mekanisme evolusi biologi zenius education

Apa Itu Mekanisme Evolusi dan Penyebab Terjadinya – Materi Biologi Kelas 12

Kenapa ya kok makhluk hidup bisa berevolusi? Apa sih penyebabnya? Simak selengkapnya tentang mekanisme evolusi, yuk!

Halo, Sobat Zenius! Pernah nggak elo mendengar teori bahwa manusia berevolusi dari kera? Yap, yang jawab teori Darwin gue kasih nilai 100. Namun, sebenarnya teori tersebut benar nggak, sih?

benarkah manusia berevolusi dari kera zenius education
Benarkah manusia berevolusi dari kera? (Arsip Zenius)

Meskipun manusia dan beberapa spesies kera seperti simpanse, gorila, dan orang utan memiliki perbedaan, nyatanya keduanya berasal dari family yang sama lho, yaitu hominidae. Nah, teori yang menyatakan kalau manusia berevolusi dari kera ternyata keliru, guys. Kenapa? Elo bisa cek jawabannya di artikel gue sebelumnya, Perbedaan Manusia Purba dan Manusia Modern.

Intinya, proses evolusi itu nggak linear seperti yang digambarkan oleh The March of Progress. Selain itu, proses evolusi juga bukan goal oriented dan bukan cuma ngomongin progress, tetapi ngomongin tentang perubahan.

Apa Itu Mekanisme Evolusi?

Pengertian mekanisme evolusi secara sederhana yaitu descent with modification. Waduh, maksudnya apaan tuh? Istilah tersebut artinya penurunan dari generasi ke generasi selanjutnya dengan sedikit perubahan. Misalnya, penurunan fisik dari orang tua ke anaknya. Wajah antara orang tua dan anaknya nggak sama persis, kan? Begitu pun ketika si anak melahirkan generasi berikutnya, pasti wajahnya nggak akan sama persis.

Kenapa bisa seperti itu? Sekarang akan kita bahas nih, yang menyebabkan terjadinya evolusi adalah adanya variasi yang nggak setara, seleksi yang menyaring variasi tersebut, dan pewarisan sifat hasil seleksinya.

Variasi yang Nggak Setara

Komponen variasi terdiri dari dua aspek, yaitu novelty dan kombinasi. Novelty artinya muncul gen atau sifat yang baru. Aspek kedua yaitu kombinasi dari gen baru tersebut, sehingga bisa mengodekan suatu informasi baru atau fungsi baru. Dengan begitu, ada ekspresi yang berbeda antara gen baru dan gen sebelumnya.

Misalnya ada perkawinan silang antara A dan B, maka akan melahirkan keturunan C. Nah, ada sifat-sifat baru yang muncul pada si C dan nggak ada di orang tuanya (novelty). Selain itu, ada juga nih sifat kombinasi dari orang tuanya yang muncul pada si C (kombinasi).

Seleksi

Komponen selanjutnya adalah seleksi. Pada komponen ini, ada dua aspek dalam proses evolusi, yaitu genetic drift dan natural selection. Apa itu genetic drift? Artinya adalah proses seleksi terjadi secara acak dan tanpa arah yang terjadi, misalnya karena mutasi dan bencana alam.

Selanjutnya ada aspek natural selection yaitu proses seleksi suatu karakter tertentu secara nggak acak dan terarah. Misalnya karena tekanan lingkungan, kompetisi, dan pemilihan pasangan.

Pewarisan Sifat

Pewarisan sifat atau hereditas hasil seleksi saat ini akan memengaruhi variasi generasi di masa depan. Misalnya ada evolusi hasil seleksi karena tekanan lingkungan. Hewan-hewan yang nggak terbiasa dingin kemudian migrasi ke tempat yang dingin, maka akan ada seleksi di sana. 

Hewan yang nggak kuat dengan lingkungan di sana akan mati, dan menyisakan hewan-hewan yang lebih baik adaptasinya terhadap lingkungan tersebut. Sehingga, generasi-generasi yang di masa datang juga akan lebih tahan terhadap dingin. Gitu maksudnya, paham ya sampai sini?

Nah, menariknya, mekanisme evolusi ini nggak hanya terjadi pada makhluk hidup, guys. Melainkan juga terjadi pada semua objek yang memiliki variasi. Misalnya mie instan dengan varian pedas level 1-5. Penasaran gimana evolusi pada mie instan? Yuk, langsung aja nonton video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini!

Pelajari materi Biologi di video materi belajar Zenius

Baca juga: Perjalanan Menjawab Misteri Pewarisan Sifat

Koevolusi

Selain membahas tentang variasi, seleksi, dan hereditas, gue juga akan mengajak elo untuk mempelajari koevolusi (coevolution). Secara bahasa, coevolution itu terdiri dari dua kata, yaitu co dan evolution, yang secara berurutan artinya bersama atau berpaut dan evolusi. Sehingga, bisa kita artikan sebagai berikut.

Koevolusi merupakan suatu proses di mana variasi dan seleksi pada suatu spesies memengaruhi variasi dan seleksi spesies lain.

Simpelnya, evolusi di satu spesies bisa berpengaruh pada evolusi di spesies lain. Contohnya pada kasus mimikri kupu-kupu viceroy (Limenitis archippus).

koevolusi pada kasus mimikri kupu kupu viceroy zenius
Koevolusi pada mimikri kupu-kupu viceroy. (Arsip Zenius)

Kupu-kupu monarch (Danaus plexippus) menyimpan racun, sehingga akan dihindari oleh predator. Nah, kupu-kupu viceroy dan monarch menempati area yang sama. Sehingga, predator tahu nih mana yang bisa mereka makan, artinya mereka nggak akan makan monarch lagi, karena tahu dia beracun.

Sehingga, predator akan mencari kupu-kupu yang secara tampilan beda dengan si monarch. Dicarilah kupu-kupu viceroy yang tampilannya paling beda dengan monarch. Lama-kelamaan, kupu-kupu viceroy yang tampilannya paling beda dengan monarch akan habis dong? Setelah beberapa generasi kemudian, kupu-kupu viceroy jauh lebih mirip dengan kupu-kupu monarch.

Baca juga: Mengenal Skala Waktu Geologi – Materi Biologi Kelas 12

Mikroevolusi dan Makroevolusi

Berdasarkan skalanya, kita bisa bagi evolusi menjadi dua, yaitu mikroevolusi dan makroevolusi. Mikroevolusi dapat terjadi jika ada perubahan frekuensi alel pada suatu populasi. Sedangkan, makroevolusi terjadi jika ada akumulasi dari mikroevolusi seiring berjalannya waktu, sehingga menyebabkan pembentukan spesies baru.

Contoh mikroevolusi bisa elo lihat pada ilustrasi di bawah ini.

contoh kasus mikroevolusi zenius education
Contoh mikroevolusi yaitu adanya perubahan frekuensi pada alel suatu populasi. (Arsip Zenius)

Penjelasan lengkapnya bisa elo tonton pada video belajar Zenius di sini. Intinya, pada tingkat mikro, evolusi terjadi dengan adanya perubahan frekuensi pada alel.

Baca juga: Prinsip Kerja Elektroforesis DNA – Materi Biologi Kelas 12

Contoh Soal dan Pembahasan Mekanisme Evolusi

Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi di atas, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Cekidot!

Contoh Soal 1

Berilah contoh bahwa mutasi gen merupakan mekanisme evolusi!

Jawab: Mutasi gen merupakan mekanisme evolusi, karena bisa memunculkan gen atau alel yang baru (fenotip baru). Contohnya pada sickle cell atau sel darah merah yang abnormal. Ada perubahan DNA pada sel darah merah, sehingga bisa menyebabkan sickle cell. Ilustrasinya bisa elo lihat di bawah ini.

mutasi gen termasuk mekanisme evolusi zenius education

Sickle cell bisa menyebabkan anemia, penumpukan dan penyumbatan di pembuluh darah. Sehingga, bisa mengakibatkan keturunan resesifnya mengalami gejala atau gangguan kesehatan tersebut. Jadi, kalau ada sedikit saja perubahan pada DNA, maka bisa berakibat fatal. Eitss … tapi mutasi genetik nggak selamanya negatif kok. Bahkan keturunan orang dengan sickle cell juga bisa resisten malaria, lho. Elo bisa cek penjelasannya di sini!

Contoh Soal 2

Apa yang dimaksud dengan mutasi genetik?

A. Campuran dari variasi gen yang ada pada DNA.

B. Munculnya suatu gen atau alel yang baru.

C. Terjadinya perubahan ekspresi genetik.

D. Perubahan basa nukleotida pada DNA.

Jawab: D. Perubahan basa nukleotida pada DNA.

Pembahasan: Mutasi genetik merupakan perubahan urutan basa nukleotida yang menyusun suatu materi genetik, umumnya DNA, tapi nggak menutup kemungkinan terjadi juga pada RNA.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang mekanisme evolusi? Elo juga bisa belajar materi biologi lainnya di website dan aplikasi Zenius.

Baca juga: Mengenal Biogeografi dan Contohnya – Materi Biologi Kelas 12

Bagikan Artikel Ini!