Pengertian Visualisasi Data Beserta Manfaat dan Contohnya

Pengertian Visualisasi Data Beserta Manfaat dan Contohnya

Saat ini, data visualisasi merupakan salah satu bidang ilmu yang sedang berkembang pesat. Bahkan, institusi pemerintah, organisasi riset, hingga berbagai perusahaan sering mengandalkan data visualisasi untuk mengenali tren yang ada, lho. Dengan begitu, mereka bisa membuat keputusan yang lebih baik dan juga cepat. 

Tapi, elo udah tahu belum nih apa yang dimaksud dengan visualisasi data? Nah, kalau elo belum tahu, yuk kita pelajari bersama mulai dari pengertian hingga manfaat visualisasi data. 

Apa Itu Visualisasi Data?

Visualisasi data atau data visualization adalah representasi grafis dari data untuk membantu orang memahami konteks dan signifikansi. 

Seperti yang elo tahu, umumnya data mentah terdiri dari angka dan huruf saja. Sehingga, agar data mudah dipahami oleh orang lain perlu diolah terlebih dahulu. Nah, di sinilah peran dari data visualisasi. Tujuan visualisasi data sendiri yakni untuk menyampaikan informasi secara ringkas dan jelas sehingga mudah dipahami oleh pembaca. 

Nggak cuma itu aja, ada lagi manfaat visualisasi data lainnya yakni untuk membantu pembaca memprediksi tren yang ada serta membuat keputusan menjadi lebih cepat. Untuk memvisualisasikan data, elo bisa menggunakan beberapa tools seperti Google Data Studio, Tableau, dan lain sebagainya. 

Gimana? Sekarang elo udah paham, kan mengapa data harus divisualisasikan?

Jenis dan Bentuk Visualisasi Data

Lantas, ada apa saja sih jenis-jenis visualisasi data? 

Sebenarnya, jenis visualisasi data itu ada banyak sekali, guys. Namun, yang akan gue bahas kali ini empat saja, yaitu pie chart, bar graphs, line graphs, dan table. 

Nah, berikut merupakan jenis visualisasi data dan juga bentuknya!

1. Diagram Pie (Pie Chart)

Jenis visualisasi data yang mau gue bahas pertama adalah diagram pie atau pie chart. Sesuai dengan namanya, bentuk visualisasi data satu ini mirip banget dengan kue pie.

Nggak percaya? 

Coba aja perhatikan contoh visualisasi data diagram pie di bawah ini!

Jenis dan bentuk visualisasi data diagram pie (pie chart)
Diagram pie atau pie chart. (Arsip Zenius)

Gimana? Mirip banget kan sama kue pie? Lantas, kapan sih kita harus menggunakan pie chart?

  • Ketika ingin menyajikan data yang sederhana

Pie chart bisa digunakan ketika elo ingin menyajikan data yang simpel dan mudah dipahami oleh pembaca. Sebagai contoh, elo punya data tentang hobi siswa di kelas 10 C.

– Hobi membaca buku 62%

– Hobi olahraga 13%

– Hobi nonton film 25 %

Nah, elo bisa tuh menyajikan data tersebut dalam bentuk diagram pie. Sehingga, orang pun jadi lebih mudah memahaminya. 

Contoh visualisasi data diagram pie (pie chart)
Diagram pie hobi siswa kelas 10 C. (Arsip Zenius)
  • Ketika ingin merepresentasikan data secara utuh

Elo juga bisa menggunakan pie chart ketika ingin merepresentasikan data secara utuh atau secara satu kesatuan. Sebagai contoh, elo punya data tentang kandungan nutrisi yang ada di dalam sepiring nasi kebuli.

– Lemak sehat 40%

– Protein 40%

– Karbohidrat 20%

Nah, karena ketiga komponen di atas merupakan satu-kesatuan yang ada di dalam sepiring nasi kebuli, maka, elo bisa menyajikan datanya seperti di bawah ini.

Contoh visualisasi data diagram pie (pie chart)
Diagram pie nutrisi nasi kebuli. (Arsip Zenius)
  • Ketika ingin menekankan proporsi atau persentase

Pie chart juga bisa digunakan ketika elo ingin menekankan proporsi atau persentase dibandingkan jumlah-jumlah yang detail. Sebagai contoh, elo punya data tentang gorengan yang paling disukai orang-orang.

– Suka bakwan 30%

– Suka tahu 25%

– Suka cireng 15%

– Suka tempe 20%

– Suka singkong 10%

Berikut contoh visualisasi datanya:

Contoh visualisasi data diagram pie (pie chart)
Diagram pie gorengan paling disukai. (Arsip Zenius)
  • Ketika ingin menyajikan data yang variabelnya sedikit

Pie chart digunakan ketika elo ingin menyajikan data yang variabelnya sedikit. Ya, setidaknya kurang dari enam variabel. Sehingga datanya nggak banyak dan nggak akan membuat pembaca bingung.

Coba, deh elo perhatikan contoh pie chart di bawah ini!

Contoh visualisasi data diagram pie (pie chart)
Diagram pie digunakan untuk menyajikan data yang variabelnya sedikit. (Arsip Zenius)

Nah, menurut elo dari kedua pie chart di atas, mana yang lebih enak dibaca? 

Yap, bener banget, yang lebih enak dibaca pasti yang A. Sebab yang B itu datanya terlalu banyak. Saking banyaknya data, terkadang angka-angkanya malah nggak keliatan. 

2. Diagram Batang (Bar Graphs)

Lanjut, ke jenis visualisasi data berikutnya yakni diagram batang atau bar graphs. Diagram batang merupakan diagram yang menampilkan nilai dari data yang sudah dikategorikan. Di mana, nilainya itu disajikan dalam bentuk bar atau batangan.

Jenis dan bentuk visualisasi data diagram batang (bar graphs)
Diagram batang atau bar graphs. (Arsip Zenius)

Kira-kira apa sih, yang membedakan diagram batang di atas dengan pie chart?

Sederhananya sih, kalau pie chart datanya itu dalam bentuk lingkaran yang dibagi-bagi. Sedangkan kalau diagram batang, datanya itu direpresentasikan dalam bentuk bar atau batangan. 

Selain itu, diagram batang juga menyajikan nilai dari data yang dikategorikan seperti Metro Mall, Cinta Mall, dan Graha Mall. Kemudian, nilainya itu berupa jumlah pendapatan setiap mallnya. 

Diagram batang menggunakan dua sumbu, di mana sumbu yang satu menunjukkan kategori sedangkan sumbu lainnya menunjukan nilainya. 

Nah, berikut ini merupakan manfaat penggunaan diagram batang. 

  • Untuk membandingkan nilai kategori data yang berbeda

Salah satu manfaat diagram batang adalah untuk membandingkan nilai kategori data yang berbeda-beda. Sebagai contoh, diagram populasi di bawah ini yang membandingkan nilai dari kategori berbeda-beda. 

Contoh visualisasi data diagram batang (bar graphs)
Elderly population by state in 2019. (Arsip Zenius)

By the way, data yang ada di diagram tersebut nggak asli ya guys, jadi sekedar untuk contoh aja.

  • Untuk membandingkan nilai sub-kategori data

Diagram batang juga bisa digunakan untuk membandingkan nilai sub-kategori data. Misalnya diagram batang di bawah ini yang menyajikan data sub-kategorinya berupa perempuan dan laki-laki.

Contoh visualisasi data diagram batang (bar graphs)
Elderly population by state in 2019. (Arsip Zenius)
  • Untuk melihat perubahan dari waktu ke waktu

Ketika elo ingin melihat adanya perubahan dari waktu ke waktu bisa banget, nih untuk menggunakan diagram batang. Sebagai contoh diagram batang di bawah ini yang menunjukan perubahan pendapatan suatu toko dari tahun ke tahun.

Contoh visualisasi data diagram batang (bar graphs)
Shop revenue by year. (Arsip Zenius)

3. Diagram Garis (Line Graphs)

Sesuai dengan namanya, diagram garis atau line graphs merupakan diagram yang menyajikan data dalam bentuk garis. Bentuk visualisasi data diagram garis selalu terdiri dari dua sumbu, di mana salah satu sumbunya menunjukkan waktu.

Sebagai contoh, diagram garis di bawah ini yang menunjukkan perubahan temperatur cairan.

jenis dan bentuk visualisasi data diagram garis (line graphs)
Diagram garis atau line graphs. (Arsip Zenius)
  • Untuk melihat perubahan dari waktu ke waktu

Diagram garis dapat digunakan untuk melihat suatu perubahan dari waktu ke waktu. Sebagai contoh diagram garis di bawah ini yang menunjukkan perubahan pengeluaran keluarga Hartono setiap bulannya.

Contoh visualisasi data diagram garis (line graphs)
Hartono family monthly expenses. (Arsip Zenius)
  • Untuk membandingkan lebih dari satu kategori benda

Diagram garis juga bisa digunakan untuk membandingkan lebih dari satu kategori benda. Maksudnya gimana? 

Coba lihat visualisasi data diagram garis di bawah ini yang membandingkan pengeluaran tiap bulan antar keluarga Hartono, Mustofa, dan Kurniawan.

contoh visualisasi data diagram garis (line graphs)
Monthly expenses. (Arsip Zenius)

Baca Juga: Perbedaan Verb 1, 2, dan 3 Beserta Pengertiannya

4. Tabel (Tables)

Lanjut ke jenis visualisasi data berikutnya yakni tabel atau table. Tabel terbentuk dari data yang disusun dari baris dan kolom. Nah, berikut ini merupakan beberapa manfaat dan bentuk visualisasi data dari tabel. 

  • Untuk membandingkan kategori informasi 

Jadi, tabel dapat digunakan untuk membandingkan kategori informasi berdasarkan poin-poin yang berbeda. Contohnya tabel di bawah ini yang menyajikan data perbandingan penerimaan mahasiswa di setiap universitas.

Contoh visualisasi data tabel (table)
Contoh visualisasi data tabel (Dok. collegelearners)
  • Untuk menunjukkan angka spesifik

Nggak hanya itu, elo juga bisa menggunakan tabel ketika ingin menunjukkan angka yang benar-benar spesifik. 

Misalnya, pada tabel di atas dikasih tahu kalau jumlah siswa yang diterima Harvard hanya 938 orang. Bahkan, jumlah persennya pun detail yakni sebesar 14,5%. Jadi, kalau elo emang mau menyajikan data yang benar-benar detail bisa menggunakan tabel.

  • Ketika semua data penting dan spesifik

Elo juga bisa menggunakan tabel ketika semua data yang elo punya penting dan spesifik. Contohnya ada pada gambar tabel di atas, di mana elo bisa melihat jumlah siswa yang diterima di setiap universitas. 

  • Untuk menunjukkan peringkat

Tabel juga digunakan untuk menunjukkan peringkat. Contohnya peringkat universitas yang ada di Indonesia di bawah ini.

contoh visualisasi data tabel (table)
Contoh visualisasi data tabel (Dok. ui.ac.id)
  • Untuk membuat jadwal

Selain itu, elo juga bisa menggunakan tabel untuk membuat jadwal, lho. Entah itu jadwal mata pelajaran, jadwal piket, dan lainnya.

Baca Juga: Adjective – Pengertian, Fungsi, Jenis,dan Contoh Kalimatnya

Contoh Soal Visualisasi Data

Nah, dari tadi kan elo udah menyimak tuh beberapa jenis visualisasi data. Sekarang coba kerjakan contoh soal visualisasi data di bawah ini, yuk!

  1. Berikut ini merupakan fungsi dari penggunaan tabel, kecuali ….

A. ketika semua datanya penting

B. untuk membuat jadwal

C. ketika ingin membandingkan proporsi wanita dan pria

D. untuk menunjukkan peringkat

E. ketika ingin membandingkan kategori informasi

Jawaban dan Pembahasan: 

Jawabannya adalah C, karena ketika elo ingin membandingkan data secara visual, lebih baik menggunakan pie chart. 

  1. Bagaimanakah grafik batang dapat digunakan untuk membandingkan nilai subkategori data ….

A. dengan memanfaatkan lebih dari satu grafik batang.

B. dengan membandingkan nilai dari kategori data yang berbeda.

C. dengan melacak perubahan dari waktu ke waktu.

D. dengan menggunakan lebih dari satu batang di setiap kategori.

E. dengan melapisi grafik batang lain di atasnya.

Jawaban dan Pembahasan: 

Bar graph bisa digunakan untuk membandingkan nilai subkategori dengan cara menggunakan lebih dari satu batangan di setiap kategori. Sehingga jawaban yang tepat adalah D. 

Baca Juga: Conjunction – Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

So, sekian dulu ya guys contoh soal data visualization yang bisa gue kasih. Kalau elo masih mau ngerjain soal-soal try out UTBK bisa langsung kunjungi aplikasi Zenius, ya. Nggak cuma ngerjain soal aja, elo juga bisa nonton ulang materi data visualization di Zenius. Caranya tinggal klik aja banner di bawah ini!

banner zenius bahasa inggris

Referensi: 

What is Data Visualization – Tibco

Bagikan Artikel Ini!