majas hiperbola

Majas Hiperbola – Pengertian, Ciri, dan Contoh dalam Kalimat

“Air mataku mengalir deras sederas hujan tatkala aku membaca soal-soal UTBK yang tidak ku pahami.”

Kira-kira apa yang terlintas di pikiran elo saat membaca kalimat tersebut? Puitis? Lebay? Atau justru elo ngerasa relate dengan kalimat tersebut? Waduh, semoga elo nggak relate dengan kalimat tersebut, ya, hahaha.

Well, bentuk-bentuk kalimat dengan penyampaian yang terasa cukup puitis ini merupakan contoh majas hiperbola, lho. Apa itu majas? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain.

Tapi kenapa harus puitis dan sedikit lebay, ya, padahal, kan, penyampaiannya bisa biasa aja? Ternyata penyampaian tersebut sesuai dengan fungsi majas sendiri, yaitu untuk mempengaruhi dan meyakinkan pembaca.

Coba, deh, elo bandingkan kalimat sebelumnya dengan kalimat berikut.

“Gue sedih karena nggak bisa jawab soal UTBK.”

Tentunya kalimat pertama terasa lebih menyedihkan dibandingkan kalimat kedua, bukan? Hal dramatis dan puitis inilah yang dapat mempengaruhi hati pembaca. Menarik, ya!

Majas sendiri jenisnya ada macam-macam. Tapi, saat ini gue bakal membahas salah satu jenis majas yang contohnya seperti di atas yaitu majas hiperbola. Apa yang dimaksud dengan majas hiperbola dan seperti apa contoh kalimat majas hiperbola? Simak penjelasan berikut ini, ya!

📌 Artikel ini merupakan bagian dari ragam majas dalam Bahasa Indonesia. Untuk mempelajari jenis majas yang lain, baca artikel berikut: Apa itu Majas? Jenis, Fungsi, dan Contohnya.

Pengertian Majas Hiperbola

Majas Hiperbola
Ilustrasi Penggunaan Majas Hiperbola (Arsip Zenius)

Kalau elo bertemu dengan soal, “Apa yang dimaksud dengan majas hiperbola dan berikan contohnya” kira-kira elo bakal jawab apa, nih Sobat Zenius? Hm.. apakah elo bakal menjawab hiperbola itu artinya hiper atau fanatik dengan bola? Waduh, bukan itu jawabannya, guys. Biar elo nggak gagal paham, kita sama-sama pahami, yuk, apa itu majas hiperbola.

Majas hiperbola adalah salah satu jenis majas perbandingan yang mengandung pernyataan dengan cara melebih-lebihkan sesuatu dari apa yang sebenarnya. Dikutip dari jurnal Makara Human Behavior Studies in Asia (2002), majas ini juga dapat diartikan sebagai sebuah ungkapan atau kiasan yang dilebih-lebihkan untuk menghadirkan efek dramatis.

Salah satu contoh majas hiperbola bisa elo lihat dalam ungkapan “secepat kilat dia berlari hingga garis finish.”

Saat membaca ungkapan tersebut, apakah elo benar-benar membayangkan sosok dia yang berlari dengan kecepatan cahaya? Jelas nggak, dong, kecuali orang itu Flash si superhero Marvel.

Tapi, elo pasti bisa menangkap maksud ungkapannya yang mengartikan sosok dia yang berlari cepat, bukan? Nah, hal inilah yang disebut dengan majas hiperbola. Majas ini juga bisa elo artikan sebagai sebuah majas perluasan makna yang bertujuan untuk meningkatkan maknanya.

Ciri-ciri Majas Hiperbola

Ciri-ciri Majas Hiperbola 
Ciri-Ciri Majas Hiperbola (Arsip Zenius)

Seperti yang sebelumnya udah gue sampaikan, majas terdiri dari banyak jenis, mulai dari majas persamaan makna, berlainan makna, sampai makna perandaian. Kemudian, majas-majas itu pun terbagi lagi ke dalam beberapa jenis.

Duh, saking banyaknya kadang kita jadi kelimpungan sendiri nggak, sih, membedakannya? Nah, supaya elo lebih paham dan nggak kebalik-balik antara satu majas dengan majas lainnya, elo perlu tahu dulu ciri-ciri majasnya seperti apa.

Berikut adalah 3 ciri-ciri majas hiperbola yang perlu elo tahu:

  1. Menggunakan bahasa yang berlebihan dan terkadang tidak masuk akal, contohnya seperti frasa banting tulang untuk ungkapan kerja keras.
  2. Bahasa yang digunakan bersifat dramatis, contohnya seperti “Harga minyak goreng yang melambung naik mencekik warga.” Dalam ungkapan tersebut terlihat kata mencekik yang digunakan untuk mendramatisir kesulitan warga akibat harga minyak goreng naik.
  3. Gaya bahasa memberikan efek tertentu, misalnya penggunaan kata bercucuran keringat dan darah untuk memberikan efek lelah dan pengorbanan besar dalam ungkapan.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata-kata majas hiperbola memiliki ciri menggunakan perandaian benda yang melakukan sesuatu secara dramatis atau berlebihan.

Fungsi Majas Hiperbola

Tahukah elo, ternyata majas ini memiliki fungsinya sendiri, lho. Salah satu fungsi majas hiperbola adalah untuk mempengaruhi dan meyakinkan pembaca.

Coba saja elo bayangkan kalau elo membaca puisi dengan kalimat-kalimat datar seperti tulisan ilmiah, perasaan sedih dan terharu kayaknya bakal susah buat tersampaikan, ya. Alhasil mungkin elo bakal susah relate dengan hal yang dirasakan dan disampaikan penulis.

Nggak cuma puisi, majas satu ini sendiri sebenernya bisa elo temukan di mana saja, mulai dari koran, novel, komik, dialog film, sampai iklan. Nah, sekarang gue mau ngasih contoh yang lebih mengerucut, nih, yaitu contoh majas hiperbola dalam puisi dan iklan.

Contoh Majas Hiperbola

Gimana? Elo sudah terbayang belum seperti apa majas satu ini? Masih belum? Tenang, Sobat Zenius. Sekarang gue mau ngasih contoh majas hiperbola, nih, buat elo.

1. Contoh Kalimat Puisi yang Menggunakan Majas Hiperbola

Puisi “Aku” – Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Bait “Biar peluru menembus kulitku” merupakan bentuk ungkapan hiperbola yang bermakna perjuangan. Kemudian, kata “Meradang” juga merupakan bentuk hiperbolis dari kata bermakna semangat atau gigih. Selain itu, ungkapan “hidup seribu tahun lagi” juga merupakan majas yang bermakna hidup panjang.

2. Contoh Kalimat Iklan yang Menggunakan Majas Hiperbola

Hal sama juga berlaku dalam iklan, nih. Iklan sebagai media penawaran tentunya harus bisa menarik atau mempengaruhi pembacanya untuk membeli produk pengiklan. Oleh karena itu, berbagai majas pun kerap digunakan, salah satunya majas satu ini. Berikut adalah contohnya.

Contoh Kalimat Iklan Menggunakan Majas Hiperbola
Contoh Kalimat Iklan Bermajas Hiperbola (Arsip Zenius)

Kalau elo lihat ketiga tagline iklan di atas, sudah terlihat bukan bentuk hiperbolanya? Majas hiperbola dalam contoh kalimat iklan tersebut digunakan untuk menyampaikan keunggulan dari produk mereka. Dengan begitu, elo sebagai konsumen pun jadi tertarik buat coba, deh!

Tahukah elo, ternyata majas ini punya lawan majasnya, lho. Lawan majas merupakan bentuk majas yang saling berlawanan. Nah, lawan majas hiperbola adalah majas litotes, yaitu majas yang mengandung ungkapan dengan makna berlawanan dan bertujuan untuk merendahkan diri. Contoh majas litotes seperti “Ambilah uang saya yang tak seberapa ini.”

Apakah elo pernah melihat bentuk lain dari majas ini? Coba berikan 2 contoh majas hiperbola lainnya, ya, di kolom komentar!

Contoh Soal Majas Hiperbola

Sekarang gue mau coba uji pemahaman elo tentang penjelasan sebelumnya, nih. Coba simak contoh soal berikut ini, ya!

  1. Bacalah kalimat berikut ini.

Ibu sudah menghubungi Andi ribuan kali, namun tetap tidak ada kabar. Hari semakin malam dan Ibu semakin gelisah. Doa terus dipanjatkan kepada Sang Ilahi untuk buah hatinya. Berbagai pikiran buruk berkecamuk di otaknya. “Apa yang terjadi dengan Andi, ya Tuhan?” ujar sang Ibu seraya menyeka air matanya.

Majas hiperbola dalam paragraf tersebut ditunjukkan dengan…

A. Penggunaan kata semakin malam yang bermakna sudah malam.
B. Penggunaan kata menyeka air matanya yang bermakna menangis.
C. Penggunaan kata ribuan kali yang bermakna berkali-kali.
D. Penggunaan kata ribuan kali yang bermakna hanya sekali.
E. Penggunaan kata Sang Ilahi yang bermakna Tuhan.

Pembahasan:

Kata semakin malam dalam teks bukan merupakan majas hiperbola karena tidak ada perandaian yang digunakan. Begitu pun dengan kata menyeka air matanya yang juga tidak mengandung perandaian apa pun. Kemudian, kata Sang Ilahi dalam teks merupakan bentuk pemilihan kata yang bukan perandaian namun menimbulkan efek dramatisir.

Oleh karena itu, kata yang merupakan majas hiperbola adalah ribuan kali yang bermakna berkali-kali.

Jawaban: C

Kira-kira segini dulu, ya, pembahasan dari gue. Kalau elo pengen mengasah pemahaman dan kemahiran elo tentang majas satu ini, coba buatlah kalimat yang menggunakan majas hiperbola sesuai dengan penjelasan gue di atas, ya!

Pengen tahu lebih banyak tentang majas-majas lainnya? Tenang! Zenius sudah nyiapin video pembelajaran terkait majas yang bisa elo akses dengan meng-klik banner di bawah ini. Cobain, yuk!

klik di sini untuk belajar majas hiperbola dan materi bahasa indonesia lainnya lewat video pembahasan zenius

Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!

Majas Hiperbola - Pengertian, Ciri, dan Contoh dalam Kalimat 9

Referensi:

  • Video Pembelajaran Majas dalam Puisi – Zenius
  • Prolog Materi Majas Hiperbola – Zenius
  • Prolog Materi Majas Litotes – Zenius
  • Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia – Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN (2020)
  • Majas dan Pembentukannya – Makara Human Behavior Studies in Asia (2002)
  • Majas Hiperbola dalam Tuturan Vicky Prasetyo pada Kanal YouTube Trans7 Official – Jurnal Pendidikan Tambusai (2022)
Bagikan Artikel Ini!