Pentingnya Imajinasi – Apa itu Imajinasi Menurut Neurosains?

Apa yang terjadi di dalam otak kita ketika berimajinasi? Yuk, kita cari tahu pentingnya imajinasi dalam kehidupan kita!

Sobat Zenius, ketika elo nonton film atau baca buku, elo pernah nggak sih, berandai-andai elo berada di dalamnya?

Gue masih inget banget, waktu pertama kali nonton film Harry Potter, gue langsung berimajinasi, bahwa gue bakal dapat undangan dari Hogwarts. 

Mulai dari asrama yang akan gue masuki, apa saja kelas yang perlu gue pelajari, sampai makhluk ajaib apa yang akan gue temui, semua langsung gue bayangkan.

Bahkan, gue juga mulai membuat mantra sendiri dan membayangkan berbagai makhluk ajaib yang nggak ada di cerita aslinya. Seru banget deh.

Di sisi lain, ketika gue main Pokémon, gue langsung berimajinasi punya banyak Pokémon layaknya hewan peliharaan yang menjadi teman hidup.

Ya, bayangkan aja punya seekor anjing lucu, yang bisa ngeluarin api. Lalu, tikus-tikus kecil di rumah elo warnanya ungu, dan berubah jadi warna cokelat kalau sudah dewasa.

Kalau elo gimana? Apa imajinasi seru yang pernah elo bayangkan? Coba share di kolom komentar ya.

Ngomong-ngomong, gue jadi penasaran deh. Kok bisa ya manusia itu berimajinasi, sampai membuat begitu banyak cerita, inovasi, dan penemuan keren?

Padahal, itu berarti kita membayangkan sesuatu yang nggak ada di dunia ini, lho. Kok bisa kepikiran? Apa yang terjadi di dalam otak kita ketika berimajinasi?

Daripada penasaran terus, mending kita bahas aja deh apa sih sebenarnya imajinasi itu, gimana terjadinya, dan betapa pentingnya.

BACA JUGA: Mana yang Duluan, Nalar atau Hasrat?

Apa itu Imajinasi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imajinasi adalah “khayalan” atau “daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang”.

Berdasarkan definisi tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa imajinasi mengacu pada kemampuan untuk memikirkan hal atau ide baru berdasarkan hal lain.

Dr. Murray Hunter dari Universitas Malaysia Perlis pernah mengatakan, bahwa imajinasi merupakan manifestasi memori kita, membuat kita bisa melihat masa lalu, dan membentuk skenario masa depan yang belum nyata, tapi bisa saja nyata.

Misalnya nih, kita berimajinasi suatu saat nanti, taksi di Indonesia semuanya terbang dan ditenagai energi listrik. Tentunya sekarang itu belum nyata, dan mungkin nggak akan menjadi nyata, tapi mungkin juga bisa nyata.

Contoh lain, kita membayangkan, tiba-tiba naga sakti bersisik merah tiba-tiba keluar dari Gunung Merapi. Mungkin kita membayangkan hal tersebut, karena habis melihat berita tentang erupsi gunung dan tiba-tiba ingat naga di film-film.

Begitu menakjubkan ya. Kita bisa berandai-andai tanpa batas. Apapun yang pernah ada dalam hidup kita, bisa jadi bahan untuk berandai-andai hal yang belum atau nggak ada di dunia ini.

Ngomong-ngomong, ada video menarik nih dari Zenius. Yuk, log in akun Zenius elo dan tonton videonya.

VIDEO: IMAJINASI

Bagaimana Imajinasi Terjadi di Dalam Otak

Sekarang, kita akan membahas bagaimana imajinasi terjadi di dalam otak kita, dari sudut pandang neurosains.

Sobat Zenius, perlu diketahui bahwa tubuh kita dipenuhi dengan sistem saraf. Di dalam otak kita pun juga ada sistem saraf.

Nah, jaringan sistem saraf ini terdiri dari neuron (atau sel saraf), yang bertugas untuk menerima, menanggapi, dan meneruskan informasi atau input.

Studi dari Universitas Colorado menunjukan bahwa mengimajinasikan sesuatu bisa mengaktifkan beberapa bagian otak yang berhubungan dengan kehidupan nyata.

Jadi, kalau seandainya kita berandai-andai main basket gitu ya. Kita bayangkan kita berlari, lalu merebut bola, mendribel dengan tangan kita.

Itu bisa meningkatan koneksi neuron di bagian otak yang berhubungan dengan bagian tubuh yang kita pakai kalau main basket. 

Berarti, sebenarnya berimajinasi pun bisa mengaktifkan berbagai bagian dari otak seperti seakan-akan kita sedang melakukan apa yang kita bayangkan.

Berikut ini gambaran area otak yang aktif ketika memikirkan hal tertentu, berdasarkan hasil MRI oleh peneliti Alex Schlegel, seorang lulusan Department Sains Psikologis dan Otak.

Pentingnya Peran Imajinasi dalam Kehidupan Manusia

Bayangkan kalau manusia nggak bisa berimajinasi. Wah, jutaan hal di dunia ini nggak akan pernah ada.

Seni, sastra, dan ilmu pengetahuan, semuanya memerlukan imajinasi.

Dalam ilmu pengetahuan misalnya, imajinasi ikut berperan dalam menghantarkan ilmuwan dan peneliti untuk memikirkan kemungkinan atau ide yang sebelum nggak ada, dan kemudian berusaha meneliti serta mencernanya dengan pendekatan ilmiah. 

Kalau kata Ahmed Mamun, seorang peneliti senior di Departemen Penelitian Universitas Heliopolis, pengetahuan itu memberi jawaban, sedangkan imajinasi itu memberikan pertanyaan.

Nah, untuk mengetahui atau meneliti sesuatu, tentu kita membutuhkan pertanyaan terlebih dahulu, mengenai apa yang ingin kita temukan.

Imajinasi juga banyak berpengaruh di dalam dunia seni. Seluruh buku, lagu, film, lukisan, dan karya seni lainnya yang bisa kita nikmati saat ini merupakan produk dari ide brilian manusia.

Penutup

Bagaimana Sobat Zenius, apakah elo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Atau mungkin elo punya ide untuk artikel selanjutnya? 

Kalo elo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!

Referensi