Pengertian Majas Personifikasi Beserta Ciri dan Contohnya

Ngomongin majas personifikasi, gue jadi teringat sama lagunya ONCE yang berjudul “Symphoni Yang Indah”. Sobat Zenius, ada yang tahu lagu ini nggak? Kalau belum tahu, boleh banget nih, elo baca artikel ini sambil dengerin lagu tersebut.

So, kenapa gue bisa ingat lagu ini?

Soalnya, gue ngerasa kalau lirik lagu ini tuh, banyak menggunakan majas personifikasi. Coba aja elo hayati liriknya, pasti menyentuh kalbu elo juga kan?

Tapi, letak majas dalam lirik ini di mananya, ya?

Tenang-tenang buat elo yang masih bingung menghayati lagu si “Symphoni Yang Indah”, gue mau coba kupas dulu beberapa lirik sebagai contoh majas personifikasi. Maka dari itu, elo kudu pantengin artikel ini sampai habis, ya! Siapa tahu, ini juga bisa ngebantu elo buat ngejawab soal SNBT nanti.

📌 Artikel ini merupakan bagian dari ragam majas dalam Bahasa Indonesia. Untuk mempelajari jenis majas yang lain, baca artikel berikut: Apa itu Majas? Jenis, Fungsi, dan Contohnya.

Apa Itu Majas Personifikasi?

Burung-burung pun bernyanyi

Bunga pun tersenyum

Melihat kau hibur hatiku

Nah, ini salah satu bagian lirik lagu “Symphoni yang Indah”. Gimana, elo udah nemu belum nada-nada majas personifikasi di lagu ini?

Kalau belum, kita bahas dulu deh, satu per satu, ya. Pertama, gue mau jelasin dulu apa itu majas personifikasi. Jadi, majas personifikasi merupakan majas perbandingan yang membuat benda seolah-olah hidup. Nah, kalimat ini jadi bikin benda itu seolah-olah bisa bersikap dan bertingkah laku seperti manusia.

Nah, kalau kita lihat kembali ke lirik lagu ONCE, ada kalimat “burung-burung pun bernyanyi”. Kalau dipikir-pikir, masa iya burung bisa nyanyi? Bernyanyi itu kan sesuatu yang hanya bisa dilakukan manusia. Benar nggak, sih?

Terus, lirik selanjutnya bilang kalau “bunga pun tersenyum”. Emang iya bunga bisa tersenyum? Ngeri, nggak sih, kalau bisa tersenyum? hehe 

Yap! Tersenyum sendiri merupakan kegiatan yang hanya bisa dilakukan manusia. Jadi, nggak mungkin tuh, bunga bisa tersenyum. Nah, kata benda yang dibuat seolah-olah hidup inilah yang disebut sebagai majas personifikasi.

Kata benda yang dibuat seolah-olah hidup ternyata nggak hanya ada pada lagu doang, lho. Tapi, sering digunakan juga di dalam karya sastra puisi. Salah satunya, puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Berjalan di Belakang Jenazah”.

Berjalan di belakang jenazah angin pun reda

Jam mengerdip

Tak terduga betapa lekas

Siang menepi, melapangkan jalan dunia

Nah, kira-kira dari kutipan teks puisi di atas yang termasuk majas personifikasi yang mana, nih?

Yups, betul banget! Yang termasuk majas personifikasi adalah kata mengerdip dan menepi.

Kenapa? Karena, mengerdip merupakan gerakan yang dilakukan oleh kelopak mata. Jadi, gerakan ini tentu saja hanya bisa dilakukan manusia. Sehingga, kalimat “jam mengerdip” dapat dianggap sebagai majas personifikasi.

Sementara itu, pada kalimat “siang menepi, melapangkan jalan dunia”. Menepi merupakan suatu gerakan menuju tepi yang hanya bisa dilakukan oleh manusia. Sehingga ini juga termasuk kata benda yang seolah-olah dibuat hidup.

Nah, itu dia guys, contoh majas personifikasi dalam puisi. Sekarang elo udah paham kan, apa yang dimaksud majas personifikasi?

Biar pemahaman elo lebih mantul lagi, gue kasih beberapa contoh kalimat majas personifikasi di bawah ini, ya.

1. Pohon demi pohon menundukkan kepala.
2. Tak terduga begitu kosong waktu menghirupnya.
3. Matahari pagi menatapku dengan lembut.
4. Udara malam begitu menusuk tulang-tulangku.
5. Burung-burung bernyanyi, begitu merdu.

Tujuan dan Ciri-Ciri Majas Personifikasi

Majas personifikasi juga ada tujuannya, lho. Tujuan majas personifikasi yaitu untuk memberi bayangan atau angan menjadi sebuah gambaran yang nyata. 

Sederhananya, majas personifikasi dapat membuat karya sastra menjadi lebih hidup. Selain itu, penggunaan majas personifikasi dalam karya sastra juga dapat menambah estetika suatu ungkapan. Dengan begitu, sebuah karya sastra menjadi lebih indah. 

Adapun ciri-ciri majas personifikasi yaitu sebagai berikut: 

1. Berupa sifat atau sikap yang ada pada manusia.
2. Melibatkan pancaindra, seperti mendengar, melihat, meraba, dan lainnya.
3. Banyak digunakan dalam lagu dan puisi.

Contoh Soal Majas Personifikasi

Untuk menguji pemahaman elo, coba kerjakan contoh soal majas personifikasi di bawah ini, yuk!

1. Kalimat berikut yang menggunakan majas personifikasi adalah ….

A. langit menangis sepanjang sore

B. gedung-gedung kota menjulang tinggi ke langit

C. ayah membanting tulang demi menghidupi keluarganya

D. ia adalah seorang lintah darat

E. salah semua

2. Di bawah ini mana yang tidak termasuk ciri-ciri majas personifikasi ….

A. melibatkan panca indra

B. kata yang digunakan sudah disepakati atau diakui

C. banyak digunakan dalam puisi dan lagu

D. berupa sifat/sikap yang ada pada manusia

E. semua jawaban benar

3. Kalimat yang termasuk contoh majas personifikasi adalah ….

A. pohon demi pohon menundukkan kepala

B. buku adalah jendela ilmu

C. gunung itu tingginya hingga mencapai langit biru

D. datanglah ke gubuk orangtuaku

E. tidak ada yang benar

Nah, itu dia guys contoh soal majas personifikasi yang bisa gue kasih. Kalau elo masih penasaran dan mau ngerjain soal tentang majas, elo bisa coba fitur Try Out SNBT yang ada Zenius, ya. 

Selain itu, elo juga bisa tonton penjelasan ulang tentang semua jenis majas dengan cara klik banner di bawah ini, lho. Sambil nonton videonya, yuk buat kalimat yang mengandung majas personifikasi, terus jawab di kolom komentar!

Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!

Referensi:

• Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia – Jurnal Ilmiah Semantika UMUS (2020)
• Penerjemahan Majas Personifikasi Dalam Novel Sekai No Chuushin De Ai Wo Sakebu Karya Katayama Kyoichi – Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud (2017)
• Kajian Majas pada Artikel Jurnalisme Warga Serambi Indonesia – Jurnal Metamorfosa (2020)