Sobat Zenius, kali ini kita bakal bahas salah satu jenis gaya bahasa dalam Bahasa Indonesia yang menarik banget nih, yaitu sinestesia.
Elo udah pernah dengar belum apa itu sinestesia? Gue yakin, sebenarnya elo udah berkali-kali menggunakan sinestesia pada kalimat-kalimat elo ketika berbicara di kehidupan sehari-hari.
Namun, bisa jadi elo nggak sadar, bahwa gaya bahasa yang elo gunakan itu merupakan sinestesia. Supaya elo dapat gambaran mengenai bagaimana sinestesia itu, coba deh lihat chat di bawah ini.
Wah, sepertinya Siti habis melalui hari yang berat ya, Sobat Zenius. Menariknya, Siti memakai berbagai kata sinestesia lho, buat menceritakan pengalamannya di hari itu. Coba deh, elo perhatikan tiap kata yang gue kasih warna hijau di situ.
Biasanya, panas digunakan untuk mendeskripsikan suhu, baik itu udara panas, maupun air yang panas. Namun, di situ kata “panas” bersama kata “hati” dipakai untuk mendeskripsikan perasaan kesal dan nggak nyaman.
Selain itu, kata “pedas” yang biasanya bisa kita gunakan untuk mendeskripsikan betapa nikmatnya seblak pedas, dipakai bersama kata “kritik”, untuk menjelaskan kritik yang menyakitkan hati.
Begitu juga “kasar” dan “tajam”. Biasanya, dua kata ini dipakai buat mendeskripsikan apa yang dirasakan indra peraba kita ketika menyentuh permukaan yang kasar dan pisau yang tajam. Namun, di sini, dua kata tersebut dipakai untuk menjelaskan bagaimana kritik yang Siti dengar.
Nah, Sobat Zenius, dari beberapa contoh kata tadi, apakah elo udah paham apa yang dimaksud dengan pergeseran makna sinestesia?
Di situ, elo bisa lihat kan, satu kata yang sama, memiliki pergeseran arti pada konteks yang berbeda. Keren banget, ya?
Oke, supaya pemahaman elo akan sinestesia lebih mantap lagi, kita bahas pengertian serta berbagai contoh sinestesia, yuk!
Baca Juga: Apa Itu Majas? Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis, Lengkap dengan Contohnya
Daftar Isi
Pengertian Sinestesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna sinestesia adalah salah satu jenis metafora (gaya bahasa), berupa ungkapan yang bersangkutan dengan indra yang dipakai untuk objek atau konsep tertentu, biasanya disangkutkan dengan indra lain.
Simpelnya, ada suatu kata atau ungkapan, yang biasanya berhubungan dengan suatu indra, digunakan untuk mendeskripsikan suatu hal, dengan indra lain.
Contohnya, kata “manis”. Biasanya, kata tersebut digunakan untuk mendeskripsikan rasa permen atau cokelat, yang dirasakan oleh indra perasa kita. Namun, di situasi lain, bisa juga kita gunakan, untuk mendeskripsikan anak yang manis.
Pada contoh kedua, “manis” nggak berhubungan dengan indra perasa, melainkan indra penglihatan. Manis yang tadinya bermakna rasa manis, yang bisa kita rasakan dengan lidah kita, mengalami perubahan makna, menjadi tampilan imut si anak.
Jadi, Sobat Zenius bisa simpulkan ya, bahwa perubahan makna sinestesia ini erat hubungannya dengan indra manusia.
Memangnya, apa aja sih indra yang dimiliki manusia? Berdasarkan informasi dari Live Science (2022), ada lima indra dasar yang dimiliki manusia, yaitu peraba, pendengar, penglihat, pencium, dan perasa.
Nggak heran ya, kalau indra manusia itu sering disebut sebagai panca indra. Soalnya kan, panca itu berasal bahasa Sansekerta, yang artinya lima (IDN Times, 2021). Jadi, panca indra itu menggambarkan lima indra dasar manusia, yang bisa elo lihat di bawah ini.
Sekarang kita bahas setiap indra secara singkat, ya. Tujuannya, untuk mengenal lebih lanjut soal panca indra, sebelum membahas apa saja sih kata atau ungkapan yang biasanya berhubungan dengan indra tersebut.
Pertama, ada indra peraba, yang bekerja dengan adanya komunikasi antara otak dan sel saraf pada kulit. Berbagai hal seperti tekanan, suhu (panas atau dingin), getaran, dan lain sebagainya dirasakan oleh indra ini.
Kedua, indra penglihatan, yang tentunya berhubungan erat dengan proses yang terjadi pada mata kita. Utamanya, mata kita menangkap pantulan cahaya dari objek untuk melihat suatu benda.
Ketiga, indra pendengaran, yang menangkap gelombang suara. Gelombang tersebut kemudian memasuki kanal telinga, hingga membuat gendang telinga bergetar.
Keempat, indra penciuman. National Institutes of Health, sebuah badan penelitian di bidang kesehatan yang merupakan bagian dari U.S. Department of Health and Human Services, memaparkan bahwa manusia bisa mencium lebih dari 1 triliun aroma, lho!
Terakhir, indra perasa. Berkat sensor pada lidah, kita bisa merasakan berbagai rasa yang kita deskripsikan sebagai asin, manis, kecut, asam, pahit, gurih, dan lain sebagainya.
Kita baru aja membahas lima indra dasar yang kita miliki. Kira-kira, apa aja kata dan kalimat yang berhubungan dengan indra-indra tersebut? Mari kita lihat bersama-sama di bagian selanjutnya.
Sebelum itu, kalau Sobat Zenius ingin mempelajari sinestesia dengan seru bersama tutor Zenius yang kece, gue saranin elo nonton video di bawah ini. Dengan catatan, elo harus login akun Zenius, supaya bisa akses videonya ya.
Video Materi: Sinestesia
Contoh Kalimat Sinestesia
Berikut ini beberapa contoh kata sinestesia yang cukup sering digunakan, serta penggunaannya dalam kalimat. Untuk beberapa contoh pertama, kita bahas bersama dulu ya.
Kata Sinestesia | Contoh Kalimat Umum | Contoh Kalimat Sinestesia |
Pahit | Kopi ini pahit sekali. | Tiba-tiba aku ingat kenangan pahit di masa lalu. |
Umumnya, kita menggunakan kata “pahit” untuk mendeskripsikan rasa kopi atau obat yang dirasakan oleh indra perasa.
Namun, pada kalimat sinestesia di atas, kata “pahit” mengalami perubahan makna, dan digunakan untuk mendeskripsikan pengalaman nggak menyenangkan di masa lampau.
Kata Sinestesia | Contoh Kalimat Umum | Contoh Kalimat Sinestesia |
Harum | Aku suka parfum itu, baunya harum seperti bunga. | Tim Nasional kita berhasil mengharumkan nama bangsa di olimpiade kali ini. |
Biasanya kata “harum” digunakan untuk aroma bunga dan sabun. Pada kalimat sinestesia, kata “harum” digunakan untuk mendeskripsikan nama Indonesia. Unik sekali ya, Sobat Zenius?
Kita tahu bahwa harum memang dikonotasikan dengan aroma yang positif dan enak dicium. Menarik sekali bahwa kata yang sama juga digunakan untuk konotasi positif, dengan indra lainnya, seperti indra penglihatan.
Kata Sinestesia | Contoh Kalimat Umum | Contoh Kalimat Sinestesia |
Kasar | Tembok ini kasar karena belum diamplas. | Aku tidak menyangka, ternyata ia suka berkata kasar. |
Kata “kasar” sering digunakan untuk mendeskripsikan permukaan yang nggak halus, seperti batu, tembok, atau kayu yang kasar. Dengan menyentuh permukaan tersebut, elo bisa mengatakan bahwa ya, permukaannya kasar.
Nah, dalam kalimat sinestesia, kasar yang biasanya dirasakan dengan indra peraba, berubah maknanya, dan dirasakan oleh indra pendengaran, seperti contoh di atas.
Untuk contoh kalimat sinestesia lainnya, elo bisa lihat contoh di bawah ini ya.
Kata Sinestesia | Contoh Kalimat Umum | Contoh Kalimat Sinestesia |
Manis | Ibu sedang membeli susu kental manis di pasar. | Lihat, penyanyi itu wajahnya manis sekali. |
Tajam | Hati-hati, paku itu tajam. | Hebat, penglihatanmu tajam sekali. |
Dingin | Dingin sekali, bolehkah saya matikan AC itu? | Aku bingung kenapa ia bersikap dingin kepadaku. |
Panas | Akhir-akhir ini cuaca panas sekali. | Duh, otakku panas karena belajar terus. |
Pedas | Ayam geprek ini pedas sekali. | Artis itu mendapatkan komentar pedas di dunia maya. |
Lembut | Wah, kain sutra ini lembut sekali. | Perlakukan bayi ini dengan lembut. |
Halus | Kulitmu halus sekali seperti artis Korea. | Coba peringatkan dia secara halus. |
Kecut | Jeruk ini kecut. | Kamu belum mandi, ya? Bau kecut nih. |
Renyah | Keripik ini sangat renyah. | Menurut para juri, suara kontestan itu renyah. |
Tentunya masih banyak lagi ya, contoh kata dan kalimat sinestesia lainnya. Sobat Zenius boleh banget lho, menambahkan contoh kata lain di kolom komentar.
Selanjutnya, kita coba kerjakan contoh soal sinestesia untuk menguji pemahaman, ya.
Baca Juga: Perbedaan Homonim, Homofon, Homograf dan Polisemi
Contoh Soal Sinestesia
Berikut ini beberapa contoh soal yang bisa elo kerjakan. Tuliskan jawaban elo di kolom komentar ya. Untuk soal pertama, gue beri contoh pembahasannya.
Contoh Soal 1
Penyanyi itu benar-benar paket lengkap. Suaranya indah, wajahnya manis, dan sikapnya baik. Kata yang mengalami sinestesia berjumlah … buah.
- 1
- 2
- 3
- 4
Pembahasan:
Jawabannya “B”. Bisa dilihat di kalimat tersebut, kata “indah” dan “manis” merupakan sinestesia. Indah yang biasanya dapat dilihat dengan indra penglihatan menjadi sesuatu yang bisa dirasakan indra pendengaran.
Selain itu, rasa manis yang biasanya dirasakan oleh indra perasa alias lidah kita, berubah makna menjadi sesuatu yang bisa dinikmati indra penglihatan kita.
Contoh Soal 2
Kita harus menghadapi masalah ini dengan kepala … , supaya tidak salah dan tergesa-gesa mengambil keputusan. Kata sinestesia yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ….
- pedas
- halus
- dingin
- tajam
Pembahasan:
Jawabannya “C”. Kepala dingin merupakan kiasan dengan makna tenang dan sabar. Sehingga, jawaban tersebut sesuai dengan konteks kalimat di atas.
Contoh Soal 3
Ketika aku makan es kepal milo dengan susu kental manis di bawah cuaca yang panas di warung tua itu, aku jadi teringat akan kenangan pahit di masa lalu bersamanya. Manakah contoh kata sinestesia pada kalimat tersebut?
- Manis
- Panas
- Tua
- Pahit
Pembahasan:
Jawabannya “D”. Memang betul bahwa kata “manis” dan “panas” pun bisa digunakan untuk sinestesia. Namun, pada kalimat di atas, kata “manis” dan “panas” nggak dipakai sebagai sinestesia.
Jadi, jawabannya adalah “kenangan pahit”, karena sesuatu yang dirasakan lidah kemudian digunakan untuk mendeskripsikan kenangan yang dirasakan perasaan.
Contoh Soal Lainnya: Contoh Soal Sinestesia
*********
Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai sinestesia. Kalau elo ingin mempelajari sinestesia dan materi tata bahasa lainnya dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video persiapan UTBK Zenius dan akses soal-soalnya.
Pastikan elo log in akun Zenius elo ya supaya bisa akses video dan soalnya. Sampai di sini dulu artikel kali ini, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Referensi
Humans Can Identify More Than 1 Trillion Smells – National Institutes of Health (2014)
Pelajari, Yuk Sebutan Angka 1 Sampai 10 dalam Bahasa Sanskerta – IDN Times (2021)
Sinestesia – KBBI (n.d.)
The five (and more) human senses – LiveScience (2022)
Video Materi Sinestesia – Zenius (n.d.)
Leave a Comment