film horor

Kenapa Kita Suka Nonton Film Horor Padahal Takut?

Siapa di sini yang lagi suka banget sama serial All of Us Are Dead (2022) di Netflix? Sampai hari ini, serial asal Korea Selatan yang diangkat dari cerita Webtoon dengan judul yang sama, masih ada di peringkat satu dalam Top 10 in Indonesia Today di Netflix.

Kenapa Kita Suka Nonton Film Horor Padahal Takut? 41
Poster All of Us Are Dead (dok. IMDb)

Memang ceritanya tentang apa, sih? Serial ini bercerita tentang wabah virus zombie yang terjadi di sekolah. Sebenarnya nggak beda jauh, sih, sama cerita zombie lainnya. Tapi, ceritanya lebih menarik karena mengambil latar belakang anak sekolah.

Gue bisa bilang kalau ini merupakan salah satu film horor yang bikin gue tegang banget pas nonton. Apalagi selama 12 episode, rasanya kayak nggak dikasih napas gitu! Takut banget!

Ketakutan, tapi kok tetap ditonton, sih?

Elo penasaran nggak, kenapa kita tuh selalu tertarik buat nonton film horor? Padahal filmnya sengaja dibuat untuk nakut-nakutin, tapi tetap aja kita enjoy dengan perasaan takut yang kita rasain itu.

Ternyata ada kaitannya, lho, sama psikologis dan cara kerja otak kita. Kalau elo mau tahu jawabannya, baca artikel ini sampai habis, ya!

Baca Juga: Kenapa Inggris Masih Menjadi Kerajaan Monarki?

Sejarah Film Horor

Setelah teknologi film hadir di akhir abad ke-19, nggak butuh waktu lama buat film horor mulai masuk dan menunjukkan eksistensinya. Salah satu contohnya yaitu film pendek bergenre horor karya Georges Melies, sutradara Perancis, dengan judul The House of the Devil (1896).

Film pendek horor itu dianggap jadi pembuka pintu bagi film-film horor selanjutnya, lho! Meskipun filmnya ini bukan untuk bikin takut, tapi film ini sukses membawa cerita supernatural yang menegangkan.

Di antara tahun 1900 sampai 1920, cerita supernatural kayak gini mulai ramai, nih. Nggak jarang juga para pembuat film mengambil tema dari sastra klasik. Contohnya kayak adaptasi Frankenstein (1931), diangkat dari karya sastra dengan judul sama yang ditulis tahun 1818.

Kemudian di tahun 1930-an, mulai muncul film horor yang bertemakan monster kayak The Mummy (1932). Di tahun ini juga, genre horor dipercaya sebagai sebuah genre melodrama dan romansa dengan elemen gelap, seperti penggambaran pada karakter Drakula.

Berlanjut ke tahun 1970-an, film horor lebih banyak bercerita tentang possession, atau cerita di mana seseorang dirasuki oleh roh jahat. Film yang terkenal di tahun ini yaitu The Exorcist (1973) and The Omen (1976).

Dari tahun tersebut hingga 1980-an, mulai muncul horor yang bertemakan pembunuhan, seperti di film The Texas Chain Saw Massacre (1974), Halloween (1978), Friday the 13th (1980), dan A Nightmare on Elm Street (1984).

Tahun 1990-an hingga sekarang, horor mulai didominasi sama monster yang dibuat dengan CGI dan juga zombie. Sampai sekarang pun genre horor kayak gini masih jadi top tier karena paling bisa menarik penikmat horor. Seperti serial All of Us Are Dead (2022) yang tadi sudah kita bahas di atas.

Buat elo yang lagi cari film horor, gue punya list-nya di bawah ini, nih! Berani nggak nontonnya?

Baca Juga: Infografis: Ratu Elizabeth 2, 70 Tahun Menjadi Ratu Kesayangan Inggris

Kenapa Film Horor Menarik Banget, ya?

Gue bukan penikmat horor, tapi nggak tahu kenapa, gue selalu tertarik buat nonton film horor.

Kenapa gitu, ya?

Padahal ketika nonton film horor kan, justru malah perasaan takut yang dirasain. Nggak jarang juga sampai bikin merinding dan deg-degan luar biasa!

Melansir dari Today.com, ada hormon yang terangsang pas elo sedang menonton film horor. Hormon ini bakal bangun ketika kita merasa takut dan terancam.

Hormon ini disebut adrenalin. Ketika seseorang merasa terancam, orang tersebut bakal ngerasa lebih kuat, baik itu secara fisik maupun emosional. Meskipun terdengar sedikit menyeramkan, tapi manusia seakan diprogram buat tertarik sama hormon yang satu ini.

Melansir dari Harvard Business Review, menonton film horor bisa menstimulasi perasaan positif (merasakan kegembiraan) dan negatif (merasakan ketakutan dan kecemasan) di dalam tubuh, baik itu dari segi fisik maupun psikis.

Menurut Coltan Scrivner, seorang peneliti dari Universitas Chicago yang fokus di bidang psikologi, orang cenderung mendapatkan kesenangan dari perasaan ekstrim dan film horor merupakan salah satu cara mereka mendapatkannya.

Film horor juga membangunkan saraf simpatik dan parasimpatis, yaitu saraf yang mengatur detak jantung dan gairah di dalam tubuh.

Ketika elo merasa takut dan cemas, saraf simpatik bakal meningkat dan menghasilkan adrenalin. Tapi, ketika ketakutan itu hilang, saraf simpatik juga mulai jadi lebih tenang dan parasimpatis meningkat.

Parasimpatis melepaskan hormon yang memberikan perasaan baik, sehingga elo bisa jadi lebih rileks setelah merasa takut. Inilah yang bikin kenapa setelah menonton film horor, ada perasaan “lega” sampai elo jadi ketagihan buat ngerasain adrenalin kayak gitu lagi secara berulang.

Oh iya, film horor ini ada tipe-tipenya, lho. Sudah tahu belum, apa saja tipe film horor? Yuk, kepoin!

Baca Juga: Infografis: Gaya Pacaran Berdasarkan Attachment Styles

Pas Lagi Nonton Film Horor, Otak Kita ….

Nah, ternyata nonton film horor juga punya pengaruh ke otak kita, lho. Melansir dari Neuroscience News, kecemasan atau anxiety bakal meningkat ketika seseorang nonton film horor.

Secara nggak langsung, film horor memberikan kita pilihan untuk lari atau melawan. Respon ini terjadi ketika stimulus sampai di amigdala, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab atas respon dan emosi.

Kemudian, amigdala membunyikan alarm ke tubuh dan mengaktifkan hipotalamus, yaitu bagian otak yang merupakan pusat kontrol autonom. Lalu, si hipotalamus ini ngasih tahu ke kelenjar adrenal buat mengaktifkan hormon adrenalin di tubuh. Makanya kita bisa merasa ketegangan saat nonton film horor.

Nah, dari sini, sistem sensorik kita juga meningkat, nih. Sistem sensorik merupakan sistem penghantaran rangsangan dari perifer (reseptor) ke pusat (otak).

Sistem ini bertugas buat memberikan warning atau peringatan akan tanda bahaya yang mengancam tubuh. Jadi, otak seakan tahu bakalan ada adegan mengagetkan lainnya yang mungkin muncul secara tiba-tiba.

Nah, Sobat Zenius, apa film horor favorit elo yang bisa bikin elo ngerasa takut sekaligus senang? Coba bagi di kolom komentar, yuk!

Referensi

How Horror Movies Have Changed Since Their Beginning – Student Resources (2015)

Scream: The psychology of why we love horror movies – BBC Science Focus Magazine (2022)

Why do we like to be scared? The science behind the scream – Today.com (2019)

Why Do So Many People Like Horror Movies? – Health.com (2020)

The Psychology Behind Why We Love (or Hate) Horror – Harvard Business Review (2021)

Horror movies manipulate brain activity expertly to enhance excitement – Neuroscience News (2020)

The Impact of Horror Movies on Your Brain – Your Daily Dose of Practical Neuroscience (2018)

What Horror Movies Do to Your Brain, According to Science – Inverse (2018)

Sumber Gambar: IMDb.

Bagikan Artikel Ini!