Pernah dengar tentang senyawa turunan alkana? Hmm, pasti banyak deh yang masih asing dengan senyawa satu ini. Padahal, elo sering melihat contoh senyawa ini di dalam kehidupan sehari-hari, lho. Beberapa contoh kegunaan senyawa turunan alkana antara lain sebagai hand sanitizer, formalin, bahan baku sintesis serat, dan lainnya.
Nah, sekarang elo udah tau kan kegunaannya? Tapi, kalau cara penamaan senyawa turunan alkana sudah tahu belum? Well, kalau elo belum tahu tenang saja, karena gue akan jelaskan tata nama alkana menurut IUPAC dan trivial.
Apa itu IUPAC? IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry) merupakan sistem penamaan senyawa kimia dan penjelasan ilmu kimia secara umum. Sementara itu, trivial merupakan nama lazim atau nama perdagangan.
Ingin tahu lebih banyak? Yuk, simak sampai selesai!
Senyawa Turunan Alkana
Senyawa turunan alkana merupakan senyawa hidrokarbon dimana salah satu atom H digantikan oleh suatu gugus, seperti -OH, -X, -COOH, -COH, -CO-, dan lainnya. Nah, berikut ini adalah beberapa gugus fungsi pada senyawa karbon:
1. Tata Nama Alkohol/Alkanol
Alkohol atau alkanol memiliki gugus fungsi senyawa turunan alkana -OH. Jadi, setiap ada senyawa karbon dengan gugus fungsi -OH maka termasuk ke dalam alkohol. Nah, di dalam tata nama alkohol terdapat dua jenis yakni IUPAC dan trivial.
Tata nama IUPAC memiliki ciri khas akhiran “ol”.
Sebagai contoh:
CH3 – H (metana) → CH3 – OH (metanol)
CH3 – CH2 – H (etana) → CH3 – CH2 – OH (etanol)
Sedangkan, tata nama trivialnya disebut dengan alkil alkohol. Contohnya adalah sebagai berikut:
CH3 – OH (metanol) menjadi metil alkohol.
CH3 – CH2 – OH (etanol) menjadi etil alkohol.
2. Tata Nama Aldehid/Alkanal
Salah satu senyawa turunan alkana yakni aldehid atau alkanal. Sama dengan alkohol, terdapat dua aturan dalam pemberian nama aldehid/alkanal yakni IUPAC dan trivial.
Tata nama menurut IUPAC memiliki ciri khas mengganti akhiran -a dari alkanal menjadi -al. Sementara itu, kalau trivial dengan mengganti akhiran -at menjadi aldehid.
Contohnya:
Tata nama IUPAC: metanol
Tata nama trivial: formaldehid
Tata nama IUPAC: Propanal
Tata nama trivial: Propanaldehid
3. Tata Nama Alkanon/Keton
Tata nama IUPAC alkanon/keton yakni dengan menggunakan nama alkana yang bersesuaian jumlah atom C-nya dan akhiran “a” diganti akhiran “on”. Posisi gugus fungsi harus sekecil mungkin.
Sementara itu, untuk penamaan trivialnya menyebutkan gugus alkil (R) dimulai sesuai abjad diikuti “keton”.
Sebagai contoh:
Tata nama IUPAC: 2 – propanon
Tata nama trivial: Dimetil keton
Tata nama IUPAC: Butanon
Tata nama trivial: Etil-metil-keton
4. Tata Nama Haloalkana
Dalam tata nama haloalkana R di sini merupakan alkana sedangkan X adalah halogen (F, Cl, Br, I). Nah, untuk penamaan IUPAC-nya yakni halo-alkana. Sementara itu, trivialnya alkana diubah menjadi alkil dan halo diubah menjadi halida.
Sebagai contoh:
Tata nama IUPAC: Fluoro metana
Tata nama trivial: Metil fluorida
Baca Juga: Asam Amino – Struktur, Sifat, dan Klasifikasinya
5. Tata Nama Alkoksi Alkana/Eter
Senyawa alkoksi alkana/eter dalam tata nama IUPAC mengikuti aturan yaitu R yang mengikat O disebut sebagai alkoksi sedangkan R satunya disebut alkana. Sementara itu, nama trivialnya adalah alkil alkil eter.
Sebagai contoh:
Tata nama IUPAC: Metoksi etana
Tata nama trivial: Etil metil eter
6. Tata Nama Asam Alkanoat/Karboksilat
Senyawa turunan alkana berikutnya adalah asam alkanoat atau karboksilat. Tata nama alkanoat dengan cara IUPAC memiliki ciri khas akhiran -a diganti menjadi -oat dan menambahkan asam didepannya. Sementara itu, tata nama trivial berdasarkan pada sumber alami asam.
Sebagai contoh:
Tata nama IUPAC: Asam propanoat
Tata nama trivial: Asam propionat
7. Tata Nama Alkil Alkanoat/Ester
Tata nama alkil alkanoat/ester mengikuti cara IUPAC yakni alkil dari gugus -R’ dan alkanoat (R) dari nama karboksilat/alkanoat. Rantai cabang (alkil atau gugus lain) penomorannya dimulai dari ujung atom C rantai induk. Sementara itu, penamaan trivialnya berdasarkan asam karboksilat.
Sebagai contoh:
Tata nama IUPAC: Metil propanoat
Tata nama trivial: Etil metil ester
Baca Juga: Struktur Protein Beserta Sifat dan Fungsinya
Contoh Soal Senyawa Turunan Alkana
- Jika satu atom H pada senyawa alkana diganti dengan salah satu atom pada golongan VIIA, maka senyawa tersebut adalah ….
A. Alkil halida
B. Alkoksi alkana
C. Alkil Alkanoat
D. Alkanol
E. Alkanal
Jawaban:
Suatu senyawa karbon yang mana satu atom H digantikan oleh satu gugus yang berasal dari golongan VIIA disebut dengan alkil halida atau senyawa haloalkana, karena golongan VIIA merupakan golongan halogen. Maka, jawaban yang tepat adalah A.
2. Jika satu atom H pada senyawa alkana diganti dengan gugus
-CO-, maka senyawa tersebut adalah ….
A. Alkanol
B. Alkanal
C. Alkanon
D. Alkanoat
E. Aldehid
Jawaban:
Alkanol : -OH
Alkanal : -COH
Alkanon : -CO-
Alkanoat : -COO-
Aldehid (nama lain alkanal) : -COH
Maka, jawaban yang tepat adalah C.
Baca Juga: Konsep dan Ciri Reaksi Kondensasi
Gimana nih guys, masih bingung nggak dengan tata nama senyawa alkana? Nah, bagi elo yang belum paham, tenang saja nggak perlu khawatir karena elo masih bisa menonton video materinya lewat aplikasi Zenius. Caranya tinggal download aplikasi Zenius atau elo juga bisa klik banner di bawah ini!
Kalau Sobat Zenius ingin memperdalam wawasan di materi lainnya, kalian bisa coba dengan berlangganan paket belajar Zenius! Klik gambar di bawah ini ya, dijamin belajar kalian juga bakal makin seru!
Referensi:
Berpadu dan Bersenyawa – Kimia Paket C Setara SMA/MA Kelas XII (2020)
Leave a Comment