Kumpulan cerita dongeng anak yang mendidik dan bisa dibacakan sebelum anak tidur.

5 Cerita Dongeng Anak sebelum Tidur

Sebelum anak tidur, apakah Ayah dan Ibu masih sering membacakan dongeng untuk mereka? Cerita dongeng anak apa yang paling mereka sukai?

Dibandingkan membiarkan anak tertidur dengan ponsel, Ayah dan Ibu bisa bantu mereka untuk tidur nyenyak dengan membacakan dongeng anak sebelum tidur. Selain menghibur, cerita dongeng anak juga bisa menanamkan nilai moral dan membentuk karakter mereka, lho.

Jenis cerita dongeng anak yang ada pun sangat beragam. Ada cerita dongeng anak singkat, dongeng anak panjang, dan cerita dongeng anak bergambar. Semuanya bisa Ayah dan Ibu temukan dengan mudah lewat buku, internet, atau artikel blog Zenius kali ini.

Sebelum memberikan beberapa ringkasan cerita dongeng pendek, saya ingin ajak Ayah dan Ibu untuk memahami dulu tentang apa itu dongeng dan bagaimana manfaatnya bagi anak. Yuk, kita bahas bersama!

Mengenal Cerita Dongeng Anak

Seperti yang kita tahu, dongeng merupakan salah satu jenis karya sastra anak. Artinya, karya sastra tersebut ditulis untuk anak-anak supaya bisa memberikan hiburan dan pengajaran lewat sastra.

Menurut KBBI dongeng adalah cerita yang tidak sepenuhnya terjadi, atau perkataan yang bukan-bukan atau tidak benar.
Pengertian kata dongeng menurut KBBI. (Arsip Zenius)

Dalam buku Menulis Kreatif Dongeng Sesuai Gaya Belajar Anak (2021), dongeng dijelaskan sebagai hasil karya sastra yang ditulis berdasarkan imajinasi penulis. Bentuknya hampir sama dengan cerita pendek, yaitu mempunyai sebuah peristiwa yang bersifat imajinatif.

Tapi, ada satu unsur penting yang harus dimiliki setiap cerita dongeng anak. Apakah Ayah dan Ibu bisa menebaknya?

Iya, betul sekali. Setiap cerita dongeng anak harus mempunyai amanat. 

Amanat merupakan pesan yang sengaja disertakan penulis ke dalam cerita. Tujuannya jelas, yaitu agar pembacanya, anak-anak, bisa mendapatkan suatu pelajaran setelah membaca. Itulah kenapa, banyak orang yang menyebut dongeng sebagai cerita anak yang mendidik.

Selain amanat yang terkandung di dalamnya, apa saja manfaat lain dari cerita dongeng anak?

Pentingnya Dongeng bagi Anak

Ayah dan Ibu, seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, lewat cerita dongeng, kita bisa menanamkan nilai-nilai moral kepada anak. Contohnya, dari cerita dongeng anak terkenal Bawang Merah Bawang Putih, anak bisa belajar untuk selalu berbuat baik dan tidak serakah.

Begitu juga dengan legenda Roro Jonggrang yang mengajarkan anak untuk selalu menepati janji, atau cerita Sangkuriang yang berisi amanat agar anak menghormati perkataan orang tua.

Dari contoh-contoh di atas, kita bisa lihat bahwa pesan yang ada dalam cerita dongeng anak bisa dimanfaatkan sebagai sumber pembentukan karakter. Meskipun membutuhkan proses yang panjang, pembentukan karakter anak bisa berjalan secara efektif jika dilakukan terus menerus.

Maka dari itu, Ayah dan Ibu bisa membuat kegiatan baca dongeng menjadi sebuah agenda rutin menjelang anak tidur. Anak bisa mencontoh perilaku baik yang diajarkan sehingga nantinya berdampak positif bagi tumbuh kembang mereka. Bahkan, nilai-nilai itu bisa memberikan pengaruh yang baik bagi kehidupan anak di masa depan.

Informasi selengkapnya tentang manfaat cerita dongeng anak bisa Ayah dan Ibu baca dengan klik tautan berikut: 5 Manfaat Cerita Dongeng bagi Anak, Seberapa Penting?

Nah, supaya Ayah dan Ibu punya pilihan cerita dongeng anak, berikut adalah beberapa rekomendasi dongeng yang bisa dibacakan sebelum anak tidur. Simak di bawah ini, ya!

zeniusland

Download ZeniusLand

Aplikasi edukasi online dipenuhi dengan cerita seru dan permainan interaktif, untuk mengasah kemampuan berpikir kritis. Dirancang khusus untuk anak usia 7–12 tahun.

icon download playstore
icon download appstore

Kumpulan Rangkuman Cerita Dongeng Anak

Sebagai karya sastra, dongeng terbagi ke dalam beberapa jenis, di antaranya:

  • fabel, dongeng yang menceritakan binatang.
  • dongeng jenaka, dongeng yang mengundang orang untuk tertawa atau bersifat lucu.
  • mitos, dongeng yang berhubungan dengan kepercayaan atau hal-hal gaib.
  • legenda, dongeng yang menceritakan asal usul cerita atau tempat.
  • sage, dongeng yang mengandung unsur sejarah dengan campuran fantasi masyarakat.

Terlepas dari jenis-jenis dongeng di atas, Ayah dan Ibu harus bisa memilih cerita dongeng anak yang sesuai dengan usia, perkembangan psikologi, dan minat mereka. Coba lihat beberapa contoh dongeng di bawah ini, yuk!

Selain tergolong dalam kategori dongeng anak, mitos, legenda, dan sage juga termasuk ke dalam jenis-jenis cerita rakyat. Ketahui informasi selengkapnya dengan klik tautan berikut: Cerita Rakyat: Pengertian, Jenis, Ciri, Unsur Intrinsik, dan Contohnya.

Cerita Dongeng Anak: Kancil dan Buaya

 Kancil dan Buaya adalah cerita dongeng anak yang menceritakan seekor kancil yang cerdik dan memanfaatkan buaya untuk menyebrang sungai.
Ilustrasi dongeng Kancil dan Buaya. (Arsip Zenius)

Kancil dan Buaya merupakan dongeng anak sebelum tidur yang lucu dan menjadi salah satu cerita yang terkenal. Kalau Ayah dan Ibu sendiri, masih ingat tidak, bagaimana ceritanya?

Dongeng ini menceritakan tentang seekor kancil yang cerdik. Saat itu, ia harus menyeberangi sungai yang tidak memiliki jembatan. Selain karena kondisinya yang cukup dalam, sungai itu juga dipenuhi oleh buaya.

Dengan kecerdasannya, kancil justru menawarkan diri untuk menjadi santapan buaya dan meminta mereka untuk berbaris. Ia kemudian melompat dari satu buaya ke buaya yang lain sambil menghitung jumlahnya.

Tanpa disadari oleh buaya, kancil sudah berhasil menyeberangi sungai. Ia kemudian meninggalkan buaya yang merasa ditipu dan melanjutkan perjalanannya.

Dari cerita Kancil dan Buaya ini, anak Ayah dan Ibu bisa belajar tentang cara berpikir kreatif, memanfaatkan peluang, dan menghadapi suatu masalah. Mereka bisa mencontoh perilaku kancil yang menyelesaikan permasalahan secara kreatif.

Ayah dan Ibu bisa baca cerita Kancil dan Buaya lebih lanjut dengan klik link berikut: Fabel Kancil dan Buaya.

Cerita Dongeng Anak: Cinderella

Cinderella menceritakan seorang anak baik hati yang hidup bersama ibu dan kedua kaka tirinya. Dia berhasil pergi ke pesta kerajaan berkat bantuan ibu peri yang mengubah labu menjadi kereta dan memberikan sepatu kaca.
Ilustrasi cerita dongeng anak Cinderella. (Arsip Zenius)

Siapa yang tidak kenal dengan karakter Cinderella? Selain karena wajahnya yang cantik, karakter ini juga populer dengan sifatnya yang baik hati dan selalu menolong sesama.

Kalau di Indonesia, cerita Cinderella mempunyai kemiripan dengan Bawang Merah Bawang Putih. Setuju, ya, Ayah dan Ibu? 

Keduanya sama-sama diperlakukan semena-mena oleh ibu dan kakak tirinya. Meski begitu, Cinderella dan Bawang Putih tetap bersikap baik dan menuruti apa yang mereka katakan.

Oke, kembali lagi ke cerita utama Cinderella. Pada suatu hari, raja ingin mengadakan sebuah pesta untuk mendapatkan calon istri bagi anaknya. Setiap gadis muda diundang ke acara itu, termasuk Cinderella dan kedua kakak tirinya, Anastasia dan Drizella.

Sayangnya, di hari pesta berlangsung, ibu tiri Cinderella terus-terusan memberinya pekerjaan. Gaun yang akan dia pakai juga dirobek oleh Anastasia dan Drizella. Sampai akhirnya, Cinderella berlari ke kebun dan menangis.

Tiba-tiba, datang ibu peri yang mengubah labu menjadi kereta kuda dan memperbaiki gaun Cinderella. Sebelum Cinderella berangkat ke pesta, ibu peri mengingatkan bahwa seluruh mantera akan hilang jika jam berdentang pukul 12 malam.

Singkat cerita, Cinderella berhasil berdansa dengan pangeran. Tapi, waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam dan dia harus segera pulang. Karena terburu-buru, salah satu sepatu kaca Cinderella tertinggal di tangga kerajaan.

Akhirnya, pangeran mencari Cinderella ke seluruh negeri menggunakan sepatu kaca tersebut. Setelah melalui perjalanan yang panjang, pangeran berhasil menemukan Cinderella dan mereka pun hidup bahagia.

Wah, menarik, ya, cerita Cinderella. Dari sini, anak bisa belajar untuk terus berbuat baik dan sabar dalam menghadapi berbagai masalah, terus bermimpi, dan percaya pada diri sendiri.

Cerita Dongeng Anak: Putri Salju dan Tujuh Kurcaci

Putri Salju menceritakan putri cantik berkulit putih yang dibuang ibu tirinya ke dalam hutan dan tinggal bersama tujuh kurcaci.
Ilustrasi dongeng Putri Salju. (Arsip Zenius)

Seperti Cinderella, cerita dongeng anak Putri Salju dan Tujuh Kurcaci juga tidak kalah populer. Sesuai namanya, Putri Salju digambarkan sebagai seorang putri yang cantik dan berkulit putih layaknya salju.

Sayangnya, Putri Salju mempunyai ibu tiri yang memperlakukannya dengan kurang baik. Tak ingin kecantikannya tersaingi oleh Putri Salju, sang ibu tiri meminta seorang prajurit untuk melukai Putri Salju. Beruntung, prajurit itu masih punya hati nurani dan membiarkan Putri Salju bersembunyi di tengah hutan.

Di sana, Putri Salju menemukan sebuah rumah mungil dengan peralatan serba berjumlah tujuh. Ternyata, itu adalah rumah tujuh orang kurcaci.

Mendengar kisah Putri Salju yang disakiti ibu tirinya, para kurcaci mengizinkan Putri Salju untuk tinggal di sana. Tak tinggal diam, Putri Salju membantu kurcaci untuk membersihkan rumah, memasak, dan berkebun.

Tapi, tidak lama setelah kejadian itu, ibu tiri mengetahui bahwa Putri Salju masih hidup. Dia kemudian mencelakai Putri Salju dengan memberikan racun pada sebuah apel.

Setelah memakan apel itu, Putri Salju tertidur untuk waktu yang cukup lama. Para kurcaci pun sedih dan mengira Putri Salju sudah meninggal.

Sampai akhirnya, ada seorang pangeran yang menghampiri Putri Salju dan membuat keajaiban terjadi. Putri Salju kemudian terbangun dan mereka berdua hidup bahagia bersama.

Kalau diperhatikan lagi, apa pesan yang ingin disampaikan penulis dalam cerita Putri Salju dan Tujuh Kurcaci? Iya, betul sekali, Ayah dan Ibu. 

Dari cerita ini, anak bisa belajar untuk tidak dengki dan iri hati seperti ibu tiri Putri Salju. Selain itu, sebagai sesama makhluk hidup, kita harus saling membantu satu sama lain seperti yang dilakukan Putri Salju dan para kurcaci.

Cerita Dongeng Anak: Malin Kundang

Dongeng Malin Kundang bercerita tentang seorang anak yang durhaka kepada ibunya dan dikutuk menjadi batu.
Ilustrasi cerita dongeng anak Malin Kundang. (Arsip Zenius)

Cerita yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi bagi Ayah dan Ibu. Malin Kundang merupakan sebuah cerita dongeng anak yang termasuk dalam jenis legenda. Berasal dari Sumatera Barat, dongeng ini menceritakan seorang anak yang durhaka pada ibunya dan dikutuk menjadi batu.

Kisahnya berawal saat Malin Kundang beranjak dewasa. Dia memutuskan untuk merantau ke negeri seberang dan mencari rezeki di sana.

Berkat kegigihannya, Malin Kundang berhasil menjadi saudagar yang kaya raya dengan banyak kapal dan anak buah. Dia pun kemudian menikah dengan gadis yang juga berasal dari keluarga kaya raya dan terpandang.

Bertahun-tahun merantau, Malin Kundang tidak pernah pulang. Sampai suatu hari, Malin Kundang bersama istrinya tak sengaja berlayar sampai ke tanah kelahirannya.

Melihat kedatangan Malin Kundang, sang ibu sangat senang dan segera menghampirinya. Tetapi, Malin Kundang tidak mengakui bahwa wanita tua itu adalah ibunya karena penampilannya.

Karena perlakuan Malin Kundang yang kasar, sang ibu lalu marah dan bersumpah agar anaknya menjadi sebuah batu. Tiba-tiba, badai datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Tubuh Malin Kundang kemudian kaku dan berubah menjadi batu karang.

Sampai sekarang, peristiwa Malin Kundang dipercaya terjadi di Pantai Air Manis, Kota Padang, Sumatera Barat. Adakah Ayah dan Ibu yang pernah mengunjungi pantai tersebut dan melihat Batu Malin Kundang?

Nah, apa yang bisa anak pelajari dari kisah Malin Kundang? Apa yang terjadi padanya merupakan bentuk nasihat penting bagi seorang anak. Terhadap orang tua yang sudah melahirkan dan merawat, anak harus bersikap penuh belas kasih dan membalas budi baik mereka. 

Ayah dan Ibu bisa baca cerita legenda atau hikayat lainnya dengan cara klik tautan berikut ini: 6 Contoh Hikayat Berdasarkan Jenisnya.

Cerita Dongeng Anak: Timun Mas

Timun Mas adalah dongeng yang menceritakan keinginan Mbok Srini untuk memiliki anak. Pada suatu hari, impiannya dikabulkan oleh raksasa yang memberikannya biji timun untuk ditanam dan setelah besar berubah menjadi seorang anak perempuan.
Ilustrasi dongeng Timun Mas. (Arsip Zenius)

Rangkuman cerita dongeng anak selanjutnya berasal dari daerah Jawa Tengah. Ayah dan Ibu sudah tahu ceritanya? Bagi yang belum tahu, kita coba bahas sedikit, ya.

Timun Mas bercerita tentang seorang perempuan bernama Mbok Srini yang hidup seorang diri. Dia merasa kesepian setelah suaminya meninggal. Karena itu, Mbok Srini selalu berharap datangnya keajaiban agar dia bisa mempunyai seorang anak.

Suatu malam, Mbok Srini bermimpi tentang seorang raksasa yang menyuruhnya untuk mengambil bungkusan di bawah pohon besar. Keesokan harinya, Mbok Srini menemukan bahwa isi bungkusan itu adalah sebutir biji timun.

Mbok Srini kemudian membuat perjanjian dengan raksasa. Raksasa itu meminta Mbok Srini untuk menanam biji timun tersebut. Jika berhasil merawatnya sampai muncul seorang anak perempuan, Mbok Srini harus menyerahkan anak itu untuk menjadi santapan raksasa.

Tak disangka, tanaman timun itu kemudian tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang diberi nama Timun Mas. Seperti anak kandung sendiri, Mbok Srini merawat dan menyayangi Timun Mas dengan sepenuh hati.

Tidak ingin Timun Mas dimakan oleh sang raksasa, Mbok Srini akhirnya meminta bantuan kepada seorang pertapa. Dia kemudian memberikan empat bungkusan senjata untuk melawan raksasa.

Saat raksasa datang menagih janji, Mbok Srini dan Timun Mas lalu melemparkan bungkusan dari pertapa ke arahnya. Setelah bungkusan keempat, raksasa tiba-tiba melebur menjadi sebuah lautan lumpur. Akhirnya, Timun Mas pun berhasil selamat dari santapan raksasa.

Hm… dari cerita Timun Mas, apa hal yang bisa dipelajari anak Ayah dan Ibu? Tentu saja, anak bisa mencontoh keberanian Timun Mas dalam melawan kejahatan dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.

Selain cerita dongeng anak yang sudah disebutkan di atas, Ayah dan Ibu juga bisa menemukan cerita anak lainnya dengan klik link berikut: Kumpulan Contoh Cerita Fabel Nusantara.

Nah, bagaimana Ayah dan Ibu, sudah menemukan cerita dongeng anak yang cocok belum? Atau, Ayah dan Ibu sudah punya daftar dongeng tersendiri yang akan dibacakan sebelum anak tidur?

Selain berbentuk fabel, legenda, atau jenis dongeng lainnya, Ayah dan Ibu juga bisa memberikan seri video Cerita Tiga Sekawan untuk anak. Di setiap ceritanya, Tiga Sekawan akan mengajarkan konsep baru yang bisa menambah pengetahuan anak. Yuk, ajak anak bertualang bersama Cerita Tiga Sekawan!

Tidak hanya video, anak Ayah dan Ibu juga bisa belajar dengan cara yang menyenangkan lewat ZeniusLand. Ayah dan Ibu bisa temani anak untuk berlatih soal dengan format permainan interaktif, menyelesaikan misi belajar mingguan, dan mengamati progres belajar mereka.

Penasaran dengan ZeniusLand? Cari tahu informasi selengkapnya dengan klik gambar di bawah ini, ya!

Belajar Rasa Main ZeniusLand

Referensi

Dongeng: Pengertian dan Jenisnya – Kompas (2020)

Kisah Petualangan si Cerdik Kancil – Atisah, Desi Nurul Anggraini dkk. (2021)

Dongeng sebagai Pembentuk Karakter Anak – Zakia Habsari (2017)

Audio Dongeng Anak Nusantara – Radio Edukasi Kemendikbud (n.d.)

Menulis Kreatif Dongeng Sesuai Gaya Belajar Anak – Endah Kusumaningrum, M.Pd. (2021)

Dongeng Klasik Dunia Populer untuk Anak – Budi Baskoro (2019)

Bagikan Artikel Ini!