perubahan pada benda

Perubahan Pada Benda – Pelapukan, Perkaratan, Pembusukan – IPA 6 SD

Ketika melihat sepeda, kaleng, atau gunting berwarna kecoklatan, kita bisa tahu kalau benda-benda tersebut mengalami perkaratan. Nah, tidak hanya itu, ada jenis perubahan pada benda lainnya seperti pelapukan dan pembusukan.

Jenis-jenis perubahan pada benda mungkin sudah sering ditemukan siswa kita dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, apakah mereka sudah paham bagaimana perubahan itu terjadi?

Sekarang, mari kita bahas bersama tentang perubahan pada benda yang masuk dalam materi IPA kelas 6 SD di bawah ini.

Bagaimana Perubahan Pada Benda Bisa Terjadi?

Perubahan pada benda yang terjadi tidak bisa kembali ke bentuk, warna, atau bau semula.

Di manapun kita berada, pasti kita melihat perubahan pada benda. Contohnya kayu yang dibakar berubah menjadi arang dan debu, paku yang baru dibeli lama kelamaan akan berkarat, atau apel ketika dibiarkan akan membusuk.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan perubahan pada benda, bergantung pada jenis perubahan yang terjadi. Sebab itu, siswa perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja jenis-jenis perubahan pada benda.

Baca Juga: 3 Macam Zat, Perubahan Fisika dan Kimia

Jenis-jenis Perubahan Pada Benda

Ada lima jenis perubahan pada benda, termasuk perubahan fisika dan kimia. Tapi di tahap ini, materi yang akan dipelajari siswa hanya akan fokus ke tiga jenis perubahan yaitu:

  1. Pelapukan, merupakan peristiwa perubahan bentuk dan sifat benda yang disebabkan oleh makhluk hidup dan benda mati. Air, es, asam, garam, tumbuhan, hewan, dan perubahan suhu adalah agen pelapukan. 
  2. Perkaratan, peristiwa yang terjadi secara alami ketika logam tertentu terpapar oksigen dan air untuk waktu yang lama. Perubahan ini ditandai dengan timbulnya bercak-bercak kuning kecoklatan pada benda.
  3. Pembusukan, proses penguraian bahan organik yang terjadi karena adanya bakteri atau jamur. Perubahan alami ini umumnya ditemukan pada bahan makanan.

Sekarang pertanyaannya, apa yang menyebabkan benda-benda tersebut berubah?

Faktor Penyebab Perubahan Pada Benda

Setiap jenis perubahan pada benda mempunyai faktor penyebab tersendiri, bisa berupa makhluk hidup maupun benda mati.

Pelapukan dibagi ke dalam dua proses berdasarkan faktor penyebab perubahannya, yaitu pelapukan biologi dan pelapukan fisika.

pelapukan biologi
Contoh pelapukan biologi. (Dok. Freepik)
  • Pelapukan biologi disebabkan oleh makhluk hidup seperti rayap atau lumut. Contohnya, batuan yang ditumbuhi lumut akan lapuk dan berubah menjadi tanah, akar pohon yang tumbuh di trotoar menyebabkan trotoar retak dan hancur.
  • Pelapukan fisika atau pelapukan mekanik disebabkan oleh angin dan air. Contohnya, angin yang bertiup di pegunungan membuat batuan dari puncak gunung turun ke dasar jurang. Saat batuan bergesekan dengan tanah atau batuan lainnya, terjadi pelapukan fisika di mana batuan pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau kerikil. Batu karang yang diterpa air laut setiap harinya juga mengalami pelapukan fisika.

Berbeda dengan pelapukan, perkaratan disebabkan oleh reaksi antara logam dan oksigen yang bisa berasal dari udara atau air. Dalam prosesnya, atom besi melebur bersama atom hidrogen dan oksigen, kemudian menghasilkan senyawa kimia yang terlihat seperti karat. 

Sementara itu, pembusukan terjadi akibat adanya aktivitas jamur dan bakteri. Organisme hidup itu memakan bahan organik untuk mengambil nitrogen, fosfor, dan nutrisi lainnya yang mereka butuhkan. Tidak hanya bentuk dan warna, pembusukan biasanya juga disertai dengan perubahan bau. 

Agar siswa lebih memahami penyebab perubahan pada benda, Bapak dan Ibu Guru bisa berikan contoh di setiap penjelasan. Nah, bentuk contohnya bisa kita sampaikan dalam format gambar seperti di bawah ini.

contoh perubahan pada benda
Contoh perubahan pada benda. (Arsip Zenius)

Setiap jenisnya memang punya faktor yang berbeda-beda, tapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah perubahan pada benda terjadi. Apa saja ya?

Baca Juga: Contoh Perubahan Lingkungan Beserta Penyebab dan Dampak

Cara Mencegah Perubahan Pada Benda

Pada dasarnya, setiap perubahan pada benda bisa kita cegah dengan melakukan beberapa hal, diantaranya:

  • Mengecat atau memplitur kayu untuk mencegah pelapukan.
  • Menyimpan benda berbahan kulit ditempat yang kering agar tidak lapuk.
  • Melapisi logam dengan cat sehingga tidak kontak langsung dengan udara atau air dan mengalami perkaratan.
  • Menyimpan makanan dalam lemari es atau kulkas karena suhu dingin menghambat perkembangan jamur dan bakteri.
  • Memanaskan makanan untuk membunuh jamur dan bakteri pada suhu tinggi.
  • Mengeringkan makanan karena jamur dan bakteri mudah tumbuh dalam tempat yang lembap.

Dari awal kita sudah membahas tentang perubahan pada benda, mulai dari jenis, penyebab, sampai cara mencegahnya. Tapi, tahukah kenapa sebenarnya siswa perlu mempelajari hal tersebut?

Pemilihan Benda dan Fungsinya

Pentingnya mengetahui perubahan pada benda membuat siswa bisa menentukan bahan apa yang harus digunakan untuk membuat suatu bahan berdasarkan kelebihannya. Contohnya saat ingin membuat payung, mereka harus memilih bahan yang tidak mudah berkarat dan ringan.

sifat benda
Sifat-sifat bahan untuk pembuatan suatu benda. (Arsip Zenius)

Untuk memperdalam pemahaman siswa akan materi perubahan pada benda, Bapak dan Ibu Guru bisa menghadirkan eksperimen sederhana dalam kelas. Simak contoh kegiatannya di bawah ini ya.

Baca Juga: Pengertian dan Jenis Sedimentasi

Kegiatan Eksperimen

Dari beberapa jenis perubahan pada benda, Bapak dan Ibu Guru bisa memilih salah satunya untuk dijadikan eksperimen, misalnya perkaratan.

Bentuk eksperimen perkaratan bisa dilakukan di mana siswa merancang dan melakukan percobaan untuk menyelidiki kondisi yang mendorong serta menghambat pembentukan karat. Mereka akan mempertimbangkan dan mengontrol variabel penyebab logam berkarat, merekam dan menginterpretasikan hasil, serta mengevaluasi metode yang dilakukan.

Langkah Eksperimen Menghentikan Perkaratan

  1. Siswa keliling sekolah untuk menemukan beberapa benda logam yang berkarat.
  2. Melakukan percobaan untuk mengetahui cara terbaik mencegah logam agar tidak berkarat.
  3. Melakukan tes dengan menempatkan logam di air, menggosokkannya pada minyak, menempatkan logam dalam asam, air asin, mengecat logam, dan menempatkannya dalam kantong tertutup.
  4. Membuat hipotesis, menganalisa hasil eksperimen, menyusun kesimpulan, lalu mengevaluasi hasilnya.
  5. Menggunakan hasil eksperimen untuk membuat beberapa rekomendasi tentang bagaimana cara mencegah perkaratan.

Melalui eksperimen sederhana, siswa akan memahami perubahan pada benda secara mendalam karena mereka menemukan sendiri proses perubahan, penyebab, dan cara mencegahnya. 

Selain itu, kegiatan ini juga melatih keterampilan siswa kita dalam merancang percobaan, mengendalikan variabel, membuat hipotesis, melakukan pengamatan, mencatat dan menganalisis hasil, membuat kesimpulan, serta mengevaluasi suatu metode.

Nah, apakah Bapak dan Ibu Guru punya saran kegiatan atau eksperimen lainnya yang bisa dilakukan di kelas? Coba tuliskan di kolom komentar ya!

Tidak hanya dengan eksperimen, kita juga bisa menciptakan pengalaman belajar mengajar yang baru ke siswa dengan memanfaatkan video materi dan latihan soal yang ada di Zenius. Lewat kelas virtual Zenius untuk Guru (ZenRu), materi dan soal bisa dibagikan secara lebih mudah ke siswa.

Zenius untuk Guru

Referensi

Weathering – National Geographic (2018)

How Does Rust Form? – Sciencing (2017)

4 Types and Examples of Chemical Weathering – ThoughtCo. (2019)

Chapter 1, The Decomposition Process – Earth-Kind Landscaping (2009)

Baca Juga Artikel Lainnya

Model Discovery Learning Ajak Siswa Menemukan Sendiri Pengetahuannya

Pembelajaran Kontekstual, Keterkaitan Materi dengan Kehidupan Nyata

Mengenal Ragam Strategi Pembelajaran di Masa PTM

Bagikan Artikel Ini!