14 Februari dikenal sebagai Valentine’s Day atau Hari Kasih Sayang. Biasanya, hari tersebut bakal dijadikan momen buat dihabiskan bareng sama orang-orang tersayang, terutama sama pacar.

Ketika seseorang berkomitmen buat pacaran, mereka nggak cuma merasakan cinta saja, lho. Salah satu hal yang menjalankan dan mempertahankan hubungan tersebut yaitu karena adanya kedekatan emosional.

Kalau elo mau tahu lebih lanjut tentang cinta, apa yang terjadi ketika elo jatuh cinta, dan kedekatan emosional, elo bisa kepoin penjelasannya di Cinta Masa Remaja, Apa Hubungannya dengan Pubertas? ya!

Nah, kalau ngomongin pacaran, elo pasti punya gaya pacaran masing-masing, kan? Ada yang suka pacaran dengan ngabisin waktu nonton series bareng, jalan-jalan, saling bertukar hadiah, atau bahkan nge-push rank ZenCore bareng di aplikasi Zenius.

Biasanya gaya pacaran seseorang tuh suka dihubungkan sama yang namanya love language, yaitu 5 gaya pacaran: quality time (ngabisin waktu bareng), acts of service (tindakan), words of affirmation (kata-kata penegasan), physical touch (kontak fisik), dan receiving gifts (menerima hadiah).

Tapi, elo tahu nggak sih, kalau ternyata ada juga yang menentukan gaya pacaran elo selain love language tadi? Yup, itu adalah attachment styles atau hubungan yang didasarkan adanya keterikatan antara satu sama lain.

Attachment styles kita pas lagi pacaran juga ternyata dipengaruhi oleh attachment yang tumbuh sejak kita kecil, yaitu dari hubungan keterikatan kita sama orang tua.

Wah, makin penasaran nggak, sih? Kira-kira, elo tipe attachment styles yang mana, nih? Yuk lihat infografis di bawah buat cari tahu jawabannya!