perbudakan modern

Mengenal Perbudakan Modern dan Dampaknya

Baru-baru ini, netizen Indonesia lagi ramai membahas tentang kerangkeng manusia. Gue pun sering melihatnya di media sosial, apalagi Twitter. 

Awalnya, berita ini jadi perbincangan setelah terungkap bahwa ada orang-orang yang dikunci di dalam kerangkeng manusia yang berada di rumah Bupati nonaktif Langkat.

Seperti yang dilansir dari Kompas, bupati yang belum lama ini terjerat kasus dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga melakukan kejahatan yang cukup serius nih, yaitu perbudakan modern.

Kok bisa, ya?

Nah, munculnya dugaan ini datang dari Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat (Migrant Care) yang bilang kalau mereka menerima laporan kalau kerangkeng tersebut diduga dijadikan sebuah penjara untuk para pekerja sawit di ladang milik sang bupati.

Setidaknya ada dua sel yang berisikan kurang lebih 40 pekerja di sana. Wah, banyak banget ya …

Karena berita ini, perbudakan modern mulai jadi perbincangan juga, nih. Elo sendiri, tahu nggak perbudakan modern atau yang biasa dikenal modern slavery ini sebenarnya apa, sih? Memangnya perbudakan semacam ini masih ada, ya, di sekitar kita?

Supaya nggak penasaran, baca artikel ini sampai habis, ya!

Baca Juga: Quarter Life Crisis, Keresahan Tentang Masa Depan

Apa Itu Perbudakan Modern?

Perbudakan modern itu sebenarnya sama dengan perbudakan yang sudah ada di dunia sejak berabad-abad lalu. Perbedaannya, perbudakan ini terjadi di masa modern seperti sekarang ini.

Seperti yang dilansir dari Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, Ketua Komnas HAM RI, mengatakan kalau ada tiga faktor penyebab perbudakan modern, yaitu faktor keterpaksaan, sulitnya akses/posisi kerja untuk dijangkau, dan negara yang masih belum memperhatikan hak-hak buruh dan HAM.

Bahkan, menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), saat ini ada lebih dari 40 juta orang di seluruh dunia yang menjadi korban dari perbudakan modern.

Seperti yang kita tahu, contoh perbudakan biasanya meliputi kerja paksa dengan upah super minim atau bahkan nggak dikasih upah sama sekali, perdagangan manusia di mana manusia dijual beli seperti barang, sampai ke perdagangan anak.

Nggak cuma itu saja, mempekerjakan seseorang karena adanya jeratan hutang, perbudakan secara turun menurun dari orang tua ke anak, dan perkawinan anak juga termasuk ke dalam perbudakan modern.

Mengenal Perbudakan Modern dan Dampaknya 33
Pengertian perbudakan modern. (Arsip Zenius)

Keadaan kayak gini bikin kemerdekaan orang yang dijadikan budak jadi terampas ke tangan orang yang memiliki kuasa atas dirinya. Mereka jadi nggak bisa tuh ngerasain kebebasan lagi, karena semua yang mereka lakukan diatur sama orang lain.

Baca Juga: Menangis Malam Hari Bisa Menurunkan Berat Badan, Masa Iya?

Sejarah Perbudakan di Dunia

Seperti yang kita tahu, perbudakan memang ada sejak ratusan dan bahkan ribuan tahun yang lalu. Kalau kita tarik garis ke belakang, ternyata memang masalah perbudakan ini sudah ada sejak 3.500 tahun sebelum masehi di Mesopotamia.

Melansir dari IDN Times, perbudakan di Mesopotamia ini ditulis dalam Code of Hammurabi (1755–1750 sebelum masehi) yang jadi salah satu tulisan tertua di dunia. Dalam tulisan dengan bentuk prasasti ini, diceritakan budak pada masa itu dijual di pasar dan tenaganya digunakan buat kerja paksa.

Kemudian, perbudakan berlanjut sampai ke masa kegelapan dan abad pertengahan di Eropa. Mereka percaya kalau membebaskan budak merupakan suatu kesalahan besar. Rentang waktu perbudakan ini kurang lebih dari tahun 300 hingga 1000 Masehi.

Di Amerika Serikat juga ada sejarah perbudakan yang terjadi sejak abad ke-17 sampai abad ke-19. Perbudakan di Amerika bisa jadi salah satu perbudakan yang paling terkenal, yaitu perbudakan terhadap orang kulit hitam atau kalangan Afrika-Amerika.

Indonesia juga memiliki sejarah perbudakan yang banyak terjadi di masa penjajahan. Contohnya kayak sistem kerja paksa (romusha) dan kerja rodi. Pada masa itu, keluarga yang punya budak dianggap lebih tinggi derajatnya dibandingkan mereka yang nggak punya budak.

Nggak cuma di masa penjajahan saja, perbudakan modern di Indonesia masih terus ada sampai hari ini, contohnya seperti kerangkeng manusia yang tadi sudah sempat kita bahas di awal.

“Perbudakan ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu dan mestinya saat ini sudah tidak ada lagi. Namun, seperti kita ketahui bersama bahwa praktik perbudakan yang tradisional masih ada. Sementara itu, kita juga menghadapi suatu fenomena yang luar biasa, yaitu perbudakan modern sebagai kejahatan lintas batas dan sangat memprihatinkan,”

Sandrayati Moniaga, Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM RI.

Perbudakan modern di Indonesia juga masih sering terjadi tanpa disadari, padahal sangat dekat dengan aktivitas yang kita lakukan sehari-hari, seperti kawin paksa, eksploitasi terhadap anak, hingga kasus bully.

Perkawinan anak juga menjadi salah satu contoh perbudakan modern zaman sekarang. Bahkan, Indonesia sampai menempati peringkat ke-2 ASEAN dan ke-8 di dunia dalam kasus perkawinan anak.

Baca Juga: Genre Musik Emo, Apa Pengaruhnya dari Masa ke Masa?

Dampak Perbudakan Modern Secara Psikologis

Perbudakan modern seringkali meninggalkan luka bagi si korban, baik itu secara fisik maupun psikis. Kembali ke kasus kerangkeng manusia yang kita bahas tadi, video dari Tribunnews memperlihatkan gimana orang-orang di dalam kerangkeng tersebut keliatan kayak orang yang lagi ketakutan dengan lebam di wajah.

Ini merupakan salah satu dampak nyata yang terlihat dari fisik mereka, tapi bagaimana dengan dampak psikologisnya?

Melansir dari Psychology Today, ada beberapa dampak psikologis yang mungkin terjadi terhadap korban dari perbudakan modern, yaitu perasaan takut akan ancaman yang akan terjadi kepada dirinya.

Selain itu, korban juga bisa jadi senang banget ketika pelaku perbudakan memberikan sedikit kebaikan sama dia. Seakan-akan kejahatan yang dilakukannya terhapus sama satu kebaikan tersebut.

Hal ini bisa membuat korban jadi semakin terjerat dan nggak bisa keluar dari lingkaran perbudakan yang lagi dialaminya. Akhirnya, perasaan terisolasi nggak bisa dibendung lagi sampai korban jadi pasrah dan berpikir kalau dia nggak akan pernah bisa keluar dari situasi tersebut.

Mengenal Perbudakan Modern dan Dampaknya 36
Dampak dari perbudakan modern. (Arsip Zenius)

Alih-alih mencari cara untuk menyelamatkan diri, mereka cenderung bakal coba buat menyenangkan si pelaku perbudakan dan mulai khawatir sama hal-hal yang mungkin bisa membuat si pelaku merasa terganggu.

Perbudakan modern memang kejam ya, Sobat Zenius. Apalagi dampak psikologisnya yang nggak main-main buat para korban.

Maka dari itu, yuk sama-sama kita bangun lingkungan yang lebih baik dan saling menghormati satu sama lain. Saling membantu akan lebih baik dibandingkan memperbudak orang lain demi kesenangan diri sendiri.

Referensi

Kerangkeng Manusia Bupati Nonaktif Langkat dan Mengenal Apa Itu Perbudakan Modern – Kompas (2022)

ILO: 40 Juta Orang Jadi Korban Perbudakan Modern – Republika Online

Menyoal Perbudakan Modern – Komnas HAM (2021)

What is modern slavery? – Anti-Slavery International

Apa itu perbudakan modern? – ANTARA News (2014)

Seperti Apa Sejarah Perbudakan di Indonesia dan Dunia? Simak Faktanya! – IDN Times

Peringkat ke-2 di ASEAN, Begini Situasi Perkawinan Anak di Indonesia – Kompas (2021)

Psychological Slavery – Psychology Today (2014)

Bagikan Artikel Ini!