Ngapain Sih Kita Harus Peduli Pada Politik? 9

Ngapain Sih Kita Harus Peduli Pada Politik?

Hai teman-teman, ketemu lagi dengan gue Haikal. Kali ini, gue mau ngebahas mengenai hal yang mungkin bagi banyak dari kalian agak asing, atau bahkan ga penting. Gue mau ngomongin tentang politik.

Ngapain sih ngomongin yang kayak begitu? Emang apa pentingnya sehingga perlu dibahas?

Mungkin ada sebagian dari kalian yang punya pandangan demikian kalau mendengar kata “politik”, dianggap sebagai sesuatu yang sangat jauh dari kehidupan kalian, dan ga perlu dipeduliin oleh mereka yang seusia kalian. Biarlah para orang tua dan mereka yang sudah dewasa yang peduli.

Sekilas, pandangan itu emang ga terlihat salah. Dan ga cuma kalian, besar kemungkinan ga sedikit pula para orang dewasa di sekitar kalian yang punya pandangan serupa. Bahwa, politik merupakan sesuatu yang ga usah dipikirin, ga usah diurusin, apalagi oleh siswa-siswi yang masih duduk di bangku sekolah.

Terus kalo gitu, balik ke pertanyaan awal, ngapain sih dan apa pentingnya peduli hal-hal politik?

*****

Sebelum ngebahas tentang apa pentingnya politik, akan lebih bagus kalau kita tahu dulu definisinya.

Mungkin sebagian dari kalian ada yang berpendapat kalau yang dimaksud dengan “politik” itu adalah hal-hal yang terkait dengan pemilu, seperti partai, kandidat pejabat publik, kampanye, dan kegiatan pemilu itu sendiri.

Atau mungkin juga, ada dari kalian yang punya opini bahwa politik itu adalah hal-hal yang terkait dengan lembaga negara, seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan kementerian, seperti Kementerian Luar Negeri atau Kementerian Kesehatan.

Pemilu berkaitan erat dengan Politik
Source: Unsplash

Memang, pemilu dan lembaga negara itu merupakan beberapa topik yang sangat sering muncul dalam pembahasan mengenai hal-hal di atas. Tapi, yang dimaksud dengan “politik” bukan hanya sebatas itu lho.

Secara umum, definisi “politik” itu luas dan banyak banget dari berbagai ilmuwan sosial, yang tentunya ga bisa dibahas satu-satu di dalam artikel ini. Bisa-bisa, nanti seluruh artikel ini isinya hanya definisi doang. Hahaha.

Nah, tapi dari banyak definisi tersebut, ada beberapa yang paling banyak dijadikan referensi. Salah satunya adalah dari ilmuwan asal Amerika Serikat, Harold Lasswell (1902 – 1978).

Harold Lasswell sang Ilmuwan Politik
Harold Lasswell. (Sumber gambar: Wikipedia)

Lasswell mendefinisikan politik sebagai “Who gets what, when, and how“, atau terjemahan bebasnya “siapa mendapat apa, kapan, dan bagaimana.” Wait, ini maksudnya gimana ya?

Tenang, jangan pusing dulu, hehe. Yuk kita coba telaah sedikit demi sedikit apa sih maksud dari definisi yang diungkapkan oleh Lasswell tersebut?

Politik Mempengaruhi Kehidupan Masyarakat

Definisi yang dituliskan oleh Lasswell menggambarkan bahwa politik bukan hanya terkait hal-hal yang prosedural, seperti misalnya gimana cara menyelenggarakan pemilu, ada berapa banyak partai yang ikut dalam pemilihan, siapa aja para kandidat yang berhasil mendapatkan suara terbanyak di pemilu dan bisa duduk di DPR, dan lain sebagainya.

Lebih dari itu, politik sejatinya adalah tentang kekuasaan, dan melalui kekuasaan ini ditentukan siapa saja yang mendapatkan sesuatu, kapan mereka akan mendapatkannya, dan bagaimana caranya.

Hal ini berlaku untuk semua hal, mulai dari hal yang sederhana, contohnya jalan di depan rumah siapa saja yang mendapat renovasi dari pemerintah, sampai dengan yang jauh lebih luas, seperti siapa yang berhak untuk menjadi pemimpin negara, gimana cara memilihnya, dan siapa saja yang punya hak untuk memilih pemimpin tersebut.

Nah makanya, berbagai keputusan politik yang diambil oleh mereka yang memiliki kekuasaan, seperti presiden, para menteri, dan anggota DPR, mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan kita. Mulai dari berapa harga yang kita dapatkan ketika kita beli buah di pasar, kurikulum yang akan kalian dapati di sekolah, sampai dengan pembangunan infrastruktur yang besar seperti bandara dan pelabuhan.

Penggunaan Hak Suara Berimbas Kepada Diri Sendiri

Peduli pada urusan politik” bukan hanya tentang peduli siapa yang akan menjadi wakil kita di DPR, atau partai apa yang akan dapat suara terbanyak.

Peduli politik” juga berarti peduli apakah kita akan mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan yang memadai, apakah kawan-kawan kita yang tinggal di jalan akan mendapatkan tempat tinggal, serta apakah saudara-saudara kita yang berasal dari suku atau agama minoritas akan mendapatkan hak yang setara atau tidak. Karena, keputusan yang diambil oleh mereka yang memiliki kekuasaan sangat menentukan hal-hal tersebut.

Terus gimana dong kita bisa mempengaruhi keputusan mereka yang memiliki kekuasaan? Apakah ikut pemilihan umum merupakan satu-satunya aktivitas politik untuk mencapai hal tersebut?

Memang, menjadi pemilih dalam pemilihan umum merupakan salah satu aktivitas politik yang paling umum dan paling dikenal sebagai upaya kita untuk mempengaruhi kekuasaan, terlebih lagi di negara demokratis seperti Indonesia.

Melalui pemilihan umum, masyarakat bisa menentukan wakil rakyat dan pejabat publik yang menjalankan aspirasi mereka. Bila ada pejabat negara yang dianggap tidak mampu menjalankan aspirasi pemilihnya, maka ia tidak akan dipilih kembali. Untuk kalian yang mau lebih tahu tentang pemilu di Indonesia, bisa lihat di artikel Zenius berikut ini.

Pemilihan umum adalah salah satu aktivitas politik.
Source: Unsplash

Tapi aktivitas politik untuk mempengaruhi kekuasaan itu tidak hanya sebatas itu juga lho. Aksi demonstrasi misalnya, atau membuat petisi, juga merupakan beberapa cara yang lazim dilakukan oleh banyak kelompok demi menyalurkan aspirasi mereka.

Terkait aspirasi ini, emang ga bisa dibantah bahwa, setiap orang pasti punya aspirasi politik yang berbeda-beda. Apalagi di negara yang sangat besar seperti Indonesia. Ga mungkin banget kan kalau kita semua punya pandangan yang sama. Haha.

Oleh karena itu, yang sangat penting untuk kita perhatikan adalah, peduli politik bukan berarti lantas kita menjadikan hal tersebut di atas segalanya. Jangan sampai, karena perbedaan pandangan dan aspirasi lantas membuat kita menjadi tercerai berai, dan memutuskan hubungan pertemanan dengan orang-orang di sekitar kita.

Bagikan Artikel Ini!