasuk rare item bagi tumbuhan karena mereka nggak bisa memproduksi sendiri. Sehingga mereka sangat memerlukan tanah untuk mendapat 17 unsur tersebut.

17 unsur tersebut kemudian terbagi lagi menjadi dua, ada makronutrien dan juga ada mikronutrien. Unsur yang terbagi ke dalam golongan makro berarti unsur tersebut dibutuhkan dalam jumlah yang besar bagi tumbuhan, sedangkan golongan yang mikro cuma dibutuhkan sedikit aja.

Makronutrien berisi sekitar 9 unsur yang salah satunya berupa magnesium. Magnesium ini nantinya akan berpengaruh terhadap pembentukan klorofil, misal magnesiumnya kurang maka daunnya akan menjadi kuning bukan hijau.

Sementara mikronutrien berisi sekitar 8 unsur dan salah satunya adalah besi. Besi berfungsi sebagai pembentukan sitokrom yang nantinya akan berpengaruh pada aktivasi enzim pada tumbuhan.  

  1. pH Tanah

Selain nutrien, di dalam tanah juga ada faktor lain yang nggak kalah penting, yaitu derajat keasaman atau pH tanah.

Dari derajat keasaman yang dimiliki oleh tanah, nantinya akan berpengaruh terhadap nutrien yang terkandung di dalam tanah.

Apabila derajat keasamannya ideal, maka unsur-unsur nutriennya pun akan tercukupi. Tapi kalau misalnya pH tanahnya terlalu asam atau terlalu basa, maka unsur-unsur nutrien akan ada beberapa yang nggak tersedia untuk tumbuhan atau bahkan overdosis.

  1. Kelembapan

Tumbuhan yang tertanam di tanah udah pasti perlu untuk disiram secara rutin, fungsinya tentu agar menjaga kelembapan dari tanah.

Sebab kalau kelembapannya rendah, maka tanah tempat tumbuhan tumbuh akan menjadi kering nggak berair. Sehingga tumbuhan pun akan “haus” dan kemudian menjadi layu.

Kelembapan yang tinggi pun ternyata nggak baik untuk tumbuhan, seperti misalnya tanaman yang kebanjiran. Hal itu akan berdampak pada ketersediaan oksigen di dalam tanah.

Sebab kalau banjir, maka oksigen yang terkandung di dalam tanah pun akan berkurang.

  1. Cahaya

Karena tumbuhan memproduksi makanan melalui fotosintesis, maka keberadaan cahaya sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Kalau misal tumbuhan sampai kekurangan cahaya, maka dia akan mengalami yang namanya etiolasi alias pertumbuhan tumbuhan yang menghasilkan tumbuhan yang lemah, nggak kokoh, dan nggak cantik. Pokoknya aneh, deh.

Terus, di tumbuhan nih ternyata ada yang namanya gerak fototropisme atau gerak tumbuhan mengikuti arah datangnya cahaya. Hal ini juga ternyata berpengaruh pada fitohormon auksin.

Fototropisme terbagi menjadi 2, yaitu fototropisme positif yang contohnya adalah tunas. Lalu ada juga fototropisme negatif yang contohnya adalah akar.

  1. Gravitasi

Sama seperti cahaya, gravitasi juga punya istilah geraknya sendiri, yaitu gravitropisme positif yang dilakukan oleh akar, serta gerak gravitropisme negatif yang dilakukan oleh batang suatu tumbuhan.

  1. Herbivora

Tumbuhan yang sedang tumbuh pasti akan bertemu dengan para herbivora yang akan mengganggu pertumbuhan mereka. Salah satunya adalah ulat.

Ulat akan memakan daun dari tumbuhan yang dihinggapinya yang mengakibatkan tumbuhan menjadi jelek dan nggak bisa tumbuh dengan baik.

Akan tetapi, ternyata tumbuhan punya cara sendiri untuk menghindar dari para herbivora ini, lho! Apakah menghindarnya dengan cara kabur? Tentu bukan.

Pertama, menghindar melalui fisik dari tumbuhan itu sendiri, misalnya duri pada mawar atau kaktus. Sehingga nggak bisa sembarangan herbivora bisa makan tumbuhan tersebut, kecuali mereka sedang atraksi debus.

Kedua, kalau nggak punya fisik yang bisa menangkal, biasanya tumbuhan dibekali dengan senyawa kimiawi yang dapat mengusir para herbivora.

Perlu diingat, nggak semua tumbuhan punya senjata seperti itu ya. Semua balik lagi ke jenis-jenis tumbuhannya.

  1. Patogen

Sama seperti manusia dan hewan, tumbuhan juga dapat terinfeksi oleh patogen atau organisme kecil seperti kuman, virus, dan bakteri.

Uniknya, tumbuhan juga punya cara untuk mengatasi serangan dari para patogen ini.

Pertama, mereka dapat mengeluarkan mekanisme fisik berupa lapisan periderm yang ada di tubuhnya untuk membentuk proteksi. Tapi biasanya periderm nggak terlalu efektif kalau patogen udah terlalu banyak yang menyerang.

Namun biasanya apabila patogen udah terlalu banyak, tumbuhan akan mengeluarkan senyawa kimia bernama fitoaleksin yang bersifat toxic untuk para patogen yang menyerang.

Nah, kalau faktor-faktor tersebut kita jadikan sebuah gambar, kira-kira ilustrasinya kayak begini nih.

Faktor eksternal dari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terdiri dari 7 macam.
Ilustrasi beberapa faktor eksternal dari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. (Arsip Zenius)

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Tumbuhan Biji (Spermatophyta)

Contoh Soal dan Pembahasan

Buat menguji kemampuan elo dalam memahami materi kali ini, coba deh elo kerjain soal tentang faktor internal & soal tentang faktor eksternal pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan di bawah ini!

1. Andi menanam bunga berwarna merah, ia memberi pupuk berwarna biru. Apa yang akan terjadi saat tanaman Andi berbunga?

A. Bunga akan berwarna biru karena pengaruh pupuk.

B. Bunga akan berwarna merah – biru karena pengaruh pupuk dan gen.

C. Bunga tetap berwarna merah karena fitohormon.

D. Bunga tetap berwarna merah karena gen.

E. Bunga tidak memiliki pigmen warna karena pengaruh pupuk.

Jawaban:

Warna pada bunga itu dipengaruhi oleh gen (internal), sehingga faktor eksternal seperti pemberian pupuk nggak bisa memengaruhi warna pada bunganya Andi.

Maka, jawabannya adalah D. Bunga tetap berwarna merah karena gen.

2.  Pengaruh pH terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah ….

A. dapat mengubah warna bunga

B. pH yang terlalu rendah akan memperkaya nutrien di dalam tanah

C. pH yang terlalu tinggi mendukung pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

D. pH memengaruhi ketersediaan nutrien tanah yang dibutuhkan tumbuhan

E. nilai pH tanah berubah sesuai dengan jenis tumbuhan

Jawaban:

Setiap tumbuhan membutuhkan makro dan mikronutrien untuk tumbuh dan berkembang. Perbedaaan derajat keasaman (pH) pada tanah akan mempengaruhi ketersediaan unsur makronutrien dan mikronutrien yang terdapat di dalam tanah sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Maka, jawabannya adalah D. pH memengaruhi ketersediaan nutrien tanah yang dibutuhkan tumbuhan.

Baca Juga: Gymnospermae – Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Contohnya

Kalau menurut elo soalnya masih kurang menantang, elo bisa nih cobain soal-soal yang pertanyaannya lebih susah. Bahkan bobot soalnya itu setara sama dengan soal-soal di UTBK, lho!

So, kalau elo serius, langsung aja coba kerjain soalnya di Try Out bareng Zenius!

*****

Oh iya, supaya elo bisa makin ngerti sama materi tadi, gue mau ngasih rekomendasi link yang cocok nih buat elo pelajari materinya lebih dalam lagi.

Caranya gampang banget! Elo cukup klik banner yang ada di bawah ini.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan – Materi Biologi Kelas 12 9

Kita juga punya berbagai paket belajar yang bisa elo pilih sesuai kebutuhan lo. Ketuk aja banner di bawah ini untuk pengalaman belajar yang lebih asik!

SKU-BELI-PAKET-BLJR-1

Oke, barangkali itu aja yang bisa gue bagi ke elo untuk kesempatan kali ini. Semoga apa yang udah gue tulis bisa bermanfaat buat pembelajaran elo ke depannya.

Bagikan Artikel Ini!