Hai Sobat Zenius! Pernah nggak sih elo beda pendapat sama teman? Misalnya nih kalian lagi ngomongin tentang bubur diaduk atau nggak diaduk. Temen elo adalah tim bubur diaduk, sedangkan elo tim bubur nggak diaduk. Elo berdua kemudian saling ngasih argumen dan alasan kenapa selera kalian berbeda.
Nah, perbedaan pendapat ini akhirnya memunculkan debat di antara elo berdua. Tapi elo udah tahu belum apa sih sebenarnya debat itu? Terus kira-kira gimana sih tata cara debat yang baik? Biar elo paham, kali ini gue mau ngajak elo buat cari tahu tentang debat. Penasaran kan? Makanya, simak terus ya!
Daftar Isi
Apa Sih Debat Itu?
Biar elo lebih ada bayangan lagi nih tentang debat, gue mau kasih tahu dulu nih sebelumnya tentang apa sih sebenernya debat itu sendiri?
Debat merupakan adu opini tentang suatu topik, dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing dan meyakinkan pihak lain. Nah, kalau dilihat dari pengertiannya nih, debat itu bukan hanya sekadar obrolan tentang perbedaan pendapat yang dimiliki dua orang atau lebih ya.
Konsep debat itu sendiri berisi tentang perbedaan pendapat antara pihak-pihak yang berdebat, dengan masing-masing pihak memiliki alasan sendiri mengenai pendapat mereka. Selain itu pihak-pihak yang berdebat ini juga berusaha untuk mempengaruhi atau meyakinkan pihak lawan untuk sebisa mungkin setuju nih dengan pendapat mereka.
Baca Juga: Ciri dan 11 Jenis Frasa – Materi Bahasa Indonesia Kelas 10
Tata Cara Debat yang Baik
Sobat Zenius, ternyata debat itu juga diperlombakan lho. Berbeda dengan perdebatan yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari kayak perdebatan tim bubur diaduk atau nggak diaduk tadi, lomba debat memiliki beberapa tata cara debat yang harus dipenuhi.
Pasti pernah dong nonton acara debat calon presiden? Biasanya acara itu diadakan setiap menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden. Kalau elo pernah liat, elo pasti sadar kan kalau acara debat itu nggak mungkin diadakan secara ala kadarnya doang, atau tanpa aturan yang jelas. Tentunya dalam sebuah debat yang baik, ada tata caranya nih biar acara tersebut bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Terus apa aja dong tata cara debat yang baik itu?
Lomba debat itu sendiri memiliki sebuah sistem yang dinamakan dengan sistem parlemen. Sistem ini digunakan dalam beberapa lomba debat, contohnya Lomba Debat Bahasa Indonesia 2019. Terus gimana sih sistem itu? Di dalam sistem tersebut terdapat dua sisi, yaitu pemerintah dan oposisi.
Contohnya adalah perdebatan antara pihak pemerintah dan parlemen yang biasanya dimulai dari suatu isu atau kebijakan, di mana kedua belah pihak ini memiliki perbedaan pendapat tentang kebijakan tersebut. Kita misalkan nih, pihak pemerintah adalah pihak yang pro terhadap kebijakan tersebut, sedangkan parlemen (oposisi) adalah pihak yang kontra.
Terus apa aja nih yang biasa dilakukan oleh tiap-tiap pembicara yang mewakili debat tersebut?
Biar lebih gampang dipahami, gue tunjukin gambaran tugas-tugas pembicaranya ya!
Biasanya, tiap pembicara akan memiliki waktu tertentu untuk membalas dan membahas argumennya, misalnya nih 7 menit setiap pembicara. Kemudian, pada akhir debat akan ada sesi reply speech, di mana masing-masing pembicara (boleh pembicara 1 atau 2, namun tidak boleh pembicara 3) akan merangkum keseluruhan debat. Jadi mereka harus memberikan kesimpulan bahwa argumennya-lah yang paling tepat dalam debat tersebut. Dan di bagian ini kedua belah pihak sudah tidak boleh lagi saling membalas.
Nah, kalau elo mau lebih jelasnya, elo bisa kepoin langsung videonya dengan klik banner di bawah ini!
Komponen Penilaian Dalam Lomba Debat
Nah, kalau dalam perlombaan, pasti ada beberapa hal dong ya yang dijadikan penilaian untuk menentukan siapa pemenangnya. Begitu pula dengan lomba debat ini guys. Jadi ada beberapa komponen yang dinilai dewan juri untuk menentukan siapa sih pemenang lomba tersebut?
Ada 3 hal yang dinilai dalam lomba debat, yaitu: matter, manner dan method.
- Matter: Isi dari argumen. Penilaiannya tergantung pada seberapa jauh seorang pembicara memiliki pengetahuan mengenai hal yang sedang ia bicarakan. Hal ini berisi tentang argumen-argumen yang harus disertai pembuktian yang tepat.
- Manner: Gaya bicara. Peserta debat akan dinilai ketika sedang memberikan argumen. Contohnya dinilai dari intonasi, kontak mata, bahasa tubuh, dan komunikasi-komunikasi non verbal lainnya.
- Method: Method merupakan pengaturan dan pengorganisasian seorang pembicara. Jadi nih kalau elo sebagai seorang pembicara ketika debat, elo punya kewajiban buat menyanggah, memberi argumen dan memberi kesimpulan sesuai waktu yang sudah ditentukan.
Nah, dalam sebuah debat, tentu nggak akan bisa dimulai tanpa hadirnya seorang moderator dong. Seperti yang elo pasti udah tahu, kalau seorang moderator adalah penengah dari sebuah debat. Lalu apa aja sih tugas moderator?
Moderator ternyata memiliki tugas yang nggak gampang lho, Sobat Zenius. Kalau elo suatu saat jadi moderator sebuah acara debat nih, tentunya elo harus menguasai bahan-bahan yang akan diperdebatkan tersebut dan memastikan debat bisa berjalan dengan lancar.
Seorang moderator tentunya harus netral, tegas, dan disiplin, karena hal ini akan menentukan jalannya debat nanti. Apakah kamu tertarik jadi moderator acara debat?
Baca Juga: Suka Debat? Yuk, Kenali Konsep, Unsur, dan Strukturnya!
Contoh Soal Debat dan Pembahasan
Nah Sobat Zenius, biar elo bisa menilai pemahaman elo tentang materi ini, gue akan ngasih elo contoh soal berikut!
- Saling sanggah argumentasi antara tim afirmasi dan oposisi dilakukan pada ….
A. Perkenalan
B. Penyampaian isu atau masalah
C. Menyampaikan argumentasi
D. Kesimpulan
E. Pengambilan hasil debat
Jawaban: C. Menyampaikan argumentasi
Pembahasan: Saling sanggah argumentasi antara tim afirmasi dan oposisi dilakukan pada saat penyampaian argumentasi. jawaban yang betul yang C, ya.
2. Alasan peserta debat harus menyajikan data dan fakta yang akurat ketika debat adalah ….
A. Pengetahuannya terlihat lebih hebat
B. Menguasai kondisi debat
C. Menyerang lawan debat
D. Mendapatkan perhatian penonton
E. Argumentasi sulit dipatahkan oleh lawan debat
Jawaban: E. Argumentasi sulit dipatahkan oleh lawan debat
Pembahasan: Saat debat argumentasi akan mudah dipatahkan jika tidak berdasarkan pada data dan fakta. Sebaliknya argumen akan sulit dipatahkan jika berdasarkan data dan fakta. Jadi jawabannya yang E ya.
Wah, nggak kerasa kita udah ada di akhir materi nih. Tapi tenang aja, kalau elo masih pengen belajar materi yang lain, elo bisa langsung ke aplikasinya Zenius aja, kalau elo belum punya akunnya, jangan lupa daftar biar nggak ketinggalan info seru lainnya ya!
Baca Juga: Pengertian, Ciri-Ciri dan Struktur Teks Negosiasi – Materi Bahasa Indonesia Kelas 10
Leave a Comment