Historiografi Kolonial

Ciri-Ciri Historiografi Kolonial dan Contohnya – Materi Sejarah Kelas 10

Hai, Sobat Zenius! Elo pernah nggak dengar cerita di balik berdirinya Candi Prambanan? Mungkin elo bakal mikir cerita tersebut adalah salah satu legenda atau dongeng yang udah dikenal dari dulu. Tapi elo udah tau belum sih, kalau cerita tersebut dapat disebut sebagai contoh dari historiografi? Apa Itu historiografi? Nah, kali ini gue mau ngajak elo buat belajar tentang historiografi, lebih spesifiknya gue mau bahas tentang historiografi kolonial. Yuk, langsung aja simak terus ya!

Apa sih Historiografi itu?

Kita mulai dulu dengan pengertian dari historiografi nih. Apa sih historiografi itu? Historiografi merupakan penjelasan peristiwa sejarah yang dikemas dalam bentuk tulisan, jadi kayak penulisan sejarah gitu deh.

Apa aja sih yang ada dalam historiografi? Jadi, penulisan sejarah ini nggak sekadar menulis seadanya gitu, guys, tapi meliputi penulisan sejarah, intelektualitas serta pengaruhnya terhadap bentuk isi, fungsi, serta permasalahannya. Karena tujuan dari penulisan historiografi itu adalah untuk membawa rekonstruksi sejarah. Bentuk dari hasil historiografi pun juga bermacam-macam, seperti buku, arsip, jurnal ilmiah, benda seni, dan yang lainnya. 

Historiografi Kolonial

Contoh Historiografi Kolonial
Contoh Historiografi Kolonial History of Java (1817) karya Thomas S. Raffles. (Dok. Wikimedia Commons) 

Nah, setelah elo udah punya bayangan tentang historiografi, sekarang gue mau jelasin salah satu jenis historiografi tersebut, yaitu historiografi kolonial. Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang berkembang ketika masa kolonial Belanda.

Dimulai ketika masa VOC sampai dengan masa pemerintahan Hindia-Belanda, tentunya para penulisnya merupakan orang-orang Belanda. Bahkan banyak dari para penulis tersebut sebenarnya belum pernah menginjakkan kaki ke Indonesia.

Lho, terus dari mana dong mereka dapat sumber-sumber untuk menulis? Jadi, para penulis tersebut mendapatkan sumber untuk penulisan sejarah dari arsip negara yang kebanyakan dari Kerajaan Belanda. Nah, jadi nggak heran nih kalau hasil penulisan terkesan memihak bangsa Belanda. Bahkan dalam penulisan historiografi kolonial, pahlawan-pahlawan kita yang berusaha memperjuangkan kemerdekaan dianggap sebagai perusak ketertiban. 

Baca Juga: Biografi Ernest Douwes Dekker: Tokoh Indo Anti-Kolonialisme (1879-1950)

Ciri-ciri Historiografi Kolonial

Historiografi Kolonial
William Daendels (Dok. Wikimedia Commons)

Terdapat ciri-ciri yang menjadi khas dari historiografi kolonial, antara lain:

  • Sudut pandang penulisan yang digunakan adalah Neerdelandosentris atau Eropasentris, yaitu hanya menuliskan peristiwa sejarah yang berkaitan dengan kepentingan kolonial terhadap jajahannya. 
  • Bersifat subjektif pemerintah kolonial, tentunya dilakukan untuk kepentingan pemerintah kolonial.
  • Tulisannya bersifat diskriminatif terhadap rakyat Hindia Belanda, contohnya seperti memberi label primitif, kasar, dan sifat-sifat buruk lainnya terhadap bangsa Indonesia.
  • Dalam penyusunannya cenderung mengabaikan sumber lokal dan kebanyakan menggunakan sumber dari pihak kolonial.
  • Mengisahkan sejarah dari orang-orang besar, misalnya Daendels dan Raffles. 

Contoh Historiografi Kolonial

Guys, kalau elo penasaran sama historiografi kolonial, gue akan ngasih tau beberapa contoh dari historiografi kolonial tersebut, antara lain: 

  • Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B.H.M. Vlekke.
  • Geschiedenis van Indonesie karya H. J. de Graaf.
  • History of Java (1817) karya Thomas S. Raffles.
  • Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie karya F.W Stapel

Historiografi kolonial di atas, selain dirilis di Belanda, bisa elo jumpai juga di Indonesia walaupun emang jarang, seperti di beberapa perpustakaan universitas yang ada di Indonesia. 

Baca Juga: Periodisasi Sejarah Peradaban Islam – Materi Sejarah Kelas 10

Contoh Soal dan Pembahasan

Sobat Zenius, biar elo makin mantep nih paham tentang materi kali ini coba deh elo kerjain contoh soal di bawah ini ya!

  1. Tahapan historiografi adalah ….

A. Proses penyajian hasil penelitian

B. Proses mengumpulkan bahan penelitian

C. Usaha menggali, atau meneliti, makna dari sumber

D. Proses pencatatan sumber

E. Proses memeriksa bahan yang dikumpulkan

Jawaban: A. proses penyajian hasil penelitian

Pembahasan: Tahapan penelitian sejarah terbagi dua, yaitu tahap persiapan penelitian dan tahap proses penelitian. Tahapan proses penelitian sendiri terdiri dari tahapan:

  • Heuristik, yaitu proses mengumpulkan bahan penelitian.
  • Kritik/verifikasi, yaitu proses menguji kebenaran bahan yang tadi telah dikumpulkan.
  • Interpretasi, yaitu proses menggali atau meneliti makna.
  • Historiografi, yaitu proses penyajian hasil penelitian.

2. Menurut elo, apa sih tujuan dari penulisan historiografi kolonial? Coba deh share jawaban elo di kolom komentar, ya!

Wah, ternyata kita udah di ujung artikel nih, gimana materi kali ini menarik banget kan? Nah, kalau elo masih mau tau lebih banyak lagi, elo bisa langsung klik aja banner di bawah ini ya!

Pelajari materi Sejarah di video materi belajar Zenius

Baca Juga: Peradaban Mesir Kuno dan Peninggalannya – Materi Sejarah Kelas 10

Bagikan Artikel Ini!