jenis jenis emosi manusia dan cara kerja otak zenius

Jenis Jenis Emosi, Kenali Dirimu Lebih Dekat!

Lo tahu gak ada berapa jenis jenis emosi manusia? Ada yang bilang banyak, tapi nyatanya emosi dasar kita hanya ada enam. Sisanya adalah pengembangan dari keenam emosi dasar yang akan dibahas di sini.

Apa yang membuat kita menjadi manusia? Kemampuan memiliki dan mengatur emosi. Yap, sebagai manusia, kita memiliki enam emosi dasar: bahagia, sedih, marah, terkejut, jijik, dan takut. Apa yang kita rasakan dan lakukan, semuanya dipengaruhi oleh cara kerja otak. Otak merupakan organ vital dan kompleks dari tubuh kita yang mempunyai kendali sangat besar bagi kehidupan kita.

Contoh simpelnya gini, ketika lo lagi serius melakukan sesuatu, tiba-tiba ada orang yang ngagetin lo. Jelas lo merasa kaget, dan secara refleks akan menoleh ke arah sumber suara, teriak, kabur, marah, atau tertawa. Hal pertama yang lo rasakan adalah kaget atau terkejut, dan respon selanjutnya ditentukan dari situasi dan siapa orang yang ngagetin. Iya gak sih? Kalau situasinya lo lagi serius banget dan gak mau diganggu, ketika dikagetin pasti lo akan marah, apalagi kalau orang yang ngagetin itu adik atau kakak lo. Tapi, beda lagi responnya ketika lo dikagetin sama gebetan, kira-kira mau marah atau ngambek manja kemudian tertawa?

Oke, simpan jawaban lo. Kita langsung masuk ke pembahasan pertama mengenai emosi.

Apa Itu Emosi?

“Tanpa emosi, kita menjadi sekadar penonton dan bukan partisipan dalam hidup kita sendiri”

Sally Planalp, 1999.

Kita sering mengatakan,

  • Emosi gue lagi gak stabil, jangan ganggu gue, plis!”
  • Lo jadi orang kok emosian banget sih, mengcapek
  • Kalau lo mau nangis mah nangis aja, gak salah kok, daripada menahan emosi, gak baik buat kesehatan jiwa lo

Kita sering mendefinisikan emosi sebagai suatu hal yang negatif, seperti marah dan sedih, padahal konsepnya gak gitu, Boy. Menurut American Psychological Association, emosi adalah pola reaksi yang kompleks, melibatkan elemen pengalaman, perilaku, dan fisiologis yang digunakan seseorang untuk menangani masalah atau peristiwa penting secara pribadi. Kalau kita uraikan, maka definisi emosi adalah sebagai berikut:

  1. Perasaan yang disebabkan oleh peristiwa penting menurut diri lo.
  2. Sesuatu yang bisa lo rasakan dan tunjukkan dengan bahasa tubuh.
  3. Ada kompetisi atau persaingan dalam diri lo untuk menentukan emosi manakah yang akan lo tunjukkan.

Untuk menguraikan maksud dari poin c, kita balik lagi ke contoh kasus pertama. Saat lo dibuat terkejut, ada dua pilihan reaksi antara marah dan tertawa. Marah ketika tafsiran peristiwa penting tersebut melibatkan ketakutan dan kekecewaan, dan tertawa ketika tafsiran tersebut melibatkan lelucon. Di situlah otak lo memutuskan reaksi manakah yang paling cocok dan penting untuk lo tunjukkan. Nah, kemampuan untuk mengubah dan mengendalikan perasaan atau emosi disebut regulasi emosi.

Baca Juga: Bagaimana Kondisi Otak Orang Marah?

Jenis Jenis Emosi Manusia

Sebelum membahas lebih detail tentang regulasi emosi, kita akan membahas lebih dulu mengenai jenis jenis emosi. Supaya pembahasan menjadi lebih menarik, gue akan mengilustrasikan jenis jenis emosi manusia dari film “Inside Out (2015). Film animasi komedi yang disutradarai oleh Pete Docter dan timnya ini memang masuk kategori film anak-anak. Tapi, kalau kita pahami lebih jauh, film ini termasuk berat untuk anak-anak, karena membahas tentang emosi manusia.

jenis jenis emosi manusia zenius
Film tentang jenis jenis emosi dasar manusia “Inside Out” (2015) (dok. usatoday.com)

Film ini dikemas dengan sangat cerdas dan menarik. Pete Docter dan timnya sukses menjelaskan bagaimana emosi bekerja dalam mempengaruhi aktivitas dan perkembangan manusia, termasuk membentuk sifat dan mengambil keputusan. Semua diawali dengan tokoh utama bernama Riley yang lahir dengan emosi joy (bahagia). Tapi, seiring pertumbuhannya, emosi Riley semakin berkembang, seperti munculnya fear (takut), anger (marah), disgust (jijik), dan sadness (sedih). Ke-5 emosi tersebut membantu mengendalikan tindakan Riley dalam menghadapi berbagai peristiwa di hidupnya.

Lo udah pernah nonton film Inside Out belum?

View Results

Loading ... Loading ...

Bahagia (Happiness)

Jenis emosi dasar yang pertama adalah kebahagiaan. Kapan lo merasa sangat bahagia? Apakah ketika mendapat nilai ujian sempurna atau ketika bertemu dengan gebetan?

Kalau di film Inside Out, Joy adalah pusat kendali Riley, si penanggung jawab rasa bahagia dalam diri Riley. Sehingga, mayoritas emosi Riley adalah kebahagiaan. Seiring pertumbuhannya, Riley menjadi labil dan memiliki berbagai emosi lainnya. Tapi, tetap joy berusaha untuk menjadi kontrolnya.

jenis jenis emosi manusia bahagia zenius
Joy si emosi bahagia dalam otak Riley (dok. tenor.com)

Nah, kalau kita implementasikan ke dunia nyata, ternyata memang benar bahwa emosi bahagia adalah jenis emosi yang paling diperjuangkan. Kita gak ingin ada emosi lain yang menguasai kita selain kebahagiaan. Emosi ini menggambarkan kepuasan, kegembiraan, dan kesejahteraan. Ketika lo merasa bahagia, ekspresi wajah lo akan tersenyum, santai, tenang, nada suara ceria dan menyenangkan.

Marah (Anger)

Selanjutnya ada emosi marah. Emosi ini bisa dikatakan sangat kuat, karena ditandai dengan perasaan frustasi, antagonisme, dan permusuhan terhadap orang lain. Coba ingat-ingat lagi, ketika lo marah, apa yang lo lakukan? Menenangkan diri atau bertindak agresif seperti menendang pintu dan memecahkan barang? Coba lo perhatikan juga ekspresi teman-teman lo ketika lagi marah, seperti apa ekspresi dan bahasa tubuhnya?

emosi marah zenius
Anger saat mengontrol Riley (dok. tenor.com)

Ketika marah, kita cenderung menunjukkan ekspresi wajah cemberut atau mata melotot, bahasa tubuh yang tegang dan mencoba untuk berpalingーah pokoknya gue maunya menghindar! Nada suara tinggi dan kasar, suhu tubuh naik, dan wajahnya memerah. Selain itu, emosi marah juga seringkali ditandai dengan suatu reaksi yang agresif seperti memukul, menendang, melempar, dan sejenisnya.

Oh iya, marah itu gak selamanya negatif kok. Ada hal positif dari marah seperti memastikan sesuatunya berjalan dengan baik dan adil. Intinya ya itu tadi, kita harus bijak dan tetap berpikir rasional saat marah. Jangan sampai marah yang berlebihan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Jijik (Disgust)

Jenis jenis emosi yang ketiga adalah jijik. Emosi yang satu ini bisa muncul karena beberapa hal, seperti memakan, melihat, mencium, atau menyentuh sesuatu yang kita anggap menjijikkan. Misalnya lo melihat seseorang sedang makan ulat sagu hidup-hidup. Hiii… lo akan menunjukkan ekspresi jijik, karena lo gak terbiasa melihat pemandangan itu.

emosi dasar jijik zenius
Disgust saat membuat Riley menolak makan sayuran (dok. giphy.com)

Hal ini akan membuat kita bereaksi dengan berpaling/menolak dari objek menjijikkan itu, mengernyitkan hidung dan melengkungkan bibir atas, beberapa juga ada yang sampai muntah-muntah atau mual.

Sedih (Sadness)

Apa yang lo rasakan ketika dikhianati sahabat sendiri? Campur aduk rasanya, ada marah, kecewa, dan sedih. Sekarang, apa yang lo rasakan ketika ditinggal orang yang paling lo sayang untuk selamanya? Lo akan mengalami kesedihan.

emosi dasar sedih zenius
Sadness sangat mengatur kesedihan Riley (dok. tenor.com)

Emosi yang satu ini menggambarkan perasaan yang kecewa, putus asa, dan suasana hati yang buruk lainnya. Biasanya orang-orang yang sedih ini ditandai dengan lesu, menarik diri dari orang lain, melamun, dan menangis. Kalau kesedihan ini berlangsung dalam waktu yang lama dan parah, bahayanya bisa memicu depresi lho.

Baca Juga: Apa Bedanya Sedih Biasa dengan Depresi?

Terkejut (Surprise)

emosi dasar terkejut zenius
Contoh ekspresi terkejut dari Mr. Bean (dok. tenor.com)

Emosi yang satu ini memang gak dimunculkan di film Inside Out. Tapi, Paul Ekman, seorang psikolog yang menjadi perintis studi emosi menggolongkan terkejut ke dalam emosi dasar manusia. Emosi ini cenderung lebih singkat daripada emosi lainnya. Respon dari emosi ini juga bermacam-macam tergantung dari peristiwa penting yang kita alami. Ada yang ditandai dengan melebarkan mata, membuka mulut, melompat, menjerit, terengah-engah, dan lain sebagainya. Emosi ini bisa meningkatkan adrenalin yang membantu mempersiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri.

Takut (Fear)

Terakhir ada emosi takut yang akan muncul ketika kita menghadapi ancaman. Pada keadaan ini, otot-otot kita akan menegang, detak jantung dan frekuensi pernapasan meningkat, pikiran menjadi lebih waspada, dan sama seperti emosi terkejut yang akan mempersiapkan kita untuk melarikan diri atau melawan.

Jenis Jenis Emosi, Kenali Dirimu Lebih Dekat! 9
Fear sebagai pengontrol rasa takut (dok. tenor.com)

Emosi ini bisa negatif dan positif, tergantung dari bagaimana kita bersikap. Adanya emosi takut membuat kita lebih terjaga atau waspada. Sama seperti film Inside Out, Fear menjaga Riley untuk tetap aman. Sehingga, dibutuhkan rasa takut supaya Riley tetap waspada setiap akan melakukan sesuatu. Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami ketakutan dalam periode berkepanjangan dan parah bisa berubah menjadi Anxiety Disorder.

Cara Kerja Otak dalam Regulasi Emosi

Setelah lo mengetahui jenis jenis emosi manusia, ada rasa penasaran gak sih gimana caranya emosi-emosi tersebut muncul dan menghiasi kehidupan kita? Penasaran kan pastinya? Kita bahas bareng-bareng ya.

Kita seringkali dihadapkan dengan berbagai permasalahan emosi, mulai dari merasakan beberapa emosi sekaligus hingga berusaha untuk mengendalikannya. Maka dari itu, kemampuan regulasi emosi sangat diperlukan untuk menunjang kehidupan emosional kita. Kira-kira di manakah tempat regulasi emosi itu berasal? Jawabannya adalah otak kita. Semua aktivitas dan apa yang kita rasakan adalah hasil dari otak kita. Otak akan melepaskan hormon sesuai dengan kebutuhan pada setiap peristiwa yang kita alami. Ketika otak melepaskan hormon, kemudian menyebar ke seluruh tubuh, maka kita akan menghasilkan emosi dan reaksi tertentu.

Ketika kita mendeteksi adanya ancaman, maka otak kita akan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Kedua hormon itu akan dilepaskan ketika kita mengalami situasi yang berbahaya atau saat stress. Nah, ketika hormon menyebar ke seluruh tubuh, adrenalin kita meningkat, detak jantung dan suhu tubuh meningkat, muncul ketegangan otot, dan hal itu membuat tubuh kita siap untuk menyerang atau melarikan diri. Sebaliknya, ketika kita berada pada situasi yang membuat kita merasa dihargai, senang, dan bangga, maka otak akan melepaskan hormon dopamin, oksitosin, dan serotonin yang akan membuat kita merasa lebih baik.

Sekarang pertanyaan lain muncul, “Di daerah manakah emosi diproses?”. Para ilmuwan menunjukkan bahwa jenis jenis emosi manusia diproses oleh banyak area otak yang berbeda. Jadi, gak hanya satu bagian otak aja yang berfungsi, melainkan beberapa bagian saling bekerja sama dan bertanggung jawab dalam menghasilkan suatu emosi.

cara kerja otak zenius
Otak yang aktif dalam regulasi emosi (dok. Young Scientists Journal)

Umumnya, bagian otak yang aktif ketika berhubungan dengan emosi adalah amigdala, korteks prefrontal, korteks cingulate, hippocampus, dan basal ganglia. Buat yang belum tahu mengenai bagian-bagian otak tersebut, amigdala adalah bagian kecil otak yang fungsinya untuk menangani informasi positif dan negatif. Ibaratnya, amigdala adalah perasaannya otak. Kemudian, ada korteks prefrontal yang letaknya ada di otak bagian depan dan korteks cingulate, fungsinya sebagai pusat kendali (regulasi emosi dan pengambilan keputusan). Jadi, segala tindakan kita ya diatur sama si korteks ini. Lalu, ada hippocampus yang fungsinya sebagai penyimpanan memori dan navigasi.

Baca Juga: Bedah Tuntas Mitos Otak Kanan / Otak Kiri

Bagaimana Kalau Otak Gagal Meregulasi Emosi?

Sekarang lo tahu kalau regulasi emosi sangatlah penting. Lo bisa mengatur emosi, misalnya ketika lo mendapati peristiwa yang mengancam, maka tubuh lo akan mengirimkan sinyal ke otak untuk kemudian melepaskan hormon yang bisa membantu lo mengatasi peristiwa tersebut. Ketika hormon dilepaskan dan menyebar ke tubuh, lo akan bisa bereaksi terhadap peristiwa tersebut.

Sayangnya, gak semua orang memiliki regulasi emosi yang baik. Beberapa dari lo mungkin ada yang mudah dalam proses regulasi emosi. Misalnya saat lo merasa takut ketika mau naik panggung atau presentasi di depan kelas. Kemudian, lo memikirkan hal-hal lucu, dan seketika hal itu membuat ketakutan lo berkurang dan menjadi lebih baik. Tapi, ada beberapa orang yang sulit dalam regulasi emosi. Misalnya larut dalam kesedihan dan ketakutan, sehingga sangat sulit untuk keluar dari emosi seperti itu.

Sehingga, kegagalan dalam meregulasi emosi bisa menyebabkan mental illness, seperti depresi dan anxiety disorder.

*****

Film Inside Out mengajarkan kita untuk gak fokus hanya pada satu emosi saja. Kita seringkali terlalu mengagungkan kebahagiaan, selalu ingin merasakan dan terlihat bahagia, seakan semua baik-baik saja. Padahal, seseorang gak bisa terus-menerus bahagia. Biarkan emosi dalam diri kita mengalir begitu saja, biarkan kita merasakan dan mengingat jenis jenis emosi lain, seperti takut, marah, jijik, terkejut, dan sedih. Dengan begitu akan tercipta keseimbangan dalam diri kita.

Referensi

Raschle, Nora, dkk. 2016. Emotions and the Brain – or How to Master “The Force”. Diakses melalui website https://kids.frontiersin.org/articles/10.3389/frym.2016.00016 pada tanggal 23 November 2021.

Moawad, Heidi. 2017. How the Brain Processes Emotions. Diakses melalui website https://www.neurologylive.com/view/how-brain-processes-emotions pada tanggal 23 November 2021.

Cherry, Kendra. 2021 (update). The 6 Types of Basic Emotions and Their Effect on Human Behavior. Diakses melalui website https://www.verywellmind.com/an-overview-of-the-types-of-emotions-4163976 pada tanggal 23 November 2021.

Nalarasa dan Puskaloka. 2021. Buku Saku Pesan Emosional (E-book). Diakses melalui https://drive.google.com/file/d/1P8QcnwqIxZY-KOJZczp0N2_kFuvYMaC0/view pada tanggal 25 November 2021.

Baca Juga Artikel Lainnya

Manusia Baru Make 10% Otaknya, Gimana Kalo 100%?

Kenapa Putus Cinta Bikin Dada Nyesek?

Zeigarnik Effect: Melawan Lupa pada yang Belum Selesai

Bagikan Artikel Ini!