contoh sikap jujur

6 Contoh Sikap Jujur yang Bisa Diterapkan pada Anak

Ibu dan Ayah melihat bahwa anak mulai bersikap tidak jujur? Tentu sikap seperti ini membuat Ibu dan Ayah resah, bukan?

Terkadang, anak memang memperlihatkan perilaku berbohong. Beberapa riset bahkan menyebut bahwa anak mulai berbohong sejak usia empat tahun.

Sikap berbohong ini tentunya tidak boleh dibiasakan, Ibu dan Ayah juga perlu memberi contoh-contoh sikap jujur yang bisa diterapkan pada anak. 

Untuk bisa menghentikan perilaku berbohong anak, Ibu dan Ayah harus bisa mengenali tanda-tanda anak berbohong.

Baca Juga: Memahami Karakteristik Anak Generasi Alpha

Tahap dan Tingkat Kebohongan Anak

Ibu dan Ayah perlu memahami tahap dan tingkat kebohongan anak.
Ibu dan Ayah perlu memahami tahap dan tingkat kebohongan anak. (dok. Pexels)

1. Tahap-Tahap Anak Berbohong

Psikolog klinis Matthew Rouse dari Child Mind Institute menyebutkan bahwa anak berbohong dalam tiga tahap berikut:

  • Tahap 1 : anak mulai berbohong sekitar usia dua atau tiga tahun ketika mereka dengan sengaja membuat pernyataan yang salah. Perilaku ini sering terjadi ketika anak melanggar aturan yang Ibu dan Ayah buat atau saat menghindari tuduhan.
  • Tahap 2 : sekitar usia empat tahun, anak akan dengan mudah berbohong untuk menyembunyikan perilaku buruk mereka.
  • Tahap 3 : sekitar usia tujuh atau delapan tahun, anak mampu mengatakan kebohongan yang disengaja untuk memastikan cerita mereka selanjutnya tidak bertentangan dengan kebohongan awal mereka.
Belajar Rasa Main ZeniusLand

2. Tingkat Kebohongan Anak

Lebih lanjut, Matthew menjelaskan bahwa kebohongan anak bisa dibedakan dalam tiga tingkat seperti berikut:

  • Kebohongan tingkat 1 : kebohongan ini sering kali dilakukan anak untuk mencari perhatian. Sehingga, Ibu dan Ayah tidak perlu memberikan reaksi yang berlebihan. Misalnya, ketika anak berkata, “Aku mendapat 10 teman baru hari ini saat istirahat,” dan Ibu dan Ayah tidak berpikir itu benar. Ibu dan Ayah bisa mengabaikannya dan mengalihkan anak untuk membicarakan topik yang lain.
  • Kebohongan tingkat 2 : pada kebohongan tingkat ini, anak mengulang kebohongan yang sama seperti kebohongan tingkat 1. Ibu dan Ayah dapat memberikan teguran ringan jika anak tetap berbohong meski Ibu dan Ayah sudah mengabaikannya. Ibu dan Ayah bisa mengajak anak mengobrol tentang apa yang membuatnya berbohong dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada anak. 
  • Kebohongan tingkat 3 : untuk kebohongan yang lebih serius, seperti ketika anak berbohong mengenai tugas sekolah mereka, Ibu dan Ayah bisa memberikan peringatan bahkan hukuman kepada anak. Tentu saja hukuman yang diberikan harus sesuai dengan perilaku yang diperlihatkan anak.

Berbohong sesekali bukanlah masalah besar, tetapi jika anak Ibu dan Ayah mulai mengembangkan kebiasaan berbohong, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah yang perlu diperhatikan. Jika Ibu dan Ayah melihat salah satu dari tanda-tanda peringatan berikut, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak.

  • Anak terus menerus berbohong baik di rumah, di sekolah, dan dengan teman-temannya.
  • Perilaku berbohong anak diiringi dengan perilaku antisosial lainnya, seperti mencuri atau mengintimidasi.
  • Anak tidak terlihat sedih atau menyesal ketika kebohongan terbongkar.

Baca Juga: 3 Bahaya Bullying Verbal Terhadap Anak dan Cara Menghindarinya

Contoh Sikap Jujur yang Bisa Diterapkan kepada Anak

Perlihatkan contoh sikap jujur agar anak dapat belajar bersikap jujur.
Perlihatkan contoh sikap jujur agar anak dapat belajar bersikap jujur. (dok. Freepik)

Berbohong bukanlah perilaku yang patut dilakukan oleh anak. Ibu dan Ayah harus membiasakan anak untuk bersikap jujur dan memberikan contoh sikap jujur kepada anak.

Berikut beberapa contoh sikap jujur yang bisa Ibu dan Ayah ajarkan dan terapkan kepada anak.

1. Hargai Kejujuran

Contoh sikap jujur pertama yang bisa Ibu dan Ayah terapkan kepada anak adalah dengan menghargai kejujuran.

Sebagai orang tua, Ibu dan Ayah mungkin sering cepat memarahi anak. Bahkan terkadang, Ibu dan Ayah malah tidak selalu begitu cepat untuk memuji. 

Hadiahi kejujuran anak Ibu dan Ayah dengan banyak pujian dan pelukan. Ini akan membangun kepercayaan diri dan memperkuat perilaku positif anak.

2. Berbicara dengan Jujur

Berikutnya, contoh sikap jujur yang bisa Ibu dan Ayah perlihatkan kepada anak adalah berbicara dengan jujur.

Ajari anak Ibu dan Ayah bahwa mereka harus bicara dengan jujur dan baik. Jika mereka tidak memiliki kata yang baik untuk diucapkan, ajari mereka untuk mengendalikan kata-kata mereka dan tidak mengatakan apa-apa. 

Tidak hanya mengajari, tunjukkanlah bahwa Ibu dan Ayah juga selalu berbicara dengan jujur sehari-hari. Sehingga, anak dapat meniru perilaku Ibu dan Ayah tersebut.

3. Katakan Kebenaran Meski Sulit

Ketiga, Ibu dan Ayah bisa memberikan contoh sikap jujur dengan mengatakan kebenaran meski terasa sulit.

Ibu dan Ayah bisa memberi pengertian pada anak bahwa menjunjung tinggi moral lebih penting. Berbohong merupakan perilaku atau tindakan yang salah, sehingga harus selalu Ibu dan Ayah ajarkan sebagai sesuatu yang salah. 

Misalnya, sahabat anak Anda menyontek saat ujian dan anak Anda sepenuhnya mengetahui itu. Dia memiliki kewajiban untuk menemui temannya dan menyarankan dia untuk berhenti menyontek saat ujian karena tindakan tersebut tidak terpuji. Jika dia menolak, maka anak Anda harus memberitahu guru tentang apa yang sedang terjadi. Ini adalah contoh mengatakan kebenaran meski terasa sulit.

4. Perbaiki Kesalahan

Memergoki anak Ibu dan Ayah berperilaku tidak jujur ​​adalah kesempatan bagus untuk mengajari mereka. Ibu dan Ayah bisa memberikan contoh sikap jujur dengan mengajarkan mereka untuk memperbaiki kesalahannya.

Tanyakan mengapa mereka merasa perlu berbohong. Jelaskan bagaimana berbohong menyakiti hubungan karena menyebabkan ketidakpercayaan dan kepercayaan sangat sulit diperoleh. Bicaralah pada anak-anak tentang apa yang bisa mereka lakukan dengan lebih baik tanpa berbohong.

5. Tepati Janji

Kelima, Ibu dan Ayah bisa memberikan contoh sikap jujur dengan mengajarkan anak untuk menepati janjinya.

Ajari anak Ibu dan Ayah untuk menjadi orang yang menepati kata-katanya. Ketika mereka sudah berjanji, mereka tidak boleh mengingkarinya. 

Cara terbaik untuk mengajarkan ini adalah dengan mencontohkannya. Jika Ibu dan Ayah ingin anak menepati janjinya, maka Ibu dan Ayah juga harus menepati janji.

6. Jaga Barang yang Dititipkan dengan Baik

Terakhir, Ibu dan Ayah bisa memberikan contoh sikap jujur dengan mengajarkan anak menjaga barang yang dititipkan kepadanya.

Harta benda dapat menciptakan segala macam masalah. Cara terbaik adalah mengajarkan kejujuran kepada anak sejak dini adalah dengan mengajari bahwa apa yang mereka miliki adalah milik mereka. Sementara, apa yang dimiliki orang lain adalah milik orang tersebut. 

Ajari anak Ibu dan Ayah untuk mengembalikan mainan atau barang lain yang dia pinjam dari temannya.

Baca Juga: Contoh Sikap Peduli Terhadap Sesama dan Manfaatnya untuk Anak

Contoh sikap jujur juga bisa Ibu dan Ayah ajarkan kepada anak melalui media. Contohnya video Cerita Tiga Sekawan tentang berita bohong ini.

Selain itu, Ibu dan Ayah juga bisa memanfaatkan aplikasi ZeniusLand untuk membantu anak dalam belajar. Dalam aplikasi ini, ada berbagai cerita dan permainan interaktif yang dapat mengasah kemampuan berpikir kritis anak.

Aplikasi ini dapat Ibu dan Ayah download melalui PlayStore ataupun AppStore atau dengan klik banner di bawah ini.

zeniusland

Download ZeniusLand

Aplikasi edukasi online dipenuhi dengan cerita seru dan permainan interaktif, untuk mengasah kemampuan berpikir kritis. Dirancang khusus untuk anak usia 7–12 tahun.

icon download playstore
icon download appstore
Bagikan Artikel Ini!