Kerjasama antara pengusaha Pribumi dan China dalam kebijakan ekonomi Ali Baba

Kebijakan Ekonomi Ali Baba di Masa Demokrasi Liberal

Menginjak usia 5 tahun kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1950-1959 Indonesia menerapkan sistem pemerintahan Demokrasi Liberal.

Di usia kemerdekaan yang belum matang, perubahan kabinet kerap terjadi pada masa Demokrasi Liberal. Hal ini berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia sehingga jauh dari kata stabil. 

Nah, untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan, salah satunya penerapan sistem ekonomi Ali-Baba. Kebijakan atau sistem ekonomi Ali Baba diperkenalkan pada masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I.

Kabinet Ali Sastroamidjojo I, salah satu bagian dari kabinet masa Demokrasi Liberal
Kabinet masa Demokrasi Liberal (Sumber: repository.kemendikbud.go.id)

Apa itu sistem ekonomi Ali-Baba? Apakah sistem ekonomi ini berhasil membawa ekonomi Indonesia ke arah yang lebih stabil? Hal ini bakal gue bahas secara lengkap di artikel ini. So, pastikan elo simak informasi di bawah ini, ya.

Latar Belakang Penerapan Sistem Ekonomi Ali Baba

Kayak yang gue bilang sebelumnya, pasca kemerdekaan ekonomi Indonesia masih belum stabil. Bahkan, defisit (kondisi saat pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaan) terjadi di mana-mana. 

Elo bayangin aja, pada masa itu pemerintah harus menanggung defisit sejumlah 5.1 miliar. Belum lagi utang luar negeri sebesar 1.5 triliun dan 2.8 triliun utang dalam negeri. Hadeh… 

Selain itu, ketertinggalan kondisi ekonomi pengusaha pribumi dibandingkan kaum non-pribumi, seperti pengusaha Eropa, Arab, dan China di Indonesia pun turut menjadi perhatian pemerintah. 

Iskaq Tjokrohadisurjo, Pencetus Sistem Ekonomi Ali Baba
Pencetus Sistem Ekonomi Ali Baba (Sumber: Wikimedia Commons)

Untuk itulah, pemerintah berinisiatif untuk menerapkan sistem ekonomi Ali Baba. Kebijakan atau sistem ekonomi Ali Baba merupakan sistem ekonomi baru yang diperkenalkan oleh Iskaq Tjokrohadisurjo. Beliau merupakan Menteri Ekonomi pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I.

Baca Juga: Sejarah, Pengertian, dan Ciri-ciri Demokrasi Liberal di Indonesia

Tujuan Kebijakan Ekonomi Ali Baba

Secara umum, tujuan utama diberlakukannya sistem ekonomi Ali Baba adalah untuk  memajukan pengusaha pribumi melalui kerjasama untuk merombak pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kolonial menjadi nasional. 

Lebih lengkapnya berikut tujuan Kebijakan Ekonomi Ali Baba:

  • Upaya memajukan dan mengembangkan usaha melalui pemberian kredit dan lisensi dari pemerintah untuk pengusaha pribumi.
  • Memberikan perlindungan pengusaha pribumi agar mampu bersaing dengan pengusaha asing. Hal ini bertujuan agar pengusaha pribumi juga memiliki andil dan berusaha memajukan perekonomian nasional.
  • Meningkatkan daya saing pengusaha pribumi melalui kerjasama  antara pengusaha pribumi dan non pribumi.

Lalu dengan siapa pengusaha pribumi bekerjasama? Nah, ada yang menarik dari penamaan kebijakan ekonomi yang satu ini, nih. 

Kata “Ali” merupakan sebutan untuk pengusaha pribumi. Sedangkan “Baba” merupakan sebutan untuk pengusaha China. Menarik, ya? 

Adapun dalam pelaksanaanya terdapat beberapa langkah yang dijalankan. Apa saja, ya?

Baca Juga: Demokrasi Liberal, Kala Pemerintahan Indonesia Dikepalai Perdana Menteri

Pelaksanaan Sistem Ekonomi Ali Baba

Dengan tujuan di atas, tentunya pemerintah ingin membawa ekonomi Indonesia ke arah yang lebih stabil.

Kalo program-program tersebut berhasil, selain menjadi stabil ekonomi Indonesia juga lebih mandiri. Akan tetapi, pelaksanaan program kebijakan ini nggak semudah ini ferguso… 

Pelaksanaan Sistem Ekonomi Ali Baba
Pelaksanaan Sistem Ekonomi Ali Baba (Sumber: Wikimedia Commons)

Dalam pelaksanaannya, sistem ekonomi Ali Baba mengalami kegagalan karena beberapa hal, yaitu:

  • Kesempatan latihan dan hak kredit yang seharusnya diperoleh pengusaha pribumi justru diperdagangkan kembali ke pengusaha China. Mereka hanya “meminjam nama” pengusaha pribumi untuk mendapatkan pinjaman. Sehingga, tujuan kebijakan ekonomi ini nggak terlaksana.
  • Mental pengusaha masyarakat pribumi juga masih jauh dari semangat wirausaha. Tahu dari mana, tuh? Dari penggunaan kredit yang diberikan, nggak sedikit masyarakat yang menggunakan dana kredit untuk kepentingan konsumsinya sendiri. 

Hal inilah yang menyebabkan sistem ekonomi Ali Baba nggak berjalan sesuai rencana. 

Nah, biar makin paham soal sistem ekonomi Ali Baba di masa Demokrasi Liberal, coba kerjakan soal-soal di bawah ini, yuk.

Baca Juga: Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Contoh Soal Sistem Ekonomi Ali Baba

Contoh Soal 1

Sistem ekonomi Ali Baba adalah sistem ekonomi yang pernah diterapkan pada masa Demokrasi Liberal. Salah satu faktor penyebab kegagalan Program Ali Baba adalah….

A. adanya sabotase dari kaki tangan Belanda
B. penyuluhan pemerintah kurang efektif
C. subsidi pemerintah sangat kurang 
D. golongan Pribumi merasa rendah diri
E. golongan Pribumi belum memiliki jiwa wirausaha

Jawaban: 

Sistem ekonomi Ali Baba merupakan sistem ekonomi yang diterapkan pada masa Demokrasi Liberal. Salah satu faktor penyebab kegagalan Program Ali Baba adalah pemanfaatan kredit yang diberikan untuk kepentingan konsumsi pribadi karena pengusaha pribadi yang masih jauh dari semangat wirausaha.

Sehingga, jawaban yang tepat adalah E. golongan Pribumi belum memiliki jiwa wirausaha. 

Contoh Soal 2

Sistem Ekonomi Ali-Baba dicetuskan oleh….

A. Syarifuddin Prawiranegara
B. Ali Sastroamidjojo
C. Ir. Djuanda
D. Mr. Iskaq Tjokroadisurjo
E. Soemitro Djojohadikusumo

Jawaban:

Kebijakan ekonomi Ali Baba merupakan program kerja di bidang ekonomi yang dicanangkan pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I. Pencetus dibalik kebijakan ini adalah Menteri Perekonomian pada masa kabinet tersebut, yaitu Iskaq Tjokrohadisurjo. 

Jadi, jawaban yang tepat adalah D. Mr. Iskaq Tjokroadisurjo.

Contoh Soal 3

Sistem ekonomi Ali Baba dikeluarkan untuk mengatasi permasalahan ekonomi, yaitu….

A. inflasi
B. kurangnya pendapatan nasional
C. semakin banyaknya jumlah pengangguran
D. kesenjangan ekonomi antara golongan kaya dan miskin
E. tidak adanya sistem perancangan pembangunan

Jawaban:

Pembentukan sistem ekonomi Ali Baba bertujuan untuk mengatasi permasalahan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal, yaitu inflasi. Nah, untuk mengatasinya, pemerintah mulai membangun kerjasama antara pengusaha pribumi dengan pengusaha China. Harapannya, pengusaha China dapat memberikan pelatihan wirausaha bagi tenaga kerja pribumi. 

Sehingga, jawaban yang tepat untuk soal di atas adalah A. inflasi.

***

Nah, sampai juga di penghujung artikel kali ini. Semoga artikel ini membantu elo lebih paham lagi terkait materi sistem ekonomi Ali Baba di Masa Demokrasi Liberal, ya. 

Sistem ekonomi Ali Baba merupakan salah satu program kerja pada masa Demokrasi Liberal. Sebenernya masih banyak program kerja di masa Demokrasi Liberal, lho. Tunggu apa lagi? Pelajari lebih lanjut, yuk. Cuzz, klik banner di bawah ini, ya!

Sejarah-UTBK

Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!

Kebijakan Ekonomi Ali Baba di Masa Demokrasi Liberal 9

Referensi:

Video Materi: Masa Demokrasi Liberal – Zenius.net
Kehidupan Ekonomi pada Demokrasi Liberal – Sumber Belajar Kemendikbud (2019)
Sistem Ekonomi Ali Baba: Pencetus, Tujuan, Kegagalan, dan Dampak – Kompas.com (2021)
Kabinet Ali Sastroamijoyo I: Susunan, Program Kerja, dan Pergantian – Kompas.com (2021)
Tujuan Utama Diberlakukannya Sistem Ekonomi Ali Baba – Kompas.com (2022)

Bagikan Artikel Ini!