Edwin Hubble dan Galaksi

Galaksi Kita Bima Sakti Nggak Sendiri, Ini Bukti Menurut Edwin Hubble

Saat itu hari Selasa, tepatnya tanggal 30 Desember 1924, ketika dunia dikejutkan dengan pengumuman dari Astronom Edwin Hubble yang mengubah sejarah antariksa. Kira-kira apa ya pengumumannya? Yuk, kita bahas bareng-bareng!

Hai Sobat Zenius! Kali ini kita bakal ikut berpetualang menembus langit biru di atas kita, mengelilingi antariksa dari sudut pandang Teleskop Hooker.

Teleskop Hooker Edwin Hubble

Teleskop yang berdiri kokoh dengan panjang 100 inci ini berhasil membantu astronom asal Amerika, Edwin Hubble, untuk mengobservasi benda-benda angkasa dengan lebih jelas.

Setelah menghabiskan banyak malam yang panjang di dalam observatorium yang ikonik dengan bentuk kubahnya, The Mount Wilson Observatory, Hubble menyadari sesuatu: galaksi kita, Bima Sakti, nggak sendirian.

Ini menggemparkan dunia astronomi! Gimana nggak, sebelumnya manusia percaya bahwa Galaksi Bima Sakti yang dalam bahasa Inggris disebut Milky Way, merupakan satu-satunya galaksi di dunia ini.

Memangnya apa itu galaksi dan bagaimana pandangan orang zaman dulu terhadap luar angkasa? Lalu, gimana penemuan Edwin Hubble mengubah sejarah astronomi? Mari kita bedah satu per satu bersama.

 

Apa itu Galaksi dan Bima Sakti?

Ketika lo belajar Geografi di sekolah, akan ada saatnya lo belajar soal tata surya dan anggota jagat raya. Biasanya lo akan ketemu materi ini dan belajar soal galaksi di kelas 10. 

 

Galaksi

Seandainya lo belum pernah belajar materi ini atau mungkin justru udah lupa, nggak masalah. Kita lihat bareng yuk apa itu galaksi menurut KBBI.

definisi galaksi menurut KBBI

Yap, itulah definisi galaksi menurut KBBI. Simpelnya, kita kan tahu bahwa ada berbagai planet, bintang, dan benda langit lainnya di angkasa sana. Nah, kumpulan dari benda-benda langit ini disebut galaksi.

Tapi nggak sembarang kumpulan benda langit lho bisa disebut galaksi. Soalnya, galaksi merupakan sebuah sistem yang sangat besar yang beranggotakan benda-benda langit serta tata surya yang diikat dengan gravitasi.

Jadi, kalo ada beberapa benda langit misalnya entah bebatuan langit dan debu yang ngumpul tanpa ikatan atau sistem tertentu di angkasa sana, nggak disebut galaksi.

 

Bima Sakti

Contoh galaksi yang paling terkenal, ya galaksi kita sendiri: Bima Sakti. Biasanya Bima Sakti digambarkan seperti ini.

Galaksi Bima Sakti

Apakah bentuk Bima Sakti secara keseluruhan benar-benar seperti itu? Nggak ada yang tahu. Kita semua saat ini berada dalamnya, dan belum ada teknologi yang bisa menjelajahi hingga ke luar Bima Sakti dan memotretnya. 

Ilustrasi-ilustrasi yang beredar di internet sebenarnya hasil mereka-reka bentuk Bima Sakti berdasarkan prediksi ahli dan bentuk galaksi lain.

Di dalam galaksi kita ini tentunya ada tata surya kita yang beranggotakan matahari, planet-planet termasuk Bumi, satelit, meteor, dan lain-lain. Apakah ada ‘tata surya’ lain di galaksi kita?

Ahli astronomi di Bumi udah menemukan lebih dari 3.200 bintang yang juga diorbit oleh planet-planet di galaksi kita. Jadi bisa dibilang seenggaknya ada lebih dari 3.200 ‘tata surya’ lainnya di Bima Sakti. Banyak banget ya!

Oke, jadi itulah yang dimaksud dengan galaksi. Nah, kalo seandainya lo hidup di zaman dulu ketika teleskop belum ada dan berkembang, lo nggak akan tahu soal galaksi. Bahkan, ada salah kaprah di bidang astronomi terjadi. Apa aja ya?

 

Pandangan Masa Lalu Terhadap Luar Angkasa

Sebelum ada teleskop, manusia hanya bisa berimajinasi apa yang mungkin ada di atas langit. Segala pengetahuan tentang angkasa luar lebih banyak berdasarkan apa yang bisa dilihat dengan mata telanjang dan pemikiran manusia.

Tampilan Milkyway atau Bima Sakti

Banyak pemikiran yang dulu dianggap benar ternyata salah setelah dilakukan observasi dan investigasi lebih lanjut dengan teknologi yang lebih maju.

 

Bumi Dianggap Pusat Tata Surya

Contohnya, dulu manusia juga menganggap Bumi sebagai pusat kehidupan dan alam semesta.

Bumi Pusat Alam Semesta

Tokoh yang mengemukakan Teori Geosentrik, Ptolemy, merupakan seorang ahli astronomi dan matematikawan asal Yunani yang berpendapat bahwa benda-benda langit seperti bulan, matahari, Merkuri, dan Venus mengitari Bumi.

Teori yang dikemukakan pada tahun 150 Masehi ini didasarkan dengan observasi mata telanjang dan diterima selama 1400 tahun lamanya hingga seorang ahli astronomi bernama Nicolaus Copernicus mulai mempertanyakan kebenarannya.

Berbagai Astronomer Terkenal

Copernicus kemudian mulai mengajukan Teori Heliosentris dan mempublikasikannya pada tahun 1543. Awalnya teori ini nggak terlalu diterima secara luas karena pembuktiannya belum kuat dan ada sanggahan lain.

Misalnya, ada pemikiran kalo memang Bumi itu mengitari matahari, harusnya Bumi itu bergerak dong. Sedangkan, kita yang di Bumi diam-diam aja tuh. Pasti Bumi statis alias diam kalo gitu. 

Nah, barulah ketika zaman Galileo Galilei, Teori Heliosentris ini mulai diangkat kembali oleh Galileo dengan pembuktian yang lebih kuat berdasarkan observasi dengan teleskop. Pembuktiannya dipublikasi pada tahun 1632.

Walau teori ini sempat bermasalah dengan Gereja, pada akhirnya Teori Heliosentris diterima hingga sekarang sebagai teori yang benar. Mungkin nggak ya suatu saat nanti ada teori lain yang menggantikan Teori Heliosentris? Gimana pendapat lo, Sobat Zenius?

 

Bulan Dikira Mulus

Contoh selain salah kaprah soal Bumi, dulu bulan dianggap memiliki permukaan yang mulus. Maklum, kalo dilihat dengan mata telanjang bulan memang terlihat mulus kan?

Semua itu berubah di tahun 1609. Saat itu musim gugur ketika Galileo mulai mengobservasi benda langit dengan teleskop berdaya pembesaran 20 kali. Dari fase bulan yang diperhatikan, ia menyadari bahwa  permukaan bulan itu bertekstur.

Sketsa Bulan Galileo
Sketsa Bulan Galileo (1610) | Sumber: Wikipedia Commons / Public Domain

Pernah nggak sih lo dengar pujian jadul yang berbunyi wajahmu cantik seperti bulan? Kalo lo ngomong itu ke seseorang di zaman sekarang, bisa-bisa orang tersebut malah bingung.

Mungkin dia langsung mikir, hah dia muji gue tapi kok ngomong muka gue kayak bulan yang bolong-bolong bopeng itu? 

Bulan

 

Bima Sakti Satu-satunya Galaksi

Contoh salah kaprah selanjutnya berkaitan erat dengan topik utama kita hari ini adalah dugaan bahwa Bima Sakti adalah satu-satunya galaksi di alam semesta.

Sebelum penemuan Hubble di tahun 1924, manusia mengira Bima Sakti merupakan satu-satunya galaksi yang penuh dengan seluruh bintang yang ada di dunia ini.

Sebenarnya sih udah ada perdebatan antara ahli astronomi Harlow Shapley dan Heber Curtis soal luas alam semesta dan keberadaan galaksi spiral di luar sana. Perdebatan ini biasa disebut sebagai The Great Debate atau Shapley–Curtis Debate.

Singkatnya, ada nebula spiral yang disebut Andromeda. Dengan teleskop zaman dulu, nebula spiral ini belum terlalu jelas apa sebenarnya yang ada di dalamnya.

Galaksi Andromeda Menurut Hubble

Shapley percaya Galaksi Bima Sakti sebagai keseluruhan alam semesta. Ia berargumen bahwa nebula spiral tersebut hanyalah bagian dari Bima Sakti.

Sedangkan, Curtis berargumen bahwa Andromeda dan nebula-nebula lainnya merupakan galaksi yang berbeda.

Hasilnya gimana? Yah, kita bisa tahu jawabannya dari temuan Hubble habis ini ya. 

Sebagai catatan, perdebatan antara Shapley dan Curtis ini nggak hanya tentang Andromeda dan nebula spiral aja ya. Pada akhirnya masing-masing argumen mereka ini ada salah dan benarnya.

Penemuan Hubble di 30 Desember 1924

Oke Sobat Zenius, sekarang kita udah tahu apa itu galaksi dan apa persepsi orang zaman dulu soal alam semesta.

Nah, sekarang kita bisa bahas apa yang ditemukan oleh Edwin Hubble yang membuktikan bahwa Bima Sakti bukanlah galaksi satu-satunya di alam semesta.

 

Penemuan Nebula Andromeda

Semua ini bermula ketika astronom Edwin Hubble mulai bekerja di Observatorium Gunung Wilson di California di tahun 1919. Saat itu observatorium ini memiliki teleskop terhebat di dunia. Wow, pasti bangga banget ya bisa kerja di sana.

Hubble mulai menyelidiki nebula spiral, semacam awan gas di angkasa yang terlihat bersinar. Dengan Teleskop Hooker yang mumpuni, Hubble bisa melihat bintang-bintang di nebula dengan lebih jelas.

Suatu waktu di tahun 1924, Hubble sedang melihat ke arah nebula Andromeda ketika ia menyadari bahwa ternyata Andromeda bukanlah sekedar awan gas!

Di dalam awan gas Andromeda, ada bintang yang disebut sebagai variabel cepheid (bahasa Inggris: Cepheid Variable), sejenis bintang berdenyut radial stabil yang bervariasi diameter serta suhunya. 

Simpelnya, ini merupakan jenis bintang yang sangat panas dan masif, bahkan dibandingkan dengan matahari kita sekalipun. Dengan adanya bintang ini, Hubble bisa memperkirakan jarak antara Bumi dan bintang tersebut.

Dengan ini, Hubble menemukan bahwa Andromeda merupakan sebuah galaksi yang jaraknya sangat jauh dari Bumi: sekitar 800.000 juta tahun! 

Galaksi_Andromeda dilihat Hubble
Galaksi Andromeda, dipotret dengan Celestron cpc1100  | Oleh Deddy Dayag / Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International

Penemuan ini langsung menghiasi surat kabar dan menggemparkan sejarah dunia astronomi. Sekarang, kita sadar betapa minimnya pengetahuan kita akan dunia di luar sana.

Setelah penemuan Galaksi Andromeda, Edwin Hubble juga berhasil mengidentifikasi spektrum 46 galaksi lainnya. 

Wah, berarti kita kecil banget banget ya kalo dibandingkan dengan luasnya alam semesta ini. Apalagi, sekarang lebih dari 100 miliar galaksi sudah ditemukan.

Kalo memang galaksi ada banyak, mungkin nggak ya planet seperti Bumi kita ini juga ada banyak? Jangan-jangan, ada banyak kehidupan di luar Bumi kita?

Wih, seru banget kalo kita bahas. Coba deh, lo cek artikel “Potensi Adanya Kehidupan Lain di Luar Planet Bumi”. Menurut lo, mungkin nggak sih ada kehidupan lain di luar sana? Jawab di kolom komentar ya.

Penutup

Bagaimana Sobat Zenius, apakah lo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Atau mungkin lo punya ide untuk artikel selanjutnya?

Kalau lo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!

 

Referensi

https://www.nasa.gov/mission_pages/hubble/story/the_story.html

https://www.nasa.gov/mission_pages/hubble/main/index.html

https://www.wired.com/2009/12/1230hubble-first-galaxy-outside-milky-way/

https://books.google.co.id/books?id=ttEwkEdPc70C&pg=PA34&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

https://www.discovery.com/science/Picture-of-the-Entire-Milky-Way

https://www.librarypoint.org/blogs/post/early-astronomers/

https://www.britannica.com/science/Ptolemaic-system

https://www.britannica.com/biography/Galileo-Galilei/Telescopic-discoveries

http://www.pbs.org/wgbh/aso/databank/entries/dp24ga.html

https://www.space.com/19915-milky-way-galaxy.html

https://web.archive.org/web/20170321063305/http://www.space.com/19915-milky-way-galaxy.html

https://earthsky.org/space/this-date-in-science-edwin-hubble-and-the-expanding-universe/

https://asd.gsfc.nasa.gov/archive/hubble/overview/hubble_bio.html

Bagikan Artikel Ini!