Ada yang kesulitan belajar sejarah? Penting ga sih belajar sejarah? Gimana sih cara belajar sejarah yang efektif? Semua dibahas tuntas di artikel ini.
Lihat judulnya aja bisa ngebedain antara elo yang suka sejarah sama elo yang nggak suka sejarah. Buat yang suka sejarah, pasti langsung kebayang sosok muka seorang cowo berpeci hitam yang suka pidato sambil ngomong kenceng-kenceng. Siapa hayooo? Udeh, yg udeh tau jawab aja dalam hati biar pinternya sendiri, hehehe. Nah, kita sekarang kita mau bahas soal cara belajar sejarah yang enak. Emang ada yang enak yah dari sejarah? Nah, ini dia nih, makanya kita bedah tuntas gimana cara kita belajar sejarah, apa aja hambatannya, dan apa aja sih pandangan anak-anak sekolah tentang pelajaran sejarah. Kita bahas mulai dari yang terakhir aja, yah...
Pandangan umum tentang pelajaran Sejarah
Gue list satu persatu deh nih pandangan umum anak-anak soal pelajaran sejarah:
- NGGAK PENTING! Sebenernya ini kata-kata menurut gue cukup mengganggu sih. Mudah-mudahan gue nggak lebay yah dalam ngejelasin kenapa ini kata-kata bisa mengganggu. Gini, gue paham sebenernya kata “nggak penting” itu sebenernya cuma ungkapan yang mungkin aja lo ga serius waktu ngomongnya. Tapi percaya deh, semakin sering lo bilang “nggak penting” untuk berbagai macam konteks, makin sering otak lo elo suruh untuk nyuekin berbagai macam hal yang sebenernya bisa aja penting buat lo ke depannya. Oke, mudah-mudahan nggak lebay yeh barusan.. Hehehe. Nanti deh di bagian berikut, gue bakal jabarin pentingnya elo belajar sejarah buat apa.
- SUSAH, NGAPAL SOALNYA! Nah ini dia nih, kendala utama elo-elo pada dalam belajar sejarah. Harus ngapal nama, tempat, tahun, kejadian, anaknya si anu, pembantunya si itu, pengetik naskah ini, dan sebagainya. Banyaaaaak banget yang harus diapal. Nah, ini sebenernya bukan cara belajar sejarah yang bagus Men! Nanti deh, di bagian berikut bakal gue kasih tips-tips cara belajar sejarah yang enak. Tapi, sebelum itu, seperti yang tadi gue bilang, mending kita bahas tuntas dulu pentingnya belajar sejarah buat apa. Sebab kalo elo ga tau apa untungnya belajar sejarah, mau lo pelajarin sambil nungging-nungging juga nggak bakal masuk ke otak.
Penting nggak sih belajar sejarah?
Sebenernya yeh, yang namanya belajar apapun itu penting. Penting buat apa dulu nih? Ya, macem-macem, tergantung tujuan masing-masing. Ada yang pingin belajar buat sekadar lulus ujian, ada yang belajar biar jadi banyak tau hal, ada yang belajar buat memperdalam minat, ada juga yang belajar karena pingin keliatan pinter, hehehe. Apapun alesan lo buat belajar, gue yakin, kalo emang cara belajarnya bener, pasti deh lo bakal nguasain itu ilmu dengan baik. Oke, sekarang kalo sejarah gimana nih? Apa sih pentingnya ilmu yg melajarin tentang orang-orang jadul? Sebenernya secara umum sih bukan orang-orangnya sih yg dipelajarin, tapi gimana sebuah kejadian mempengaruhi kejadian-kejadian lain selanjutnya, baik di daerah yang sama maupun di daerah lain. Kalimat barusan ini menurut gue udah cukup untuk jadi pondasi cara berpikir yang bener ketika elo belajar sejarah.Jadi inget yeh, bukan orangnya, bukan tempatnya, bukan tahunnya yang penting, tapi rangkaian kejadian yang dipengaruhi oleh suatu kejadian (bahasa kerennya sih chains of events) di satu masa.
Yaah, berarti selama ini gue salah dong dalam belajar sejarah.. Mungkin beberapa di antara lo ada yang kepikiran kaya gitu. Naah ini sih faktor yang sulit buat dikontrol di lingkungan kita. Nggak semua guru sejarah di sekolah-sekolah mampu untuk memberikan paradigma seperti paragraf di atas. Yaa itungannya hoki-hokian lah. Gue dulu mayan hoki karena dapet guru sejarah (baik di SMP maupun SMA) yang bisa ngajarin sejarah secara ideal seperti yang gue sebutin di paragraf atas tadi. Tapi klo dari apa yang gue denger, masih banyak juga guru-guru yang ngandelin memori siswa semata dalam mempelajari sejarah. Nggak cuma dari guru sekolah aja yah, dari soal-soal ujian nasional maupun seleksi perguruan tinggi terkadang masih ada soal-soal sejarah yang murni hafalan kaya tahun berapa lah, tempatnya di mana lah, siapa yg dibunuh lah, dan sebagainya.
Selain itu, apa sih untungnya belajar sejarah? Kalo kita liat cerita-cerita sejarah, kita kan bisa tau tuh gimana sebuah keputusan nimbulin konsekuensi tertentu. Kita bisa belajar deh dari kejadian-kejadian tersebut. Sambil memperdalam daya analisis kita sama sebuah masalah. Master Cicero pernah bilang bahwa “Historia est magistra vitae” (sejarah itu gurunya hidup). Contohnya nih gue kasih, ini dari kisah heroik Francisco Pizarro (1471–1541) yang dengan mudahnya naklukin Kekaisaran Inca di bawah pimpinan Kaisar Atahualpa (1497–1533), hanya dengan membawa 106 pasukan berkuda, 62 infanteri (pasukan jalan kaki), dan 12 arquebuses (pasukan penembak pake senapan jadul yang harus dicolok2 dulu larasnya sebelom nembak, ribet deh pokoknya). Hanya dengan total 180 orang tentara termasuk dia, Pizarro berhasil ngalahin 6000 orang pasukan Inca, tanpa ada yang mati satu pun dari pihak Pizarro! Wedeeehh.. Kok bisa? Sakti abis! Bukan sakti-sakti dalam istilah supernatural, tapi sakti dalam hal analisis situasi. Dan analisis Pizarro ini bersumber dari catatan keberhasilan Hernán Cortés dalam nyikat abis kekuasaan Kekaisaran Aztec di bawah kepemimpinan Kaisar Moctezuma II, dua dekade sebelomnya.
Gue sih nggak berniat buat bikin lo jadi panglima perang semua yeh, itu di atas cuma contoh gimana powerful-nya sumber-sumber sejarah bisa dipake buat analisis suatu situasi. Pizarro tau bahwa untuk naklukin Kekaisaran Inca nggak butuh bawa pasukan bejibun siap tempur demi kejayaan Spanyol, tapi cukup bawa kuda beberapa ratus biji (buat nakut-nakutin pasukan Inca yang seumur idup blom pernah liat kuda, sekalian buat nyebarin kuman), sapi-sapian (buat nyebarin kuman, penduduk Inca juga seumur idup ga pernah liat sapi, jadi rentan sama penyakit-penyakit yg dibawa sama sapi, sedangkan orang Spanyol udah idup turun temurun sama sapi jadinya kebal), senapan (ya lo tau lah gunanya buat apaan walopun cuma 12 biji), dan persenjataan serta baju perang yang terbuat dari baja (pedang, baju zirah, perisai, dsb. Bandingin sama pasukan Inca yang kebanyakan telanjang dada sambil ngacung-ngacungin senjata yg terbuat dari obsidian). Abis Men, 6000 orang Inca, nggak usah pake perang cape-cape, cuma dari satu pertempuran di Cajamarca 2000 orang Inca mati, sisanya ditawan (termasuk Kaisar Atahualpa), sedangkan dari Spanyol cuma dua orang yang luka, ga ada yang mati. Selesai! Tuntas sudah Inca! Habis!
Terus pentingnya sejarah apa lagi, ya? Ya itu tadi sih intinya, daya analisis lo bisa dikembangin lewat cerita-cerita orang terdahulu. Kalau cara berpikir lo soal sejarah sesuai sama yang gue kemukakan di bagian sebelumnya, lo bisa ngeliat bahwa serangkaian kisah-kisah sejarah itu jarang ada yang berdiri sendiri. Selalu konsekuensi demi konsekuensi dari sebuah kejadian pemicu. Contohnya bisa kita liat pada masa Kebangkitan Nasional di Indonesia pada awal abad 20 kemarin. Kebangkitan Nasional yang diawali dengan pendirian Sarikat Dagang Islam dan Budi Utomo merupakan hasil dari politik etis yang dicanangkan oleh Ratu Juliana dari Kerajaan Belanda. Di dalam skala nasional, politik etis ini dipicu oleh pemikiran-pemikiran Conrad Theodor Van Deventer yang merupakan aktivis politik liberal Belanda yang mengkritik kekejaman yang ditimbulkan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada masa Tanam Paksa yang digagas Johannes Van Den Bosch.
Tanam Paksa ini juga dipicu oleh kerugian Belanda karena perang dengan Belgia di Eropa, dan perang dengan Pasukan Paderi dan Pasukan Sabil di Nusantara. Peperangan ini juga dipicu oleh belum kuatnya Hindia Belanda dalam mencengkram Nusantara secara politik dan militer karena baru saja lepas dari jajahan Perancis di bawah Lodewijk Napoleon (ponakannya Napoleon I, Bonaparte). Nah liat kan chains of events-nya? Pada skala internasional, Kebangkitan Nasional ini juga dipicu oleh munculnya gerakan-gerakan serupa di belahan dunia lain seperti Gerakan Muda Turki, Revolusi Bolshevik Russia, Restorasi Meiji di Jepang, yang pada intinya secara berjamaah mau melepaskan diri dari paham-paham kuno dan berganti dengan paradigma kebangsaan baru. Pandangan ini, lagi2, dipicu juga oleh Revolusi Perancis, sebagai revolusi massal pertama yang berhasil menjatuhkan sebuah kerajaan. Tuh kan lagi2 Chains of Events!
Sebenernya ada satu lagi keuntungan belajar sejarah, tapi ini sifatnya akademik. Ya buat nilai lah! Mau ga mau sejarah lo harus bagus dong klo mau lulus SBMPTN (khusus IPS). Atau buat umum, IPA maupun IPS, nanti pas elo kuliah, di semester satu PASTI ada mata kuliah yang isinya sejarah tentang jurusan yang lo ambil. Sejarah Psikologi lah, Sejarah Ekonomi lah, Sejarah Ilmu Kimia lah, Sejarah Kedokteran lah (walopun bisa aja namanya bukan itu, atau gabung sama mata kuliah lain). Mau ga mau kemampuan sejarah lo harus kuat Men biar bisa lulus mata-mata kuliah ini. Dan cara pandang yang gue kemukain di atas lebih berguna buat lo belajar sejarah daripada cuma ngapal nama, tempat, tahun, dan kejadian.
Cara belajar sejarah yang bener
Oke, sekarang saatnya ngubah kebiasaan biar jago belajar sejarah. Ini ada beberapa poin yang cukup efektif dalam mempelajari ilmu-ilmu kesejarahan:
- BACA! Nah, ini jadi keniscayaan nih dalam belajar sejarah. Nggak doyan baca mah mending nggak usah mimpi bisa jago sejarah. Heheheh. Bukunya nggak bagus, Kak! Bukunya bosenin, Bang! Yee ya pilih-pilih buku laah, sesuai yang lo suka. Banyak kok macem-macemnya. Bisa juga lo search di Google tentang hal yang pingin lo pelajarin, tapi inget yeh, referensinya harus bener. Sejarah itu gitu2 tetep namanya sains lho. Semua sumber harus valid dan dapat diverifikasi kebenarannya. Saran gue sih lo belajar bahasa Inggris yang bener, biar bisa buka situs-situs macem Wikipedia, tapi yang Inggris. Lebih bagus referensinya, Men. Dan buku-buku keren tentang sejarah juga banyak yang cuma ada versi Inggrisnya.
- BIKIN TIMELINE VIRTUAL DI OTAK LO! Ini sebenernya gampang tapi susah neranginnya Men. Jadi gini, sejarah itu kan rangkaian kejadian demi kejadian. Jadinya pasti harusnya ada dong timeline-nya. Gini, bikin garis khayal dalam pikiran lo, segaris aja. Terus isi deh itu sama timeline2 soal sejarah tertentu. Misal, pas ngomongin sejarah Cina, ada tuh timeline khayal di otak lo, dari yang paling atas misalnya Dinasti Xia, trus lanjut ke bawah Dinasti Shang, lanjut Dinasti Zhou, Qin, Han, Tiga Kerajaan, dan seterusnya hingga Dinasti Qing. Nah pas jaman Dinasti Qing dibubarin sama Chiang Kai Shek, ganti timelinenya jadi masa revolusi. Terus dilanjut lagi timeline lo sama kekuasaan Partai Komunis Cina pada masa Mao Zedong sampai presiden Cina sekarang, Xi Jinping. Kalo bisa, masing-masing bagian lo kasih warna beda-beda di otak lo. Qin kuning, Han merah, Qing ijo, Revolusi putih, Komunis merah tua. Gampang kan harusnya. Ini nih ngebantu lo banget dalam melakukan analisis sejarah. Terutama klo harus dibandingin sama daerah lain. Misalnya, Zhou di Cina kontemporer sama Dinasti Arkaemenid di Persia (Cyrus, Darius, Xerxes, dsb). Karena Zhou lo kasi warna biru, misalnya, Arkaemenid lo kasih warna biru juga. Jadi sinkron deh. Percaya deh, ini efektif banget buat lo daripada ngapal2 ga jelas.
- NONTON FILM! Ini juga ga kalah pentingnya nih buat nambahin pengetahuan sejarah lo jadi makin kuat. Banyaaaaaaaak banget film-film Hollywood dan juga dokumenter yang bisa dijadiin referensi soal sejarah. Apalagi, biasanya film-film Hollywood emang biasanya ngelakuin riset dulu sebelom ditulis naskahnya. Apalagi dokumenter, itu sih emang jelas-jelas buat belajar. Contoh film oke yang bisa jadi acuan lo tentang sejarah itu “Kingdom of Heaven” (Perang Salib antara Saladin dari Mesir lawan Baldwin IV dari Jerusalem), “Luther” (reformasi gereja), “Shakespeare in Love“ (tentang Shakespeare dan latar belakang historis Inggris masa Elizabeth I), “Red Cliff” (tentang Cina setelah Dinasti Han runtuh), dan berbagai macam dokumenter keren yang bisa lo tonton di YouTube.
- “BIKIN FILM” DI OTAK LO! Nah, ini juga hampir sama kaya yang nomer dua di atas, tapi bedanya ini lo bikin film khayalan mengenai kisah-kisah sejarah yang ada. Lo-lo pada kan bisa apal sama tokoh-tokoh di film-film “Harry Potter“, “Lord of The Rings“, dsb. bukan karena lo hapal satu-satu kan? Pasti karena lo tonton terus serialnya dan ngerti sama ceritanya. Nggak berat dong, kalo cuma tau siapa nama penyihir gendut yang jadi pengasuhnya Harry di Hogwarts, atau siapa nama raja di Kerajaan Rohan yang mimpin perang lawan Uruk Hai. Nah, biar belajar sejarah seasik nonton film, kenapa nggak lo bikin aja “film” sendiri di otak? Bayangin suasana pas jaman Romawi kuno, bayangin Julius Caesar lagi ada di ruangan senat, bayangin gladiator lagi beraksi lawan singa di depan ribuan penonton, dsb. Seru ka? Selain seru, lo juga bisa lebih mudah melajarin sejarah Romawi kuno klo lo bikin adegannya sendiri di otak lo.
Sekarang gimana nih jadinya, siap nggak untuk ngubah paradigma dalam belajar sejarah? Kalo menurut gue sih, lebih cepet lebih bagus, terutama buat yang kelas 12 IPS nih. Bentar lagi lo anak2 kelas 12 bakal ngadepin ujian-ujian masuk perguruan tinggi negeri. Ada baiknya lo mulai latian dari sekarang Men. Dicoba dulu langsung aja sekarang satu topik yang biasa nongol soalnya di SBMPTN ataupun ujian seleksi lainnya, yaitu tentang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara. Nah, sambil lo tonton video tutorialnya, coba deh mulai visualisasiin kejadian-kejadian yang ada di video dalam otak lo, anggep aja lagi nonton film tentang kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia. Abis itu, coba deh tes kemampuan lo buat jawab soal-soal tentang kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Belajar sejarah itu sebenernya asik, tapi emang bahannya banyak banget. Santai kan harusnya, anggep aja lo “nonton” film atau baca novel seru yang jumlahnya banyak. Nggak usah lo apalin bener-bener Men, semua tokohnya. Klo lo larut dalam ceritanya, pasti bakal enjoy juga dalam belajarnya. Klo lo enjoy, pasti lo nguasain deh. Klo lo nguasain, kemungkinan besar semua permasalahan dalam ilmu sejarah bisa lo jawab dengan baik. Seperti yang tadi gue bilang, Chains of Events!
Nah sekarang, buat lo yang lagi mau belajar SBMPTN buat Sejarah, di zenius.net kita udah sediain Pembahasan Teori Sejarah Lengkap buat SBMPTN, dan juga Kumpulan soal SBMPTN, SIMAK UI, UM UGM dari tahun-tahun lalu.
—————————CATATAN EDITOR—————————
Seperti biasa kalo ada yang mau nanya, komentar, atau ngobrol sama Faisal. Bisa langsung tinggalin comment aja di bawah artikel ini. Buat lo yang belum gabung jadi registered account di zenius.net, pastiin lo gabung sama kita dengan daftar zenius disini
wahh.. gw anak IPA tapi suka banget kok sejarah.. nah.. gw cuma mau ngasih masukkan dari guru smp gw hehe.. katanya kalau belajar sejarah tuh anggap aja lagi baca komik! nah.. sampe sekarang masih suka kok belajar sejarah.. malahan gw tdnya gak suka baca.. malah suka banget baca hehe.. keren lah! 🙂
wah, pas banget besok ulangan sejarah. gatau kenapa, hal terberat pas belajar sejarah itu ngantukbosen. gimana ya cara mengatasi hal-hal semacem itu?
Nah coba dibaca yg tipsnya di atas.. Anggep kaya lo lagi baca buku cerita atau “nonton film”
sejarah buat ane semangat gan.
Gw Suka x sejarah
krna klw tak ad sejarah kita mna tw apa² donk
makanya kita perlu yahu sejara.
klw gw sieeh Orng nya Pengen Tahu sesuatu !!!
kalo belajar sejarah tuh jadi kepikiran terus nih sama sejarahnya mantan-mantan gue -_-
sejarah itu seru.. kalo kata sabda orang bijak adalah orang yang bisa belajar dari sejarah kegagalan orang lain haha, keren bang artikelnya
aku juga suka banget sama sejarah. seru aja gitu bacanya
banyak yang bilang ,SEJARAH itu mainstrm tentang apalan tahun ,lokasi dan lain sebagainya ..padahal kalo lo ikutin ritme nya dan rileks membacanya tanpa ada paksaan pasti bakalan asik dan dan masuk ke otak lohh.. jujur gue sih suka sejarah saking sukanya gue sampai masuk SEJARAH UNDIP. Jangan buat sejarah sebagai apalan tapi menjadi sebuah kerangka yang saling berkaitan karena suatu peristiwa sejarah saling berkaitan ..hehe
Guns, Germs and Steel
^ Gokiill ~
tp ,,klu gwe udh terlanjur benci sama yg namanya sejarah gimana
?? heheheeh..
kalo gw suka sejarah! apalagi perang (bukan berarti gw war-head ya, cuma tertarik sama strateginya aja).
sejarah menarik banget kalo lo bacanya bersangkut paut kayak cerita, bukan belajar lingkup kecil perbab doang. kurang greget aja gitu. kalo males baca? die. makanya, dibikin asik dong bacanya. jangan peduli detail yang dihapal kayak tahun, tanggal, nama. percayadeh gak seruuu!
saran gw sih kalo baca sejarah itu gunain banyak emosi dan indra. terus lo harus munculin minat dan rasa penasaran lo. kalo udah penasaran biasanya gw bayangin sambil mikir, baca sumber lainnya kayak wiki, nonton film, gugling foto2 tokohnya/gambar situasinya (namanya juga penasaran :p), cerita ke temen, atau diskusi sama pacar. jadinya seru. ^^
dulu pelajaran sejarah suka di skip diganti pelajaran UN (gw anak IPA) karena “gak penting”. masih banyak anggapan kayak gitu bahkan disekolah sendiri 🙁
gue anak 12 ips bang, rencananya kuliah mau ambil arkeologi atau pendidikan sejarah, doain ya bang. :)))
Sumpah, ini cara yang gue udah lakuin sejak usia 5 tahun, emang di cap rada aneh si kalo suka senyum sendiri, apalagi pas visualisasi buat ngehayatin hidup di masa Renaissance, pakaiannya bagus ada kesan wibawa bagi para prianya, hahaha
Emm gue jadi penasaran, apakah metode di atas adalah metode mind palace?
tapi kayaknya konsep ini ga pas buat ngapalin kebijakan” pemerintah gitu deh kk, kayak misalnya kebijakan” orde baru yang banyak banget itu.
atau ada teknik tersendirinya lagi? please share 🙂
22 chapter 🙂
Kadang suka kesel sendiri belajar sejarah -.- , tapi guru gua slalu bilang ” ingat nanti kalo TES mw kerja or apa ada tes pengetahuan UMUM ya itu sejarah” -__-
sejarah emang seru sih kaya lagi baca cerita,sekarang gw lagi baca buku sejarah filsafat dunia,tapi kadang kalo ceritanya monoton malah jadi bosen dan ngantuk.
+nonton anime axis powers hetalia wkwk
lumayan banget loh itu ngebantunya, apalagi karakternya negara yang dipersonifikasi-in
jadinya lebih gampang ngehafalnya kalo udah suka sama karakter2nya
sifat2 mereka juga ga asal loh, sifat2nya dari stereotip negara masing2
misalnya kayak America, dia seneng makan burger dan agak obesitas
terus Russia yang seneng ngintimidasi negara2 kecil
Germany yang strict dan galak
Italy yang agak coward, seneng makan pasta dan seneng godain cewek xDD
yeahh minggu depan gw ulangan sejarah
gw anak ipa dan dari smp suka sejarah kalau baca sndiri. Entah bukunya pramoedya, atau sejarah penemuan2 sains, juga nonton film kayak the imitation game.
sayangnya, gw ga pernah suka pelajaran sejarah di skolah.
waktu guru sejarah masuk kelas, otak gw udah langsung ngirim sinyal2 ngantuk, mau baca buku sejarah di rumah juga, rasanya ngantukkkk banget hahaha 😀 smoga hidup gw berubah ya (amiiiiin :v)
Belajar sejarah atau yg non logos dan rasionalis alias hafalan ITU kunci keberhasilanya cuma 1 : banyak banyak membaca . jangan lupa dihafalkan semua nya, kalau ngak hafal ITU kebangetan. Masalahnya semua nama. 2 jurus naruto dan goku aja kamu hafal masak sejarah engak? Kan aneh kwkw
gw mo nanya dah selain film2 di atas tau nggak? gw lagi nyari2 film sejarah nih…