Eubacteria (Bakteri): Materi Biologi Kelas 10

Eubacteria (Bakteri): Materi Biologi Kelas 10

Halo sobat Zenius! Kali ini gue akan membahas eubacteria atau mungkin yang lebih akrab lo sebut bakteri. Kalau sebelumnya lo udah baca artikel tentang archaebacteria, tentunya saudaranya si eubacteria ini udah disebut-sebut, kan? Yuk kita kenalan lebih lanjut sama mikroorganisme yang satu ini!

Apa Itu Eubacteria (Bakteri)?

Eubacteria diambil dari bahasa Yunani, yaitu kata eu, yang berarti sejati. Biasanya eubacteria disebut juga dengan bacteria (bakteri) yang berasal dari kata bacterion yang artinya batang kecil.

Sama seperti archaebacteria, bakteri merupakan organisme prokariotik uniseluler yang berukuran mikroskopis. Hmm kok kedengarannya kompleks ya? Oke, coba kita bedah dulu sebenarnya apa yang dimaksud dengan bakteri?

Pernah danger prokariotik? Ini merupakan bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata. Pro dan Karyon yang artinya sebelum inti. Berarti, sel tubuh bakteri sering disebut sebagai sel yang prokariotik sebab sel ini tidak memiliki membran inti sel. Sementara uniseluler artinya bersel satu, maka bisa diambil kesimpulan bahwa bakteri adalah makhluk hidup yang tersusun atas sel tunggal yang berukuran mikroskopis, alias  sangat kecil karena elo butuh bantuan mikroskop untuk melihatnya.

Kalau dilihat dari penampakannya, bakteri ini memang mirip dengan archaebacteria. Namun, kalau dilihat dari struktur RNA-nya, ternyata bakteri yang paling memiliki perbedaan signifikan di antara archaea dan eukarya.

Kira-kira siapa ya yang telah menemukan bakteri ini? Seorang ilmuwan dan businessman asal Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek, pada tahun 1674 menemukan bakteri untuk pertama kalinya. Ngerasa familiar sama namanya? Yap, beliau juga penemu mikroskop lensa tunggal. Btw, kalau istilah bakteri itu sendiri baru diperkenalkan pada tahun 1828 oleh Ehrenberg, seorang ilmuwan asal Jerman.

Ciri ciri Eubacteria (Bakteri)

Sip, sekarang lo udah tau pengertian dari bakteri. Sekarang mari kita kenali ciri-cirinya!:

  • Organisme uniseluler prokariotik dan hidup berkoloni.
  • Berukuran sekitar 1-5 mikrometer sehingga termasuk organisme mikroskopik.
  • Dinding sel terdiri dari peptidoglikan.
  • Apabila berada pada kondisi yang kurang menguntungkan, maka bakteri akan membentuk endospora.
  • Bakteri menghasilkan membran lipid yang terdiri dari asam lemak yang dihubungkan oleh ikatan ester ke molekul gliserol.
  • Bakteri mengandung RNA polimerase sederhana yang terdiri dari 4 polipeptida.
  • Bakteri memiliki inisiator tRNA atau RNA transfer yang mengandung metionin termodifikasi.
  • Biasanya berkembang biak secara vegetatif.

Struktur Eubacteria (Bakteri)

Sebelumnya kita udah membahas tentang pengertian dan ciri-ciri dari bakteri. Nah, agar pengetahuan lo terkait dengan mikroorganisme ini semakin mantap, elo juga perlu mengetahui struktur bakteri. Struktur tubuh antara archaebacteria dan eubacteria hampir sama. Perbedaannya hanya satu, yaitu pada komposisi strukturnya. Biar lebih jelasnya elo bisa lihat gambar struktur sel bakteri yang satu ini.

struktur sel bakteri
struktur sel bakteri (sumber: arsip zenius)

Struktur bakteri bisa kita bagi dua, yaitu struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar terdiri dinding sel, kapsul, membran plasma, flagel dan pili. Sedangkan struktur dalam terdiri dari sitoplasma, nukleoid, ribosom, plasmid. Yuk kita bahas satu persatu struktur bakteri dan fungsinya!

Kapsul

Kapsul merupakan lapisan pelindung terluar dari tubuh bakteri yang tugasnya mencegah fagositosis, yaitu peristiwa ketika sel bakteri dimakan oleh sel yang lebih besar. Lapisan lendir ini juga membantu pelekatan sel bakteri pada sel lain yang disebut dengan substrat. Perlu elo ingat nggak semua bakteri memiliki kapsul ya. Kapsul biasanya dimiliki oleh bakteri patogen, yaitu bakteri yang dapat menimbulkan penyakit.

Dinding Sel

Dinding sel bakteri terdiri dari makromolekul bernama peptidoglikan, yaitu polisakarida yang berikatan dengan protein.  Komponen ini  yang bertanggung jawab untuk mempertahankan bentuk sel bakteri dan menjaga sel agar tidak mudah pecah jika berada di lingkungan hipotonis.  Kalau dilihat dari lapisan dinding selnya, bakteri dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif dan gram negatif.

Membran Plasma

Membran plasma  atau membran sel merupakan lapisan pelindung yang juga berfungsi transfer materi (mengatur keluar masuk zat). Lapisan ini memiliki sifat selektif permeabel, artinya hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu. Fungsi membran sel pada bakteri adalah mendeteksi lingkungan luar. Lapisan ini lah yang berperan sebagai reseptor lingkungan

Ribosom

Oke kita udah masuk ke bagian lebih dalam nih. Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi untuk sintesis protein. Bekerja sama dengan kromosom mereka lah yang menciptakan protein. Fungsi organel ini adalah menghasilkan energi, membentuk dinding baru saat pembelahan sel juga menerima DNA saat konjugasi. Sebagai reminder konjugasi adalah tahap reproduksi seksual pada bakteri.

Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan tidak berwarna yang ada di sel, tersusun dari air, protein, karbohidrat, lemak, ribosom, asam nukleat, dan garam mineral. Dalam bagian ini emang sibuk banget karena sitoplasma juga berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel, sintesis protein dan tempat mencerna makanan.

DNA

Nah mungkin elo udah familiar sama yang satu ini ya. DNA merupakan materi genetik di dalam sel bakteri. Ada dua macam DNA pada bakteri yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom.

  • DNA Kromosom yang biasa disebut materi inti bertugas untuk menyimpan materi genetik. Kromosom pada bakteri berbentuk sirkular. Mereka yang melakukan reproduksi dan menjaga kehidupan sel. Ini terjadi karena DNA adalah komponen yang memproduksi protein yang nantinya diubah menjadi enzim.
  • DNA nonkromosom atau plasmid berukuran lebih kecil dan terpisah dari kromosom utama. Materi genetik yang disimpan sama plasmid akan ditransfer ke organisme lain atau dipakai untuk menyerang individu lain. Selain mampu melakukan rekayasa genetika plasmid juga berfungsi dalam menentukan sifat-sifat tertentu kayak sifat patogen, fertilitas, atau sifat kekebalan pada antibiotik.

Flagel

Kayak elo yang punya kaki tangan untuk bergerak bakteri punya flagela sebagai alat geraknya yang terdiri dari senyawa protein. Bagian ini juga sering disebut sebagai rambut getar. Oh iya, sebagai catatan nggak semua bakteri memiliki flagela.

Pili

Pili atau bisa disebut juga fimbriae adalah rambut-rambut yang berdiameter lebih kecil dan lebih kaku daripada flagela. Letaknya fimbriae ini ada di sekitar dinding sel. Fungsi pili ada dua, pertma membantu bakteri menempel pada media tempat hidupnya, kedua melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya agar saat proses konjugasi transfer DNA terjadi.

Pengelompokan Eubacteria (Bakteri)

Bakteri dapat dikelompokan berdasarkan beberapa faktor. Pengelompokan bakteri ini banyak banget faktornya dan pertama kita akan bahas klasifikasi bakteri berdasarkan bentuk. C’mon! 

Berdasarkan bentuk

Kadang emang pusing liat macam-macam bentuk bakteri yang banyak banget. Tapi tenang aja yang perlu elo pahami sebenernya cuma beberapa bentuk dasarnya yaitu bulat (kokus atau coccus), batang (basil atau bacil), bentuk bulat-batang atau lonjong  alias gabungan dari kokus dan basil (kokobasil), dan spiral (spirilium). Biar lebih kebayang elo bisa lihat gambar di bawah ini.

Klasifikasi bakteri berdasarkan bentuknya
klasifikasi bakteri berdasarkan bentuk (sumber: biologydictionary.net)

Basil (Batang)

Bakteri yang memiliki bentuk menyerupai batang disebut basil. Bakteri bentuk ini bisa dibagi lagi berdasarkan jumlahnya, yaitu ada monobasil (batang tunggal), diplobasil (batang berkelompok), dan juga streptobasil (batang berantai).

Kokus (Bola)

Dari namanya jelas ya kalau bakteri bentuk kokus ini berbentuk seperti bola atau bulat. Ada monokokus (tunggal), diplokokus (berkelompok dua-dua), streptokokus (rantai), dan stafilokokus (menggerombol seperti anggur).

Spirillum (Spiral)

Terakhir, ada bakteri jenis spirillum yang berbentuk spiral. Yap, berbentuk S. Bentuk ini bisa menyerupai koma dan spirochaeta (spiral berekor).

Berdasarkan karakteristik dinding

Oke, sekarang kita bakal membagi bakteri berdasarkan karakteristik dindingnya yang terbagi menjadi dua, yaitu gram positif dan gram negatif. Wait, gue tanya dulu, kenapa sih dinamakan gram positif dan negatif? Apa karena muatannya? Nope, bukan begitu gais. Penyebutan positif dan negatif ini merupakan hasil dari teknik pewarnaan gram, yaitu sebuah metode yang digunakan untuk mengetahui struktur yang ada pada dinding sel.

Terus gramnya apa? Berat?

Eits bukan! Jawabannya simpel kok, Gram itu adalah  nama penemu metodenya, yaitu Hans Christiran Gram. Oke sekarang kita lanjut!

Gram Positif

Bakteri gram positif memiliki dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal pada lapisan terluarnya. Nah, kalau diberi pewarnaan gram, maka akan menunjukkan hasil positif atau warna ungu setelah proses pewarnaannya.

Gram Negatif

Sebaliknya, bakteri gram negatif memiliki dinding sel yang lebih tipis. Ketika diberi pewarnaan gram, maka akan memberikan hasil negatif atau berwarna merah. Perlu elo ingat, bakteri gram negatif yang bersifat patogen lebih berbahaya dibanding dengan bakteri gram positif. Penyebabnya karena bakteri gram negatif memiliki membran luar pada dinding sel yang tersusun dari lipopolisakarida. Membran tersebut perannya melindungi bakteri dari sistem pertahanan sehingga dapat menghalangi masuknya obat-obatan antibiotik. Salah satu contoh bakteri gram negatif adalah bakteri salmonella typhi yang merupakan penyebab penyakit tipes.

Berdasarkan cara memperoleh makanan

Bakteri juga bisa kita klasifikasi berdasarkan cara hidupnya. Sama kayak elo dan makhluk hidup lainnya, bakteri pun demi bertahan hidup membutuhkan makanan. Berikutnya kita akan bahas mengenai jenis-jenis bakteri berdasarkan cara mereka memperoleh nutrisi.

Bakteri Autotrof

Bakteri autotrof adalah bakteri yang bisa membuat makanannya sendiri dari senyawa anorganik. Dalam membuat makanannya ini bakteri autotrof membutuhkan sejumlah energi. Dari sumber energinya kita bisa bagi jadi dua jenis, yaitu:

  • Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang menjadikan cahaya matahari sebagai sumber energinya dengan karbon anorganik.
  • Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang membutuhkan kimia sebagai sumber energi serta karbon organik.

Bakteri Heterotrof

Bakteri heterotrof adalah bakteri yang nggak bisa membuat makanannya sendiri. Energi yang merada dapatkan berasal  dari zat organik dari organisme lain. Mereka dapat hidup sebagai saprofit (pengurai) atau parasit.

  • Bakteri saprofit (pengurai) adalah bakteri yang menguraikan organisme yang telah mati dan bahan organik lainnya sebagai sumber makanan.  Kelompok bakteri ini tugasnya adalah dekomposer di alam, mereka yang mengurai bangkai, tumbuhan mati dan sampah. Penting banget kan perannya? Bakteri ini terbagi dua, antara yang menguntungkan dan yang merugikan. Contoh bakteri saprofit yang menguntungkan adalah Escherichia coli. Ini bakteri yang berfungsi untuk menguraikan sisa-sisa makanan di dalam usus besar manusia atau Lactobacillus casei yang digunakan untuk membuat keju. Kalau yang merugikan contohnya adalah Clostridium botulinum, ini bisa membusukan makanan dalam kaleng sehingga menghasilkan racun.
  • Bakteri parasit merupakan bakteri yang menumpang pada organisme lain untuk mendapatkan makanan. Umumnya bakteri patogen adalah bakteri parasit yang menyebabkan sakit bagi tubuh inang. Contohnya kayak Bordella pertussis yang menyebabkan batu rejan dan Mycobacterium leprae yang menyebabkan penyakit lepra. Nah tapi jangan kecewa dulu sama bakteri parasit, ada juga kok parasit yang bersifat simbiosis mutualisme sehingga dapat menghasilkan keutungan dari organisme yang ditumpanginya. Salah satu contohnya adalah Rhizobium leguminosarum yang bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan dan membentuk bintil akar. Si bakteri Rhizobium ini akan dapat makan sementara si sel akar akan mendapat nitrogen bebas, yey!

Berdasarkan jumlah flagela

Cara lain mengelompokan bakteri adalah berdasarkan alat geraknya. Kita bisa membedakan masing-masing jenisnya berdasarkan ada tidaknya flagela. Mari disimak!

  • Bakteri atrik merupakan bakteri yang tidak mempunyai flagela. Contohnya, Escherichia coli.
  • Bakteri monotrik adalah bakter yang memiliki satu flagela di ujung selnya. Contohnya, Pseudomonas aeruginosa.
  • Bakteri Iofotrik adalah bakteri yang memiliki banyak flagela pada salah satu ujung sel. Contohnya, Pseudomonas fluorescens.
  • Bakteri amfitrik juga memiliki banyak flagela pada selnya tapi letaknya berada pada kedua ujung sel. Contohnya, Aquaspirillum serpens.
  • Bakteri peritrik adalah bakteri yang memiliki flagel menyebar di seluruh permukaan selnya. Contohnya, Salmonella typhi.

Nah, kurang lebih seperti itu materi tentang bakteri dari kita. Banyak banget materi seru lainnya seputar Biologi yang udah dikupas seru sama tutor Zenius. Kalau elo penasaran coba klik banner di bawah ini. Log in dulu ya biar elo bisa akses semua materinya!

Materi Biologi kelas X

Kepo sama mata pelajaran lainnya? Elo juga bisa intip berbagai paket belajar seru yang bakal ngebantu elo kejar materi dan siap-siap hadapi PTS dan PAS. Belajar bareng Zenius dijamin jadi efisien dan asik, nilai tetap bagus tanpa perlu ngurangin waktu main dan kegiatan lain!

Beli paket belajar Zenius

Bagikan Artikel Ini!