Setiap saat kita akan bersinggungan dengan yang namanya polimer, tapi elo tahu nggak sih apa arti dan contoh benda dari senyawa ini? Simak pengertian polimer, sifat, klasifikasi, dan contoh soalnya di bawah ini!
Halo, Sobat Zenius! Kalau kita belanja di daerah Jakarta, khususnya di pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar, akan susah rasanya kalau kita nggak bawa tas belanjaan sendiri. Kenapa? Karena, sejak tanggal 1 Juli 2020, Pemprov DKI Jakarta melarang penggunaan kantong belanja plastik sekali pakai, guys.
Aturan tersebut udah tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan. Jadi, kalau elo mau belanja ya harus bawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain atau plastik ramah lingkungan.
Nah, ngomong-ngomong tentang plastik dan kain, elo tahu nggak sih kalau ternyata mereka tersusun dari satu senyawa yang sama? Yaps, senyawa tersebut bernama polimer. Elo bakal menemukannya di banyak hal di sekitar, seperti peralatan rumah tangga, baju, mainan, di dalam bahan konstruksi, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Mana yang Terbaik: Tas Plastik, Kertas, atau Kain?
Daftar Isi
Pengertian Polimer
Gambaran tentang polimer dari ilustrasi di atas kan elo udah tahu nih. Bisa dilihat contohnya seperti kain, plastik, dan pipa. Tapi, elo tahu nggak sih apa yang dimaksud dengan polimer?
“Polimer adalah suatu molekul raksasa (makromolekul) yang tersusun atas molekul kecil (monomer) yang berulang melalui ikatan kimia.”
Dari pengertian polimer di atas, elo bertanya-tanya nggak sih kenapa dikatakan sebagai molekul raksasa? Karena rantai molekulnya panjang banget, guys. Molekul-molekul kecil yang berulang atau bisa kita sebut dengan monomer itu jumlahnya bisa ribuan, puluhan ribu, bahkan ratusan ribu.
[ – M – M – M – M – M – M – M – M – ]
Jenis monomernya nanti bisa sama, bisa juga beda. Kalau elo menemukan jenis monomer sama, misalnya seperti ini:
[ – M1 – M1 – M1 – M1 – M1 – M1 – M1 – M1 – ]
Maka, disebut dengan homopolimer. Kalau jenis monomer yang elo temukan ternyata berbeda-beda, maka disebut dengan kopolimer, contohnya seperti ini:
[ – M1 – M2 – M1 – M2 – M1 – M2 – M1 – M2 – ]
Oke, udah tahu ya kalau jenis monomernya satu disebut homopolimer. Sedangkan, jenis monomernya berbeda disebut kopolimer.
Sifat-Sifat Polimer
Sekarang elo tahu pengertian polimer dan sejarahnya, bahkan ada banyak benda di sekitar kita yang menggunakan polimer. Artinya, banyak sifat-sifat polimer yang disukai oleh masyarakat kita. Berikut adalah sifat sifat polimer:
- Pengolahannya mudah dan biaya murah.
- Memiliki rasio volume yang kecil, sehingga bersifat ringan.
- Elastis dan plastis.
- Lebih stabil, karena berat molekulnya besar.
- Tahan terhadap korosi dan kerusakan lingkungan yang agresif.
- Merupakan isolator yang baik (tahan panas dan listrik).
Download Aplikasi Zenius
Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!
Baca Juga: Dampak Sampah Plastik di Laut Berbahaya Banget
Klasifikasi Polimer
Di samping sifatnya yang banyak disukai, ternyata polimer itu punya banyak macam lho, guys. Ada yang dibedakan berdasarkan asal, sifat panas, dan reaksi pembentukannya.
Berikut adalah macam-macam polimer.
Berdasarkan Asal
Kalau kita lihat berdasarkan asalnya, polimer terbagi menjadi dua, yaitu terbentuk secara alami dan buatan (sintetik).
Alam
Contoh yang terbentuk secara alami adalah sebagai berikut:
- Protein: monomernya adalah asam amino → .
- Karet alam: monomernya adalah isopren → .
- DNA: monomernya adalah asam nukleat.
- Amilum: monomernya adalah glukosa.
Sintetik
Contoh yang terbentuk secara sintetik adalah sebagai berikut:
- Polietilen → .
- Polipropilen → .
- PVC → .
- Polistirena → .
- Teflon → .
- Nilon: memiliki dua jenis monomer, yaitu asam adipat dan heksanadiamina → .
Berdasarkan Sifat Panas
Klasifikasi polimer berdasarkan sifat panasnya ada dua jenis, yaitu termoplas dan termoset. Bedanya apa sih?
Termoplas
Polimer ini jika dipanaskan akan menjadi lunak, setelah didinginkan akan menjadi keras. Selanjutnya, kalau dipanaskan lagi, maka jenis ini akan menjadi lunak lagi, begitu seterusnya. Intinya, jenis polimer ini bisa didaur ulang.
Supaya lebih mudah, elo bisa menggunakan siklus di bawah ini sebagai gambaran:
Keras → dipanaskan → lunak → didinginkan → keras → dipanaskan → lunak
Termoset
Berbeda dengan termoplas, jenis polimer termoset nggak bisa didaur ulang, guys. Hal itu karena siklusnya yang setelah dipanaskan dua kali akan tetap keras, jadi nggak bisa lunak lagi. Untuk lebih mudahnya, elo bisa perhatikan siklusnya berikut ini:
Keras → dipanaskan → lunak → didinginkan → keras → dipanaskan → keras
Berdasarkan Reaksi Pembentukannya
Kalau yang ini, dilihat berdasarkan reaksi pembentukannya.
Adisi
Pembentukan polimer ini dilakukan secara reaksi adisi, yaitu terjadi dengan cara mengubah ikatan jenuh menjadi ikatan tak jenuh. Dengan kata lain, kita akan mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Dengan begitu, syarat terjadinya adisi yaitu monomernya harus punya ikatan rangkap (C=C).
Contohnya adalah polietilen, polistirena, PVC, dan teflon.
Jadi, untuk pembentukan polimer reaksi adisi nggak ada yang kehilangan gugus. Banyaknya monomer akan menjadi suatu polimer.
Kondensasi
Reaksi selanjutnya adalah kondensasi. Pada pembentukan reaksi ini, syaratnya harus memiliki gugus COOH, OH, atau NH2. Karena, reaksi ini akan melepaskan satu zat, biasanya air (H2O) dalam pembentukannya.
Contohnya adalah protein, nilon 66, dan heksametilendiamin.
Dalam membentuk polimer dari 3 polimer melalui reaksi kondensasi, maka akan membentuk polimer + H2O.
Sebagai catatan aja nih, supaya elo nggak pusing mengenai struktur-struktur kimia di atas, elo pahami konsep dari masing-masing klasifikasinya. Kalau elo udah paham dan hafal sama konsepnya, elo akan bisa memahami struktur kimianya dengan mudah.
Contoh Soal dan Pembahasan Polimer
Sampai sini paham ya sama materinya? Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai pengertian polimer, sifat, dan klasifikasinya, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi.
Contoh Soal 1
Berikut ini yang termasuk polimer termoset adalah ….
a. Polistirena
b. PVC
c. Nilon
d. Bakelit
e. Polietilena
Jawab: d. Bakelit
Pembahasan: Berdasarkan sifat panasnya, polimer dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polimer termoplas dan termoset. Nah, konsep termoset jika dipanaskan kembali nggak bisa menjadi lunak, sehingga nggak bisa didaur ulang. Contohnya bakelit dan resin.
Contoh Soal 2
Reaksi polimerisasi berikut ini merupakan reaksi pembentukan ….
a. Teflon
b. PVC
c. Poliakrilonitril
d. HDPE
e. LDPE
Jawab: d. HDPE
Pembahasan: Reaksi pada gambar di atas merupakan reaksi polimerisasi pada pembentukan HDPE.
Contoh Soal 3
Komponen penyusun polimer disebut ….
a. Polistirena
b. PVC
c. Monomer
d. Homopolimer
e. Kopolimer
Jawab: c. Monomer
Pembahasan: Polimer terdiri atas monomer-monomer yang saling tersusun membentuk senyawa raksasa. Jadi, komponen penyusun polimer disebut monomer.
Baca Juga: Mengenal Larutan Alkohol dan Fungsinya – Materi Kimia Kelas 12
*****
Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang pengertian polimer, sifat, komponen, dan klasifikasinya? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya!
***
Leave a Comment