efek tyndall - larutan koloid

Sistem Koloid, Sifat, dan Jenisnya – Materi Kimia Kelas 11

Artikel ini membahas mengenai materi kimia yaitu sistem koloid termasuk pengertian, jenis-jenis koloid, sifat koloid, serta proses terbuatnya koloid.

Meskipun rasanya kata “sistem koloid” itu agak kurang familiar di telinga kita, sebenarnya penerapan sistem koloid itu cukup mudah kita temukan di kehidupan kita sehari-hari misalnya, susu dan agar-agar dan lain-lain.

Sebenarnya seperti apa sih sistem koloid itu? Nah, dalam artikel ini kita bakal bahas mengenai sistem koloid termasuk pengertian, jenis-jenis sistem koloid, sifat sistem koloid, serta pembuatan koloid, dimana materi mengenai sistem koloid ini juga akan kalian temui pada mata pelajaran kimia kelas 11. Untuk lebih jelas dan detailnya, baca artikel ini sampai habis yaa 🙂

sistem koloid
(sumber foto: feepik.com)

Pengertian Sistem Koloid 

Koloid itu merupakan campuran antara larutan dan suspensi, yang artinya koloid bukanlah larutan, namun juga bukan suspensi. Untuk lebih detailnya mengenai ciri-ciri dari koloid, kita bisa lihat bandingkan  antara larutan, koloid dan juga suspensi pada tabel dibawah ini.

LarutanKoloidSuspensi
Tidak dapat disaringBisa disaring hanya dengan membran semipermeabelbisa disaring
1 fase2 fase2 fase
stabilstabilTidak stabil, antara zat pasti akan memisah.
homogenheterogenheterogen
Ukuran diameter partikel nya <10-7cmUkuran diameter partikel nya 10-710-5cmUkuran diameter partikel nya >10-5cm

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa koloid merupakan campuran antara larutan dan suspensi yang bersifat heterogen atau tidak mengalami pengendapan, mengalami 2 fase,stabil dan juga ukuran diameternya berkisar antara 10-7-10-5cm.

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Jenis-Jenis Koloid

Larutan terdiri dari 2 komponen yaitu zat terlarut dan pelarut, begitu juga dengan koloid. Koloid terdiri dari 2 komponen yaitu zat terdispersi dan medium pendispersi. Berdasarkan perbedaan antara fase terdispersi dan medium pendispersi, sistem koloid dibagi menjadi 8, yaitu bisa kita lihat di tabel berikut.

Tabel Jenis-Jenis Koloid

Jenis KoloidFase TerdispersiFase PendispersiContoh Koloid
AerosolCairGasKabut, awan, hair spray
AerosolPadatGasAsa, debu di udara
BuihGasCairBuih sabun, krim kocok
EmulsiCairCairSusu, santan, mayonnaise
SolPadatCairSol emas, tinta, cat, pasta gigi
Buih padatGasPadatKaret busa, Styrofoam, batu apung
Emulsi padat (gel)CairPadatMargarin, keju, jelly, mutiara
Sol padatPadatPadatGelas berwarna, intan hitam

Sifat Koloid

Koloid memiliki 8 sifat, yaitu sebagai berikut.

Efek Tyndall

efek tyndall - larutan sistem koloid
Sumber gambar: Socratic.org

Efek Tyndall merupakan penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel dari larutan lebih kecil dari partikel koloid, karena partikel koloid lebih besar dari larutan (partikel larutan < partikel koloid), sehingga berkas cahaya bisa dihamburkan. 

Gerak Brown

Gerak Brown merupakan gerak acak atau gerak tidak beraturan dari partikel koloid, hal ini dapat kita lihat hanya dengan mikroskop ultra alias tidak bisa kita lihat dengan kasat mata. Partikel ini bergerak acak karena adanya tumbukkan. Sedangkan pada suspensi tidak ditemukan gerak brown, karena partikelnya terlalu besar, sedangkan pada larutan terjadi gerak brown karena partikelnya kecil, namun tidak dapat teramati dengan mikroskop ultra.

Adsorpsi

sistem koloid
Illustrasi adsorpsi (sumber foto: freepik.com)

Adsorpsi merupakan proses penyerapan, biasa yang diserap itu adalah ion-ion oleh partikel koloid, hal ini terjadi karena luas partikel koloid itu cukup besar sehingga ion-ion itu bisa menempel di permukaan, yaitu ada ion positif dan ion negatif. Karena koloid mampu menyerap ion-ion maka koloid bisa bermuatan sesuai dengan muatan ion yang diserap. Selama koloid bermuatan, maka koloid ini tidak akan menggumpal karena muatan ion-ion yang sejenis tersebut akan saling tolak menolak.

Koagulasi Koloid

Koagulasi Koloid adalah proses penggumpalan partikel koloid, karena koloid bermuatan jika dihubungkan dengan muatan sejenis akan tolak menolak sehingga tidak akan menggumpal, namun lain halnya, jika muatan koloid di netralkan, sehingga tidak ada lagi tolak menolak, sehingga koloid bisa saling menyatu atau berkelompok sehingga terjadi koagulasi. 

Yang artinya koagulasi terjadi jika koloid dinetralkan, atau tidak bermuatan. Bagaimana muatan bisa dihilangkan ?

  1. Mencampur koloid positif (+) dengan koloid negatif (-). Sehingga muatannya akan saling menetralkan.
  2. Koloid yang bermuatan baik itu positif (+) atau negatif (-), ditambahkan dengan larutan elektrolit. 
  3. Proses pemanasan, contohnya telur, karena dipanaskan maka telur akan menggumpal, selain itu bisa juga dengan proses pembusukan, pengadukan, atau pendinginan.

Dialisis

sistem koloid
Illustrasi proses hemodialisis atau cuci darah (sumber foto: freepik.com)

Dialisis sdalah Proses pemurnian koloid dari ion-ion pengganggu. Dengan menggunakan membran semipermeabel, ketika dialirkan air, koloid akan mendorong ion akan keluar, karena ukuran ion-ion pengganggu tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil, sedangkan koloid karena ukurannya lebih besar sehingga tidak dapat menembus membran semipermeabel.  Proses ini diterapkan dalam dunia nyata yaitu cuci darah, itulah kenapa nama proses cuci darah namanya hemodialisis. 

Elektroforesis

Adalah pergerakkan partikel koloid dalam medan listrik. Koloid bisa bergerak dalam medan listrik karena koloid itu bermuatan. Dimana pada elektroforesis kutub negatif disebut katoda, dan kutub positif disebut anoda.

Koloid Liofil dan Liofob

Pada jenis-jenis koloid, kita telah mempelajari bahwa salah satu jenisnya adalah sol. Dimana sistem koloid sol merupakan jenis yang zat terdispersinya padat dan mediumnya cair. Secara umum sol itu dibagi menjadi 2 (dua) yaitu liofil dan liofob. 

Sol liofob adalah antara partikel zat terdispersinya tidak dapat menarik mediumnya, atau tidak terjadi interaksi. Sifatnya cenderung encer.

Sol liofil adalah partikel zat terdispersinya suka atau dapat menarik mediumnya. Hal ini terjadi karena antara partikel zat terdispersi dan mediumnya terjadi interaksi atau gaya tarik menarik, yang biasanya terjadi akibat adanya ikatan hidrogen. Sifatnya lebih kental dari liofob sehingga ukuran partikelnya lebih besar, sehingga gerak brown pada liofil tidak besar.

Koloid Pelindung

Sol Liofil bisa digunakan sebagai koloid pelindung terhadap sol liofob, dimana partikel-partikel sol liofil akan mencoba melindungi sol liofob, sehingga meskipun misalnya ada larutan elektrolit, sol liofil akan melindungi liofob dari terjadinya koagulasi.

Pembuatan Koloid

Kita ketahui bahwa koloid berada diantara larutan dan suspensi, dimana ketiganya dibedakan dari ukuran partikelnya. Karena koloid berada di tengah, maka koloid bisa dibuat dari larutan dan juga dibuat dari suspensi. Dimana dari proses pembuatan koloid ini dibagi menjadi 2 (dua) yaitu kondensasi dan juga dispersi. 

Kondensasi

Kondensasi adalah proses pembuatan koloid dari larutan. Dimana dalam kondensasi ini, dibagi menjadi 2 (dua) lagi prosesnya yaitu secara fisika, dan secara kimia. 

Secara fisika, prosesnya berupa mengubah pelarut, sedangkan secara kimia, melibatkan reaksi kimia seperti, 

  1. Reaksi redoks, reaksi oksidasi dan reduksi.
  2. Reaksi hidrolisis, direaksikan dengan air.
  3. Reaksi dekomposisi rangkap, atau reaksi substitusi, yang biasanya.

Dispersi

Sebaliknya, dispersi adalah proses pembuatan koloid dari suspensi, dari partikel yang besar diubah menjadi partikel yang kecil. Dispersi ini juga dibedakan menjadi 3 (dua) proses yaitu,secara mekanik dan secara peptisasi.

  1. Secara mekanik, prosesnya yaitu digerus atau ditumbuk untuk mengecilkan partikel dan kemudian ditambahkan medium berupa zat cair yang panas.
  2. Secara peptisasi, menambahkan ion yang sejenis dalam suatu endapan.
  3. Secara busur berdia atau berdig, prinsipnya adalah mengalirkan arus bertegangan tinggi kedua buah elektroda dimana elektroda tersebut harus logam dan tercelup pada suatu medium yaitu air. 

Kurang lebih segitu ya guys pembahasan mengenai materi sistem koloid, nah kalo kalian mau pembahasan yang berupa video singkat yang dibahas oleh tutor kimia zenius, kalian bisa lihat di materi sistem koloid secara gratis, kalian cuma perlu daftar dan verifikasi. Semoga artikel ini membantu kalian ya, Selamat belajar!

Pelajari materi Kimia di video materi belajar Zenius

Guys, di aplikasi Zenius ada banyak materi yang bisa elo pelajarin! Selain itu, ada Zenius punya beberapa paket belajar yang sesuai sama kebutuhan elo. Belajar bareng Zenius nggak sekedar menghafal, tetapi juga belajar konsepnya sampai paham. Yuk, segera berlangganan Zenius dengan klik banner di bawah ini!

Baca Juga Artikel Kimia Lainnya

Ikatan Kimia

Macam-macam Zat dan Perubahannya

Sistem Periodik Unsur

Bagikan Artikel Ini!