Konflik Libya Sejarah Dunia Kelas 12

Konflik Libya – Sejarah, Penyebab, dan Penyelesaiannya

Elo lagi belajar sejarah kontemporer dunia dan mau tau lebih soal sejarah, penyebab, dan penyelesaian konflik Libya? Gas simak artikel ini, kuy!

Hai, Sobat Zenius! Elo tau nggak sih, ada salah satu pemimpin negara yang punya pengawal pribadi perempuan semua? Yap, sosok itu adalah Muammar Khadafi, seorang pemimpin yang pernah memegang kekuasaan di Libya selama 42 tahun.

Wow, nggak salah tuh? Lama banget! 

Khadafi atau dalam beberapa literatur disebut dengan nama Gaddafi, merupakan sosok yang bisa dibilang tokoh utama dalam bahasan kita kali ini. Dan iya, beliau pernah memimpin Libya selama 42 tahun karena kepemimpinannya yang otoriter.

Elo yang udah belajar materi sejarah kontemporer dunia di kelas 12 mungkin nggak terlalu asing sama nama ini, ya. Kali ini gue bakal kupas tuntas sejarah yang melibatkan Khadafi ini, yaitu konflik Libya.

Gue bakal mulai dari penyebab konflik Libya, lanjut ke gimana berjalannya konflik termasuk keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik ini, sampai gimana penyelesaian konflik Libya ini.

Tapi, sebelum mulai, gue mau ngasih rangkuman alur kejadian pentingnya dulu supaya cerita gue nanti bisa lebih gampang dimengerti. Disimak baik-baik, ya!

Tmeline Sejarah Konflik Libya Sejarah Dunia Kelas 12
Timeline Sejarah Konflik Libya (Dok. Zenius)

Sosok Muammar Khadafi dan Kepemimpinannya di Libya

Kita mulai dari mengenal siapa Khadafi dulu, ya. Seperti yang elo tahu, Khadafi merupakan pemimpin Libya dari tahun 1961 sampai 2011. Kisah awal beliau menjadi pemimpin Libya pun bukan kisah biasa, guys!

Jadi, Khadafi ini menjadi pemimpin setelah berhasil mengkudeta Raja Idris I, pemimpin Libya sebelumnya yang otoriter. Kisah pengkudetaan ini terkenal karena kudeta yang dilakukan pada 1 September 1961 ini cuma memakan waktu 2 jam, lho!

Bener-bener cuma dalam 2 jam, pemerintahan pada saat itu mengiyakan keinginan rakyat untuk menggulingkan Raja Idris I. Yang menarik juga, kudeta ini terkenal karena prosesnya yang sama sekali nggak memakan korban jiwa dan nggak memakai kekerasan sedikit pun.

Nah, long story short, jadilah Khadafi sebagai pemimpin Libya yang baru. Khadafi dielu-elukan banget pada saat itu karena membawa misi demokratis. Janjinya sih, nggak akan otoriter kayak pemimpin sebelumnya.

Dalam memimpin Libya, Khadafi banyak menerapkan keputusan-keputusan yang bisa dibilang life changing bagi masyarakat Libya, bahkan internasional. 

Khadafi memerintah dengan sistem Islamic Socialism yang dinamakan Third Universal Theory. Sistem ini menggabungkan Islam ortodoks, sosialisme revolusioner, dan nasionalisme Arab. Third Universal Theory ini kemudian dibukukan menjadi karyanya yang terkenal dengan judul Green Book (1975).

Khadafi juga mengganti nama Libya menjadi Socialist People’s Libyan Arab Jamahiriyah. Wah, panjang juga ya, guys?

Selanjutnya, Libya ini kan merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam minyak dan gas, ya. Nah, Khadafi paham betul nih gimana cara memaksimalkan penghasilan negara dari SDA itu. Libya dengan migasnya di tangan Khadafi jadi crazy rich country! Pendapatannya disebut mencapai 1,38 miliar USD, lho guys!

Sudah pasti banyak negara asing yang ngiler, dong, ngeliat minyak gas yang tumpah ruah di Libya. Tapi, Khadafi bisa tegas dan galak sama negara-negara asing sehingga nggak ada yang berani macem-macem. 

Kalau emang mau minyak dan gas dari Libya, negara-negara asing tersebut harus nurut sama kebijakan ekonomi yang ditentukan. Ini nih, salah satu hal yang bikin Khadafi famous di kancah internasional!

Kebijakan Khadafi dalam mengelola minyak Libya
Kebijakan Minyak Khadafi (Dok. Zenius)

Karena Libya udah jadi crazy rich, Khadafi banyak melakukan pembangunan infrastruktur. Mulai dari rumah sakit, sekolah, sampai biaya pendidikan. Yang gokilnya lagi, Khadafi bikin saluran air super gede yang bisa mengaliri air dari utara Libya ke daerah-daerah gurun di Libya. Proyek ini dinamakan “Great Man-Made River”.

Baca Juga: Muammar Khadafi, Diktator Libya dengan Julukan Mad Dog of Middle Eastern

Kenapa Muammar Khadafi Digulingkan?

Kalau cerita gue sampai situ aja, ada kemungkinan gue didemo massa karena lah, perasaan keren ini kepemimpinannya, kenapa Muammar Khadafi digulingkan ya? Jadi, di bawah ini gue bakal jelasin apa aja tindakan Khadafi yang jadi latar belakang alias penyebab terjadinya konflik Libya. Lanjut baca, ya!

Dianggap Mendukung Terorisme

Seperti yang elo tahu, terorisme merupakan serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan untuk meneror sekelompok masyarakat. Gimana sih sampai Khadafi bisa dianggap mendukung terorisme?

Jadi, dengan uang Libya yang nggak ada habisnya itu, Khadafi menyokong gerakan-gerakan kelompok separatisme di berbagai negara. Ia mensponsori gerakan-gerakan tersebut bahkan sampai memberikan pelatihan bagi tentaranya. 

Tindakan Khadafi ini dikecam sama PBB dan mulai mencoreng nama Libya di mata internasional. Termasuk insiden Pan Am 103 Flight pada 21 Desember 1988. Pesawat Pan Am 103 mengalami ledakan dan kecurigaan jatuh pada Libya.

puing pesawat Pan Am flight 103 yang dibom Libya
Puing pesawat Pan Am Flight 103 (Sumber: fbi.gov)

Libya awalnya mengelak dan menolak kerja sama investigasi. Namun kemudian pada 2003, Libya mengaku bertanggungjawab dan memberikan kompensasi kepada korban.

Baca Juga: Sejarah dan Penyebab Terjadinya Konflik Syria

Hubungan dengan Rakyatnya Memburuk

Selain dengan negara-negara asing, hubungan yang dibangun Khadafi dengan rakyat di negaranya sendiri juga memburuk. Khadafi mulai nunjukin tanda-tanda penguasa yang otoriter.

Awalnya mulai dari hilangnya kebebasan pers. Media di Libya nggak boleh sembarangan nayangin berita, semua harus di bawah kontrol pemerintah. Masyarakatnya juga nggak boleh mengeluarkan pendapat yang nggak sejalan sama apa yang dibawa Khadafi.

Trus, mulai ada kesenjangan sosial nih, guys, dalam masyarakat Libya. Padahal kan salah satu poin utama dalam janji awal Khadafi adalah penghapusan kelas sosial. Tapi karena banyak terjadi korupsi dan nepotisme, harta negara banyak berputar dan dinikmati sama keluarga Khadafi aja. Sedangkan negerinya mulai jatuh miskin.

Khadafi juga malah fokus ngebiayain gerakan-gerakan yang didukungnya itu, instead of rakyatnya sendiri. Ya marah, dong rakyat Libya. Berasa diduain nggak, sih?

Latar Belakang Konflik Libya

Dari tadi kita udah ngomongin kepemimpinan Khadafi. Mungkin elo mulai bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana konflik Libya bisa terjadi?

Jadi gini,  awalnya rakyat Libya belum terlalu keras menyuarakan ketidaksukaan mereka terhadap kepemimpinan Khadafi. Secara, pemerintahan Khadafi nggak bisa menerima suara rakyat dengan baik.

Tapi kemudian, ada satu kejadian bersejarah di tanah Arab bernama Arab Spring, atau ada juga yang menyebutnya sebagai Jasmine Revolution (Revolusi Melati). Revolusi ini merupakan sebuah gelombang revolusi besar-besaran di Afrika Utara dan Timur Tengah yang terjadi pada tahun 2010.

Kejadian ini dinamain Revolusi Melati juga karena revolusi ini ibarat satu tangkai bunga melati yang satu persatu mulai bermekaran. Jadi kayak beruntun gitu, guys! Revolusi pertama yang terjadi adalah revolusi di Tunisia, pada 2010. Kemudian, lanjut ke Mesir, Aljazair, Bahrain, Yaman, nah sampai akhirnya Libya, nih.

Tepatnya tahun 2011, rakyat Libya mulai berani menyuarakan pendapat mereka soal kepemimpinan Khadafi yang dinilai mulai nggak bener. Mereka juga mau ikutan tren revolusi yang dilakukan sama negara-negara tetangganya dan menurunkan pemimpinnya, tapi ternyata hal ini malah bikin masalah baru.

Ternyata, kudeta kali ini nggak sama dengan kudeta yang pernah mereka lakukan terhadap Raja Idris I. Kalau dulu semua rakyat satu suara dan mendukung penurunan kepemimpinan itu, kali ini suara rakyat terbagi menjadi dua karena ternyata masih banyak yang mendukung keotoriteran Khadafi!

Kok bisa?

Karena, banyak yang belum bisa move on dari kehebatan Khadafi dalam memimpin waktu awal-awal masa kepemimpinannya. Banyak rakyatnya yang merasa kalau Khadafi sudah berbuat banyak untuk negeri ini.

Beberapa lainnya yang mendukung tentu saja karena loyalitas, juga karena mereka punya posisi yang menguntungkan dari sifat nepotisme Khadafi. Alhasil, terjadilah hal yang sebenarnya paling nggak diinginkan yaitu terpecahnya Libya menjadi kubu yang oposisi (yang melawan) Khadafi dan kubu loyalis (pendukung) Khadafi.

Kubu oposisi Khadafi bisa dibilang lebih powerful karena pelengseran Khadafi ini udah jadi isu internasional, yang artinya banyak pihak-pihak luar yang mendukung ini. Pihak-pihak itu antara lain ada Amerika Serikat, PBB, NATO, dan Prancis.

Nah, di sini mulai kelihatan bagaimana keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik ini. Pada saat ini posisi Khadafi udah diujung tanduk banget, nih. Khadafi punya pilihan untuk menyerah dan turun dari jabatan, tetapi Khadafi malah memilih sembunyi sehingga menjadikan konflik ini lebih panjang.

Inilah yang menjadi awal mula dari konflik 2011 di Libya, guys.

Baca Juga: Latar Belakang dan Dampak Perang Teluk 2

Konflik Libya 

Konflik Revolusi Libya ini berlangsung selama kurang lebih 9 bulan, yaitu dari Februari sampai Oktober 2011. Yang bikin konflik ini bisa lama adalah karena Khadafi nggak berkenan turun jabatan dan malah ngumpet terus.

Kayak yang tadi udah gue mention, negara-negara dunia dalam PBB udah membuat keputusan bulat soal lengsernya Khadafi dikarenakan rezimnya udah kehilangan legitimasi atau kepercayaan dari rakyat. 

Hal ini diputuskan dalam Konferensi London pada 29 Maret 2011 yang dihadiri 43 negara dunia yang tergabung dalam Liga Arab, Uni Afrika, NATO, dan PBB. 

Kelompok oposisi ini membuat serangan pertama dengan meluncurkan 40 bom di bandar udara di Tripoli, salah satu kota besar yang dikuasai pendukung Khadafi. Operasi ini bernama Operation Odyssey Down yang dipimpin oleh Prancis dan Inggris. 

Kemudian serangan kedua adalah bom di pusat pertahanan Khadafi, yaitu Bab Al-Aziziya. Keadaan Libya jadi makin buruk dan serangan-serangan lain pun nggak bisa dihindarkan.

Salah satu pertempuran yang paling sengit adalah yang terjadi di Brega. Brega ini merupakan pusat minyaknya Libya. Jadi nggak heran kalau kedua kubu mati-matian mau menguasai wilayah ini. 

Pemerintahan Libya Selama Konflik

Selama masa itu, wilayah Libya sudah terbagi-bagi menjadi daerah yang dikuasai loyalis dan oposisi. Elo bisa lihat pembagian wilayahnya di gambar di bawah!

Perpecahan wilayah perang saudara Konflik Libya Sejarah Dunia Kelas 12
Perpecahan Wilayah Konflik Libya (Dok. Zenius)

Sementara itu, kubu oposisi mendirikan sebuah Dewan Transisi Pemerintah Libya Sementara atau National Transitional Council (NTC). NTC Libya ini memiliki kabinet yang dipimpin oleh Mahmoud Jibril. 

Tugas NTC adalah menggantikan pemerintahan sementara pemerintah sebelumnya digulingkan serta untuk membangun komunikasi dengan pihak-pihak luar. Dan karena NTC ini dibentuk oleh oposisi, tentu saja NTC juga punya fokus untuk melakukan penangkapan Khadafi yang keberadaannya belum diketahui.

Penangkapan Khadafi

Kubu oposisi mulai berhasil menjatuhkan kota-kota kekuasaan kubu loyalis. Sampai puncaknya pada 21 Agustus, kubu oposisi berhasil merebut kekuasaan Tripoli sepenuhnya. Tripoli ini adalah basis pertahanan Khadafi, guys. 

Nah, pada saat ini, kota yang dikuasai sama kubu Khadafi ini udah tinggal empat, yaitu Sebha, Sirte, Jufra, sama Bani Walid. Tapi karena Tripoli, kota yang paling pentingnya udah berhasil dikuasai, jadi kubu oposisi mulai saat itu udah fokus ke pencarian Khadafi aja.

Pada saat ini, Mahkamah Kriminal Internasional udah ikut mengeluarkan perintah penangkapan Khadafi yang artinya, Khadafi udah bener-bener jadi buron internasional.

Nah terus ada kabar-kabar bahwa Khadafi sembunyi di Sirte, kota asalnya. Kubu oposisi pun cabut ke sana dan mengepung kota itu dari tanggal 2 Oktober 2011. Khadafi nggak juga menyerahkan diri nih, guys.

Perang di Sirte pun pecah dan perang ini terjadi selama dua minggu, sampai akhirnya Khadafi ditemukan dan ditembak hingga tewas pada 20 Oktober 2011. Akhirnya, setelah 42 tahun masa kepemimpinannya, Khadafi pun berhasil digulingkan.

Nah, selesai sudah cerita gue soal Konflik Libya. Sebenarnya, perang saudara di Libya masih berlanjut bertahun-tahun kemudian. Sampai pada 2020, PBB memediasi gencatan senjata antara keduanya. Semoga negaranya cepat pulih, ya!

Baca Juga: Penyebab Konflik Israel dan Palestina

Kalau elo capek habis baca cerita super panjang ini, elo boleh istirahat dulu. Tapi, abis ini gue mau elo cek soal yang akan gue kasih di bawah untuk menguji seberapa paham elo sama sejarah Konflik Libya! 

Kumpulan Latihan Soal tentang Konflik Libya

  1. Pada tanggal berapa Raja Idris I berhasil dikudeta oleh pasukan Khadafi?

a. 10 September 1969
b. 1 September 1969
c. 11 September 1969
d. 11 September 1961
e. 1 September 1961

Jawabannya adalah: b. Ayo, jangan sampai ketuker!

  1. Konferensi London pada 29 Maret 2011 yang membahas perihal pelengseran Khadafi dihadiri oleh 43 negara dunia yang tergabung dalam persatuan di bawah ini, kecuali… 

a. Liga Arab
b. Uni Afrika
c. ASEAN
d. NATO
e.  PBB

Jawabannya adalah: c. Kalau masih salah, cek-cek lagi catetan elo, ya!

  1. Negara pertama yang melakukan revolusi dalam gelombang revolusi Arab Spring adalah….

a. Tunisia
b. Mesir
c. Aljazair
d. Bahrain
e. Chad

Yak, waktu habis! Jawabannya adalah a. Tunisia. 

Segitu dulu dari gue, Sobat Zenius! Kalo elo mau belajar materi ini atau materi UTBK lainnya, elo juga bisa banget nonton video Zenius di sini. Terus, kalau latihan soal tadi dirasa masih kurang, elo bisa lanjut dengan klik banner yang ada di bawah ini. See you!

klik di sini untuk belajar materi Sejarah-UTBK tentang Konflik Libya

Referensi

Deutsche Welle. 2021, 16 Februari. 10 Tahun Kekacauan dan Perpecahan, Ada Secercah Harapan Baru Bagi Libya?. Diakses pada 11 April 2022.

Deutsche Welle. 2021, 27 Februari. Libya Hadapi Fase Kritis Setelah Berakhirnya Perang Saudara. Diakses pada 11 April 2022.

BBC News Indonesia. 2011, 26 Maret. Kisah Muammar Gaddafi. Diakses pada 11 April 2022.

Punky Muninggar Skripsi: Kajian Tentang Kepemimpinannya di Libya (1969-2011) 

Bagikan Artikel Ini!