Sejarah Skala Kelvin – Temuan Lord Kelvin

Skala Kelvin sangat umum digunakan di dunia sains. Bahkan, Kelvin dijadikan Satuan Internasional untuk suhu. Kira-kira, apa yang membedakan skala Kelvin dengan skala lainnya?

Di Indonesia, umumnya kita selalu menggunakan skala temperatur Celcius. Baik untuk ngomongin suhu udara, suhu tubuh, dan petunjuk panas oven ketika masak.

Di negara-negara lain pun, sebagian besar menggunakan skala Celcius. Hanya beberapa negara yang menggunakan Fahrenheit untuk pengukuran suhu sehari-hari, salah satunya adalah Amerika Serikat. Berikut ini ilustrasinya.

Lalu, gimana dong dengan skala temperatur lainnya seperti Kelvin? Nggak terpakai dong?

 Loading ...

Eits, skala temperatur Kelvin memang nggak dipakai buat pengukuran sehari-hari. Namun, di dunia sains, Kelvin justru umum digunakan oleh para ilmuwan dan fisikawan.

Wah, kira-kira kenapa ya para ilmuwan menggunakan skala Kelvin? Yuk, kita cari tahu gimana sih sebenarnya kisah skala Kelvin dan apa yang membedakannya dari suhu lain.

Kita mulai dengan mengenal pencetus Kelvin ya, William Thompson yang juga dikenal sebagai Lord Kelvin.

Baca juga: Mengenal 4 Skala Suhu dan Cara Konversinya

Siapa itu William Thompson atau Lord Kelvin

William Thomson, atau Lord Kelvin, merupakan ilmuwan asal Inggris yang banyak berkarya sebagai fisikawan, matematikawan, dan pendidik. Ia juga sangat terampil menciptakan berbagai alat dan banyak berkontribusi di bidang kelautan sebagai seorang insinyur.

Sangking banyaknya hipotesis, teori, dan ciptaannya, rasanya perlu satu buku tebal untuk bisa menjelaskan seluruh karya brillian Kelvin semasa hidupnya.

Mungkin elo bertanya-tanya, kok ia bisa tiba-tiba disebut Lord Kelvin? Berkat karya dan kontribusinya terhadap dunia sains, ia diberi gelar kebangsawanan oleh Ratu Victoria pada tahun 1866.

Kemudian, ia bergabung menjadi seorang anggota House of Lords di Parlemen Inggris pada tahun 1892 dan kemudian dipanggil sebagai Lord Kelvin.

Sebelum meninggal pada tahun 1907, Lord Kelvin sudah sangat terkenal dan dihormati bahkan secara internasional. Ia bahkan pernah pergi ke Amerika untuk memberikan kuliah di universitas.

Kisah Skala Kelvin

Lalu, gimana kisah awal munculnya skala Kelvin? Yuk, langsung aja tonton video di sini. Pastikan elo login akun Zenius dan refresh halaman supaya bisa akses videonya ya.

Gimana, Sobat Zenius? Apakah sekarang elo sudah tercerahkan soal penemuan skala Kelvin?

Jadi, memang pada tahun 1800-an, para ilmuwan sudah mulai menyadari adanya hubungan antara temperatur dan gas. Informasi lebih lanjut soal hubungan temperatur dan gas dibaca lebih lanjut melalui artikel di bawah ini.

Baca juga: Hukum Charles: Bunyi, Rumus, Penerapan, dan Contoh Soal

Nah, para ilmuwan itu kemudian penasaran. Kira-kira ada nggak nih suhu yang paling dingin. Benar-benar dingin, sampai sudah nggak bisa lebih dingin lagi.

Pada tahun 1848, William Thomson berhasil mencetuskan jawaban dari misteri tersebut dan kemudian menciptakan skala Kelvin. Gimana ya ceritanya?

Mengenal Skala Kelvin

Sebelumnya, sudah dikatakan bahwa ada hubungan antara temperatur dan gas. Nah, pada tekanan tertentu, kita bisa melihat adanya hubungan linear antara volume gas dengan suhu gas.

Dari hubungan tersebut, Lord Kelvin kemudian mulai membuat hipotesis untuk mengetahui pada suhu berapa volume gas tersebut bisa mencapai 0.

Maka, Kelvin mencoba melakukan ekstrapolasi (perluasan data di luar data yang tersedia) terhadap grafik yang ada.

Hasilnya, volume gas akhirnya mencapai 0 pada suhu -273°C. Dari sini, Kelvin mencetuskan skala temperatur absolut yang kemudian dikenal sebagai Skala Kelvin. Apa yang dimaksud dengan temperatur absolut ini?

Skala Kelvin itu berdasarkan gerak partikel atau energi kinetik dari molekul sebuah zat. Nah, ketika mencapai skala temperatur absolut, seluruh partikel penyusun zat tersebut nggak bergerak sama sekali. Kalo dilihat dengan pengukuran Celcius, ini terjadi pada suhu -273°C (lebih tepatnya -273.15°C). 

Melihat ini, Kelvin mencetuskan skala temperatur absolut yang kemudian disebut Skala Kelvin yang dimulai dari 0. Makanya, skala Kelvin memiliki titik beku air pada 273 K dan titik didih air pada 373 K.

Temperatur absolut tadi dianggap sebagai titik awal atau 0 Kelvin. Jadi, pada titik 0 K ini, suhu benar-benar dingin hingga molekul zat berhenti bergerak. Oleh sebab itu, suhu Kelvin itu mutlak, alias nggak mungkin minus. 

Pertanyaan Tentang Skala Kelvin

Berhubung skala ini unik dan tergolong jarang digunakan untuk pengukuran sehari-hari, terkadang ada pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan. 

Berikut ini beberapa pertanyaan umum soal Kelvin dan jawabannya.

• Mengapa skala Kelvin tidak menggunakan derajat? Penulisan suhu dengan skala Kelvin nggak perlu diikuti simbol derajat(°). Soalnya, Kelvin merupakan unit ukuran absolut, bukan skala ukuran. 

• kenapa para ilmuwan, fisikawan, ahli astronomi, ahli kimia, dan ahli sains lainnya sering menggunakan Kelvin? Itu karena seringkali mereka membutuhkan skala dimana nol merepresentasikan ketiadaan energi termal. Selain itu, sebagai skala temperatur absolut, skala ini juga berhubungan langsung dengan energi kinetik dan volume. Sehingga, lebih sesuai dan praktis digunakan di dunia sains.

• Bagaimana cara konversi Kelvin ke Celcius? Elo tinggal mengurangi suhu dalam Kelvin dengan 273.15. Rumus konversi Kelvin ke Celcius adalah 0K − 273.15 = -273.1°C

Penutup

Oke Sobat Zenius, itulah kisah singkat dari skala Kelvin. Sekarang, elo sudah tahu beberapa fakta menarik dan seluk-beluk penemuan skala Kelvin.

Bagaimana Sobat Zenius, apakah elo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Atau mungkin elo punya ide untuk artikel selanjutnya? 

Kalo elo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!

Referensi