“Primata itu nenek moyangnya manusia.”
Sobat Zenius! Kalian pernah dengar nggak pernyataan di atas. Kira-kira pernyataan tersebut munculnya dari mana, ya?
Kalau kalian pernah dengar pernyataan itu, nama yang muncul dalam benak kalian pasti adalah “Darwin”. Yap, Charles Darwin adalah seorang ahli yang menggagas pernyataan itu. Ia menyatakannya dalam bukunya yang berjudul “The Descent Man”.
Kalau udah sebut-sebut Darwin, pasti kalian paham arah bahasan gue ke mana. Kali ini gue akan membahas evolusi. Spesifiknya, gue akan membahas terkait salah satu bukti evolusi, yaitu homologi dan analogi organ.
Dalam artikel ini, gue akan memberikan pengertian homologi, contoh homologi, hingga contoh soal untuk menguji pemahaman kalian. Makanya, elo baca artikel ini sampai selesai, ya!
Daftar Isi
Pengantar Bukti Evolusi
Sobat Zenius, kalian ingat ‘kan apa itu evolusi? Evolusi adalah proses perubahan yang terjadi secara bertahap pada sifat biologis organisme dari waktu ke waktu. Evolusi ini bisa terjadi melalui beberapa proses, salah satunya yang kita kenal adalah seleksi alam.
Kalau bicara soal evolusi, elo akan mendengar beberapa nama, seperti Darwin, Cuvier, Lamarck, dan Weismann. Mereka ini adalah para ahli yang mengemukakan teori mereka masing-masing untuk menjelaskan apa itu evolusi dan bagaimana evolusi itu terjadi. Elo bisa tonton video ini kalau mau refresh dulu terkait mereka ya!
Nah, para ahli mengumpulkan berbagai macam bukti evolusi untuk meyakinkan kita kalau evolusi itu benar adanya. Bukti-bukti tersebut berasal dari pengamatan langsung, seleksi buatan, embriologi, homologi organ, catatan fosil, biogeografi, dan pola adaptasi.
Baca Juga:
Evolusi Divergen dan Konvergen
Homologi dan Analogi
Sobat Zenius! Coba kalian perhatikan gambar di bawah ini:
Kita tahu kalau fungsi dari tangan manusia dan kaki anjing berbeda. Tapi kalau dari gambar di atas, kenapa ada persamaan ya?
Nah, persamaan di atas merupakan persamaan struktur organ yang disebut juga sebagai homologi. Pada konsep homologi, suatu organ memiliki struktur yang sama, tetapi fungsi yang berbeda.
Hal ini bisa kita lihat pada tangan manusia dan kaki anjing. Tangan manusia umumnya digunakan untuk memegang barang, sedangkan kaki anjing umumnya digunakan untuk berjalan. Terlepas dari perbedaannya, ternyata tangan manusia dan kaki anjing memiliki struktur organ yang sama.
Nah, sekarang coba kalian lihat gambar di bawah ini:
Gambar di atas adalah gambar struktur sayap burung dan sayap serangga. Padahal sama-sama sayap, tapi kenapa beda, ya?
Berkebalikan dengan homologi, kondisi organ yang memiliki struktur berbeda dan fungsi yang sama disebut sebagai analogi. Sesuai gambar di atas, kita tahu kalau fungsi sayap burung dan sayap serangga adalah untuk terbang.
Namun, struktur keduanya berbeda karena sayap burung merupakan bentuk modifikasi dari organ tangan, sedangkan sayap belalang bukan merupakan bentuk modifikasi.
Perbandingan Homologi dan Analogi
Nah, kira-kira kenapa homologi dan analogi ini bisa terjadi? Homologi dan analogi merupakan bentuk adaptasi makhluk hidup. Menurut Darwin, satu spesies dapat membentuk spesies lainnya karena kebutuhan beradaptasi agar spesies tersebut nggak gugur pada seleksi alam.
Spesies yang memiliki struktur organ yang sama dapat memanfaatkan struktur tersebut untuk hal yang berbeda sesuai dengan kebutuhan adaptasinya sehingga struktur itu menjadi struktur homolog.
Sementara itu, suatu kondisi ketika spesies memiliki kebutuhan adaptasi yang sama, tetapi memanfaatkan struktur organ yang berbeda maka struktur itu menjadi struktur analog.
Dari konsep homologi dan analogi, kita juga dapat mengetahui kekerabatan dari suatu spesies. Beberapa spesies yang memiliki struktur homolog menunjukkan bahwa spesies tersebut memiliki nenek moyang atau kekerabatan yang dekat.
Sebaliknya, beberapa spesies yang memiliki struktur analog menunjukkan bahwa spesies tersebut memiliki nenek moyang atau kekerabatan yang jauh.
Organ Vestigial
Nah, kalian pernah dengar nggak kalau manusia memiliki tulang ekor? Kenapa bisa ya? Padahal, manusia nggak punya ekor, ‘kan? Tulang ekor ini dapat menjadi salah satu petunjuk adanya evolusi yang disebut sebagai organ vestigial.
Organ vestigial merupakan organ kecil atau organ nggak lengkap yang tidak memiliki fungsi tertentu. Menurut teori evolusi, organ ini dulunya memiliki fungsi tertentu, tetapi kebutuhan adaptasi membuat organ ini akhirnya menjadi nggak berfungsi lagi.
Nah, gambar di bawah ini merupakan contoh-contoh organ vestigial yang umum kita ketahui.
Contoh Soal
Setelah mengetahui konsep homologi dan analogi, gue akan kasih elo contoh soal supaya elo bisa lebih paham sama materi ini.
Coba elo perhatikan gambar di bawah ini!
Hubungan kekerabatan yang dapat dilihat antara dua sayap tersebut adalah ….
a. kedua sayap memiliki fungsi untuk terbang, kekerabatan dekat
b. kedua sayap memiliki susunan humerus, radius, ulna, metakarpal, dan falanges, kekerabatan dekat
c. sayap burung merupakan perkembangan endoskeleton, sedangkan sayap kepik perkembangan eksoskeleton, kekerabatan jauh
d. sayap burung merupakan perkembangan eksoskeleton, sedangkan sayap kepik perkembangan endoskeleton, kekerabatan jauh
e. kedua spesies merupakan herbivor dan menggunakan sayap untuk berpindah tempat, kekerabatan dekat
Pembahasannya:
Nah, soal ini gampang banget! Kalau elo masih bingung dengan istilah-istilah lain yang ada di pilihan ganda, elo bisa fokus ke kata kunci “kekerabatan”.
Ingat, meskipun sayap burung dan kepik memiliki fungsi yang sama, kedua sayap tersebut memiliki struktur yang berbeda alias struktur analog sehingga kekerabatan kedua spesies ini jauh.
Nah, setelah elo eliminasi semua jawaban yang salah, elo perlu refresh pemahaman elo terkait istilah dalam struktur tubuh hewan dan serangga; endoskeleton dan eksoskeleton.
Sayap pada burung merupakan perkembangan endoskeleton yang artinya susunan tulang berada di dalam tubuh burung. Sementara itu, sayap pada kepik merupakan perkembangan eksoskeleton yang artinya susunan tulang berada di luar tubuh kepik. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C.
Gimana? Kerjain soal tentang homologi dan analogi gampang, ‘kan? Atau elo butuh contoh soal homologi dan analogi yang lebih menantang? Tenang ada kok. Elo tinggal download aplikasi Zenius di hp elo untuk dapetin soal-soal dan video pembahasannya sekalian.
Elo juga bisa klik banner di bawah ini untuk belajar materi bukti evolusi atau materi biologi lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi yang diinginkan di kolom pencarian ya.
Nah, supaya pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan berbagai latihan soal di Zenius, yuk. Ada berbagai paket yang bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!
Pembahasan gue tentang materi homologi dan analogi kelas 12 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar.
Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!
Penulis: Trisnajaya Shalsabila
Referensi:
Ferdinand, F., & Ariebowo, M. (2009). Praktis Belajar Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen pendidikan Nasional.
Firmansyah, R. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Biologi 3: untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Leave a Comment